
“Look at the window!” William, si tour guide berseru kepada saya dan Mama dari jok depan, sementara di luar mobil, nampak butiran air turun dari langit, namun tidak nampak seperti hujan biasa, maupun hujan monyet. “It’s snowy outside!“
Saya melongo. Mama juga. Maklum, di kampung kami, tidak ada yang namanya salju, kalau ada pun paling-paling hanya bunga es di dalam freezer karena kulkas yang rusak.
“You are lucky.” William menjelaskan, “I haven’t seen the snowfall here for several days.”
Berikutnya, Mister Cao memelankan laju sedan Volkswagen Passat yang dikemudikannya karena jalanan yang menjadi licin akibat hujan salju. Malam itu, kami berencana mengunjungi Longqing Gorge untuk menyaksikan Ice & Snow Festival yang memang rutin digelar tiap tahunnya dari 15 Januari hingga 29 Februari, apabila tahun bersangkutan adalah tahun kabisat.

Longqing Gorge Ice and Snow Festival
Sebetulnya, tak ada dalam itinerary kami untuk datang mengunjungi Longqing Gorge malam itu, namun sebuah ajakan dari William selepas kami mengunjungi Badaling Great Wall di sore harinya membuat kami sejenak berpikir.
“Since you are here, and have nothing to do tonight, what about seeing the Ice and Snow Festival? It is so beautiful.”
Oh iya, benar juga, kami tidak ada acara malam itu. Hanya beristirahat di Badaling Ski Resort sambil menunggu pagi untuk kemudian bermain ski. Kemudian kapan lagi melihat festival yang katanya hanya ada pada awal tahun di musim dingin ini. Di Dufan belum tentu ada sepuluh tahun sekali.
“Umm, okay. So how about the price?”
“Because it’s not included in the itinerary, so it will be additional price… umm…” William menghentikan kalimatnya sejenak, sambil mengkalkulasikan perhitungannya dengan Mister Cao, tentunya dengan bahasa mandarin yang kami tak mengerti artinya. “260 Yuan per person, including the ticket price, parking, and the gas.”.
“Piye Mah?” (Gimana, Ma?) Sekarang giliran saya yang berdiskusi dengan Mama, dengan bahasa Jawa yang William tidak akan mengerti artinya. “Rongatus suwidak yuwan sak wong.” (Dua ratus enam puluh Yuan per orang.)
“Yo, lumayan larang lho ya.” (Lumayan mahal lho.) Jawab Mama. “Sakmono nek ping loro kan berarti sak juta luwih!” (Harga segitu kalau dikali dua kan berarti sejuta lebih!)
“Tapi kapan meneh ndelok lampu-lampu ning es? Mumpung ning kene.” (Tapi kapan lagi nonton lampu-lampu di es? Mumpung di sini.) Saya berargumen, sementara William masih menanti jawaban kami di jok depan.
“Yowes karepmu lah, dipikir sek.” (Ya sudah, terserah kamu saja, anakku yang paling ganteng. Tapi dipikir dahulu, istikharoh kalau perlu.)
Saya menatap William, yang membalas tatapan saya dengan senyum gigi kelincinya “So how is it? If you’re okay, we’ll go there after dinner.” Jelasnya.
“Okay, we’re going there!” Sahut saya bersemangat, dan satu jam kemudian, hujan salju mulai turun dari langit.
Sepertinya pilihan saya untuk pergi ke Longqing Gorge adalah pilihan yang tepat, karena malam itu turun hujan salju. Hujan yang mungkin menyebalkan bagi penduduk lokal karena membuat jalan licin dan mobil kotor, namun sebuah karunia untuk turis yang baru pertama kali melihat salju. Seperti saya dan Mama, yang sama-sama ndeso.
Dari gerbang dekat tempat parkir mobil, seharusnya ada mobil golf yang digunakan sebagai shuttle ke pintu masuk festival, namun karena hujan lebat maka keadaannya pun ditiadakan. Hal itu berarti bahwa kami harus menyusuri jalanan bersalju sejauh 1 kilometer, dengan suhu minus belasan derajat dan angin yang senantiasa berhembus, di bawah temaramnya lampu penerangan.
Tidak apa-apa, karena kami, adalah bangsa Indonesia, bangsa yang kuat.
Untungnya, perjalanan ke pintu masuk festival bukanlah sebuah perjalanan yang membosankan. Kami menemukan banyak sekali instalasi lampion beraneka bentuk pada kanan kiri jalan, mulai dari bentuk kambing maskot kota Guangzhou, binatang-binatang yang melambangkan shio, hingga bentuk-bentuk maskot olimpiade musim panas 2008 yang berlangsung di Beijing.
Pada salah satu sisi jalan, kami sempat berhenti di sebuah wahana seluncur mini yang dipahat pada balok es berukuran jumbo. Maksud hati ingin mencoba, namun saya sadar bahwa saya sudah dewasa sekarang, bukan umurnya lagi untuk bermain-main.
Akhirnya, setelah jalanan menanjak dan sedikit remang-remang, tibalah kami di pintu masuk festival. Sementara William membelikan tiket masuk, kami tentu saja memanfaatkan waktu tersebut untuk foto-foto di sekitar pintu masuk Longqing Gorge Snow and Ice Festival itu.
Longqing Gorge, sejatinya adalah sebuah ngarai yang terletak sekitar 80 kilometer di arah barat laut Beijing. Ngarai ini dinamakan dengan nama salah seorang kaisar di masa dinasti Ming yaitu Kaisar Longqing, yang pada masa pemerintahannya, Cina berhasil berdamai dengan Mongolia dengan cara barter. Cina memberikan sutra (kain, bukan kondom) dan Mongolia menukarnya dengan kuda-kuda yang perkasa.
Saat ini, Longqing Gorge yang berada di antara puncak dua gunung tinggi ini dikenal sebagai tempat rekreasi warga seputar Beijing. Pada musim selain musim dingin, Longqing Gorge akan menyajikan sebuah pemandangan bukit-bukit hijau yang dilintasi keindahan sungai selatan Cina. Selain itu ada juga Longqing Dam setinggi 70 meter yang dapat dijelajahi dengan menggunakan cruise.

Kera Sakti, berkelana iris janji.
Lalu bagaimana ketika musim dingin? Tentu saja dam dan sungainya akan membeku. Namun sebagai gantinya, diadakan Longqing Gorge Snow & Ice Festival di sini untuk menarik para turis datang berkunjung, termasuk kami.
“William, who is the owner of this event?” Saya yang penasaran kembali bertanya kepada William. “The government, or private ownership?”
“Of course the government.”
“Oh.” Saya membatin. Karena biasanya di Indonesia, pemilik instalasi-instalasi seperti ini adalah pihak swasta, atau perorangan yang tajir mampus, tapi di Cina pemiliknya adalah negara. Apakah ini karena Cina menganut paham komunis, sehingga semua aset penting harus dimiliki negara?
Ah, ingatan saya kembali berkelana ke masa-masa SD saya ketika menonton film PKI di televisi, ketika salah satu adegannya menampilkan seorang tawanan PKI yang akan disiksa dengan cara dikelupas kuku kakinya menggunakan tang.
BRUG!
Di dapan saya, Mama terjatuh. Saking excited-nya ingin segera bermain salju, Mama berlari di atas salju yang licin dan terpeleset. Namun bukannya merintih kesakitan, Mama malah tertawa. “Hahaha, asemik.”
Berikutnya, kami berjalan lebih hati-hati karena salju ternyata licin. Setelah pintu masuk festival, jalanan dipenuhi dengan instalasi lampu-lampu putih yang ditempel pada pohon-pohon ranggas di kanan-kiri jalan, dengan sebuah pohon natal raksasa di ujung jalan.
Di dekatnya, ada instalasi tiga buah snowman (yang ini juga bukan merk spidol) berukuran raksasa yang menggoda kami untuk berfoto bersama, karena di Indonesia paling-paling cuma ada orang-orangan sawah.
Berikutnya, kami bergerak menyeberangi jembatan kayu dengan lorong berdinding salju di bawah kami. Dari atas, saya melihat orang-orang bergerak menyusuri lorong tersebut, sementara beberapa orang-orang lain berhenti di dinding lorong untuk berfoto.
Aha! Ide bagus.
Dengan dipandu William yang berjalan sangat cepat, kami menyusuri lorong tersebut dan mendapati sebuah komplek pameran di ujung lorong.
“So, this is the ice festival.” Ucap William. “In here, you can see many awesome ice carvings and sculptures.”
“Oh.” Oke, saya belum pernah melihat pameran yang seperti ini. Ukiran es yang pernah saya lihat paling-paling cuma berbentuk sepasang angsa di kawinan cicik-cicik di Semarang, selebihnya saya hanya tahu es lilin beraneka warna yang terbuat dari beragam pengawet.
“And for your information, Beijing will hold the winter olympic in 2022.”

Wah, pantas saja banyak sekali ukiran dan tulisan-tulisan Beijing 2022 pada festival ini. Ternyata kampanye olimpiade musim dingin tahun 2022. Sayang Indonesia tidak punya olimpiade seperti ini, tapi seharusnya Indonesia juga mampu mengadakan olimpiade musim penghujan, bukan?
Dari situ, kami bergerak lincah melintasi ruangan demi ruangan pada pameran. Ada ukiran pinguin raksasa, ada pahatan berbentuk mobil-mobilan yang dapat dinaiki, ada gua-gua es yang dibuat seperti iglo, juga ada miniatur tembok besar Cina yang dibuat dari es!
Namun yang paling menarik adalah ukiran es berbentuk hati, yang dapat digunakan untuk berfoto bersama kekasih.

Tiada kekasih, Mama pun jadi.
Pada ujung ruangan, terdapat ruangan terbuka yang merupakan ujung dari ngarai tersebut. Kami menatap langit hitam di atas sambil memperhatikan butiran salju turun perlahan. Salju sungguhan, bukan kapuk dari pohon randu yang tertiup angin.
Di bawah ngarai, terdapat sebuah instalasi yang dibatasi oleh pagar di mana pengunjung dilarang melintasinya. Di dalam pagar terdapat beberapa buah patung pinguin, dan beberapa orang sungguhan yang berjaga supaya pengunjung tidak masuk ke dalamnya.
Setelah selfie dengan pinguin-pinguin tersebut, kami bergegas pulang karena William sudah mengingatkan bahwa kami sudah menghabiskan waktu selama dua jam di Longqing Gorge Snow and Ice Festival ini.
BRUG!
Kali ini giliran saya yang terjatuh, karena tergesa-gesa.
“Hahahahahahaha!” Di belakang saya, Mama tertawa puas.
“Asemik.” Batin saya, sambil mencoba berdiri dengan pantat yang memar, dan tak berapa lama kemudian, terdengar sebuah suara berat di belakang saya.
BRUG!
Kali ini Mama terjatuh lagi, karena terpeleset es yang licin.
“Hahahahahahahahaha!”

Mamacation: Winter edition
Malam itu, kami berjalan kembali ke arah tempat parkir dengan sekaleng jus almond di tangan. Sungguh sebuah pengalaman baru bagi kami, wong ndeso, yang baru pertama kali melihat dan menyentuh salju.
Salju pertama kami, pada edisi mamacation terakhir.
Ya, dengan sangat menyesal saya mengatakan bahwa inilah mamacation terakhir saya. Terakhir sebelum saya menikah.
Tagged: Beijing, Longqing Gorge, Mamacation, salju, snow and ice festival
Duh, postingannya kok bikin sedih ya? Apa karena ada kata “terakhir” di situ? Hmm…
Olimpiade Musim Penghujan? Sepertinya ide yang brilian.
Sudah H-5 ya, Mz.
LikeLike
Huhuhu kok sedih mb 😦
Sekarang malah H-1 nih. Datang dong besok! 😀
LikeLike
Anak ganteeeeng… Daku mau makan saljunya.. Bawa Oleh-oleh salju, nggak?
Btw besok kalau udah nikah, bikin label baru nggak, Mas? Jadi buat perpaduan label antara mamacation sama traveldate #halah
LikeLike
Ihiy, udah mencair mb saljunyaaaa.
Kasih saran dong apa ya namanyaaa 😀
LikeLike
Woww! Selamat Mas 😀
Senangnya bisa nyempetin liburan sama orang tua, apalagi liat salju. Kapan yaaa aku lihat salju 😀
LikeLike
Pasti bisa dong kak Ratnaaa haha. Tinggal beli tiket ke China/Jepang/Korea aja kaaan? 😀
LikeLike
hahahahaha aku koq mbrebes mili yo
LikeLike
lhaaa kok iso mbak?
LikeLike
wis usiane rek.. titi’ titi’ mewek hehe. lah ya kuwi lo. sik ono waktu mlaku mlaku karo ibu mu.. priceless kuwi.. aku yo ngono *google translate error*
LikeLike
Woiyo mlaku mlaku karo wong tuwo kui priceless walau kadang-kadang larang tapi yo demi wong tuwo uwouwooo~
LikeLike
Ceriiiiitanya mengharukan endingnyaa, anak llanangg nikah ppas ultah pas niikah
LikeLiked by 1 person
Huhuhu ojo nangis thoooo
LikeLike
Aaaah, dirimu iku lho. Si Mamah sedih campur bahagia pastinya ya ;’). *langsung peluk anakku. *lho padahal umurnya baru 1 tahun hihi
LikeLike
Lhooo aku kenapaaa? *ikut peluk anaknya*
LikeLike
Setelah menikah tetap diajak mama jalan2 loh. Cowok bisanya setelah nikah malah lbh sering ngumpul sama keluarga istri. 😂 jadi itu william siapa ya? Dia guide dari hotel apa gmn? Eh apa harus baca blog sebelumnya ya? 😳
LikeLike
Hihihi iyaaa, semoga masih bisa ajak mama jalan-jalan yaaa.
William itu guide yang aku booking dari tour-beijing.com kak 😀
LikeLiked by 1 person
haduuh habis baca ini langsung pengin liat snowfest, kemarin pas trip belum kesampean. Semoga bisa terwujud tahun depan. Amin. Salam buat Mama ya 😉
LikeLike
Kok gak pengin lihat aku?
Aamiin besok ketemu yaaa sama mama juga 😀
LikeLike
#mamacation terakhir…….
Kok gw jd mewek…….ga ada mamacation lagi ya?
LikeLike
Lho kok mewek sihhhh?
Enaknya ada gak yaaa hehehe.
LikeLike
Waahh.
Harus ada Label baru untuk bertiga nih, Mas :’)
LikeLike
Buatin dong Mbak :’)
LikeLike
Mama happy banget :,)
LikeLike
Ah syukurlaaaah :’)
LikeLike
Seru banget jalan2 sama ibu. I wish I had this experience. Semoga ibu sehat selalu!
LikeLike
Aamiin aamiin!
Semoga masih diberikan waktu jalan-jalan sama ibunya mas!
LikeLike
Ah sweet banget akhirnya! Selamat ya atas rencana perkawinannya, semoga langgeng dan istri bisa selalu ikut serta dalam mamacation!!
LikeLike
Aamiin, makasih kaaaakkk! Kamu di mana sekarang?
LikeLike
Di dublin. Mari honeymoon kesini.
LikeLike
Tar yaaaa nabung duluuu. Hahaha. Eh kalau Irlandia itu visa sendiri ya? Bukan Schengen atau UK.
LikeLiked by 1 person
Bukan. Dia visa sendiri dan gratis!
LikeLike
Ohiyaaa aku sempat baca di blogmu ding waktu itu hehe.
LikeLiked by 1 person
kenapa pas ada kalimat “hahahaha” ketika mas Ariev dan mamanya terjatuh kok aku ikutan ketawa ya :)))
habis ini mamacationnya sama teteh Gladies :3
LikeLike
Hahaha, ih kamu ngetawain orang tua ih!
LikeLike
Ciyehhhhhhhhh
LikeLike
apaan ini ciye ciye hahaha!
LikeLike
Ahh mamacation terakhir karena abis ini jalan2nya bertiga, so sweet :’)
LikeLike
Bertiga sama kamu?
LikeLike
Berarti ke depannya sudah beda lagi, bertiga aja, mas. Sesekali emak diajak 😀
LikeLike
Iya mas nanti bertiga kalau lewat jalur 3-in-1 hahaha.
LikeLike
Bikin kategori baru, Ismacation! :p
LikeLike
nah.. Ismacation keren juga 😀
btw, terjemahan boso jowonya ada yang ngawur tuh, anakku yang ganteng… hihihi…
LikeLike
Bisa juga IsIsMacation *dibahas
LikeLike
WOY BUBAR BUBAR! Hahaha
LikeLike
Wah keren ya Ismacation? :))
Lho jadi terjemahan yang benar apa? Anakku yang baik hati dan ganteng banget?
LikeLike
(((ISMACATION)))
LikeLike
wuih keren ariev apalagi melihat salju bareng ibu pengalaman yang menarik
LikeLike
Hihi iyaaa Win! 😀
LikeLike
Aaah mas ariev mau nikah? aq patah hati iniii 😦
asemik 😀
LikeLike
Lho masa sih patah hati? 😦
Asemik.
LikeLike
Waah kirain terakhir mau kemana mas ehehe.. Saya malah belum pernah sekalipun mamacation, semoga bisa seperti mas ariev berlubur bersama mama 🙂
LikeLike
Hehe ke mana yaaa?
Aamiin semoga bisa ya jalan-jalan sama mama selagi masih sempat 😀
LikeLike
Seems you two are sooo happy over there! Melihat salju bareng, jatuh terpeleset terus ketawa-tawa, pasti seneng banget bisa bahagiain mamah.
Jangan lupa rajin kirimi mamah pulsa, mas.
LikeLike
Iya nih seneng banget rasanya Gi, nanti aku kirimi pulsa kalau mama udah SMS.
Kamu weekend ini di mana?
LikeLike
Di bandung aja, mas. Bareng jomblo-jomblo yg lain *halah*. Ngopo?
LikeLike
Hahaha besok Minggu datang dong ke acaraku Gi!
LikeLike
Yah maz, sedih deh mamanya gak diajak jalan2 lagi… sekali2 bolehlah maz…
LikeLike
Iya boleh, nanti diajakin lagi yang banyak yaaa..
LikeLike
Perjalanan yang selalu mengispirasi, please mamacation nya jgn berakhir. please please please
LikeLike
Wah gimana yaaa enaknyaaa?
LikeLike
wah, mau menikah ya..semoga dilancarkan dan setelah menikah, mama tetap diajak jalan2 ya..
btw, kayaknya dulu qt pernah sekelas ya waktu kuliah? bener gak ya?
LikeLike
Aamiin terima kasih doanyaaa.
Ah iya, kayaknya pernah sekelas deh hehehe 😀
LikeLike
hehe..ternyata benar.. *halah
LikeLike
jangan lupa update acara nikahannya yaaa….Selamat yaaaaa
LikeLike
Siaaap, stay tuned ya! 😀
LikeLike
Semoga masih ada mamacation setelah nikah ya, mas. Dan semoga lancar sampai harinya, mas! ☺
Ditunggu cerita honeymoon-nya di backpackstory. Hahaha 😄
LikeLike
Ihiy makasih Egi!
Siap stay tuned ya di sini hahaha 😀
LikeLike
Stay tuned terus dong, kan udah di subscribe. Hahaha 😆😁
LikeLike
Siaaapppp!
LikeLike
Senang baca paragraf terakhir. Berarti nanti ada mamacation pertama setelah nikah. Congratz ya, Riev!
LikeLike
Ihiy doakan yaaa mbak! 😀
LikeLike
Cieee…. selanjutnya… mertua-cation, ya. :p Haha…
LikeLike
Hahahaha ada gak yah kalau itu? :)))))
LikeLike
seruuu bngtttt sih mas ^o^.. pas ke beijing dulu salju udh ga turun dan ga ada festival bgini deh -__-.. kamu januari ya dtgnya?
hihihii, jd ketawa juga baca yg kalian kepeleset di salju :D.. sepatu emg hrs dipasangin sol khusus supaya ga licin jalan di salju ya 😉
LikeLike
Iya kalau Januari ada festivalnya kak hehe, ayo balik lagiii 😀
Hooh ternyata ada sol khusus yang gak licin haha.
LikeLike
Arip saking sibuknya belum bales-balesin komen…
LikeLike
Ini aku balas Chik 😛
LikeLike
Senyum Mama adalah segalanya.. so Sweet banget…aku tahu Mamacation dari review di sebuah blog tentang blog emejing ini..Your Mamacation is Famous..Keep it Mamacation with your Mom and Mom of your child soonest!
LikeLike
Waaaah, review blog mana kak? Duh, aku malah gak tahu hehehe.
Terima kasih terima kasih! Hope I can make it, amen! 😀
LikeLiked by 1 person
Aih, kirain edisi mamacation berhenti gitu aja 😦 Males lah blogwalking kesini kalau gak ada mamacation wkwkwkw
LikeLike
Yaaaahhhh, padahal mau bikin kuis lagi, eh.
LikeLike
seneng banget ngeliat nyokap lo di foto itu riv, keliatan banget bahagianya.
btw, selamat menempuh hidup baru jadi suami ya riv! ngga nyangka, salah satu blogger favorit menikah sama pembuat brownies favorit *salam buat si teteh* haha.
semoga jadi keluarga samara ya kalian berdua, cepat jadi orang tua, hohoho
LikeLike
Hehehe, iyaaa kelihatan ya senengnya hehehe.
Aamiin! Wah suka beli browniesnya juga? Asik asik! 😀
LikeLike
kenapa terakhir mas? mama+istrication dong nextnya XD
LikeLike
hahaha, kan terakhir sebelum menikah 😛
LikeLike
Wah kalo kesana bawa sirop sama mangkok kecik jadi deh es serut
LikeLike
Oh iya, kenapa gak kepikiran ya kemarin haha. Sekalian buka counter es serut.
LikeLike
Ihiyy.. Ariev ini emang teladan blogger banget ya, H-1 aja masih bales-balesin komen 😀 😀 Yaayy selamat ya Rif sudah menikah!! Nextnya bukan mamacation tapi familycation dong karena bareng istri? ^^
LikeLike
Hahaha, ini malah baru sempat balas-balasin lagi kak :))))))
Aamiin aamiin, nextnya apa yaaaa? Hihi.
LikeLike
Sangat berkesan membaca blognya pas ke Long Qing Gorge pas ada festival, sayangnya waktu saya kesana musim semi tidak ada apa-apa.
Merasa kagum bisa mamacation juga dan kedepannya juga harus dipertahankan ya Mas Ariev! Fighting!
Dan Selamat Menempuh Hidup Baru dan Langgeng sampai akhir hayat.
Hari pernikahan pas banget pada hari minggu 14 Februari.
Selamat ya……..
LikeLike
Wah sempat ke Longqing Gorge juga? Kayak apakah kalau musim semi? 😀
Siap semoga bisa dipertahankan terus yaaa! Dan terima kasih 😀
LikeLike
Huwaaaa….. saljunya keren pisan 😀
Siapa pun yang pertama kali lihat salju pasti katrok, mas.
Untung gak pakai masuk angin (yakin lah itu suhuny pasti minus)
…..dan itu mamanya keren banget dan kuat sampai gak pakai sarung tangan.
Btw, selamat menempuh hidup baru
Congratulatiiiiooonnn…!!!!
*****adakah cerita bachelor party-nya??
Berarti sebentar lagi bakal jalan2 featuring Nyonya dong ya?
LikeLike
Hehehe, iyaaa salju pasti bikin aura ndeso kita keluar hihihi. Suhu pasti minus lah, sampai kuping merah-merah karena beku.
Terima kasih ucapannyaaaa! Tunggu ya ceritanya di sini.
Bachelor party? Umm, ada gak yaaaa 😛
LikeLike
Ya ampuuun mas Arif nikahannya 14 Februari kemaren ini? Aku pas lagi mudik lho, adekku nikah 13 Februari, di Bandung juga! *eh tapi diriku tak diundang ya? 😀
Eniweeey, selamat menempuh hidup baru buat mas Arif dan istri, smoga jadi keluarga sakinah mawaddah warahmah, sukses terus jalan2nya, aamiin..
LikeLike
Wah padahal mah tinggal datang ajaaa haha. Sampai kapan di Indonesia?
Siaaaap! Terima kasih doa dan ucapannya yaaa 😀
LikeLiked by 1 person
Hehe, belum rejeki nih berarti. Tanggal 13 sore itu langsung balik Jakarta soalnya, 14 nya udah balik Tokyo lagi, mudik ekspres demi menghadiri nikahan adek ipar di Jakarta lanjut nikahan adek sendiri di Bandung itu 😀
LikeLike
ah so sweeeeett.. ajakin jalan-jalan terus ya mamanya 🙂
sekalian juga selamat menempuh hidup baru 🙂
LikeLike
Siappp! Terima kasih kak 😀
LikeLike
Waa, happy wedding Kak Ariev.. semoga happyyy selaluuu… Mamacation-nya jgn diilangin, ya… Selalu seru baca cerita perjalanan dirimu sama Mama.. Berhubung aku pun punya dua cah lanang trus ngarep ntar anak2 udah gede diajak jalan2 juga.. Ahahaha
LikeLike
Terima kasih kaaak! Semoga bisa jalan terus nih sambil nabung buat masa depan haha.
Salam buat anak lanange 😀
LikeLike
Kak kenapa mamacation terakhir, kan tetep bisa
LikeLike
Hehehe iyaaa bisa kok 😀
LikeLike
Kak support aku ya di blog ☺thanks
LikeLike
Support gimana kak? Hehehe.
LikeLike
Please like my post ya http://www.mysweetescapediary.com/funtastea-cooking-with-Peter-kuruvita n share ke Twitter lg lomba kak makasih bgt ya n conrat ya weddingnya
LikeLike
Kak thanks supportnya video aku menang No 1 😃
LikeLike
Ihiyyy selamat kak! Dapat hadiah apaaaa?
LikeLike
Wahhh selamat yaa udah married *trus sedih* *kabuuur*
Jd penasaran nti namanya kl jalan ama istri apa ya? istrication? #eh
Anyway, seru banget ya … seumur2 blm pernah makan salju, paling cuma es serutttt … hiks.
LikeLike
kak jangan sedih kak, bodiku tetap untukmu kok *ehhhh
Nah itu dia namanya apa ya nanti? Hehehe.
LikeLike
*uhuk* ditunggu kl gitu #lhooo 😀
LikeLike
beruntungnya dapat salju, aku gak dapet mas pas ke Beijing awal Januari 2016 cuma dapet dingin doang (padahal sbg gadis desa nun jauh dari Palembang pengen ngerasain salju yg dikasih nutrisari hehehe), rezeki anak sholeh dari backpacker syariah…Nanti post lagi mamacation setelah menikah ya
LikeLike
Lho saljunya kan bukan di Beijing, tapi harus ke dekat gunungnya hehe.
Siaaap, ditunggu yaaa!
LikeLike
Mamanya diajak gokil, seru banget mas. Seneng bangeeet ya bs ngajak ortu halan-halan, ngeliat salju pulak. Semoga nanti ada trip mamacation bersama istri dan cucu 🙂
LikeLike
Aamiin semoga akan ada trip trip berikutnya, ehehehe.
Ayo ikutan mbak 😀
LikeLike
Seru banget liburan ngajakin mama nya..anak yang berbakti :). Cita-cita pengen ngajakin nyokap liburan blom kesampean T_T
LikeLike
Ayo diajakin nyokapnya kaaak! 😀
LikeLike