Hampir setiap kali bepergian ke negara-negara yang mensyaratkan visa untuk masuk, saya selalu mengurus sendiri permohonan visanya seperti misalnya Amerika Serikat, India, dan Jepang. Tercatat, saat ini hanya dua negara di mana saya menggunakan jasa pihak ketiga untuk mendapatkan visa. Yang pertama adalah China, yang kedua adalah Australia.

Ketika mengurus visa China di akhir 2011, saya menggunakan jasa calo, di mana saya hanya memberikan paspor yang masih berlaku, foto berwarna, sejumlah uang, dan surat pengantar dari kantor. Sementara formulir isian dan sebagainya, diurus oleh si calo. Ketika visa saya jadi, si calo berkata, “Wah, Bapak beruntung, karena sekarang syarat pembuatan visa China dipersulit. Jadi gak bisa kayak kemarin lagi.”

Iya saya beruntung, sekaligus sial. Karena dipanggil ‘Bapak’.

Kemudian pengalaman berikutnya, ketika mengurus visa Australia baru-baru ini, dengan bantuan dari Dwidayatour. Ternyata, mengurus visa Australia cukup mudah, karena dapat diwakilkan oleh agen, sehingga tidak perlu datang langsung ke kedutaan untuk wawancara, melakukan pemindaian sidik jari dan retina, maupun uji sampel DNA untuk menentukan anak siapakah yang berada dalam kandungan Riana Rara Kalsum.

DSCF4658

Untuk mengurus visa Australia menggunakan jasa Dwidayatour, sebenarnya tidak susah, justru sangat mudah karena kamu tinggal menghubungi nomor hotline Dwidayatour di (021) 500383 atau langsung datang ke cabang Dwidaya terdekat (sebagai anak mall, saya sih biasanya mengunjungi cabang Dwidayatour yang berada di Grand Indonesia) untuk menanyakan persyaratan apa sajakah yang harus disiapkan dalam pembuatan visa Australia.

Berikut ini adalah syarat-syarat yang dibutuhkan untuk membuat visa Australia:

1. Paspor yang masih berlaku minimal 7 bulan terhitung sejak tanggal keberangkatan ditambah paspor lama.

Iya, paspor adalah syarat utama yang dibutuhkan apabila ingin bepergian ke luar negeri. Bukan KTP atau Kartu Pelajar/Mahasiswa yang biasa kamu gunakan untuk dapat harga diskon. Siapkan paspormu yang masih berlaku, dan lampirkan paspor lamamu apabila sudah mengalami pergantian paspor.

Belum punya paspor? Buat dong!

Gak mau ribet ketika mengurus paspor? Coba minta bantuan Dwidayatour.

2. Pas foto berwarna terbaru ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 lembar.

Sama seperti visa-visa yang lain, pengurusan visa Australia membutuhkan pas foto terbaru dengan luas 24cm² dan keliling 20cm sebanyak dua lembar dengan background putih yang melambangkan kesucian saya ketika Ramadan. Dan sama seperti ketika mengurus visa-visa yang lain, kali ini saya juga menggunakan jasa foto dari Jakarta Foto, yang terletak di Jalan Sabang.

Jalan Sabang Jakarta, bukan Jalan Sabang, Aceh.

Jakarta Foto

Pas Foto dari Jakarta Foto

3. Surat sponsor dari perusahaan/tempat usaha lengkap dengan kop surat perusahaan dengan tanda tangan penjamin dan cap perusahaan. Jika Perusahaan/tempat usaha milik sendiri harus melampirkan copy SIUP/surat izin yang lain.

Intinya, sebuah negara tidak akan mengizinkan apabila ada imigran gelap yang datang ke negaranya untuk mencari pekerjaan (Kecuali negara الدولة الاسلامية في العراق والشام atau yang disebut sebagai The Islamic State of Iraq and Syria, atau yang biasa disingkat ISIS, yang mungkin saja mengizinkanmu masuk asalkan mau bergabung menjadi pejuang ISIS dengan risiko dikucilkan keluarga dan sanak saudara di kampung), sehingga tak heran apabila dalam permohonan visa, pihak kedutaan selalu mensyaratkan surat sponsor.

Tujuan diberlakukannya surat sponsor ini adalah sebagai jaminan bahwa si pelancong memang akan berniat kembali ke negara asalnya setelah urusan di negara yang dituju tersebut selesai.

Beruntungnya, bagi travel blogger, mereka dapat membuat surat sponsornya sendiri, asalkan sudah memiliki logo yang serius seperti di bawah ini. Backpackstory, a serious travel blog, keren ya?

Surat Sponsor Travel Blogger

Surat Sponsor untuk Travel Blogger

4. Fotokopi Kartu Keluarga, akta nikah, akta lahir/ganti nama (jika ada). Untuk istri yang pergi tanpa suami, harus melampirkan surat izin dari suaminya di atas materai 6000 + Fotokopi KTP suami. 

Poin ini bermaksud untuk memperjelas status kamu. Kartu Keluarga akan menunjukkan status kamu dalam sebuah keluarga di Indonesia. Akta nikah akan menunjukkan bahwa kamu sudah menikah, dan saya belum. Sementara akta lahir akan mempertegas status bahwa kamu memang benar dilahirkan bukan keluar dari batu seperti Sun Go Kong, dan akta ganti nama akan menunjukkan identitas kamu yang berlaku saat ini (just in case nama kamu berubah dari ‘Dao Ming Tse’ ke ‘A Tse’).

Untuk istri yang pergi tanpa suami, disyaratkan juga melampirkan surat izin dari suaminya. Hal ini mungkin dikarenakan, bahwa hendaknya kepergian seorang istri memang sudah diketahui oleh suaminya, bukan karena masalah rumah tangga, atau karena terpikat pria lain, kemudian dia tersanjung dan menjadi tersayang. Dalam agama pun mengatur, bahwa setelah menikah, tanggung jawab terhadap seorang istri berada di tangan suaminya, bukan bapaknya, atau selingkuhannya.

Untung saja saya masih single, belum bersuami. Eh.

5. Fotokopi bukti Keuangan 3 bulan terakhir. 

Angka ini menunjukkan bahwa ketika pergi ke negara lain, kamu disyaratkan mampu untuk membiayai pengeluaran sendiri, bukan dengan meminta-minta di sana, atau dengan menjadi stripper jika kepepet. Yang perlu dilakukan adalah, datang ke bank tempat kamu menabung, dan meminta rekening koran tiga bulan terakhir, atau bisa juga dengan memfoto kopi buku tabunganmu.

Berdasarkan pengalaman, ada perbedaan perlakuan di tiap bank ketika saya meminta rekening koran, yaitu:

  • Bank Mandiri, mengenakan biaya cetak sebesar Rp2.500,-/lembar dengan pembayaran dipotong langsung ke saldo rekening. Dilakukan juga verifikasi data seperti nama ibu kandung, juga tentang transaksi terakhir yang dilakukan. Saran saya, hindari dulu ke panti pijat plus plus dan membayar dengan kartu debit apabila ingin mencetak rekening koran di Bank Mandiri. Di akhir sesi, petugas Bank Mandiri akan menawarkan kartu kredit Bank Mandiri.
  • Bank Central Asia, mengenakan biaya cetak Rp2.500,-/lembar atau Rp35.000/bulan, dengan pembayaran dipotong langsung ke saldo rekening. Di sini akan dilakukan juga pengecekan KTP, jadi pastikan KTP tidak tertinggal di panti pijat plus plus.
  • Bank Rakyat Indonesia, mengenakan biaya Rp5.000,-/lembar dengan pembayaran secara tunai dan tidak perlu dilakukan pengecekan KTP. Amaaaaan!

6. Untuk yang berusia 75 tahun ke atas, harus melakukan medical check up di lokasi yang ditunjuk oleh pihak kedutaan Australia  serta membuat Asuransi Perjalanan.

Sebuah syarat untuk yang sudah lanjut usia, sehubungan dengan risiko kesehatan yang mungkin saja timbul ketika perjalanan. Apabila kamu merasa belum cukup tua, lampirkan saja asuransi perjalanan yang sudah dibuat sebelumnya.

Bingung bagaimana cara membuat asuransi perjalanan? Coba minta bantuan Dwidayatour, seperti saya.

Asuransi Perjalanan

Asuransi perjalanan, ada yang kenal Adi Septyo Nugroho?

7. Untuk anak di bawah umur 18 tahun yang berpergian dengan salah satu orang tua atau tanpa kedua orang tua harus melampirkan formulir 1229 dan melampirkan fotokopi Kartu pelajar jika ada yang bersekolah.

Seorang anak, sejatinya masih merupakan tanggung jawab dari orang tua apabila dia belum dapat menghidupi dirinya sendiri. Oleh karena itu perlu juga melampirkan isian formulir 1229 (dapat diunduh di sini)  yang bertajuk ‘Consent to grant an Australian visa to a child under the age of 18 years’ selain juga menyiapkan fotokopi kartu pelajarnya. Bukan, bukan untuk mendapatkan diskon, namun untuk syarat pengajuan visa Australia.

Beruntungnya saya, ketika mengajukan permohonan visa kemarin sudah berumur 18 tahun lebih sedikit.

Formulir 1229

Isian Formulir 1229

8. Isi dan tanda tangan di formulir 1419 untuk visa turis atau di formulir 1415 untuk visa bisnis.

Ini adalah formulir utama yang harus diisi untuk keperluan pendaftaran visa Australia, karena berisikan semua data-data kamu yang dibutuhkan oleh pihak Kedutaan Australia. Untuk mengurus visa turis, kamu membutuhkan formulir 1419 (dapat diunduh di sini) sementara untuk mendapatkan visa bisnis, kamu memerlukan formulir 1415 (dapat diunduh di sini).

Formulir ini terdiri dari belasan lembar, puluhan nomor yang harus diisi, dan ratusan kolom yang mungkin harus dicentang. Awalnya mungkin terasa membosankan, namun kamu harus sadar bahwa mengisi formulir ini adalah untuk kebaikan kamu juga.

Data-data yang harus diisi pada formulir ini antara lain: Waktu berkunjung ke Australia, tujuan berkunjung, data diri pendaftar, status pekerjaan pendaftar, detil kunjungan ke Australia, sumber dana yang digunakan untuk hidup di Australia, informasi kesehatan pendaftar, detil karaktermu, hingga detil pembayaran visamu. Jangan lupa juga untuk menempelkan fotomu yang paling manis di halaman depan formulir ini, dan tanda tangan di akhir formulir.

Formulir 1415

Isian Formulir 1415

9. Isi dan tanda tangan formulir 956 A

Apabila kamu memutuskan untuk mengurus visa Australia dengan bantuan pihak ketiga atau agen seperti Dwidayatour, maka kamu diharuskan untuk mengisi dan melampirkan juga formulir 956A (dapat diunduh di sini) yang bertajuk ‘Appointment or withdrawal of an authorised recipient’. Jangan lupakan juga untuk menandatangani kolom ‘Your Declaration’ di akhir formulir.

Formulir 956a

Isian Formulir 956a


Setelah semua syarat lengkap, maka kamu masih dapat menimbang-nimbang sebelum memutuskan untuk mengurus sendiri visa Australia ke kedutaan yang buka tiap hari kerja mulai pukul 08.30-16.00, atau menggunakan bantuan pihak ketiga seperti Dwidayatour.

Salah satu keuntungan menggunakan bantuan Dwidayatour adalah karena Dwidayatour merupakan salah satu private agent scheme yang dipercaya oleh kedutaan Australia untuk otorisasi atau screening document, sehingga biasanya prosesnya menjadi agak lebih cepat dibanding lainnya, karena secara tidak langsung, proses screening document sudah dibantu oleh pihak Dwidayatour.

Yang perlu diperhatikan lagi adalah, persiapkan waktu yang cukup saat apply visa dengan memperhitungkan waktu proses kedutaan (amannya: bisa sampai 30 hari sebelum tanggal berangkat) walaupun hasil akhirnya bisa jadi lebih cepat. Pada saat tulisan ini dibuat, biaya pengajuan visa melalui Dwidayatour adalah Rp1.780.000,- dengan estimasi penyelesaian selama 15 hari kerja untuk visa turis dan 7-10 hari kerja untuk visa bisnis.

Visa Australia

Visa Australia, dicetak di kertas.

Praktis, adalah salah satu nilai lebih dari mengurus visa Australia, karena tidak dibutuhkan kehadiran secara langsung di kedutaan. Sementara salah satu hal yang sedikit membuat saya kecewa dari Visa Australia adalah wujudnya yang dicetak di kertas seperti sebuah karya tulis, bukan dicetak dan ditempel di paspor seperti visa-visa kebanyakan.

Tapi tak mengapa, walaupun bentuknya seperti selebaran kredit perbankan, visa Australia ini telah membawa saya ke Sydney untuk melakukan hal berikut ini.

Kayang di Sydney

Sakitnya (kayang) di Sydney

Masih bingung tentang mengurus visa Australia, atau ingin menggunakan jasa Dwidayatour untuk membantu kamu? Tinggalkan pertanyaan di kolom komentar atau kontak langsung Dwidayatour (yang juga dapat membantu mengurus Visa Korea Utara) di www.dwidayatour.co.id atau melalui telepon ke 1500383.