. “Home, is where your heart is.” Seorang perempuan berdiri berdesakan bersama para penjemput yang lain, sementara kertas bertuliskan sebuah nama dipegangnya erat dengan kedua tangan. Saya melihat ke sekitar, namun tidak menemukan nama yang familiar di situ. Tak ada papan bertuliskan “Selamat datang, Bapak Arif yang tampan.” maupun “Welcome to Balikpapan, Johnny Depp.” di situ. Entah saya yang tak jeli, atau mata saya yang masih belum terbiasa dengan remangnya malam setelah menempuh perjalanan udara selama dua jam dari Jakarta. Pandangan saya pun kembali kepada perempuan tersebut, membaca kata demi kata yang tertulis pada kertas yang dipegangnya. “WELCOME HOME, MARJI“ Huft. Kepergian saya ke Balikpapan kala itu, adalah merupakan rangkaian perjalanan saya mengunjungi Derawan, di mana saya memutuskan mengambil rute Jakarta – Balikpapan – Tarakan…