Namanya Noorma, atau setidaknya itulah nama yang saya ingat saat ini. Seorang wanita asal Amerika Selatan –Kolombia, kalau tidak salah ingat– yang saya temui di Myanmar setahun silam. Mungkin, kisah ini tidak perlu diceritakan kepada kamu, andai saja catatan yang saya simpan di handphone tidak hilang. Sebuah catatan perjalanan yang memuat pengalaman saya di Myanmar, termasuk cerita tentang orang yang saya temui, nama-nama kuil yang saya kunjungi di Bagan, juga harga cabai keriting di sana. Yang terakhir tentu saja bohong. Ya, gara-gara catatan yang hilang tersebut, saya terpaksa menceritakan kisah ini kepada kalian. Kisah tentang seorang wanita yang saya kenal sebagai Noorma. Kalau tidak salah ingat. Malam itu, saya sedang duduk-duduk santai bersama Eki dan Hardi di lobi Hotel Rich Queen, Mandalay, ketika seorang wanita berkulit…
Tagged: Bagan, Mandalay, Mount Popa, Myanmar, Nat