backpackstory
  • Home
  • Domestic
    • Aceh
    • Bali
    • Banten
    • DKI Jakarta
    • Jawa Barat
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
    • Kalimantan Timur
    • Kalimantan Utara
    • Kepulauan Bangka Belitung
    • Kepulauan Riau
    • Lampung
    • Maluku
    • Maluku Utara
    • Nusa Tenggara Barat
    • Nusa Tenggara Timur
    • Papua
    • Papua Barat
    • Riau
    • Sumatera Selatan
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Utara
    • Sulawesi Selatan
  • Foreign
    • Armenia
    • Australia
    • Azerbaijan
    • Belgium
    • Bhutan
    • Brunei Darussalam
    • Cambodia
    • China
    • England
    • France
    • Georgia
    • Hong Kong
    • India
    • Iran
    • Italy
    • Japan
    • Kenya
    • Laos
    • Macau
    • Malaysia
    • Myanmar
    • Nepal
    • Netherlands
    • North Korea
    • Philippines
    • Russia
    • San Marino
    • Singapore
    • Scotland
    • South Korea
    • Taiwan
    • Tanzania
    • Thailand
    • Timor Leste
    • Turkey
    • United States of America
    • Uzbekistan
    • Vietnam
  • Mamacation
  • Events
  • Miscellaneous
    • Accommodation
    • Culinary
    • Others
    • Survival Kit
    • Transportation
  • Visa
    • Visa Amerika
    • Visa Armenia
    • Visa Australia
    • Visa Azerbaijan
    • Visa Cina
    • Visa Georgia
    • Visa India
    • Visa Iran
    • Visa Jepang
    • Visa Kenya
    • Visa Korea Selatan
    • Visa Myanmar
    • Visa Nepal
    • Visa Rusia
    • Visa Schengen
    • Visa Taiwan
    • Visa Tanzania
    • Visa Timor Leste
    • Visa Turki
    • Visa UK
  • About
    • Achievements
    • Clients Portfolio
    • Country List
    • Stage Performance

Posts from the “Nusa Tenggara Timur” Category

KBA Kupang dan Secercah Harapan di Timur Indonesia

arievrahman

Posted on May 22, 2018

Sebutir buah pinang berwarna hijau sudah berada di tangan kiri, sementara pada meja kecil di hadapan saya sudah terdapat beberapa batang sirih dan seplastik kapur. Di samping saya, terdapat Mas Bolang yang beberapa kali berbisik “Belum ke Nusa Tenggara Timur, kalau belum merasakan makan pinang.” Sebuah ucapan yang diamini oleh Mama Joseba yang sedari tadi asyik mengunyah pinangnya, sembari mencocolkan seruas batang sirih ke kapurnya. “Mama bisa pusing kalau gak makan pinang sehari.” Imbuh Mama Joseba. “Ayo, dicoba saja.” Mirip Icuk Sugiarto yang ragu-ragu, saya menempatkan buah pinang pada sudut mulut, mencoba memecahnya dengan gigitan gigi geraham hingga terdengar suara “PLETOK!” pertanda buah terbelah dan memunculkan biji pinang bergetah di tengahnya. Biji itulah yang harus saya kunyah, sebelum dicampur dengan batang sirih dan kapur.…

Categories: Domestic, Events, GMT +8, Nusa Tenggara Timur

Tagged: ASTRA, KBA Kupang, Sonraen

26 Comments

+Read more

Persoalan Liburan di Flores

arievrahman

Posted on October 30, 2016

Pada kunjungan kedua ke Flores, yaitu di tahun 2016, saya sempat membayangkan bahwa daerah-daerah lain di Flores akan seperti Labuan Bajo –yang merupakan kota pertama dan satu-satunya di Flores, yang saya datangi beberapa tahun sebelumnya– yang dapat dikatakan sudah cukup maju, dengan tingkat pembangunan yang layak. Namun ternyata saya salah, karena berdasarkan pengamatan saya pada saat liburan sembilan hari melakukan road trip di Flores, masih terdapat persoalan pembangunan dan beberapa hal yang masih belum memadai. Sebut saja misalnya kondisi jalanan yang masih berlubang, sinyal komunikasi telepon dan internet yang tidak stabil di beberapa daerah, juga kualitas dan persebaran listrik yang tidak merata. Dalam perjalanan ke Moni, minibus yang saya tumpangi sempat berhenti cukup lama pada jalanan yang terletak di pinggiran jurang, dikarenakan adanya longsoran tebing…

Categories: Domestic, GMT +8, Nusa Tenggara Timur

Tagged: Flores, Listrik

79 Comments

+Read more

Panduan Mengikuti Trip MTMA untuk Pemula

arievrahman

Posted on September 23, 2016

Sebelas orang pilihan; Enam pembawa acara berjiwa petualang; Dua travel blogger bermuka pas-pasan yang sedikit obesitas, berkumpul di desa di atas awan, Wae mebo, untuk mengikuti perayaan ulang tahun ketiga MTMA (My Trip My Adventure), sebuah acara televisi bertema petualangan produksi TRANS TV. Muka-muka tegang menyelimuti wajah mereka. Bukan, bukan karena sedang menahan pipis, melainkan karena diminta oleh produser MTMA. “JANGAN KETAWA-TAWA!” Teriaknya. “…AND ACTION!” Salah seorang tetua desa Wae Rebo berpakaian adat turun dari singgasana batunya, berjalan melewati saya dan orang-orang pilihan dengan sehelai kain tradisional yang dibentangkan di tangannya, sementara sebuah kunci tergeletak di atasnya. Dengan lantang, pria itu berseru ke arah para host MTMA yang berdiri di hadapannya. “Selamat datang di desa di atas awan, Wae Rebo.” Sebetulnya, saya tak akan pernah menyangka untuk mengikuti trip ini.…

Categories: Domestic, Events, GMT +8, Nusa Tenggara Timur

Tagged: MTMA, My Trip My Adventure, Trans TV, Wae Rebo

98 Comments

+Read more

25 Alasan Melakukan Road Trip Flores

arievrahman

Posted on May 29, 2016

Seorang kawan sempat mengejek ketika mengetahui bahwa perjalanan saya mengunjungi Flores pada tahun 2012 silam, cuma berlangsung selama tiga hari, itupun cuma seputar Labuan Bajo, dan Pulau Komodo. “Ngapain lu ke Flores, kalau cuma tiga hari?” Ucapnya kala itu. “Flores, bukan cuma tentang Komodo dan Labuan Bajo.” Sebuah ucapan yang langsung menohok saya, yang saat itu masih polos. “Memangnya ada apa saja di Flores, Bang?” Kawan saya itu terkekeh, “Banyak yang bisa dikunjungi di Flores. Misalnya, kalau mau ngopi lu bisa ke Bajawa. Kalau mau ketemu suku asli Flores, lu bisa ke Bena atau Wae Rebo. Belum kalau lu sampai ke Kelimutu dan Maumere.” “Kalau ketemu jodoh, Bang?” Kawan saya langsung terdiam. Dia tahu, itu adalah pertanyaan yang susah untuk dicari jawabannya saat itu. Sejak…

Categories: Domestic, GMT +8, Nusa Tenggara Timur, Transportation

Tagged: Bajawa, Bena, Ende, Flores, Kelimutu, Labuan Bajo, NTT, Riung, Wae Rebo

143 Comments

+Read more

Legenda Asal-Usul Kampung Wae Rebo

arievrahman

Posted on May 13, 2016

Ini adalah sebuah legenda, yang mungkin tak semua orang yang berkunjung ke sana mengetahuinya. Sebuah legenda turun-temurun yang aku dapatkan langsung dari generasi ke-19 keturunannya. Sebuah legenda tentang kampung di atas awan bernama Wae Rebo, atau tepatnya, sebuah legenda tentang seorang pria yang berasal dari Tanah Minang, bernama Maro. [Tanah Minang? Tapi bukankah Wae Rebo itu terletak di Manggarai, Flores?] Nah, itulah bagian menarik dari legenda ini yang akan aku kisahkan, mohon sabar dulu kawan, karena kisah ini akan segera dimulai. Dan, sama seperti legenda-legenda yang lain, aku akan memulai kisah ini dengan kalimat pada suatu hari. Pada suatu hari, di Tanah Minangkabau yang subur, tersebutlah seorang pemuda tampan, pintar, dan karismatik yang bernama Maro. Maro yang saat itu sedang mencari jati diri, mempunyai sebuah…

Categories: Domestic, GMT +8, Nusa Tenggara Timur

Tagged: Flores, NTT, Wae Rebo

103 Comments

+Read more

« Older entries   

Banners for Blog Indonesia Terbaik 2019


Travel Blogs Award 2018

Travel Blog Awards 2017 – Winners

Top Posts & Pages

  • Sebuah Perjalanan Panjang Bernama Pernikahan (4) - Malam Pertama dan Sebuah Epilog
  • 12 Benda yang Harus Dibawa Saat Liburan Musim Dingin
  • Kisah Drukpa Kunley dan Desa Penuh Phallus di Bhutan
  • Panduan Suntik Vaksin Meningitis di KKP Halim Jakarta
  • Panduan Lengkap Mengurus Sendiri Visa Turis Australia

Archives

Blog Stats

  • 4,721,820 serious hits

Donate to Backpackstory

Donate Button with Credit Cards

Enter your email address to become a serious reader and receive notifications of new posts by email.

Join 55,947 other followers

Follow backpackstory on WordPress.com

Recent Comments

gia on Huru-Hara Mengurus Visa Scheng…
gia on Huru-Hara Mengurus Visa Scheng…
arievrahman on Langkah-langkah Mengurus Visa…
arievrahman on Dengan Ditemani XL GO IZI, Ini…
arievrahman on About

Instagram

Ada dua macam penjual yang kerap gue temukan di pinggiran jalan ketika roadtrip di Maroko selama semingguan di bulan lalu: 1. Penjual kerajinan lokal, seperti kain, pernak-pernik, magnet, dan teman-temannya. 2. Penjual batu-batuan alam, di mana yang paling sering dilihat adalah jenis amber, yang bukan amber-amber pisang. Kedua jenis barang dagangan tersebut unik, di mana satunya adalah buatan manusia sementara yang satu lagi adalah buatan Tuhan. Walaupun ya cuma kamu yang buatan surga.
Inilah Kasbah Ait-Ben-Haddou, sebuah perkampungan alami Suku Berber yang dibuat dari tanah liat dan jerami yang dieratkan dengan air dan doa supaya gak hancur Ya Allah. Pada tahun 1940an, puluhan keluarga tinggal di sini, namun sekarang hanya kurang dari sepuluh keluarga yang menempati “benteng” raksasa ini. Mungkin inilah yang dinamakan perubahan zaman. Hari gini, mending juga cari perumahan yang modern, ada akses LRT, bisa internetan setiap saat, duh rasanya jadi ingin pindah ke Meikarta. Kalau jadi dibangun. Pada abad ke-17, tempat ini adalah titik perhentian para pedagang di jalur perdagangan Marrakech - Sahara, yang biasa beristirahat di tempat ini, sambil ngadem di oasis, walaupun tidak ditemani Liam Gallagher. Sekarang, tempat yang masuk ke dalam daftar UNESCO World’s Heritage Site sejak 1987 ini kerap dijadikan lokasi syuting film dan series seperti The Mummy, Gladiator, dan Game of Thrones. Selain dijadikan ajang selfie pengunjung yang datang ke sana, tentunya.
Pose, Smile, and Action! Salah satu add-on service ketika menjadi Trip Buddy @whatravel kemarin adalah menjadi pengarah gaya sekaligus juru foto omak-omak peserta trip tiga benua ini. Menjadi pengarah gaya, tidaklah susah karena omak-omak ini sudah pandai bergaya semua, cukup mencari frame yang pas, setting camera di continuous shot, sesuaikan aperture, dan click! Hasilnya bisa dilihat pada slide foto Sahara’s Next Top Model berikut ini. Tanpa filter, tanpa editan, straight out of the camera. Thanks to pemandangan yang menawan, cahaya Ilahi, beserta @fujifilm_id X-T3 & @fujishopid lens 16-55mm F2.8 yang cangcing ini.
Orang-orang Maroko kayak gimana sih bentuknya? Ya kayak kita juga, berjalan di atas dua kaki, bernapas dengan hidung, cuma gak makan nasi saja, karena banyakan makan couscous sama tajin. Walaupun secara geografis berada di benua Afrika, namun Maroko yang berada di bagian utara, memiliki mayoritas penduduk dengan bentuk fisik seperti orang Timur Tengah, bukan seperti orang Africa yang hidup di bagian tengah ke selatan benua hitam tersebut. Gede, cokelat, berbulu. Kira-kira itulah gambaran penduduknya. Overall orang-orang yang kami temui cukup ramah, walaupun ada beberapa yang menolak untuk difoto, mungkin karena belum terbiasa menjadi model. Di Maroko, hambatan terbesar untuk berkomunikasi adalah bahasa, karena penduduk di sana mayoritas berbahasa Arab atau Perancis, dan hanya sebagian kecil yang mengerti bahasa Inggris, apalagi bahasa Uganda. Ada yang bilang hati-hari scam di Maroko, ya ada benarnya juga karena beberapa orang yang ditemui kemarin meminta bayaran lebih atas servis yang telah mereka lakukan, tapi tak masalah, mungkin karena ekonomi di sana susah, sehingga mereka harus berjuang lebih keras daripada keluarga Kardashian.
Gurun Sahara, bukanlah tempat untuk semua pejalan. Lokasinya yang jauh dari kota besar membuat kita harus menempuh berjam-jam perjalanan untuk tiba di basecamp-nya. Setibanya di basecamp, hanya ada tiga pilihan untuk menjelajah gurun. Naik onta yang membuat pantatmu tepos, naik jeep yang membuat perutmu terguncang, dan berjalan kaki yang bisa membuatmu masuk daftar pencarian orang hilang. Debu-debu dan pasir yang memenuhi salah satu gurun terluas di dunia dengan luasnya yang mencapai 9 juta kilometer persegi (jangan dibandingkan dengan kamar kostanmu) juga merupakan tantangan tersendiri apabila kamu memiliki masalah pernapasan atau sensitivitas terhadap debu dan partikel kecil lainnya. Belum lagi perubahan cuaca ekstrim yang dapat kamu temui di sini, seperti panas terik di siang hari, dan suhu minus di malam serta pagi harinya. Gue belum lagi berbicara masalah penginapan, yang terbatas di sana, belum membahas toilet yang terletak beberapa puluh meter dari pintu basecamp, yang digunakan beramai-ramai dengan tamu lain, dengan pintu-pintu toilet yang hanya tertutup tirai seperti di kuis Super Deal. Tentu saja terkadang ada hadiahnya di balik tirai. Namun di balik semua kesusahan, akan selalu ada kepuasan, bagi yang berani mengunjungi Gurun Sahara. Sunset yang syahdu, malam berbintang yang tenang, dan sunrise yang hangat, adalah ganjaran bagi kamu yang berani datang ke Gurun Sahara. Tentunya bersama @whatravel.
Di @whatravel, permintaan konsumen adalah yang utama, termasuk ketika membuat private custom trip seperti ini, destinasi yang tidak umum, karena menggabungkan tiga negara yang terletak pada tiga benua dalam sekali perjalanan. Permintaan awalnya, hanya ke Maroko saja, namun begitu melihat bahwa Maroko dekat dengan Spanyol, maka permintaan berubah lagi menjadi Maroko plus Andalusia —wilayah selatan Spanyol yang kaya dengan sejarah kejayaan Islam di masa lampau. Cukup sampai di situ? Tentu tidak, karena ketika mengetahui bahwa maskapai yang digunakan adalah Qatar Airways, maka rencana perjalanan pun bertambah dengan memasukkan Qatar dalam daftar. Aman. Namun apalah artinya Maroko kalau tidak mengunjungi Gurun Sahara, dan berdandan a la Zakia Zakia, penari gurun pasir ternama versi Ahmad Albar ini? Satu rangkaian perjalanan, dua minggu petualangan, tiga benua dikunjungi. Terima kasih omak-omak, sudah bergabung menjadi keluarga besar alumni Whatravel.
Salah satu travel hack yang sedang gue lakukan adalah membawa kartu kredit UOB PRIVI Miles ke dalam setiap perjalanan gue. Kartu kredit yang akan membuat gue berjalan lebih jauh lagi, karena konversi milesnya sangatlah aduhai. Bayangkan, kamu akan mendapat 1 airline miles untuk setiap transaksi lokal sebesar IDR 8.000,- dan IDR 4.000,- untuk setiap transaksi internasional yang kamu lakukan. Dari miles tersebut, kamu bisa tukar dengan tiket pesawat gratis, atau upgrade kelas bisnis yang berlaku untuk Krisflyer, Garuda Miles, Asia Miles, dan Air Asia Big Points! Baiknya lagi, apabila kamu adalah pengguna baru, maka kamu bisa mendapatkan bonus hingga 4.500 airline miles dengan minimal transaksi IDR 5.000.000,- per bulan, selama tiga bulan, setelah kartu disetujui! Asyik bukan? Untuk info lengkapnya, kamu bisa follow @uobcards.id dan cek website www.uob.co.id/privi, lalu kumpulin milesnya, supaya kita bisa jalan-jalan pakai tiket gratis bareng! #UOBcardsid #kartukredituob #UOBprivimiles #passporttoflyfree #uobngasihlebih #uobgooddeals
Strolling around Fez Market with only one lens. Setelah lima tahun lebih pakai kamera @fujifilm_id, bisa gue bilang bahwa salah satu lensa favorit saat ini adalah lensa 16-55mm F2.8 yang versatile karena cocok digunakan untuk nyetrit tanpa perlu gonta-ganti lensa lagi. Hasilnya tajam, bukaannya cukup besar, dan focal lengthnya pas buat jalan-jalan blusukan. Cuma kurangnya adalah, lensa ini gede banget dimensinya, mirip 18-135mm namun lebih berat lagi. Kalau kamu cukup perkasa, dan gak keberatan bawa lensa yang bulky, maka lensa ini dapat menjadi pilihan. Omong-omong, lensa ini lagi ada promo Black Friday ga sih di @fujishopid?
So far, bagaimana Maroko? Kalau pertanyaan ini ditanyakan, maka jawaban gue adalah cukup menyenangkan, walaupun mungkin ada beberapa hal kecil yang sedikit mengganggu, namun tidak mengurangi kesenangan traveling di negara ini. Orang-orangnya ramah, ya walaupun kadang ada yang marah kalau difoto, wajar. Penginapannya bagus, ya walaupun ada beberapa hal esensial yang tidak ada ketika menginap di hotel bintang tiga —sebut saja Ibis, seperti layanan porter yang sigap, tisu di kamar selain tisu toilet, semprotan pantat, juga air minum gratis di kamar. Ya mungkin karena kita bisa minum langsung dari keran, tapi orang Indonesia mana bisyaaaa. Transportasi okelah, bus cukup nyaman dan jalanan sudah banyak yang mulus, semulus langkah anak-anak konglomerat yang sekarang duduk jadi staf khusus Presiden Jokowi. Walaupun ada beberapa bagian jalanan yang berlubang dan tidak rata, masih cukup wajar karena ini bukan negara maju. Maroko, tidak akan cukup dikunjungi dalam waktu singkat, karena jarak antar kota yang cukup jauh, namun kalau memang mau singkat dan padat, @whatravel bisa mengaturkannya. Taken with iPhone XS.
Sesuai rekomendasi @fujishopid, akhirnya gue jalan-jalan bawa lensa Fujinon XF 50-140mm lagi. Sebuah pilihan yang tepat, dan gue gak menyesal, karena hasilnya tajam, setajam omongan orang tua kalau dibantah. Lalu jarak fokusnya pun gak terlalu jauh, sekitar 1 meteran jadi bisa ambil foto yang dekat-dekat macam begini, tinggal atur titik fokus dan aperture saja. Yang ini adalah bapak-bapak penjual batu, gue foto dari pintu bus, di mana si bapak ini mendekat, menawarkan dagangannya —dari 300 Dirham, lalu turun ke 200 Dirham, hingga akhirnya ke 100 Dirham, namun tak ada yang membelinya. C’est la Vie. Batu ini namanya Amber, yang kalau kata 311, ini adalah the color of the energy. Energi terbarukan tanpa sawit dan batubara kalau kata SJW. Btw kemarin juga ada yang tanya, kalau amber-amber pisang, kenapa pisangnya belum masak? _ 📸: @fujifilm_id X-T3 tanpa edit-edit lagi, karena tone warna sudah paten.
Destinasi pertama yang dikunjungi di Casablanca, selain Kokas dan terowongan, adalah Masjid Hassan II yang merupakan masjid terbesar, terindah, dan termegah di Casablanca. Pengin cerita sedikit tentang masjid ini tapi lagi malas googling, jadi kalian cari tahu sendiri ya. Yang jelas, halaman dalam masjid ini bisa untuk main bola sore-sore ketika sunset, tuh lihat ada Mustapha Hadji lagi gocek bola.
Jangan sakit kalau tugas, kalau tugas jangan sakit. Sepertinya sudah seperti mantra yang selalu gue dengungkan setiap ada penugasan untuk jadi trip buddy @whatravel. Ini adalah trip terlama yang akan gue handle, trip private dengan peserta terbanyak, dan juga trip dengan destinasi yang agak uncommon, karena mengunjungi tiga negara dan tiga benua dalam waktu dua minggu. 🇲🇦 🇪🇸 🇶🇦 Perjalanan dari negara berkembang, ke negara maju, lalu ke negara kaya. Tiga hari sebelum jalan, gue meriang, dan sempat ragu akan bisa membaik ketika bawa trip ini, ditambah padatnya aktivitas kala itu. Pada hari keberangkatan, pagi hari gue ngantor, sore hari gue menjadi pembicara di @smwjakarta, dan malam harinya gue langsung ke bandara untuk berangkat bersama rombongan. So, tolong abaikan kemeja yang belum ganti dua hari, karena hell yeah, I made it 🤘🏻thanks to istirahat yang cukup, minum vitamin C, mindset yang sehat, dan oles-olesan essential oils dari @youngandglad.
Hello from The City of Casablanca, yang kalau diterjemahkan dan disingkat dalam bahasa Indonesia, jadinya Kokas. Cuma bedanya, yang ini gak ada macet kayak di jalan layang non tol Tanah Abang - Kampung Melayu yang lebih tepat kalau disebut sebagai jalan layang non tol Citywalk Sudirman - Kota Kasablanka. Stay tuned for more stories from Morocco. Morocco dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. #Casablanca #Morocco
Jalan-jalan ke Grand Indonesia, pulangnya bawa goodie bag. Selamat untuk @goodlifebca, atas dirilisnya #BCAJCBBlack! BCA JCB Black, adalah kartu kredit super untuk traveler, dengan competitive foreign exchange rate dan 2x reward untuk setiap transaksi di Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Selain itu adanya akses ke JCB Airport Lounge juga difasilitaskan untuk para pemegang kartu ini. Buat yang doyan kuliner, kartu kredit ini juga memiliki banyak promo diskon di berbagai merchant, mulai dari McDonald’s, Haagen Dazs, Ootoya, hingga yang paling epic adalah Buy 1 Get 2 di Kintan & Shaburi setiap hari Senin! Promo yang pasti disukai kita-kita, juga Bapak @jpnambsindonesia yang tadi hadir untuk memberikan sambutan pada acara ini. _ “Every year, the number of Indonesian Tourists visiting Japan is increasing by 10%, and this year, the number is around 400.000 tourists [...]Indonesia still have potential to send many more tourists.” _ Mantap juga sih kalau ke Jepang dan punya kartu sakti ini, yuk mari kita daftar bersama di www.bca.co.id/creditcard/jcb
Sejak terindikasi eczema, beberapa tindakan perawatan sudah kami berikan ke Prabu, mulai dari mengurangi durasi bermain di luar rumah, mengunjungi dokter spesialis, mengikuti terapi, hingga mengganti produk perawatan tubuh dengan yang natural. Demi kesehatan bersama, sekarang @poetrygladies menggunakan produk dari @mamaschoiceID sebagai #PilihanAmanMama yang aman, halal, dan natural untuk digunakan oleh ibu hamil dan menyusui karena kandungan alaminya. Tenang, #MamaTakSendiri, karena gue akan support 100% untuk keluarga, semoga Prabu dapat segera sehat dari eczema, dan kami bisa main-main lama di luar rumah lagi! Product Mama’s Choice bisa didapatkan di: https://shopee.co.id/mamaschoiceid dan sedang ada promo 11.11 hari ini!

Twitter Updates

  • Get well soon @asaintmaximin ✊🏻 twitter.com/skysports_keit… 1 hour ago
  • RT @esdogerlover: @KrisnaERLG @arievrahman Kemaren sempet ngopi Di steak industry ada roti bakarnya enak juga deehh... Aku juga nga nyangka… 22 hours ago
  • RT @Areloghy: Kuy.. Open PO lagi Jum'at ini.. 😍😍 https://t.co/rCDdXAd0px 1 day ago
  • RT @huwri: @arievrahman Bener, pengalaman pribadi, untuk kesehatan sebaiknya pakai 2 asuransi untuk jaga-jaga. BPJS kelas 2 dan BPJS kelas… 1 day ago
  • RT @v4jr4: Dan, pada beberapa kasus, faktor X (the unknown) *ketok meja tiga kali* twitter.com/arievrahman/st… 1 day ago
Follow @arievrahman

Official Facebook Page

Official Facebook Page
  • View arievrahman’s profile on Facebook
  • View arievrahman’s profile on Twitter
  • View arievrahman’s profile on Instagram
  • View arievrahman’s profile on LinkedIn

Return to top

© Copyright Backpackstory 2012-2019

Powered by WordPress.com.

Cancel