Sebulan yang lalu, saya bukanlah siapa-siapa. Saya bukan artis yang kabar perceraiannya selalu dinanti, bukan pula pujangga yang pandai merangkai kata. Saya hanyalah seseorang yang kebetulan suka jalan-jalan, dan sedang ada rezeki untuk mengajak kencan si seksi Fujifilm X-T1 (selanjutnya akan disebut sebagai X-T1). Sebelumnya, saya pernah menggunakan Nikon P-7000, Pentax Q-10 (hasil fotonya dapat dilihat di sini), juga Panasonic Lumix GF6 sebagai kamera utama. Bukan, bukan saya tak setia, atau karena saya terlalu baik. Namun saya merasa bahwa ini waktu yang tepat untuk naik kelas, setelah berkutat dengan kamera selama beberapa tahun, ini saatnya saya melakukan sesuatu yang lebih serius. Pada paket pembeliannya yang terlihat sangat classy, X-T1 hadir dengan lensa kit 18-55mm dengan diafragma (F) 2.8, sebuah hal yang cukup keren untuk…