Matahari masih merambat malu-malu ketika resepsionis hotel Especen mengabarkan kepada kami bahwa mobil jemputan dari pihak tour telah menunggu di depan hotel. Telah dikabarkan malam sebelumnya, bahwa jemputan akan tiba pukul delapan pagi. Namun kami, sebagai orang Indonesia yang menjunjung tinggi budaya bangsa — yaitu jam karet — tak mengacuhkannya, dan malah memberikan standar deviasi sepuluh menit, hingga akhirnya si resepsionis terpaksa meminta kami untuk segera buru-buru turun.

“Hurry up, you don’t wanna be late for this Ha Long Bay Tour!” Serunya.

Kami bergegas menggendong barang bawaan kami yang terjejalkan dalam ransel, untuk segera memasuki minibus itu. “Okay, remember that we take the deluxe package, not the standard one.” Saya mengingatkan lagi atas pesanan saya kepadanya.

“Sure, no problem. You will get exclusive lunch. And kayaking as compliment.”

“Thanks!”

“Have fun there!” Lambainya kepada kami. Seperti nyiur.

Dan dimulailah petualangan kami hari itu menuju salah satu tempat wisata yang masuk ke dalam UNESCO World Heritage Site, karena keindahan dan keunikannya. Ha Long Bay.

***

DSCN4401

Bro, minum bro!

Ha Long Bay, adalah sebuah teluk yang terdapat di propinsi Quang Ninh, sekitar 4 jam perjalanan darat dari Hanoi. Yang membuat teluk ini spesial — selain garis pantainya yang membentang sejauh 120 km — adalah terdapatnya ribuan pulau (yang mengelilinginya) yang terbentuk dari batuan karst (kapur) yang tersusun secara magis sejak jutaan tahun lalu di area seluas 1.553 km². Saat ini, Ha Long Bay merupakan rumah bagi sedikitnya 14 spesies flora endemik, dan 60 spesies fauna endemik. (Sumber: Wikipedia)

Secara etimologi, Ha Long Bay berarti  descending dragons atau naga-naga yang turun dari langit. Menurut kepercayaan lokal pada zaman dahulu, ketika Vietnam diserang oleh musuhnya, para dewa mengirimkan naga sebagai pelindung mereka. Naga-naga ini memuntahkan permata dan giok ke lautan, dan secara ajaib permata dan giok ini berubah menjadi pulau-pulau di laut, bersatu membentuk benteng pertahanan yang kemudian menghancurkan kapal perang milik musuh-musuh mereka. Setelah perang usai, naga-naga ini tetap memutuskan untuk tinggal di bumi, di tempat indah dan damai yang kini dikenal dengan nama Ha Long Bay.

***

Untuk menghemat waktu dan suara, kami memutuskan untuk memesan paket one day tour menuju Ha Long Bay dari Hanoi secara online sebelum keberangkatan kami ke Vietnam. Melalui hotel, permintaan kami diteruskan kepada sebuah agen perjalanan yang bernama Ha Long Galaxy Cruise. Kami mendapat harga USD 32 untuk Deluxe Package (yang kemudian saya tawar menjadi USD 30), selisih USD 7 untuk Standard Package yang cuma USD 25. Untuk Deluxe Package, kami dijanjikan akan mendapatkan makan siang yang lebih banyak, dan bisa bermain kayak di Ha Long Bay, nantinya. Sounds nice, right?

Selain menggunakan tur, sebenarnya ada cara lain untuk menuju Ha Long Bay, yaitu menggunakan bus umum atau ojek, kalau ojeknya adalah om kamu sendiri. Namun untuk menghemat waktu, dan membuang recehan, kami memutuskan untuk menggunakan tur.

Setelah kurang lebih dua jam perjalanan, minibus kami berhenti. Saya heran, padahal belum nampak lautan, tak ada ban yang bocor, maupun ibu-ibu yang pecah ketuban dalam minibus itu. Tminibus tersebut berhenti di sebuah pusat belanja, atau lebih tepatnya pusat penjualan oleh-oleh/souvenir setempat. Di sana kami menemukan berbagai macam barang kerajinan Vietnam, seperti kain, caping, patung, gantungan kunci, dompet, hingga yang paling hits adalah … BUKU BAJAKAN LONELY PLANET!

DSCN4413

Lonely Planet Vietnam, dibajak oleh orang Vietnam.

Setelah singgah sejenak ke dalam toko yang sangat luas tersebut, minibus kami pun melaju, menuju pelabuhan tempat kapal-kapal yang akan bergerak menuju Ha Long Bay ditambatkan. Sepanjang perjalanan, saya melihat masih banyak terdapat sawah di kanan kiri jalan, juga adanya kerbau-kerbau yang berkubang di sawah tersebut. Sebuah pemandangan langka, yang tak akan kamu temukan di London.

Sejam kemudian, minibus kami berhenti di sebuah pelabuhan yang telah penuh sesak dengan ratusan manusia. Di sana telah berkumpul puluhan minibus serupa namun tak sama, karena berasal dari travel agent yang berbeda. Dan semuanya, menuju satu destinasi yang sama. Ha Long Bay.

***

DSCN4500

A traditional wooden junk

Berbagai macam makanan langsung disajikan, tak lama setelah kami menaiki kapal tersebut. “Masih sekitar satu jam sebelum mencapai Ha Long Bay.” Demikian jelas sang pemandu, sambil membantu para kru kapal menghidangkan makanan. Tercatat ikan, udang, cumi-cumi, lengkap dengan nasi dan sayuran segar tak luput dari santapan saya siang itu. Hal menarik pertama di sini adalah, makanannya enak. Yang kedua adalah, makanannya gratis, tapi ternyata minumnya bayar (per kaleng dihargai USD 1). Dan yang ketiga adalah, tak ada perbedaan makanan antara standard package dan deluxe package. Asem.

DSCN4602

A traditional wooden junk, and a modern boy.

Kapalnya sendiri, adalah kapal kayu tradisional khas Vietnam, dengan dua lantai. Lantai pertama digunakan untuk ruang makan dan tempat aktivitas utama, sementara bagian atas, dapat digunakan untuk berjemur, dari badan sampai pakaian dalam.

DSCN4520

Salah satu karst di Ha Long Bay

“Hey lihat, kita sebentar lagi sampai.” Ucap saya begitu melihat ratusan karst berbentuk unik yang tergeletak rapi di lautan. Dan benar saja, tak lama kemudian kapal kami berhenti pada salah satu dermaga apung — yang juga merupakan desa nelayan — di situ. Namun tebakan saya salah, kapal berhenti bukan untuk merapat di Ha Long Bay, melainkan memberi kesempatan pada pelancong yang ingin bermain kayak di situ. Saya pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, yang telah saya ambil dalam deluxe package. Namun ternyata, semua orang boleh mencoba kayak tersebut, tak perlu berijazah deluxe. Asem.

IMG_0291

Kayaking at Ha Long Bay

Setelah puas bermain kayak, kapal kami pun berangkat lagi menuju dermaga yang telah kami nanti-nantikan, yaitu Ha Long Bay. Salah satu hal yang menarik di sini adalah terdapatnya gua penuh stalaktit dan stalakmit yang bernama Thien Cung (Heaven Palace Grotto). Di sini, ada sebuah batu berwarna hijau menyala, yang biasa dijadikan tempat berfoto. Juga ada batu yang dianggap keramat, sehingga banyak orang berdoa dan meninggalkan uang recehannya pada batu itu. Namun sayang, recehan kami sudah habis untuk biaya tur, jadi kami pun hanya menikmati gua tersebut sepuas mungkin.

DSCN4539

Thien Cung (Heaven Palace Grotto)

Mengikuti jalur pendakian yang telah tersusun rapi pada gua, akhirnya kami pun tiba kembali di pintu keluar. Di sana, kami menemukan … seorang penjual minuman, yang kalau di Indonesia mungkin sudah berteriak “Mijon Mijon Kua Mijon Kua Mijon!”. Namun di sini, dia cukup diam dan pembeli berdatangan, karena banyak dari mereka yang haus setelah mendaki ratusan anak tangga pada gua tersebut.

Sedikit ke atas, kami menemukan spot foto yang merupakan calendar view dari Ha Long Bay, di mana kecantikan Ha Long Bay hampir semuanya terangkum di titik ini. Dan inilah secuil keindahan yang saya ceritakan sejak tadi.

DSCN4580

Cantik, bukan?

***

Thailand dengan Phuket, Indonesia dengan Raja Ampat, dan inilah Vietnam dengan Ha Long Bay-nya. Semua memiliki pesona dan keunikannya masing-masing. Tentang siapa yang lebih indah? Tentu kita punya jawaranya sendiri. Sedikit tambahan tentang Ha Long Bay, tempat ini juga masuk sebagai nominasi pada The New Natural 7 Wonders of The World, bersanding dengan Jeju Island di Korea Selatan, Underground River di Puerto Princessa Filipina, dan tentunya kebanggaan kita semua, Taman Nasional Komodo di Indonesia.

DSCN4619

See you in Ha Long Bay!

Mau ke Ha Long Bay? Yuk!

***