Pagi itu, saya terbangun sambil menggigil. Entah karena udara Ungaran yang cukup dingin, atau karena celana kolor saya yang tiba-tiba terlepas ketika tidur. Dengan sigap, saya langsung menyambar celana kolor saya, memakainya dengan gerakan akrobatis, kemudian melakukan dua kali roll depan, sebelum mendarat dari atas kasur dengan sempurna. Saya menemukan Mama sedang memasak di dapur, memasak hal yang sangat saya kuasai sedari SD, yaitu memasak air. Caranya cukup mudah, cuma tinggal bagaimana menjaga air yang dimasak supaya tidak gosong. Bagi seorang ibu, bangun pagi dan menyiapkan segala macam kebutuhan rumah tangga, mungkin adalah hal yang naluriah, sama seperti morning wood bagi seorang pria. Sungguh tak ada tanda-tanda kelelahan pada Mama, padahal hari sebelumnya, Beliau telah menjemput saya di bandara, menemani saya berkeliling toko demi toko…
Tagged: Gunung Ungaran, Mamacation, Ungaran