backpackstory
  • Home
  • Domestic
    • Aceh
    • Bali
    • Banten
    • DKI Jakarta
    • Jawa Barat
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
    • Kalimantan Timur
    • Kalimantan Utara
    • Kepulauan Bangka Belitung
    • Kepulauan Riau
    • Lampung
    • Maluku
    • Maluku Utara
    • Nusa Tenggara Barat
    • Nusa Tenggara Timur
    • Papua
    • Papua Barat
    • Riau
    • Sumatera Selatan
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Utara
    • Sulawesi Selatan
  • Foreign
    • Armenia
    • Australia
    • Azerbaijan
    • Belgium
    • Bhutan
    • Brunei Darussalam
    • Cambodia
    • China
    • England
    • France
    • Georgia
    • Hong Kong
    • India
    • Iran
    • Italy
    • Japan
    • Kenya
    • Laos
    • Macau
    • Malaysia
    • Myanmar
    • Nepal
    • Netherlands
    • North Korea
    • Philippines
    • Russia
    • San Marino
    • Singapore
    • Scotland
    • South Korea
    • Taiwan
    • Tanzania
    • Thailand
    • Timor Leste
    • Turkey
    • United States of America
    • Uzbekistan
    • Vietnam
  • Mamacation
  • Events
  • Miscellaneous
    • Accommodation
    • Culinary
    • Others
    • Survival Kit
    • Transportation
  • Visa
    • Visa Amerika
    • Visa Armenia
    • Visa Australia
    • Visa Azerbaijan
    • Visa Cina
    • Visa Georgia
    • Visa India
    • Visa Iran
    • Visa Jepang
    • Visa Kenya
    • Visa Korea Selatan
    • Visa Myanmar
    • Visa Nepal
    • Visa Rusia
    • Visa Schengen
    • Visa Taiwan
    • Visa Tanzania
    • Visa Timor Leste
    • Visa Turki
    • Visa UK
  • About
    • Achievements
    • Clients Portfolio
    • Country List
    • Stage Performance
Lagoi Beach Activities

Exploring Bintan on A Shoestring – 5 Top Tips

arievrahman

Posted on March 22, 2022

What is the first thing that comes to mind when you hear the phrase ‘Traveling to Bintan’, and why? I think most of you will say the word ‘expensive’, because of the paradigm of Bintan as one of the most exclusive tourist destinations in Indonesia. Before you read this article, some of you maybe think that Bintan is only made for international tourists –mainly Singaporean, and the rest of you maybe still do not know where Bintan is.

Located in The Natuna Sea, Bintan is the largest island among more or less 3.000 that are scattered in Riau Islands Province, Indonesia. Geographically, Bintan is sharing its border with Singapore, with only 45 minutes trip using ferry boat across The Singapore Strait from Bintan Resorts Area in the northwest of the island. Hence, many Singaporeans are considering Bintan as their easiest and closest holiday island destination, comparing to others like Maldives, Hawaii, or maybe Bora-Bora.

Bintan for Singaporean, is like Pulau Seribu for Jakartan.

Pantai Indah Lagoi Bintan

Based on the fact that Bintan is the prime holiday destination for Singaporean, many people believe that traveling to Bintan is expensive, yes including me at the first, but maybe you have to know that…

Bintan is Not Only The Resort

The resort is only the part of Bintan, but, it is the most prestigious and the top tourist destination in Bintan. If you do not have the plan to visit the resort, you can enjoy your time in Tanjung Pinang, the largest city in Bintan, also the capital of Riau Islands Province.

Here, I suggest you to explore the city, a city that somehow reminds me of Penang or Medan with its Chinese heritage ambience. If you have the time, you can go to Penyengat Island, just 2 kilometers boat ride from the harbor. There is a saying in the island that if you drink the water that is originated there, you will be given chances to comeback again and again to Bintan. Too bad, I did not have enough time to explore Penyengat Island at that time.

Categories: Domestic, GMT +7, Kepulauan Riau

Tagged: bintan, lagoi, Riau

5 Comments

+Read more

Welcome to Ciamis

Perihal Adaptasi di Kota Ciamis

arievrahman

Posted on February 25, 2022

Tahun ini adalah tahun 2022, yang berarti bahwa saya sudah berada di Ciamis lebih dari tiga bulan, setelah hampir dua puluh tahun mengembara tidak untuk mencari kitab suci di Jabodetabek sejak lulus SMA. Semua karena pekerjaan yang saya tekuni lima belas tahun ke belakang mengharuskan saya untuk berpindah wilayah kerja, dan mau tidak mau saya pun menurut. Dari Cipulir yang sudah mulai macet pukul enam pagi, menuju Ciamis yang cuma macet di saat-saat tertentu saja, seperti misalnya ketika ada perhelatan reuni akbar gerakan 212 di alun-alun.

Pindah ke kota yang lebih kecil, yang mungkin lebih tepat apabila disebut kota kabupaten, sebenarnya bukan barang baru untuk saya. Sejak balita hingga SMA, saya tinggal di Ungaran, ibukota Kabupaten Semarang yang mungkin vibenya masih 11-12 dengan Ciamis. Sepi dan sejuk kotanya, namun ramai dan bising di jalan rayanya karena dilalui jalur provinsi. Dari hiruk pikuknya ibukota, saat itu saya menganggap bahwa pindah sejenak ke kota kecil, adalah sebuah barang bagus.

Namun tentu saja anggapan tersebut bisa saja benar, bisa saja salah, karena saya belum merasakan sendiri tinggal di sana. Di Ciamis, yang konon berarti air manis, manis.

arievrahman Ciamis

“Gak ada apa-apa di Ciamis, Mas.” Ucap seorang kawan yang sudah sempat merasakan tinggal dan bekerja di Ciamis belasan tahun silam. Ucapan tersebut saya terima ketika kami nongkrong untuk terakhir kalinya sebelum saya pindah total ke Ciamis. “Dulu paling aku hanya di kos saja. Sepi di sana.”

AH APH IYH?? Saya membatin, sambil mengambil sisi positifnya bahwa masih ada kos di Ciamis, sehingga tidak perlu tidur di dalam bilik ATM dan berharap mendapat layanan AC dan derek gratis. Namun ya sekali lagi sisi positif yang saya ambil, bisa jadi benar-benar positif atau ada juga negatifnya, seperti pikiran kamu itu. Semua baru akan dapat dibuktikan begitu saya tiba di Ciamis.

Categories: Domestic, GMT +7, Jawa Barat

Tagged: adaptasi, Ciamis, Tasikmalaya

4 Comments

+Read more

arievrahman trekking sentul

Kaleidoskop 2021: (Still) Nowhere to Go

arievrahman

Posted on January 17, 2022

Saya memulai 2021 dengan sebuah kepasrahan, bahwa apa yang terjadi di 2020 (baca: sh*tty pandemic) masih akan berlangsung sama seperti kesenjangan ekonomi di Indonesia, yaitu belum tahu kapan akan berakhir. Namun di antara kepasrahan bahwa waya tidak bisa ke mana-mana selama pandemi, still nowhere to go, saya juga memiliki sebuah harapan bahwa akan ada hal-hal lain yang dapat dimulai ketika pintu yang lain tertutup. So, saya mencari-cari apa saja yang bisa dilakukan untuk mengisi tahun 2021 dengan hal-hal yang bermanfaat.

Pada awal tahun 2020, saya sempat traveling ke luar negeri selama satu kali, namun kemudian berhenti karena pandemi. Di tengah tahun 2020, saya mulai rutin berolahraga, dan mampu menurunkan berat badan hingga belasan kilogram. Kemudian di penghujung 2020, saya berhasil membuka sebuah lini bisnis baru dengan meluncurkan Whatravel Trekking Club yang menjajakan paket trekking ke daerah Sentul. Lumayan lah ya, mengingat keterbatasan yang kita alami selama pandemi?

arievrahman lari bintaro

Tahun 2021, saya juga masih tidak bisa ke mana-mana (baca: belum bisa ke luar negeri lagi), dan masih harus melakukan banyak hal dari rumah saja. Di tahun yang sama, saya juga mendapat kejutan yang tidak terlupakan, yang mungkin akan mengubah perjalanan hidup saya selama beberapa tahun ke depan.

Apakah itu, mari kita simak kaleidoskop tahun 2021 yang saya sajikan setajam jempol tangan netizen anonim dengan avatar Korea.

Categories: Events

Tagged: Kaleidoskop

3 Comments

+Read more

Ariev Rahman Newcastle

Cerita ‘Naik Haji’ ke Newcastle (2)

arievrahman

Posted on December 25, 2021

Peristiwa sial akibat gagal menonton sepakbola langsung di Old Trafford karena ‘ditipu’ oleh scam dari Football Ticket Net tersebut tentu saja masih membekas dalam ingatan saya yang memang berencana bepergian selama kurang lebih sepuluh hari di Inggris dan Skotlandia. Baru hari ketiga, saya sudah ketiban sial. Bagaimana dengan sisa-sisa hari berikutnya, terutama pada hari Sabtu depan di mana saya dijadwalkan utnuk menonton pertandingan Newcastle United menghadapi Arsenal di St. James’ Park, kandang dari Newcastle United si klub bodoh yang saya bela sejak kecil?

Perjalanan ini adalah sebuah perjalanan untuk mewujudkan mimpi masa kecil, atau ‘naik haji kecil’ saya, yaitu menonton sepakbola langsung di negaranya, Inggris, The Home of Football, yang walaupun dalam helatan Euro 2020 kemarin, sepakbola malah menjadi “It’s going Rome” karena Inggris ditekuk oleh Italia melalui adu penalti pada partai final. Sialan kau, Bukayo Saka!

Baca artikel sebelumnya di sini

Itinerary perjalanan yang saya buat menjadwalkan saya tiba ke Newcastle pada tiga hari akhir perjalanan, di mana di antara perjalanan tersebut, saya juga menghabiskan waktu untuk mewujudkan mimpi masa remaja saya –menyambangi Liverpool untuk napak tilas perjalanan band idola saya sewaktu SMA (bukan, bukan Atomic Kitten, melainkan) The Beatles yang fenomenal. Selain itu, saya juga menyempatkan diri untuk mengeksplorasi Edinburgh di Skotlandia, salah satu kota tercantik yang pernah saya kunjungi hingga saat ini.

See, cantik kan?

Edinburgh Royal Mile

Close your eyes, give me your hand, darling.

Dari Edinburgh di utara Inggris, saya menaiki kereta untuk turun ke selatan, atau tepatnya ke arah timur laut Inggris, ke kota yang menjadi tujuan utama perjalanan saya kala itu. Kota impian masa kecil saya, kota yang juga menjadi destinasi ‘naik haji’ kecil saya. Sebuah kota yang dilindungi si malaikat pelindung bernama Angel from The North, sebuah kota tersibuk dengan penduduknya yang suka mengumpat dan berlogat aneh dibandingkan penduduk London.

Sebuah kota bernama Newcastle.

Categories: England, Foreign

Tagged: Indo Toon Army, Newcastle, Newcastle United, St. James' Park

2 Comments

+Read more

Best Steak Portugal: Sala de Corte

Kaleidoskop 2020: Well, Hello Sh*tty Year!

arievrahman

Posted on November 20, 2021

Mungkin kamu bertanya, “Perasaan tahun 2020 sudah lewat berbulan-bulan, tapi mengapa artikel ini masih berjudul Kaleidoskop 2020?”. Sebuah pertanyaan yang sebenarnya wajar ditanyakan kepada saya yang vakum menulis panjang selama beberapa saat, sebuah pertanyaan yang juga mungkin bisa saya tanyakan kepada diri sendiri, kepada komitmen yang disepakati di awal membangun blog perjalanan ini. Dari yang awalnya menulis minimal seminggu sekali, menjadi setidaknya sebulan sekali, hingga saat ini menjadi sempat menulis saja sudah alhamdulillah.

Bukan, bukan karena tidak bisa move on dari 2020. Jawabannya, tentu saja adalah kesibukan, klise memang, tapi memang begitu adanya. Beberapa jenis pekerjaan sedang saya lakukan bersama, baik pekerjaan kantor, urusan bisnis, hingga serba-serbi hal rumah tangga yang menyita banyak waktu. Apapun alasannya, semoga dapat dimaafkan, karena sejatinya bangsa kita adalah bangsa yang pemaaf, kecuali yang tidak.

So, minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir batin, ygy!

Estadio do Dragao, Porto

Pada akhir 2019, saya sempat memprediksikan bahwa 2020 akan menjadi tahun yang menyenangkan, karena secara perhitungan finansial tahun tersebut akan menjadi tahun ‘balik modal’ bagi Whatravel yang dimulai tahun 2017, namun ternyata pandemi covid berkata lain. Bangsat memang, gara gara covid setitik, rusaklah bisnis pariwisata sedunia.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana saya bisa pergi ke luar negeri beberapa kali dalam satu tahun, pada tahun 2020 ini saya hanya sempat bepergian jauh sebanyak satu kali, tepat sebelum pandemi merebak.

Dan inilah dia catatan kaleidoskop saya sepanjang tahun 2020 yang saya sebut sebagai, well, hello sh*tty year!

Categories: Events

Tagged: Kaleidoskop

0 Comments

+Read more

« Older entries    Newer entries »


post title here

Banners for Blog Indonesia Terbaik 2019


Travel Blogs Award 2018

Travel Blog Awards 2017 – Winners

Top Posts & Pages

  • Panduan Lengkap Mengurus Sendiri Visa Turis Australia
  • Kisah di Balik Uang Kertas Seribu Rupiah
  • Lika-liku Mendapatkan e-Visa Kenya
  • Cara Mendapatkan e-Visa Georgia bagi Warga Negara Indonesia
  • Daftar Lengkap Lokasi Objek Wisata Alam Super Kece yang Dapat Kamu Kunjungi dengan Trekking di Sentul dan Sekitarnya (Bagian Kedua)

Archives

Blog Stats

  • 5,319,686 serious hits

Donate to Backpackstory

Donate Button with Credit Cards

Enter your email address to become a serious reader and receive notifications of new posts by email.

Join 58,755 other subscribers
Follow backpackstory on WordPress.com

Recent Comments

fanny_dcatqueen on Lika-Liku Mendapatkan e-Visa…
fanny_dcatqueen on Kejutan Demi Kejutan di G…
Dela on Pada Suatu Waktu di Uluwa…
Gallant Tsany Abdill… on Pada Suatu Waktu di Uluwa…
Agro Sejahtera on Kaleidoskop 2021: (Still) Nowh…

Twitter Updates

Tweets by arievrahman

Official Facebook Page

Official Facebook Page
  • View arievrahman’s profile on Facebook
  • View arievrahman’s profile on Twitter
  • View arievrahman’s profile on Instagram
  • View arievrahman’s profile on LinkedIn
  • View arievrahman’s profile on YouTube
  • View arievrahman’s profile on Google+
  • View arievrahman’s profile on Tumblr
Advertisements

Return to top

© Copyright Backpackstory 2012-2021

Website Powered by WordPress.com.

  • Follow Following
    • backpackstory
    • Join 2,648 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • backpackstory
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...