
Dua orang pemuda bersepeda motor berhenti di samping Nissan March yang kami kendarai, saat itu pukul sebelas malam waktu Bandung, dan bisa jadi mereka adalah bagian dari gang motor yang santer diberitakan sering mengganggu keresahan warga. Pria yang memegang kendali sepeda motor mengambil telepon genggamnya, menelepon. Dan berikutnya, telepon genggam saya yang berbunyi.
“Itu mungkin orangnya.” Kata Mumun.
***
“Apa? Tur horor? Gak deh!” Jawab peserta kegiatan #NewMarchDay yang saya tanyai ketika makan malam. Kebanyakan dari mereka menolak ide saya dan Mumun untuk melakukan tur mengunjungi tempat-tempat yang dikenal horor di Bandung. Bahkan Mbak Ainun dan Mas Acel kompak menampiknya dengan alasan “Ogah, hidup gue aja udah horor banget!”
Huft.
Dan, akhirnya dari belasan peserta kegiatan, hanya tersisa saya, Mumun, dan Ipi yang berani untuk melaksanakan tur horor malam itu. Sorry guys, this activity is not for the faint hearted. Only the bravest, and the chosen one. Like me, Mumun, and Ipi.
“APA, NANTI JALAN KAKI?” Teriak Ipi di mobil. “KIRAIN PAKAI MOBIL JALAN-JALANNYA.”
Saya dan Mumun ketawa cekikikan “Iya, Pi.”
“FAKKK! AKU DIJEBAAKKK!” Suara teriakan terdengar dari jok belakang yang masih lega. Teriakan yang diikuti dengan bulu kuduk yang berdiri. Bulu kuduk kami bertiga.
***
Sudah sedari siang, saya dan Mumun mengontak Mas Roni, pemilik Cheap & Go! Tour, menanyakan ketersediaan tentang tur horor kota Bandung ini. Pada kunjungan sebelumnya ke Bandung, saya juga mengontak mereka, namun mereka menjawab tidak bisa karena kuota peserta yang kurang. Namun kali ini berbeda, saya meminta tolong Mumun si Gadis Cimahi, untuk merayu Mas Roni. Dan berhasil. Kami akan berangkat tur horor Kota Bandung malam ini!
Sepasang pria normal bermotor yang mendatangi mobil kami tadi, ternyata adalah Mas Roni dan rekannya, yang memperkenalkan diri sebagai Mas Tendi (kalau saya tak salah dengar). Merekalah yang akan membawa kami mengelilingi tempat-tempat yang memiliki cerita horor di Bandung. Dankarena waktu yang sudah mendekati tengah malam, kami batal berjalan kaki, namun diganti dengan menggunakan kendaraan bermotor ke tempat-tempat tersebut.
“Sebelumnya, apa ada yang sedang berhalangan?” Tanya Mas Roni, pada kami. Saya sudah menopause sejak lahir, sementara Mumun dan Ipi menggeleng, tanda sedang tidak berhalangan. Tidak berhalangan yang belum tentu hamil. “Jadi wisata horor ini, sebenarnya adalah mengunjungi bangunan-bangunan heritage. Dahulu dicetuskan pertama kali oleh Bandung Trails. Jadi kita niatkan tur kali ini adalah tur heritage, bukan tur horor.” Jelasnya.
Setelah membaca doa dan mendapat sedikit wejangan, maka berangkatlah kami ke objek wisata horor pertama.
Dan tujuan pertama kami adalah …
SMA Negeri 3/5 Bandung
“Ini adalah kisah tentang Noni Nancy.” Mas Roni memulai pembicaraan. “Dimulai tahun 1920, pada saat zaman Belanda. Dahulu kala ada seorang Noni Belanda yang jatuh cinta kepada seorang pribumi. Namun cintanya tak direstui. Dan itu adalah awal mula dari kisah SMA Negeri ini.”
Mas Roni membimbing kami menuju pintu gerbang SMA 5, sambil menceritakan kisah tentang si Noni Belanda lebih lanjut. “Karena cintanya tak mendapat restu, dia bunuh diri di sekolah ini.” Mas Roni mulai menyalakan sebatang rokok. “Dan beberapa yang bilang, dia masih menjadi penghuni tetap sekolah ini.”
Kami mendengarkan dengan seksama penjelasan Mas Roni, kali ini tangannya menunjuk ke jendela-jendela di ujung bangunan SMA 3 yang memang menempel dengan SMA 5. Itu adalah jendela yang tidak bisa ditutup, dan walaupun dipaksakan tertutup pasti akan terbuka kembali. Itulah mengapa jendela tersebut hingga sekarang tidak pernah ditutup lagi.
Jendela yang tak pernah tertutup. Jendela tempat penampakan si Noni Belanda.
“Selain jendela, Noni Nancy juga sering muncul di ruang piano SMA.” Lanjut Mas Roni. “Penampakannya kadang memakai dress terusan outih biasa, hingga dress terusan putih yang bersimbah darah.”. Sering juga terdengar lonceng sekolah tiba-tiba berbunyi, maupun lampu yang menyala sendiri.
Salah seorang teman saya, Ifan, yang dahulu bersekolah di sini, bahkan mengatakan pernah mendengar suara piano memainkan Mozart sangat kencang sekali dari arah ruang piano pada pukul satu malam!
Rumah Kentang
Destinasi berikutnya, adalah Rumah Kentang pada perempatan Jalan Banda. Di sini adalah objek di mana ops sering tertangkap kamera. Menurut penuturan Mas Roni, di rumah yang tak terawat ini ada penghuninya seorang dosen salah satu kampus di Bandung. Si penghuni tidak pernah mengizinkan orang masuk ke dalam rumah, bahkan kru TV sekalipun, dengan alasan ada orang tuanya sakit di dalam.
Legenda horor di rumah ini bukanlah berdasarkan pengalaman seorang suami yang mengajak istrinya bercinta lalu ditolak, melainkan bermula dari seorang anak kecil yang bermain di depan rumah ini, dan mencium bau wangi dari arah dapur. Si anak menghampiri, dan tanpa sengaja tercebur ke dalam kuali. Itulah mengapa sering tercium bau kentang dari belakang rumah ini. Namun menurut si pemilik, bau kentang ini berasal dari perpaduan bau rumput dan kulit pohon kering.
Mas Roni bercerita, pernah dahulu ada saudara si dosen yang berkunjung di sini. Salah seorang anaknya menangis meraung-raung dan minta pulang, sementara ada anaknya yang lain berlarian keliling rumah dengan riang. Ketika ditanya “Lagi main sama siapa, Dik?” Si anak kecil menjawab “Sama kakak.”
Dan, kakak yang disebutkan anak kecil ini diperkirakan adalah si anak kentang yang dahulu tercebur dalam kuali.
Gonggongan anjing terdengar dari dalam rumah, dan membubarkan sekelompok fotografer yang sedang mengambil gambar. Nampak kilatan flash menyala, disusul panggilan dari Mas Roni untuk segera meninggalkan rumah ini.
“Yuk, kita pindah.” Ucapnya sambil membuang puntung rokok ketiganya. Dan seketika saya merinding.
Taman Maluku
Kami berhenti di sebuah pertigaan, dan menyeberang ke sebuah sudut taman. Inilah Taman Maluku, lokasi wisata horor kami berikutnya. “Di pohon-pohon besar depan Rumah Kentang tadi, ada penunggunya.” Mas Roni memberi tahu kami. Ingatan saya kembali ke pohon-pohon yang nampak subur, tak terawat di depan rumah tadi. “Seorang genderuwo berlidah panjang. Teman saya pernah terkena liurnya yang diteteskan dari atas pohon.”
Rumah Kentang, menurut Mas Roni, adalah tempat di mana banyak terjadi kasus kesurupan dan penampakan. Bahkan tukang kebun pun tak berani memotong rumput-rumputnya, karena ketika mencoba memotong, seorang wanita misterius tiba-tiba muncul dari dalam pohon.
Lain lagi cerita tentang Patung Pastor Belanda Taman Maluku. Alkisah dahulu ada seorang pastor berkebangsaan Belanda yang bertugas di Bandung meninggal karena kecelakaan pesawat, dan dibuat patungnya. Anehnya, patung ini dikabarkan sering menghilang pada hari Minggu atau malam paskah. Dan ketika patung ini menghilang, lonceng katedral berbunyi secara misterius. Patung ini juga dikabarkan, jika tangannya bisa bergerak-gerak sendiri, kepalanya menoleh ke arah yang berbeda, bahkan bukunya bisa berpindah tempat.
Dan benar saja, ketika saya mengambil gambarnya beberapa kali dari satu lokasi yang sama, nampak perubahan pada posisi tangan si pastor. Hiii!
SMA Aloysius
Tempat berikutnya, sekilas tak nampak seperti tempat yang seram. Hanya sebuah lapangan basket yang disorot lampu dari kejauhan. Lapangan basket SMA Aloysius Trunojoyo. Mas Roni berkisah bahwa ada ruang bawah tanah tersembunyi di bawah lapangan, yang sekarang sudah terkunci rapat.
Ruang tersebut dahulunya adalah ruangan yang digunakan sebagai tempat penyiksaan tawanan perang. Ketika tentara Belanda menyiksa bangsa kita, tentara Jepang menyiksa tentara Belanda dan bangsa kita, juga tempat tentara PETA menawan tahanan perangnya.
Di atas lapangan basket, pernah dilaporkan penampakan sekelompok tentara sedang berlatih militer, sementara dari bawahnya terdengar jeritan menyayat para tahanan perang.
Selain itu, penampakan juga dikabarkan pernah terlihat pada kapel kecil yang terdapat dalam bangunan sekolah ini.
Rumah Ambulans
Tak jauh dari SMA Aloysius, yang juga merupakan daerah penuh distro, terdapat sebuah rumah tua yang masih berpenghuni. Di samping rumah, terdapat sebuah distro yang masih berjualan pada siang harinya. Yang menarik, di halaman rumah ini terletak sebuah mobil tua, yang nampak menyerupai ambulans zaman dahulu.
“Nah itu dia ambulansnya.” Jelas Mas Roni. “Ambulans ini dahulu digunakan untuk mengangkut korban kecelakaan, namun dalam perjalanan pulang ke rumah sakit, ambulans ini mengalami kecelakaan lagi di depan rumah ini yang mengakibatkan si supir meninggal dunia.” Dijelaskan juga, ambulans ini pernah beberapa kali dipindahkan, namun selalu kembali lagi ke tempat ini.bahkan beberapa orang pernah mendapati si ambulans berjalan-jalan sendiri.
Sekitar tahun 2004-an, ambulans ini sering terdengar meraung sendiri. Namun ada yang bilang, raungannya itu adalah sebagai alibi untuk menutupi apa yang terdapat di dalam rumah ini. Ya, menurut Mas Roni, dahulu rumah ini dipakai sebagai rumah bordil, dan keberadaan ambulans ini adalah sebagai pengalihnya. Pada tahun 2010, ambulans ini dirawat dan dibersihkan, dan ketika dibersihkan, ada yang mengatakan ditemukan ceceran darah di dalamnya!
Saking ramainya kabar tentang tempat ini, banyak yang menyewa rumah ini sebagai tempat usaha seperti distro. Namun setiap yang membuka usaha di sini selalu mati dan tak berkembang.
***
“Omong-omong, tadi ada yang dengar suara anjing di Rumah Kentang gak sih?” Tanya saya di penghujung tur. Mumun dan Ipi menggeleng, sementara Mas Roni dan Mas Tendi saling berpandangan sebelum mengatakan tidak mendengar apa-apa.
Kemudian bulu kuduk saya semakin merinding. Atas dan bawah. Tak ada yang tahu suara apakah itu.
Wallahualam bishawab.
Sebelum berpisah, Mas Tendi memanggil saya, dan mengatakan suatu hal yang membuat saya merinding sepanjang perjalanan pulang ke hotel dan tak berani menatap ke cermin.
Tabik.
Ada yg ngikutin, ya? O.o Drmn diikutin? Dari rumah kentang?
LikeLike
Aduh, aku gak tahu kalau itu. Off air aja, hahaha.
LikeLike
Gw tau apa yg dia bisikin : ada kuntilanak yg naksir kamu, arief
LikeLike
kuntilanak bernama nina imut?
LikeLike
Kalau kami ada, pasti bakal semangat ikutan Tur Heritage versi horor ini! Jadi apa yang diceritain sampai nggak berani lihat cermin, Riev?
LikeLike
Siap, mari kita ikutan lagi, Mas! Katanya di Jakarta ada juga tur serupa, ya?
Ceritanya … nanti diceritain kalau ketemu, haha.
LikeLike
mau dong, mas, cerita off airnyaaa.. hihihi
eh, sama foto perubahan pastur belanda taman maluku, juga.. kok gak di masukin, sih mas? *penasaran pake banget*
LikeLike
Haha, ntar ya kalau ketemu aku ceritain!
Sengaja gak dimasukin biar pada penasaran, hihi.
LikeLike
Yakalik bisa ketemu. Hiks 😦
Eh, share dong, Mas, foto pasturnyaaah..
LikeLike
Dudududu ~
…ada nih di kameraku.
LikeLike
Ah, endingnya itu loh bikin penasaran. Jadi apaan, mas ariev?
*sodorin cermin
LikeLike
*ngaca* *sisiran*
Endingnya, biarlah tetap menjadi misteri.
LikeLike
Mungkin si masnya ngomong… Naksir kamu ya rif… Sesungguhnya itu lebih mengerikan dari neng kunti, huaaaaaaa
LikeLike
Kamu gakpapa kalau masnya ngomong gitu? 😦
LikeLike
Aku iklas kk….mlahir batin
LikeLike
buset dah klo kejadin bgt aku bakalan pasti gk bs tdur
LikeLike
Hahaha, kalau gak tidur bakal makin seram dong!
LikeLike
Riev, masnya ngebisikin apa sih? Kentanggg, penasaraaan. Hahaha
LikeLike
Hahaha, dasar anak kentang!
LikeLike
penasaran banget sama yang disebut off air deh kak. diceritain onlen dong 😛
LikeLike
Ye ye ye ye ye!
Kasih tahu gak yaaa ~
LikeLike
endingnya gantung banget nih kak Riev, atau jangan-jangan…
*ngebayangin masnya bisikin “aku sebenernya…. sama kamu..”
wkwkwk, *becanda *ditabokmasRiev
upload foto pasturnya dongs *penasaran
LikeLike
Ahahaha, itu sebenernya ada …
*ah sudahlah*
Foto pastor upload gak yaaa 😉
LikeLike
aih, jadi semakin penasaran buat wisata malam di bandung. thanks mas infonya. GBU
LikeLike
Siap, harus dicobain wisatanya. Thanks 😀
LikeLike
kampret dah ah untung bacanya pagi di kantor.
tapi bangunan kantor ini kan juga horor…
*ijin pulang*
LikeLike
Muahahaha, emang kamu penakut Tin?
*posting lagi link-nya malam-malam*
LikeLike
ish. bukan penakut, riev, cuma tidak terlalu suka melihat makhluk alam lain… *prek
LikeLike
Loh, kamu bisa lihat Tin?
LikeLike
Penasaran sama patung pastornyaa 😮
LikeLike
Sama, aku juga penasaran. *lah*
LikeLike
Oh gt toh cerita rumah kentang itu. Kok ndak foto2 pohon wajah?
LikeLike
Eh, di mana itu pohon wajah? Aku malah baru tahu.
LikeLike
knp ditulis “SMA Negeri 3/5 Bandung”??
why
LikeLike
Kan gedungnya jadi satu brooohhhh ~
LikeLike
aku pikir tur horor pake acara masuk2 segala, gak taunya cuma dari luarnya doang tho… Itu mah gak gitu seremm… #belagu 😀
LikeLike
Mwahaahaha, masuknya agak susah perizinannya bro 😀
LikeLike
Fix gak bakalan ikutan trip beginian hahahaha
LikeLike
Yaahhh, kenapa beb? Aku malah pengin ditemenin kamoh.
LikeLike
heh lo ada yang ngikutin trus sorenya lo kebut-kebutan sama gue di tol! Terlalu lo, Riev! 😆
LikeLike
Lah, dia bilangnya sih pengin nempel ke elu, Chic! Makanya gue kejar terus.
LikeLike
keren banget ceritanya saya sampai terharu karena bahagia. semoga-semoga hantu yang berkeliaran itu mendapat barokah karena sukses meningkatkan jumlah wisatawan dan menambah pemasukan daerah. khususnya hotel dan kuliner. hidup hantu
LikeLike
Terima kasih, ultraman. Saya ingin segera menikah setelah membaca komen kamu. Aamin.
LikeLike
Kak Ariev, aku juga mau dong dapet cerita off air-nya 😐
LikeLike
Kamu kan udah dapat tiarbah, masa mau minta lagi 😦
LikeLike
akkkkk……dari dulu pengen banget ikutan tour horror tapi belum kesampaian.
Ayooo Rif, ikutan lagi next time….ajak aku 😀
LikeLike
Akkk ayo ayo! Aku suka kalau ditemenin! 😀
Kota mana lagi ya yang ada beginian?
LikeLike
Pasti dibisikin: mas, kamu tll ganteng. Jangan ngaca ya, nanti malah kaget liat muka sendiri.
Gitu kan mas Ariev?
LikeLike
IYA, AKU GANTENG!
LikeLike
Hah ? itu beneran rumah kentang ? *merinding*
LikeLike
Iyaaa, beneran dong! *pegangin*
LikeLike
*tersipu malu* 🙂
LikeLike
Kira-kira, apa yang Mas Dendi bisikin, ya? 😐
Pengin liat foto pastor yang tangannya pindah nih..
LikeLike
Yang jelas bukan aishiteru sih bisikinnya. Ada di kamera gue fotonya, haha!
LikeLike
Aduh salah besar baca ginian pas mau tidur!!!!!!
LikeLike
Harusnya pas tidur bacanyaaaa!!!
LikeLike
Baru baca beberapa paragraf njuk langsung komen, biar kalo lembur ndak deg2an :))
LikeLike
WOOYYY LANANG KOK WEDINAAANN!! : ))))
LikeLike
masa sih tangan pastornya bisa pindah2?! no picture hoax :p
LikeLike
Hihi, sini lihat sendiri fotonya :p
LikeLike
Bagus banget Git baca ini jam segini. WELL WHO NEEDS SLEEP ANYWAY RIGHT HA HA HA HA. Gelo parah aku ga tau di kota sendiri ternyata banyak cerita-cerita aneh ya… Huhuhu. Sebelum ini aku cuma tau yang Rumah Kentang sama Ambulans itu aja. #KemudianBegadangSampaiPagi
LikeLike
LOH KAMU DI BANDUNG KOK GAK NYAMPERIN AKU KEMARIN SIH?
*tinggalin di SMA 5*
LikeLike
Ya KAMU KE BANDUNG GA BILANG-BILANG AKU KAN?
*pulang naik angkot*
LikeLike
foto-fotonya bikin tambah horror
LikeLike
Apalagi foto terakhir ya? Haha.
LikeLike
ini yang kayak saya baca di bukunya Trinity … hehehhe horror, tapi pengen nyoba
LikeLike
Cobain dooongggg..
LikeLike
hello salam kenal ya…
keren banget ini acara tour nya!!! serem sih pastinya tapi seru. hehehe.
itu yang foto patung pastor di taman maluku yang tangannya berubah2, mau dong liat… diposting dong foto2nya yang lain… hehehe 😀
LikeLike
UNTUNG GW GAK IKUTAN !!! #PalingBenciYangSeremSeremModeOn
LikeLike
apa bang lanjutannya??? Ah di Bandung mah emang banyak bang,, abang lewat jalan babakan siliwangi ga kemaren??
Btw, salam kenal
LikeLike
Salam kenal Anggi, lanjutannya … bukan buat dipublish untuk umum, hahaha.
Jalan Babakan Siliwangi yang mana ya? Aku gak tahu.
LikeLike
Wah.. uji nyali nih ceritanya.
LikeLike
Hihi, lebih ke cari pengalaman baru sih.
LikeLike
takutttt….. *langsung ngacir ke PVJ
LikeLike
PVJ lebih serem kak, buat dompet.
LikeLike
Dulu jaman masih ngekos di Bandung, tiap lewat patung pastor itu aku gak pernah berani ngeliatnyaaa, langsung buang muka. Takuuuuut..
Dan beneran aja itu ya mas tangannya pindah2? Liat coba fotonya masss..
LikeLike
Ahahaha, itu malah aku fotoin beberapa kali.
Sini lah ke Jakarta, aku tunjukin fotonya.
LikeLike
Pengen coba deh mas bro yg horor2 gitu, sendirinya suka sotoy yg beginian, haha
LikeLike
Yuk Bob kita coba… ngaca!
LikeLike
Duh…..lagi nyari2 tulisan tentang Langkawi di blog mas Ariev, malah nyasar ke sini, tengah malem pulak *NyasarSyeremmmm*
LikeLike
Eh, kayaknya malah aku belum ada postingan khusus tentang Langkawi, hahaha.
Tapi jauh banget nyasarnya ke Bandung, Mas? Hihi.
LikeLike
Mas mas nikah yuk 😐 *lohh
LikeLike
Ayuk, tapi jadi yang kedua ya mbak..
LikeLike
Berbeda dengan apa yang saya dengar waktu berada di depan Rumah kentang,bulan lalu liburan semester 3 berkunjung ketempat saudara disana,setelah menanyai tempat di mana rumah kentang ini berada,saya dan teman saya bertiga mencoba mengunjungi rumah ini,namun apa yang di dapat selain foto tentang ops yang ada di sekeliling rumah ini saya mendengar seperti suara anak kecil menangis namun 2 teman saya tidak mendengar apa-apa dan kemudian saya mencoba membuang rokok yang baru saya bakar kedalam area tersebut (tanda perkenalan seperti biasa saya mengunjungi tempat dengan sejarah angker). Esoknya,siang hari balik lagi kerumah tersebut dan menemui orang tua di depan pintu gerbang dan menyuruh kami bertiga pulang. Kami bertiga pun pulang karena takut terjadi apa-apa dengan kami. Salam backpacker mas.
LikeLike
Wah, sepertinya ceritanya seru! jadi pengin tahu detilnya.
Salam backpackstory 😀
LikeLike
Wah. Saya orang Bandung tapi malah baru tau di Bandung ada Rumah Kentang. Kirain di Jakarta doang yang ada Rumah Kentang. Hahaha.
LikeLike
Iya, saya juga baru tahu, karena ditunjukin guide-nya kemarin, haha. Harus ke sana tuh berarti, biar sah jadi orang Bandungnya.
LikeLike
😀 Ternyata… Liat ini buat jadiin referensi skripsi gue.
Ceritanya bikin merinding, secara sering lewat situ -I-
LikeLike
Wahihihi nah lho nah lho, apa tuh yang di belakang?
LikeLike
Wah.. uji nyali nih ceritanya.
LikeLike
Whoaa, you understand bahasa? :O
LikeLike
Wah baru tau ada wisata model gini.. Pengen coba..
LikeLike
Coba dong, haha!
LikeLike
wuahh… keren juga tuh bro…
gue juga pernah dapet pengalaman waktu wisata ke Sumatera Utara. waktu itu lagi jalan jalan sendirian ditengah hutan, eh tiba tiba ngeliat nona nona cantik berambut panjang, warna rambutnya hitam legam, memakai baju putih terusan dan samar samar terlihat bercak darah merah pekat.
langsung gue kabur dari situ :v
LikeLike
Yoih, lumayan menantang ini jalan-jalannya, hahaha.
EBUSET SERIUSAN ITU LIHAT KAYAK BEGITU? Tapi lu emang bisa lihat atau emang dilihatin doang waktu itu?
*ikutan kabur* *ke Hawaii*
LikeLike
coba ke isola yang ada di kampus UPI sama restoran nusantara di kampus STPB bandung, gua jepang gua belanda di dago juga mantep klo malem2
LikeLike
*catet*
Kemarin mau ke Gua Jepang juga tapi udah kecapekan.
LikeLike
emang sih biarpun bandung itu kecil, tapi banyak jalan satu arahnya jadi klo jalan2 kesana apalagi pas macet pasti capek di jalan.
LikeLike
setuju!
LikeLike
makanya klo ke bandung jangan pas weekend, carinya weekdays aj
LikeLike
Keren mas Wisata Horor nya,
Apakah ada jasa tur travel yang melayani wisata horor ini nggak ?
Boleh dong minta nomor kontaknya ?
LikeLike
Halo Mas, kalau gak salah sudah saya cantumkan nama jasanya di postingan. Hayo udah dibaca beneran belum hehe.
Namanya, Cheap & Go Tour, kontaknya ada di info: 022-2033399 / 08161132613 / 081310103132, PIN: 2302F57F / 324B1615
LikeLike
thank gan infonya
LikeLike
baca ni tulisan, bulu kuduk ikut merinding -__-
LikeLike
Hihihihi *tiupin*
LikeLike
mas ariev, emg brp minimal peserta yg hrs ikut baru tournya bisa jalan?? Cuma anak kecil ga boleh ikut ya? alamat suamiku ga bakal mw nih, kalo si baby harus ditinggal di hotel -__-.. BTW, kamu bikin pensaran ending ceritanyaaa..
LikeLike
Umm, kayaknya dikit juga bisa mbak. Waktu itu aku juga cuma bertiga kok. Coba dikontak aja, hehe. Anak kecil boleh aja harusnya sih asal aman 😀
Endingnyaaaa… lahacia!
LikeLike
huuuu sereeeeemk banget coy
LikeLike
kerennn jadi pengen coba wisata horor….
LikeLike
Bikin dong di Karimunjawa, ada gak sih? 😀
LikeLike
ikuttt ,,,,,,, wisata horooooorrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr,,,,,,,,,,,,,,,,,
LikeLike
kereeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnnnn
LikeLike
Wah Roni am Tendi bikin ginian sekarang?
LikeLike
Kayaknya sih iya 😀
LikeLike
Dari baca cerita jalan-jalan yang seru, terus penutupnya cerita hantu.. Destinasi pertama sampe kedua masih dibaca.. Liat foto kedua, asa gimana.. Baca destinasi ketiga udah gak konsen.. selanjutnya langsung scroll ke bawah, baca komen aja, hahaha.
LikeLike
Ahahahahaha, emang serem ya? 😛
LikeLike
penasaran nih buat wisata malam di bandung. thanks mas infonya
LikeLike
Siap! Jangan lupa cobain ya!
LikeLike
Halo..salam kenal 🙂
Menarik banget cerita tour horornya nih..kebetulan saya alumni SMA 3 Bandung.. Kisah Nancy yang paling sering diceritain dari mulut ke mulut terutama memang yang di ruang Piano..tapi kalo jendela yang jarang ditutup sih, jendela-jendela yg terbuka itu cuma jendela aula..ga ada barang berharga disitu..jadi kalo dibuka pun ga bakal ada barang yg ilang :D. Anyway, nice Post!
LikeLike
Wah, salam kenal mas/mbak.
Iya, kabarnya emang sering terdengar Mozart ya dari ruang piano? Yang jendela itu, apakah memang terbuka, atau sengaja dibuka, atau “ada” yang membuka? Hahaha.
LikeLike
Berhubung jarang ke sekolah malem2, saya ga pernah denger suara piano langsung..haha. Kalo jendela, memang selalu dibiarin terbuka..soalnya itu di dalamnya ruangan terbuka (aula sama koridor, kosong)..biar terang dan ga pengap, jadi selalu dibiarin terbuka siang malam. 😀
LikeLike
Hihi I see, kirain ada yang ngebuka gitu siapa gituuuu 😛
Seru juga sih kalau ada wisata horor tapi masuk ke dalam kelas-kelasnya yaa. Sama ruang piano juga!
LikeLike
sereeem nya minta ampun, sesuartu banget, sma kok sereme kayak gitu
LikeLike
Ehehehe, emang kelihatan ya penampakannya?
LikeLike
Baru tau ada yang serem gini di bandung.hiiiiiii itu apa kabar yang sekolah sma di sana ya.heheje
LikeLike
hehe iyaaa ternyata ada loh wisata seperti ini di Bandung 😀
LikeLike
Mas ada kontak si abang tur nya ngga ? Hehe
LikeLike
Coba colek ke 08131010313 😀
LikeLike
Gak aktif mas kayanya 😦 hehe
Ada no lain ?
LikeLike
Coba cek ke Twitternya: https://twitter.com/cheapandgotour
LikeLike