
Jujur saja, ini adalah pengalaman pertama saya pergi ke luar negeri bersama dengan sebuah agen perjalanan. Pada awalnya, saya beranggapan bahwa bepergian dengan agen perjalanan adalah hal yang membosankan. Dalam bayangan saya, perjalanan tersebut nantinya akan tidak fleksibel, waktu diatur sana-sini, mampir ke tempat pembelian oleh-oleh (atau mampir ke tempat tabib di Tiongkok dan ‘dianjurkan’ membeli obat seharga jutaan rupiah) supaya menguntungkan si agen perjalanan, hingga foto grup di depan landmark terkenal dengan spanduk besar bertuliskan nama agen perjalanannya.
Wah, ini mau liburan atau demo menentang kenaikan harga BBM di depan istana negara?
Namun, itu dulu. Sebelum sebuah surel masuk di awal Maret 2015 –dari Dwidayatour yang bekerja sama dengan Destination NSW— yang mengundang saya datang ke Sydney untuk mengikuti media trip sehubungan dengan adanya Vivid Sydney. Sebuah surel yang hampir membuat saya melompat dari kursi yang sedang saya duduki. Untung saja saya tidak sedang mengemudikan F-16 Fighting Falcon dengan ejecting seat-nya.
Pergi gratis? Yes.
Pergi ke Australia? Yes.
Pergi dengan agen perjalanan? Umm, aku sih Yes, gak tahu kalau Mas Anang.
Itulah awal mula kepergian pertama saya ke luar negeri bersama sebuah agen perjalanan, bernama Dwidayatour.
Beruntungnya, saya pergi bersama salah satu agen perjalanan terbesar di Indonesia, –Dwidayatour memiliki lebih dari 60 kantor cabang di seluruh Indonesia– yang telah berdiri sejak Juli 1967, dan mempunyai tagline “Making Travel Easy”.
Untungnya lagi, itu bukan hanya sekadar tagline, karena Dwidayatour benar-benar membuat perjalanan saya mudah, dengan pelayanan yang diberikan mulai dari menyiapkan itinerary yang sesuai kebutuhan, membantu proses pengurusan visa, hingga menyediakan akomodasi yang sangat layak.
Berikut ini adalah hal-hal yang saya dapatkan selama kepergian saya bersama Dwidayatour dan DestinationNSW.
Itinerary
Sebagai orang yang terbiasa membuat itinerary (dan hidup) sendiri, pada awalnya saya merasa kurang nyaman kalau dibuatkan itinerary oleh pihak lain, karena bisa saja jadwal yang disiapkan kurang cocok untuk saya. Namun setelah membaca lagi itinerary yang disusun oleh pihak Dwidayatour dan Destination NSW, saya merasa tidak keberatan dan tidak perlu diet. Karena apa yang saya cari semua ada di sana.
Pilihan destinasi yang menarik, kuliner yang beragam, penginapan yang nyaman, semua ada di dalamnya. Bahkan ada nama Rianti Cartwright dalam itinerary tersebut, wow!
Visa
Mengurus visa, bisa jadi adalah pekerjaan pra-traveling yang paling membutuhkan perhatian, juga waktu dan tenaga ekstra untuk melakukannya. Seperti yang saya alami ketika mengurus visa Amerika Serikat. Namun kali ini sedikit berbeda, karena Dwidayatour membantu saya untuk mendapatkan visa Australia ini. Sehingga saya tidak perlu menyisihkan jam kerja untuk datang ke kedutaan, mengeluarkan uang untuk bensin skuter, juga menghabiskan tenaga untuk berjalan kaki dari tempat parkir kedutaan ke pintu gerbang kemerdekaan, eh, kedutaan.
Asuransi
Salah satu hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam perjalanan ke luar negeri, adalah asuransi perjalanan. Hal ini dikarenakan risiko munculnya kejadian-kejadian yang tidak diinginkan ketika berada di luar negeri, seperti misalnya keterlambatan jadwal pesawat, bagasi yang hilang, masuk angin ketika di Australia sehingga memerlukan penanganan medis segera, hingga kehilangan uang karena kecopetan dalam Kopaja (berlaku apabila kamu adalah warga negara Tunisia yang berlibur ke Jakarta).
Pengurusan asuransi perjalanan ini juga sangat dibantu oleh Dwidayatour, di mana saya tinggal mengirimkan data diri via surel dan, voila! Sertifikat asuransi saya sudah tersedia dalam hitungan hari.
Penerbangan
Untuk masalah penerbangan, saya juga menikmati terbang langsung tanpa transit dengan Qantas, yang merupakan maskapai full-board kebanggan Australia ini. Makanan yang datang terus-menerus, hiburan audio dan video yang menemani sepanjang perjalanan, juga pramugara yang ramah dan humoris membuat perjalanan panjang menjadi tak terasa lama.
Sebentar, kok pramugara ya?
Saat ini, Qantas –yang mendapatkan penghargaan Cellars in The Sky untuk kategori The Best Overall Wine Cellar, Best First Class Cellar, dan Best Business Class Cellar– menghadirkan pengalaman baru untuk penumpang kelas ekonomi dengan menghadirkan Q-Eat yang membuat penumpangnya dapat memilih menu makanan secara online sebelum penerbangan. Menariknya lagi, menu yang dipilih akan dihadirkan dalam porsi yang lebih besar, dengan pilihan menu yang lebih beragam.
Tour Guide
Sebuah perjalanan sebenarnya akan lebih lengkap apabila ditemani oleh pemandu yang berpengalaman, sebuah hal yang kadang tidak saya dapatkan apabila bepergian tanpa menggunakan jasa agen perjalanan.
Salah satu tour guide yang saya sukai (tanpa menggunakan hati dan perasaan, tentu saja) bernama Alan, yang mengantarkan kami menyelinap ke dalam Sydney Opera House, dan melihat bagaimana bangunan cantik tersebut disusun dari dalam. Dia jugalah yang mengajak kami menonton latihan pertunjukan orkestra di dalam Sydney Opera House. Sebuah pengalaman yang mungkin tidak akan didapatkan apabila bepergian seorang diri.
Transportasi
Transportasi, juga merupakan hal yang penting dalam sebuah perjalanan. Akan sangat menyiksa apabila ketika bepergian kamu mendapatkan moda transportasi berupa mobil sewaan dengan sopir yang pendiam dan hobinya mendengarkan lagu-lagu rohani dengan volume yang sangat kencang sepanjang perjalanan. Belum lagi apabila sopir tersebut berduet dengan usher yang kerjaannya mengamini lagu-lagu rohani yang didengarkan si sopir.
Tapi untungnya, pengalaman yang saya dapat kemarin berkebalikan dari itu.
Tidak salah rasanya Destination NSW mengutus Duglass dan Edmond untuk menemani kami sepanjang perjalanan. Duglass (yang suka berbagi kisah-kisah mistis dengan saya) sangat membantu segala keperluan kami sepanjang perjalanan sementara Edmond (yang juga merupakan seorang fotografer dan kami sempat memfoto bintang bersama) mengemudikan minibus-nya dengan sangat nyaman dan aman. Perpaduan yang membuat perjalanan kemarin terasa sangat menyenangkan.
Penginapan
Selain transportasi, faktor yang tak kalah penting dalam sebuah perjalanan adalah penginapan. Saya pernah menginap di Jalan Petaling, Kuala Lumpur, dengan kondisi kasur tingkat yang hanya berjarak setengah meter dari langit-langit ruangan. Kemudian pernah juga menginap di kawasan Geylang, Singapura, pada sebuah kamar sempit dengan AC yang tiba-tiba mati di tengah malam.
Namun semua itu tidak saya alami pada perjalanan kemarin. Mercure Sydney yang sangat dekat dengan Central Station, Park Royal Hotel dengan view Darling Harbour dari jendela kamar, hingga Crowne Plaza Hunter Valley yang memiliki lapangan golf di kompleknya, adalah deretan penginapan yang saya tiduri sepanjang perjalanan ke Australia.
Pilihan Makanan
Setelah mendapatkan transportasi dan akomodasi yang sangat layak, maka berikutnya adalah urusan perut, karena sebuah perjalanan akan menjadi sangat lengkap apabila juga ditemani hidangan yang lezat.
Untuk memanjakan kami, pihak Destination NSW yang bekerja sama dengan Dwidayatour menyajikan berbagai macam menu yang sangat nikmat, seperti seafood, steak, Chinese food, hingga pizza lokal yang menggunakan daging kangguru sebagai topping! Ah, kangaroo, they’re so cute yet delicious to be eaten.
Destinasi Unik
Sydney, bukan hanya tentang Sydney Opera House dan Sydney Harbour Bridge, tapi juga tentang berbagai destinasi unik yang mungkin malah tidak kamu temukan apabila pergi seorang diri tanpa kekasih. Salah satu yang saya datangi pada perjalanan kemarin adalah sebuah pasar tradisional bernama Eveleigh Market.
Eveleigh Market, adalah pasar yang hanya buka setiap hari Sabtu di Sydney. Yang membuatnya unik yaitu komoditas yang dijual di pasar ini, semuanya adalah produk pertanian organik, seperti sayur-sayuran, produk peternakan, hingga madu dari petani lokal. Selain itu, makanan olahan yang dibuat dari bahan-bahan organik juga dijual di sini, and oh, have I told you that I found the best burger in town here?
Pengalaman Seru
Hal lain yang saya dapatkan pada perjalanan ini adalah pengalaman-pengalaman unik yang mungkin tidak akan saya dapatkan di destinasi lain. Misalnya saja mendaki Sydney Harbour Bridge, mengelilingi Sydney dengan membonceng Harley-Davidson, hingga bermain sand-boarding di Port Stephens. Semua adalah aktivitas-aktivitas seru yang dimiliki oleh New South Wales.
Omong-omong tentang Harley-Davidson Tour seperti gambar di atas, saya memang sengaja menggemukkan perut supaya mirip dengan anak Harley setempat. Jadi bukannya saya gendut ya, tapi sengaja.
Mohon diterima.
Waktu Belanja
Namanya orang Indonesia, maka tidak pas rasanya apabila bepergian ke luar negeri tapi tidak mencari tempat belanja. Baik sekadar mencari oleh-oleh untuk sanak saudara juga teman-teman menyebalkan yang meminta oleh-oleh, hingga membeli barang-barang rare yang tidak ada di Indonesia demi memuaskan dahaga pribadi.
Sebut saja Queen Victoria Building (QVB), Paddy’s Market, ataupun Woolworths. Semuanya adalah tempat di mana kamu dapat berbelanja mulai dari barang kebutuhan harian, oleh-oleh, hingga barang bermerk yang sekali beli dapat membuatmu makan nasi kecap selama setahun.
Lalu bagaimana dengan kami? Tentu saja kami berkunjung ke QVB yang merupakan salah satu shopping mall tertua dan terindah di dunia yang memiliki koleksi barang-barang mewah dan bermerk. Apakah untuk berbelanja? Tentu tidak, karena kami lebih suka menghambur-hamburkan uang di Woolworths untuk memborong Kit Kat dan Tim Tam, juga Paddy’s Market di mana kami dapat membeli kaus seharga 6 Dollar untuk oleh-oleh.
Jam Bebas
Sejujurnya, hal yang paling saya takutkan ketika bepergian bersama agen perjalanan adalah tidak adanya jam bebas yang memungkinkan saya untuk bertualang seorang diri, menikmati suatu kota. Namun ternyata ketakutan saya tersebut tidak muncul tatkala mengikuti media trip bersama Dwidayatour dan Destination NSW ini.
Hampir di tiap harinya, saya diberikan waktu bebas yang dapat dimanfaatkan untuk menjelajah lingkungan sekitar. Di Sydney, saya sempat mampir ke King’s Cross, menyusuri George Street yang legendaris, hingga mengunjungi Waverley Cemetery yang cantik, di saat teman-teman yang lain memilih untuk berdiam diri di hotel ataupun beristirahat di tempat yang lainnya.
Teman-teman Baru
Last but not least, hal yang terpenting pada sebuah perjalanan adalah teman-teman baru yang dikenal. Karena berkat merekalah, sebuah perjalanan dapat menjadi berwarna. Dan berkat merekalah, foto grup di depan landmark terkenal dengan spanduk ini dapat terlaksana.
Terima kasih untuk Dwidayatour, Destination NSW, Qantas, dan teman-teman yang telah mewarnai #DwidayatourTripToSydney kemarin. Terima kasih untuk Mbak Asteria, Mbak Juli, Mbak Yanty, Anita, Cas, Rianti, Cemara, Zayn, Mas Seseq, Dina, Febi yang Gak Makan Babi, Shafa, Febi yang Makan Babi, Yulia, dan semua pihak yang kalau disebutkan semua akan membuat artikel ini sepanjang ucapan terima kasih dalam skripsi.
Sekali lagi, terima kasih telah membuat pengalaman pertama saya menjadi menyenangkan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Sydney dan trip ini, dapat menghubungi Dwidayatour di www.dwidayatour.co.id atau melalui telepon ke 021 - 500383.
Tagged: australia, DestinationNSW, Dwidayatour, Qantas, Sydney
Kasian kangguru-nya dibikin jadi pija 😦
LikeLike
Iya, di sana kangguru sudah over populated dan malah dianggap hama. Jadinya dipizzain deh.
LikeLike
Woooogh, over-populated toh? Aku pikir Kangguru itu binatang langka…
LikeLike
Iyaaa, over populated. Kalau yang masih dilindungi itu si koala. 🐨🐨🐨
LikeLike
Baca King Cross langsung kaget, kirain di Jakarta, ternyata di Sydney. Fiuh, fiuh!
Btw, itu perut alasan aja kali ya!
LikeLike
Ebuset King Cross Jakarta kan panti pijat, hih!
Wait, kok aku tahu ya?
LikeLike
Hahahaha…they said it is the best so I had to see it myself, terus meliputi melipir pergi.
LikeLike
Hahahaha makan nasi kecap setahun, bakalan happy anak2 ku dikasih nasi kecap, Doyan!
LikeLike
Huahahahaha, pada doyan banget ya sama kecap 😀
LikeLike
Kalo dijadiin sate enak gak ya tuh Kangguru? haaaa.
LikeLike
Kayaknya sih enaaaak, jadi kayak sate kalong Cirebon. 😋😋😋
LikeLike
Enak banget sih kamu mz, aku diajak gitu kali-kali 😦
LikeLike
Aku ke Sentani gak diajakin sama kamu mz 😦
LikeLike
Wuenak! Mupeng :3
LikeLike
Iyak, aku juga pengin lagi! :3
LikeLike
Waawww… enaknyooooo…
LikeLike
iyoooo tambo ciek lah!
LikeLike
hahaha… ndak pakai kuah… 😛
LikeLike
wuih..seru banget acara jalan2nya.. gratis pulaa… aku iriiihh mz..
febi yang makan babi dan febi yang gak makan babi, bikin ngakak aja. hahahaa
LikeLike
Ahahaha, jangan iri mb, gak baik dilakukan di bulan puasa 😇
Iya ada dua Febi di foto itu, hihihi.
LikeLike
Enaknya bisa jalan-jalan gratisan, saya sirik, saya siriik.. 😀
Ke Blue Mountain gak?
LikeLike
Gak sempat ke Blue Mountain, hiks.
Ajakin aku kaaaak, biar gratisan lagi 😉
LikeLike
gw penasaran daging kanggurunya sih.
Halal kan ya? Bisa buat qurban berarti ya.
Hemmm baiknya mah direndang barang 10 kilo buat lebaran.
LikeLike
Insha Allah kalau disembelih dengan mengucap nama Allah akan jadi halal, yang gak halal itu kalau kangguru hidupnya di empang.
LikeLike
Dan di sini kita makan nasi kecap sementara dirimu menyantap semua yang enak-enak di sana Bang, tentu saja dengan haratisss… keren banget! Terus tripnya lengkap sekali, kayaknya perasaan yang ada setelah trip bukannya agak menyesal karena ada tempat yang tidak bisa dikunjungi, tapi malah penasaran karena tempat-tempat baru menanti untuk dijelajahi ya Mas :hehe.
LikeLike
Hahaha, iya nih hoki banget ya bisa dapat gratisan 😀
Iya, aku malah jadi penginke Australia Barat habis lihat instagram @pergidulu, foto-fotonya amazing.
LikeLiked by 1 person
Siiip!
LikeLike
Pengen nasi goreng kanguru 😀
LikeLike
Kayaknya enakan diempal gitu deh 😀
LikeLike
Cie ciee..Coba kalo tour guidenya cewek, udah pake perasaan dan hati kali ya haha. Itu apa rasanya ya kangguru, jadi pengen coba 🙂
LikeLike
Kamu mau jadi tour guidenya beb?
Kangguru enak, kayak rendang!
LikeLike
Duh senangnya 🙂 Ternyata jalan2 bersama travel agent tidak semengerikan yang dikira ya mas 😀
Oya temanku pernah punya pengalaman buruk dgn travel agent. Waktu ke Shanghai, rombongan wisata dia dan teman2nya ditahan sama pengurus pabrik obat, gak boleh pergi sebelum ada salah satu yang beli. Hingga akhirnya temenku itu beli obat china dong. Dan tahu harganya berapa? 7 juta sodara-sodara -,- *ngenesbanget*
LikeLike
Iyaaa, ternyata menyenangkan juga sih, ini baru pertama kali hahaha.
Nah iya, itu omku juga sempat digituin pas ke China sama tabib di sananya, hahaha. Kayak kesirep gituuuu. Ternyata banyak yang punya pengalaman serupa ya? 😦
LikeLike
Itu kangguru buat pizza, mungkin sama kayak diarab yah pizzanya dari unta. Wekekeke. Sy baca artikel ini iri banget mas, bagaikan syahrini, klo cowo apaan ya? Transport enak, makan enak, gratis pula 😦
LikeLike
Heee emang ada pizza untaaaa? :O
Kalau cowok berarti anang, bukan?
LikeLike
Keren view waverlay cemetarynya ih kayak lukisan :3
LikeLike
Iyaaa tsakep yaaaaa?
LikeLiked by 1 person
Tjakep pecahh abis
LikeLike
mungkin Edmond n Douglas ngga memutar lagu2 rohani. Karena kamu lupa bilang kalau kamu traveller syariah @-@. Aku ngakak ngebayangin si ushet yang bolak balik bilang AMIN hahaha. Kzl ! 🙂 🙂
LikeLike
Ahahaha kok kzl sihhhh?
Iya harusnya kemarin istigosah di mobil yaaaa 😀
LikeLike
mungkin Edmond n Douglas ngga memutar lagu2 rohani. Karena kamu lupa bilang kalau kamu traveller syariah @-@. Aku ngakak ngebayangin si usher yang bolak balik bilang AMIN hahaha. Kzl ! 🙂 🙂
LikeLike
Kok kak arip bisa pergi-pergi terus sih? ajak doooong.
LikeLike
ngeblog yang rajin doooong.
LikeLike
aku sendiri sesekali jg traveling dgn travel tour kok mas… :).. kdg2 jalan ama travel tour itu justru lbh murah drpd peri sendiri… secara aku bukan tipe yg suka hemat bgt kalo jalan2… jd diitung2, kalo berangkat ama travel tour, buatku pribadi justru lbh murah :D… tp ga srg jg sih jln pake tour,,itu cm kalo mepet di waktu aja.. kalo cuti kebetulan pjg, tetp lbh suka sendiri
LikeLike
Oh I see, iya kalau paket tour apalagi kalau join trip bisa irit banget jatuhnya daripada pergi sendiri.
Kalau terbatas sama cuti, umm, ya flashpack aja haha.
LikeLike
Menyenangkan sekali membaca pengalaman jalan-jalan ke Australia, terasa ingin juga kesana, by the way bagaimana dengan blog travel ke Amerika? apakah sudah di ngeblog ya?
Regard Julia.
LikeLike
Hai mbak,
terima kasih sudah membaca, untuk cerita di Amerika beberapa sudah aku post di https://backpackstory.me/category/foreign/united-states-of-america/ 🙂
LikeLike
keren
LikeLike
makasih yaaa
LikeLike
hai.. mau tanya kalau ikut paket tour bisa ga ya, tournya ga ikut, disana mau bertemu family harinya lebih dari acara dan biaya sendiri untuk pulangnya
trima kasih bngt untuk blsanya
LikeLike
Halo halo, terus kalau gak ikut paket tour, kenapa gak bikin itinerary dan rencana sendiri saja?
Aku bingung hehehe.
LikeLike
karena sy butuh surat sponsor untuk apply visa, karena saya bukan kerja dikantor atau perusahaan, saya ingin dibantu jasa agency untuk surat sponsor, ini masalhnya. apakah agency bisa bantu?
trima kasih..
LikeLike
Oh, kalau masalah surat sponsor, sepertinya agency travel tidak bisa membantu 🙂
terima kasih.
LikeLike
kalau ikut tour surat sponsor bisa dari agency ya mas
trima kasih
LikeLike
ga bisa mbak setahu saya
LikeLike
Salam Kenal Mas, saya ingin menanyakan berapa hari keluarnya visa aussie nya mas? terimakasih.
LikeLike
Halo mbak, visa aussie rata-rata 2 minggu keluarnya. Tapi bisa lebih cepat, tergantung kedutaan.
Bisa dibaca di sini tentang Mengurus Sendiri Visa Australia
LikeLike
Trip yang sangat berharga ya! Pasti tak terlupakan.
Izin numpang lapak ya..
Punya IPK 3.0, lulusan S-1 & dibawah 35 tahun? Kami menjamin anda untuk memperoleh IELTS 7.5 & mendapatkan beasiswa 100% diluar negeri. 3000+ alumni sejak 1996, kuliah di 4 benua. Untuk tes institusional IELTS gratis & info beasiswa: 0813 1663 4102
LikeLike
Umm okay, semoga sukses dengan lapaknya ya.
LikeLike