Dengan senyumnya yang lebar dan rambutnya yang klimis, seorang pria berbaju putih menyambut kami di halaman parkir hotel GrandART, Tashkent, Uzbekistan, malam itu. “I am Mumin.” Ucapnya, sambil mengulurkan tangannya. Saya menyambut jabatannya yang erat, sambil memperkenalkan diri. Setelah berbasa-basi singkat, Mumin mempersilakan saya, Neng, dan Mama untuk masuk ke dalam mobilnya yang juga berwarna putih, seperti kesucian saya. “I am so sorry, for what happened yesterday. I hope you guys were okay.”.

Mumin, adalah seorang direktur dari sebuah perusahaan travel yang kami pakai jasanya selama di Uzbekistan. Malam itu, dia meminta maaf secara personal mengenai kejadian tidak mengenakkan yang menimpa kami dua hari sebelumnya, di mana salah satu hotel yang kami tempati di Samarkand, lupa membangunkan kami pada pukul tiga pagi, untuk makan sahur. Sebuah hal, yang menurutnya cukup fatal, sehingga mengharuskannya untuk turun langsung, menemui tamu-tamunya. Sementara, kami saat itu sudah biasa-biasa saja, sebenarnya.

Saat itu adalah Bulan Ramadan, bulan di mana seluruh umat muslim diwajibkan untuk berpuasa, tidak terkecuali kami yang sedang bepergian, minus Neng yang sedang berhalangan. Kala itu, berpuasa di Uzbekistan, adalah sebuah tantangan tersendiri bagi para pejalan, karena jatuh tepat pada musim panas dengan temperatur yang kerap melebihi 35º Celsius. Belum lagi jarak antara subuh dan magrib yang terlampau lama, di mana subuh sudah dimulai pada pukul tiga pagi, sedangkan magrib baru tiba lewat pukul delapan malam.

“We will go to my friend’s restaurant.” Mumin mengemudikan Chevrolet Lacetti miliknya, ke arah jalan raya di sisi kiri hotel. Pria necis dengan wajah tampan menurut ukuran orang Indonesia ini, akan mengajak kami untuk berbuka puasa malam itu. Walaupun dikatakan malam, saat itu matahari masih bersinar terang, sedang asyik-asyiknya menunggu untuk terbenam. “Do you like Uzbekistan food?”

Yes, definitely.” Siapa yang tidak suka dengan daging-dagingan kambing muda berbumbu rempah, yang dibenamkan ke dalam nasi goreng bernama pulov dengan kepulan asapnya yang menjulang harum, yang langsung menusuk rongga-rongga hidung, hingga membuatnya lembap seketika. Mendengar Uzbekistan food, membuat saya menelan ludah seketika. Untung tidak bikin batal, karena masih ludah sendiri.

Mister Mumin.” Saya mengemukakan pertanyaan yang membuat saya penasaran sepanjang perjalanan lima hari keliling Uzbekistan kemarin. “Why people here, like to buy white car?

Car in Uzbekistan

Haha!” Gelaknya, mungkin berpikir bahwa pertanyaan yang saya lempar adalah sebuah pertanyaan yang konyol. “It’s because of the weather!” Ternyata, yang konyol adalah jawabannya. Konyol tapi make sense, karena menurut penduduk di Uzbekistan, yang cuacanya sering sekali panas seperti Senk Lotta, warna putih dapat lebih melindungi mereka dari panas, dibanding warna-warna yang gelap. Katanya, kalau mobil gelap, maka panas matahari akan cepat terserap, namun kalau mobil berwarna putih, panasnya akan dipantulkan kembali.

“Sehingga mataharinya yang jadi kepanasan?” Hehehe, hehehe, hehehe, mau ke mana guys?

Di Uzbekistan, sekitar 90% mobil yang kami temui memang berwarna putih, berkaca bening –tanpa menggunakan kaca film, dan berjalan perlahan-lahan –tidak ambisius seperti halnya warga Medan yang tinggal di Jakarta dan mengendarai Kopaja. Namun, sebuah kebingungan akan kamu temukan, apabila berkencan dengan orang sana, atau sedang memesan jemputan di sana, dengan ilustrasi seperti ini.

“Saya sudah sampai, Pak, di parkiran.”

“Mobilnya yang mana, Mas?”

“Yang warna putih, Pak.”

“Ini putih semua, Mas!”

“Cari saja di parkiran Pak, yang Chevrolet pokoknya.”

INI CHEVROLET SEMUA BAMBAAANKKKK!!!

Car in Uzbekistan

Lahan parkir di Uzbekistan yang lebih mirip diler mobil Chevrolet

Dari cerita Mumin, saya menemukan beberapa hal menarik tentang transportasi darat khususnya penggunaan mobil di Uzbekistan, yaitu bahwa pengemudi dilarang mengemudikan mobilnya terlalu cepat karena akan membahayakan pengguna jalan lain, lalu ada juga cerita bahwa polisi di Uzbekistan melarang pengguna mobil untuk memasang kaca film di mobilnya, supaya lebih mudah mengawasi para pengemudi.

“Mungkin supaya langsung ketahuan kalau ada yang mesum di mobil.” Saya membatin. Sebuah hal yang kontras dengan alasan penggunaan warna putih sebagai warna mobil favorit, karena kaca film yang gelap akan mampu melindungi pengguna mobil dari panasnya matahari, dan dari tatapan manusia, ketika sedang mesum di mobil.

Sepanjang perjalanan malam itu, saya mengamati beberapa detil mobil yang dikemudikan Mumin dengan seksama. Bodinya yang masih mulus, pertanda belum pernah menabrak Metro Mini. Suspensinya yang masih empuk, pertanda bahwa mobil ini belum pernah melaju di Ujung Genteng atau belum pernah dibawa mudik ke Semarang. Dashboardnya yang kinclong, pertanda bahwa mobil ini masih belum lama keluar dari salon, atau dari diler. Sementara wanginya yang enak, ternyata datang dari parfum Mumin, sialan.

So this is a new car?” Tanya saya, sambil memerhatikan odometer yang masih belum banyak makan asam garam, di kemudi Mumin. Tidak, tidak sambil mengendus parfumnya lagi. Pandangan saya menatap langit-langit mobil yang belum berkerak, sementara rabaan saya tidak menemukan adanya tungau, sisa-sisa chiki, dan bekas upil pada joknya.

Yes, I just bought it.” Jawabnya, bangga. Mumin menambahkan bahwa secara populasi, merek mobil paling laris di Uzbekistan adalah Chevrolet, yang berpusat di Detroit, Michigan, Amerika Serikat. “Look. I bought it there. Weeks ago.” Mumin menunjuk sebuah diler Chevrolet pada sisi kanan jalan yang kami lalui.

Ah, coba di Indonesia, Min! Beli mobil zaman sekarang tidak perlu repot datang langsung ke diler, karena sudah bisa online! Ini saya kenalkan kepada salah satu penyedia layanannya, yang bernama Seva.id, sebuah portal otomotif yang terintegrasi dengan berbagai layanan lainnya. Seva.id yang didirikan pada Maret 2018 di bawah naungan ASTRA Group ini, terintegrasi dengan jaringan diler ASTRA yang terpercaya serta terjamin mutu dan kualitasnya.

Seva.id

Sekadar informasi, di Seva.id terdapat pilihan berbagai kendaraan baru yang kinyis-kinyis maupun kendaraan bekas yang berkualitas. Semua tersedia untuk memenuhi kebutuhan kamu. Mulai dari city car, mobil niaga, mobil keluarga, hingga mobil sport tersedia di sini. Mungkin, hanya mobil jenazah dan mobil-mobilan yang tidak tersedia di sini.

Menyesuaikan kebutuhan zaman yang semakin sarat teknologi, Seva.id juga mempunyai tampilan yang menyejukkan mata dengan tampilan informasi kendaraan, spesifikasi teknis, dan fitur-fitur terkini disajikan dengan apik. Selain secara tampilan, layanan lain yang disediakan oleh Seva.id juga bermacam-macam, mulai dari melakukan pemesanan kendaraan, tukar tambah kendaran lama, melakukan permohonan test drive, menghitung cicilan bulanan dengan Kalkulator Kredit, melakukan penjadwalan servis kendaraan, hingga menemukan lokasi diler terdekat.

Kira-kira di Uzbekistan ada gak tuh yang seperti itu, Min? Saya gantian bangga, dalam hati, supaya tidak sombong, karena sedang berpuasa.

I always change my car,” Mumin melanjutkan kembali obrolan yang sempat terputus sejenak, pada mobil yang mulai melambat karena jalanan macet akibat semua orang ingin keluar untuk berbuka puasa. Namun, macet di Tashkent, yang merupakan ibukota Uzbekistan tidak akan separah di ibukota Indonesia, Palangkaraya, eh Jakarta. “Once every three years.”

Why?” Jiwa miskin saya berontak.

So I can always feel brand new.” Jawabnya. Sebuah alasan yang masuk akal, sepanjang ada duitnya. “How about you?

Pertanyaan yang dilontarkannya, membuat memori saya kembali ke masa-masa di mana saya memutuskan untuk membeli mobil karena kebutuhan, yaitu untuk transportasi ke rumah mertua di Bandung, di mana saya dan Neng biasa menghabiskan akhir pekan berkunjung ke sana. Saat itu, awal tahun 2016, di mana saya memboyong sebuah Mazda 2 karena rayuan mas-mas sales-nya. Kampret.

Kalau ditanya ganti sih, ya pengin ganti, namun bukan karena ingin feel brand new, karena saya bukanlah Simply Red yang sedang menggombal dengan menyanyikan ulang lagu dari The Stylistics, melainkan karena beberapa alasan logis, yang membuat saat-saat mengganti mobil ini merupakan sebuah kebutuhan, bukan hanya keinginan, dan nafsu sesaat. Tapi entah, kalau nanti bertemu mas-mas sales lagi.

Apabila ditanya, apa alasan saya ingin mengganti mobil, maka saya akan mengemukakan beberapa alasan seperti tersebut di bawah ini.

Keinginan untuk Ganti Suasana

Awalnya suka, lama-lama karena sering bersama, jadi bosan dan hampa. Ada yang merasakan demikian? Bukan, ini bukan tentang kisah cinta, melainkan tentang suasana yang timbul akibat keterikatan pada sebuah objek tertentu, yang bisa saya sebut sebagai mobil.

Awalnya, mobil dibeli karena dirasa paling keren, dan paling mutakhir saat itu. Lama-kelamaan, perasaan itu bergeser seiring berjalannya waktu, sehingga muncullah sebuah keinginan untuk melakukan refreshment, ganti suasana, supaya semua kembali segar seperti sedia kala.

Ingat kan, ketika saat-saat pertama kali kamu memiliki barang yang sudah lama kamu idam-idamkan? Perasaan, suasana, dan semangat itu akan berulang kembali, ketika kita memutuskan untuk melakukan penggantian mobil. Well, kalau memang sudah tak sabar ingin ganti mobil, kamu bisa langsung memanfaatkan program One Day Delivery (ODD) dari Seva.id, dan memesan Peugeot 3008 di sana.

One Day Delivery Seva.id

ODD merupakan program yang yang memungkinkan kendaraan baru untuk dikirim hanya dalam waktu satu hari sejak pembelian dilakukan melalui Seva.id. Lalu, kenapa kita bisa membeli mobil di Seva.id dan dikirim dalam waktu sehari? Jawabannya adalah karena:

  1. Adanya stok yang ready untuk dibeli, tidak perlu indent atau waiting list;
  2. Seva.id dapat menyediakan Surat Tanda Coba Kendaraan (STCK) yang berlaku selama 1 bulan, sehingga mobil bisa langsung kamu pakai, dan kamu pamerkan ke tetangga-tetanggamu, apabila kamu memang sombong; dan
  3. Tersedianya proses konfirmasi pembayaran cepat bagi yang mau melakukan pembelian secara kredit, karena adanya kerjasama antara Seva.id dengan beberapa credit/leasing company di Indonesia.

Bertambahnya Anggota Keluarga

Apabila alasan sebelumnya lebih kepada keinginan batiniah, maka alasan kali ini adalah sebuah kebutuhan saya, yang baru saja dikaruniai sebuah, eh, seorang anak laki-laki pada bulan Maret silam. Mobil hatchback yang saya punya, otomatis sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut, karena anak bayi –yang akan menjadi balita, akan membutuhkan space yang luas untuk berakrobat di dalam mobil.

Belum lagi, kalau eyangnya (eyangnya anak saya, atau ibunya saya, atau mertuanya Neng) ikutan jalan-jalan, maka mobil mungil saya akan menjasi semakin sempit. Bukan begitu, dek?

Prabu Panerus Kabecikan

Idealnya, apabila sudah ada anak, dan ada kemungkinan penumpang bertambah, mobil akan mengikuti pertambahan tersebut. Dari hatchback yang ada, sepertinya saya harus beralih ke Multi Purpose Vehicle (MPV) seperti Toyota Innova atau ke Sport Utility Vehicle seperti BMW X1.

AAAMIINNNNNN~

Barang Bawaan Semakin Banyak

Penumpang bertambah, maka secara linier barang bawaan yang dibawa juga akan bertambah. Membawa anak bayi dan balita, sudah berarti kita akan membawa segala macam peralatan hingga strollernya. Mengajak Mama ikut serta jalan-jalan, berarti kita harus menyediakan tempat untuk tas tenteng juga untuk barang belanjaan yang dibelinya dari Thamrin City.

Sebagai ilustrasi, beginilah kondisi bagasi mobil saya saat ini, ketika memaksakan untuk membawa stroller di bagasi belakang. Sementara, apabila stroller tersebut saya pindahkan ke jok belakang, Neng jadi tidak bisa duduk sambil mengASIhi di sana. Serba salah kan?

Mazda 2 bagasi

Sebenarnya, Mama mengajak untuk barter mobil dengan CUV (Crossover Utility Vehicle) miliknya, yaitu Honda HR-V. Namun berhubung posisi mobilnya ada di Ungaran, dan harus dilakukan balik nama yang cukup repot apabila ingin dimiliki, maka saya menganggap itu adalah sebuah gagasan yang kurang tepat.

Kebutuhan untuk Peremajaan Mesin dan Tenaga

Selain kapasitas kabin yang semakin berkurang karena adanya tambahan penumpang dan barang bawaan, mengganti mobil juga dapat didasarkan pada kebutuhan untuk peremajaan mesin dan tenaga, supaya kendaraan tersebut tetap dapat digunakan dengan nyaman, ketika melaju di jalanan.

Bayangkan, dengan penumpang dan barang bawaan yang bertambah, mana yang lebih nyaman? Tetap menggunakan Mazda 2 atau berpaling ke Toyota Venturer yang ciamik ini?

Untuk kamu yang sedang mencari mobil, atau seperti saya yang ingin berganti mobil, maka program Stock Clearance yang tersedia di Seva.id dapat kamu manfaatkan untuk mendapatkan potongan harga hingga Rp50 juta Rupiah! Potongan ini berlaku eksklusif selama periode Maret 2019 hingga Juni 2019 untuk mobil-mobil baru dengan tahun pembuatan 2017 – 2018, selama stok masih ada tentunya.

Adapun syarat dan ketentuan untuk mengikuti program ini, adalah sebagai berikut:

  1. Program ini hanya berlaku untuk stock mobil tertentu yang tertera pada website Seva.id, bukan website lain yang kaleng-kaleng;
  2. Harga khusus tersebut berlaku untuk mobil VIN (tahun pembuatan) 2017 dan 2018 saja;
  3. Unit untuk program stock clearance ini, tersebar pada beberapa cabang Auto2000. Nantinya, kamu akan dikonfirmasi oleh salesman yang akan menghubungi setelah kamu melakukan pemesanan melalui website Seva.id; dan
  4. Pembelian produk Stock Clearance hanya berlaku bagi konsumen yang beralamat sesuai KTP di wilayah yang terdapat Jaringan Auto2000.

Terdapatnya Pilihan Expert di Seva.id

Apabila sebelumnya saya tergiur membeli mobil karena rayuan mas-mas sales, kini saya tergoda untuk melakukan tukar tambah mobil dengan mobil bekas karena adanya program  Pilihan Expert di Seva.id. Program ini memungkinkan saya untuk mendapatkan mobil bekas berkualitas premium yang sudah diinspeksi langsung oleh inspektor profesional dan berpengalaman di bidangnya.

Pilihan Expert Seva.id

Lantas, apa yang membedakan mobil bekas Pilihan Expert Seva.id dengan mobil bekas lainnya? Jadi begini kisanak, mobil bekas Pilihan Expert Seva.id ini bukan mobil bekas biasa seperti yang bisa kamu beli sembarangan, karena terhadap mobil-mobil ini telah dilakukan inspeksi menyeluruh dan quality control yang baik terhadap kriteria di bawah ini:

  • Kondisi mobil harus menunjukkan kondisi yang sesungguhnya. Baik interior maupun exterior, harus sesuai dengan keadaan aslinya, bukan hasil Photoshop atau filter Snapchat;
  • Mobil tidak pernah mengalami kecelakaan berat, rawat inap, atau terendam banjir;
  • Warna mobil masih orisinil, asli pabrik, bukan dicat ulang di pinggiran Pasar Senen;
  • Kondisi mesin harus baik dan wajar, sesuai tahun usia mobil; dan
  • Dokumen kendaraan bermotor harus lengkap, seperti bukti servis rutin, buku manual, dan surat-surat mobil yang adapun harus asli, bukan difotokopi di atas kertas buram.

Langit sudah hampir gelap ketika Mumin memarkir mobilnya di halaman parkir sebuah bangunan, yang sudah terisi oleh mobil-mobil putih yang bukan Taksi Express ataupun ambulans. Berikutnya, dia mengajak kami untuk naik ke lantai dua bangunan tersebut, di mana sebuah meja berkapasitas 4-6 orang sudah menunggu kami.

Please, order anything that you want.” Sebuah anjuran yang membuat kami, pencinta gratisan lapar mata dan memesan sebanyak yang kami mau, mumpung ditraktir. Astaghfirullah. Kami melanjutkan obrolan malam itu, dengan berbicara banyak hal terkait potensi wisata Uzbekistan untuk turis-turis Indonesia, dan kemungkinan untuk berkolaborasi lebih lanjut bersama Whatravel Indonesia.

Dinner in Uzbekistan

Malam yang hangat itu, ditutup dengan ceria ketika Mumin ternyata menyiapkan beberapa kejutan untuk kami, termasuk tiga buah kain khas Uzbekistan yang diberikan olehnya. Pada perjalanan pulang, dia juga menyempatkan diri untuk mengantar kami mampir ke supermarket lokal, guna berbelanja oleh-oleh untuk diberikan kepada teman-teman dan sanak saudara di tanah air.

Sampai saat ini, saya masih terngiang dengan wejangan Mumin untuk berganti mobil setiap tiga tahun supaya tetap fresh dan ‘feel brand new’ ketika mengendarai mobil supaya baik jalannya. Tahun ini, mobil saya sudah berusia tiga tahun, dan ditambah dengan adanya kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh Seva.id, apakah ini pertanda yang diberikan semesta kepada saya untuk #2019GantiMobil?