backpackstory
  • Home
  • Domestic
    • Aceh
    • Bali
    • Banten
    • DKI Jakarta
    • Jawa Barat
    • Jawa Tengah
    • Jawa Timur
    • Kalimantan Timur
    • Kalimantan Utara
    • Kepulauan Bangka Belitung
    • Kepulauan Riau
    • Lampung
    • Maluku
    • Maluku Utara
    • Nusa Tenggara Barat
    • Nusa Tenggara Timur
    • Papua
    • Papua Barat
    • Riau
    • Sumatera Selatan
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Utara
    • Sulawesi Selatan
  • Foreign
    • Armenia
    • Australia
    • Azerbaijan
    • Belgium
    • Bhutan
    • Brunei Darussalam
    • Cambodia
    • China
    • England
    • France
    • Georgia
    • Hong Kong
    • India
    • Iran
    • Italy
    • Japan
    • Kenya
    • Laos
    • Macau
    • Malaysia
    • Myanmar
    • Nepal
    • Netherlands
    • North Korea
    • Philippines
    • Russia
    • San Marino
    • Singapore
    • Scotland
    • South Korea
    • Taiwan
    • Tanzania
    • Thailand
    • Timor Leste
    • Turkey
    • United States of America
    • Uzbekistan
    • Vietnam
  • Mamacation
  • Events
  • Miscellaneous
    • Accommodation
    • Culinary
    • Others
    • Survival Kit
    • Transportation
  • Visa
    • Visa Amerika
    • Visa Armenia
    • Visa Australia
    • Visa Azerbaijan
    • Visa Cina
    • Visa Georgia
    • Visa India
    • Visa Iran
    • Visa Jepang
    • Visa Kenya
    • Visa Korea Selatan
    • Visa Myanmar
    • Visa Nepal
    • Visa Rusia
    • Visa Schengen
    • Visa Taiwan
    • Visa Tanzania
    • Visa Timor Leste
    • Visa Turki
    • Visa UK
  • About
    • Achievements
    • Clients Portfolio
    • Country List
    • Stage Performance
Welcome to Ciamis

Perihal Adaptasi di Kota Ciamis

arievrahman

Posted on February 25, 2022

Tahun ini adalah tahun 2022, yang berarti bahwa saya sudah berada di Ciamis lebih dari tiga bulan, setelah hampir dua puluh tahun mengembara tidak untuk mencari kitab suci di Jabodetabek sejak lulus SMA. Semua karena pekerjaan yang saya tekuni lima belas tahun ke belakang mengharuskan saya untuk berpindah wilayah kerja, dan mau tidak mau saya pun menurut. Dari Cipulir yang sudah mulai macet pukul enam pagi, menuju Ciamis yang cuma macet di saat-saat tertentu saja, seperti misalnya ketika ada perhelatan reuni akbar gerakan 212 di alun-alun.

Pindah ke kota yang lebih kecil, yang mungkin lebih tepat apabila disebut kota kabupaten, sebenarnya bukan barang baru untuk saya. Sejak balita hingga SMA, saya tinggal di Ungaran, ibukota Kabupaten Semarang yang mungkin vibenya masih 11-12 dengan Ciamis. Sepi dan sejuk kotanya, namun ramai dan bising di jalan rayanya karena dilalui jalur provinsi. Dari hiruk pikuknya ibukota, saat itu saya menganggap bahwa pindah sejenak ke kota kecil, adalah sebuah barang bagus.

Namun tentu saja anggapan tersebut bisa saja benar, bisa saja salah, karena saya belum merasakan sendiri tinggal di sana. Di Ciamis, yang konon berarti air manis, manis.

arievrahman Ciamis

“Gak ada apa-apa di Ciamis, Mas.” Ucap seorang kawan yang sudah sempat merasakan tinggal dan bekerja di Ciamis belasan tahun silam. Ucapan tersebut saya terima ketika kami nongkrong untuk terakhir kalinya sebelum saya pindah total ke Ciamis. “Dulu paling aku hanya di kos saja. Sepi di sana.”

AH APH IYH?? Saya membatin, sambil mengambil sisi positifnya bahwa masih ada kos di Ciamis, sehingga tidak perlu tidur di dalam bilik ATM dan berharap mendapat layanan AC dan derek gratis. Namun ya sekali lagi sisi positif yang saya ambil, bisa jadi benar-benar positif atau ada juga negatifnya, seperti pikiran kamu itu. Semua baru akan dapat dibuktikan begitu saya tiba di Ciamis.

Categories: Domestic, GMT +7, Jawa Barat

Tagged: adaptasi, Ciamis, Tasikmalaya

4 Comments

+Read more

arievrahman trekking sentul

Kaleidoskop 2021: (Still) Nowhere to Go

arievrahman

Posted on January 17, 2022

Saya memulai 2021 dengan sebuah kepasrahan, bahwa apa yang terjadi di 2020 (baca: sh*tty pandemic) masih akan berlangsung sama seperti kesenjangan ekonomi di Indonesia, yaitu belum tahu kapan akan berakhir. Namun di antara kepasrahan bahwa waya tidak bisa ke mana-mana selama pandemi, still nowhere to go, saya juga memiliki sebuah harapan bahwa akan ada hal-hal lain yang dapat dimulai ketika pintu yang lain tertutup. So, saya mencari-cari apa saja yang bisa dilakukan untuk mengisi tahun 2021 dengan hal-hal yang bermanfaat.

Pada awal tahun 2020, saya sempat traveling ke luar negeri selama satu kali, namun kemudian berhenti karena pandemi. Di tengah tahun 2020, saya mulai rutin berolahraga, dan mampu menurunkan berat badan hingga belasan kilogram. Kemudian di penghujung 2020, saya berhasil membuka sebuah lini bisnis baru dengan meluncurkan Whatravel Trekking Club yang menjajakan paket trekking ke daerah Sentul. Lumayan lah ya, mengingat keterbatasan yang kita alami selama pandemi?

arievrahman lari bintaro

Tahun 2021, saya juga masih tidak bisa ke mana-mana (baca: belum bisa ke luar negeri lagi), dan masih harus melakukan banyak hal dari rumah saja. Di tahun yang sama, saya juga mendapat kejutan yang tidak terlupakan, yang mungkin akan mengubah perjalanan hidup saya selama beberapa tahun ke depan.

Apakah itu, mari kita simak kaleidoskop tahun 2021 yang saya sajikan setajam jempol tangan netizen anonim dengan avatar Korea.

Categories: Events

Tagged: Kaleidoskop

2 Comments

+Read more

Ariev Rahman Newcastle

Cerita ‘Naik Haji’ ke Newcastle (2)

arievrahman

Posted on December 25, 2021

Peristiwa sial akibat gagal menonton sepakbola langsung di Old Trafford karena ‘ditipu’ oleh scam dari Football Ticket Net tersebut tentu saja masih membekas dalam ingatan saya yang memang berencana bepergian selama kurang lebih sepuluh hari di Inggris dan Skotlandia. Baru hari ketiga, saya sudah ketiban sial. Bagaimana dengan sisa-sisa hari berikutnya, terutama pada hari Sabtu depan di mana saya dijadwalkan utnuk menonton pertandingan Newcastle United menghadapi Arsenal di St. James’ Park, kandang dari Newcastle United si klub bodoh yang saya bela sejak kecil?

Perjalanan ini adalah sebuah perjalanan untuk mewujudkan mimpi masa kecil, atau ‘naik haji kecil’ saya, yaitu menonton sepakbola langsung di negaranya, Inggris, The Home of Football, yang walaupun dalam helatan Euro 2020 kemarin, sepakbola malah menjadi “It’s going Rome” karena Inggris ditekuk oleh Italia melalui adu penalti pada partai final. Sialan kau, Bukayo Saka!

Baca artikel sebelumnya di sini

Itinerary perjalanan yang saya buat menjadwalkan saya tiba ke Newcastle pada tiga hari akhir perjalanan, di mana di antara perjalanan tersebut, saya juga menghabiskan waktu untuk mewujudkan mimpi masa remaja saya –menyambangi Liverpool untuk napak tilas perjalanan band idola saya sewaktu SMA (bukan, bukan Atomic Kitten, melainkan) The Beatles yang fenomenal. Selain itu, saya juga menyempatkan diri untuk mengeksplorasi Edinburgh di Skotlandia, salah satu kota tercantik yang pernah saya kunjungi hingga saat ini.

See, cantik kan?

Edinburgh Royal Mile

Close your eyes, give me your hand, darling.

Dari Edinburgh di utara Inggris, saya menaiki kereta untuk turun ke selatan, atau tepatnya ke arah timur laut Inggris, ke kota yang menjadi tujuan utama perjalanan saya kala itu. Kota impian masa kecil saya, kota yang juga menjadi destinasi ‘naik haji’ kecil saya. Sebuah kota yang dilindungi si malaikat pelindung bernama Angel from The North, sebuah kota tersibuk dengan penduduknya yang suka mengumpat dan berlogat aneh dibandingkan penduduk London.

Sebuah kota bernama Newcastle.

Categories: England, Foreign

Tagged: Indo Toon Army, Newcastle, Newcastle United, St. James' Park

2 Comments

+Read more

Best Steak Portugal: Sala de Corte

Kaleidoskop 2020: Well, Hello Sh*tty Year!

arievrahman

Posted on November 20, 2021

Mungkin kamu bertanya, “Perasaan tahun 2020 sudah lewat berbulan-bulan, tapi mengapa artikel ini masih berjudul Kaleidoskop 2020?”. Sebuah pertanyaan yang sebenarnya wajar ditanyakan kepada saya yang vakum menulis panjang selama beberapa saat, sebuah pertanyaan yang juga mungkin bisa saya tanyakan kepada diri sendiri, kepada komitmen yang disepakati di awal membangun blog perjalanan ini. Dari yang awalnya menulis minimal seminggu sekali, menjadi setidaknya sebulan sekali, hingga saat ini menjadi sempat menulis saja sudah alhamdulillah.

Bukan, bukan karena tidak bisa move on dari 2020. Jawabannya, tentu saja adalah kesibukan, klise memang, tapi memang begitu adanya. Beberapa jenis pekerjaan sedang saya lakukan bersama, baik pekerjaan kantor, urusan bisnis, hingga serba-serbi hal rumah tangga yang menyita banyak waktu. Apapun alasannya, semoga dapat dimaafkan, karena sejatinya bangsa kita adalah bangsa yang pemaaf, kecuali yang tidak.

So, minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir batin, ygy!

Estadio do Dragao, Porto

Pada akhir 2019, saya sempat memprediksikan bahwa 2020 akan menjadi tahun yang menyenangkan, karena secara perhitungan finansial tahun tersebut akan menjadi tahun ‘balik modal’ bagi Whatravel yang dimulai tahun 2017, namun ternyata pandemi covid berkata lain. Bangsat memang, gara gara covid setitik, rusaklah bisnis pariwisata sedunia.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana saya bisa pergi ke luar negeri beberapa kali dalam satu tahun, pada tahun 2020 ini saya hanya sempat bepergian jauh sebanyak satu kali, tepat sebelum pandemi merebak.

Dan inilah dia catatan kaleidoskop saya sepanjang tahun 2020 yang saya sebut sebagai, well, hello sh*tty year!

Categories: Events

Tagged: Kaleidoskop

0 Comments

+Read more

Newcastle United Fans

Cerita ‘Naik Haji’ ke Newcastle (1)

arievrahman

Posted on October 7, 2021

Saya masih ingat malam itu, di pertengahan 2015, ketika sebuah pesan masuk ke akun Twitter saya. Pesannya sederhana, tidak meminta sumbangan dengan embel-embel kemanusiaan, tidak menjual akun Netflix atau Spotify dengan harga murah yang ternyata adalah hasil cracking kartu kredit, pun tidak pula menawarkan jasa open BO, melainkan hanya sebuah pertanyaan simpel yang ditujukan kepada saya, yang kurang lebih seperti ini bunyinya:

“Setelah ini, mana lagi destinasi yang ingin Mas kunjungi?”

Malam itu, saya sedang nongkrong santai di Starbucks Senayan City, sembari mengerjakan pekerjaan online yang saya dapatkan di Twitter ketika pesan tersebut masuk. Sebagai travel blogger dan seorang freelancer, pekerjaan saya saat itu adalah menjawab pertanyaan seputar traveling pada sesi Q&A yang dilakukan oleh sebuah akun Twitter agregator tiket pesawat, ya sebut saja Skyscanner; sehingga rasanya cukup terbiasa juga dengan banyaknya pertanyaan yang masuk pada malam itu.

Termasuk pertanyaan di atas, di mana sambil iseng, saya spontan menjawabnya:

“Pengin ke Newcastle. Untuk menonton bola.”

Ya, pergi ke Newcastle, di Inggris, yang tergabung di UK (United Kingdom of Great Britain) adalah impian masa kecil saya, di mana sudah sejak tahun 1996-1997 saya mengidolakan klub bodoh bernama Newcastle United ini. Iya sekarang bodoh, kalau dulu ya agak pintar karena bisa membuat top skor sepanjang masa Alan Shearer, Faustino Asprilla yang bisa melakukan hattrick melawan Barcelona, hingga Michael Owen di penghujung kariernya untuk bergabung. Menonton langsung pertandingannya di depan mata, rasanya adalah hal yang saat itu ingin sekali saya wujudkan.

Namun tentu saja terbentur biaya. Susah memang menjadi orang susah.

Ariev Rahman Newcastle

Ilustrasi pertandingan Newcastle

Obrolan malam itu berlanjut, dari yang semula saya pikir hanya basa-basi semata, ternyata menjadi lebih serius. Saya langsung mengecek jadwal pertandingan Newcastle United, dan memberikan rencana perjalanan saya kepada sang penanya misterius, ketika dia bertanya “Memangnya kalau mau pergi, rencananya kapan, Mas?” Setelah saya memberikan hal-hal yang diminta, dengan bijak dia menjawab:

“Bismillah ya Mas, kalau memang rezekinya Mas, maka akan jadi rezekinya Mas.”

Categories: England, Foreign

Tagged: FootballTicketNet, Manchester, Newcastle United, Premier League, scam, UK

6 Comments

+Read more

« Older entries    Newer entries »


post title here

Banners for Blog Indonesia Terbaik 2019


Travel Blogs Award 2018

Travel Blog Awards 2017 – Winners

Top Posts & Pages

  • 12 Benda yang Harus Dibawa Saat Liburan Musim Dingin
  • Cara Mendapatkan e-Visa Georgia bagi Warga Negara Indonesia
  • Legenda Asal-Usul Kampung Wae Rebo
  • Huru-Hara Mengurus Visa Schengen di TLScontact untuk Kedutaan Besar Perancis
  • Lika-liku Mendapatkan e-Visa Kenya

Archives

Blog Stats

  • 5,296,423 serious hits

Donate to Backpackstory

Donate Button with Credit Cards

Enter your email address to become a serious reader and receive notifications of new posts by email.

Join 57,724 other subscribers
Follow backpackstory on WordPress.com

Recent Comments

arievrahman on Lika-Liku Mendapatkan e-Visa…
Renata on Lika-Liku Mendapatkan e-Visa…
arievrahman on Pada Suatu Waktu di Uluwa…
arievrahman on Selain Menonton Piala Dunia, I…
arievrahman on Pada Suatu Waktu di Uluwa…

Twitter Updates

  • welcome 🫡 twitter.com/nufc360/status… 2 hours ago
  • RT @FabrizioRomano: Newcastle have reached an agreement to sign Anthony Gordon, here we go! Deal in place on £40m fee, Everton accepted the… 20 hours ago
  • RT @SkySportsNews: BREAKING: Newcastle United have agreed a £40m fee with Everton for Anthony Gordon. Bonuses could see it rise to £45m.… 21 hours ago
  • otw~ twitter.com/petegravestv/s… 21 hours ago
  • Singapore Culinary Trip | Sop Sumsum Tulang Merah Membara | Different from The Indonesian Style youtu.be/0qA3EJFxG4E 1 day ago
Follow @arievrahman

Official Facebook Page

Official Facebook Page
  • View arievrahman’s profile on Facebook
  • View arievrahman’s profile on Twitter
  • View arievrahman’s profile on Instagram
  • View arievrahman’s profile on LinkedIn
  • View arievrahman’s profile on YouTube
  • View arievrahman’s profile on Google+
  • View arievrahman’s profile on Tumblr
Advertisements

Return to top

© Copyright Backpackstory 2012-2021

Website Powered by WordPress.com.

  • Follow Following
    • backpackstory
    • Join 2,645 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • backpackstory
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...