
Meskipun hanya berjarak sekitar tiga jam perjalanan dari Sydney, mungkin tak banyak dari kita yang mengetahui apakah Hunter Valley itu, di manakah dia berada, dan semalam berbuat apa. Saat ini, banyak orang mengenal Hunter Valley sebagai daerah penghasil anggur nomor satu di Australia, walaupun sebenarnya Hunter Valley tak hanya memiliki anggur dan minuman yang memabukkan saja.
Ditemukan pada tahun 1797 oleh John Shortland NR, daerah ini dinamakan sebagai Hunter Valley bukan karena banyak terdapat pemburu di sini, ataupun karena penduduk aslinya gemar menonton serial Hunter, melainkan karena mengambil nama John Hunter, seorang kapten kapal HMS Sirius yang berlayar dari Portsmouth di Inggris pada tahun 1787 dengan tujuan untuk mendirikan koloni Eropa di New South Wales, Australia. Selain itu, John Hunter juga dikenal sebagai gubernur kedua dari New South Wales.
Seperti yang saya sebutkan di atas, Hunter Valley tidak sekadar tentang anggur, karena ada berbagai macam aktivitas seru yang dapat dilakukan di sana, seperti misalnya:
1. Berkeliling Hunter Valley Gardens
Embusan angin dingin langsung menyapa begitu saya turun dari minibus yang dikemudikan Edmund dari Sydney, saya maklum, karena saat itu memang sedang musim dingin di Australia. Namun salah satu hal yang menarik dari beberapa daerah di New South Wales –termasuk juga Sydney– adalah kamu masih dapat menjumpai matahari ketika musim dingin.
“We have sun in the winter.” Kalau kata Simon, si pengendara Harley yang saya temui di Sydney.
Berikutnya saya melangkahkan kaki memasuki pintu gerbang Hunter Valley Gardens, dan mulai terpukau pada keindahan taman demi taman di sana. Dikatakan bahwa ada 10 taman tematik yang terdapat di sana, termasuk Sunken Garden yang terkenal dengan air terjunnya, Oriental Garden khas Asia, hingga Storybook Garden yang dibuat berdasarkan cerita anak seperti Alice in Wonderland dan Hansel & Gretel.
Total, ada lebih dari 6.000 pohon di sini, dengan jalan setapak sepanjang 8 kilometer yang mengelilinginya. Jika kamu seorang petualang yang punya banyak waktu, mungkin kamu bisa berjalan kaki mengelilingi taman demi taman yang ada, sambil sesekali beristirahat di tepi danau sambil membuat puisi. Namun kalau kamu adalah seorang yang tak memiliki banyak waktu senggang –seperti saya– tak ada salahnya kamu menggunakan kereta mini untuk mengelilingi taman yang sekilas mirip dengan Taman Bunga Nusantara ini.
2. Bersepeda di Crowne Plaza Resort
Seumur hidup, mungkin inilah resort paling mewah yang pernah saya tempati. Bagaimana tidak, di resort ini saya menjumpai lapangan golf sungguhan dengan 18 holes, perkebunan anggur termasuk dengan tempat penyulingannya, berbagai sarana olahraga lainnya seperti lapangan tenis dan kolam renang, hingga tempat spa non plus plus yang resik dan wangi.
Terbayang kan bagaimana luasnya resort ini? Oleh karena itu, saya memutuskan mengelilinginya dengan sepeda yang disediakan secara gratis, tanpa perlu melakukan tindakan asusila untuk menyewanya.
3. Mengikuti Candy Class School
Mungkin terdengar imut dan so cute, tapi ternyata membuat permen tidak bisa sembarangan, karena kami harus mencampur beberapa bahan baku dengan tepat supaya dapat menghasilkan permen mede karamel, marshmallow cokelat, dan strawberry dip yang enak dan tidak enek.
Pada ruangan ini, kemachoan dan kekekaran saya menjadi sia-sia.
4. Mencoba Aqua Golf
Apabila membuat permen terkesan terlalu anak-anak dan kurang manly, maka aqua golf adalah jawabannya. Di sini, pengunjung ditantang untuk melakukan driving (Memukul bola golf yang ditempatkan di atas tee, bukan mengendarai mobil sambil membawa stik golf yang diacungkan ke luar jendela sambil berseru “Allahu Akbar”) ke arah sebuah danau yang cukup luas.
Yang menarik di sini adalah adanya hadiah sampai dengan $100,000 untuk yang berhasil memukul bola golf ke dalam sasaran-sasaran kecil yang ditempatkan di danau tersebut.
Dikatakan bahwa permainan ini tidak hanya membutuhkan skill, melainkan juga keberuntungan. Seperti halnya saya yang skilfull dan penuh keberuntungan ternyata mampu memukul bola golf sebanyak dua kali! Sebuah rekor yang fantastis, setelah mencoba berpuluh-puluh kali.
5. Berjalan-jalan di Vineyard
Belum ke Hunter Valley, kalau belum berjalan-jalan di sekitar kebun anggur, atau yang dalam bahasa setempat disebut vineyard. Jenis anggur paling terkenal dari Hunter valley adalah Semillon walaupun sebenarnya ada banyak jenis anggur yang ditanam di sini, seperti Shiraz, Chardonnay, Cabernet Sauvignon, dan Verdelho.
Apabila ingin menikmati musim panen anggur, datanglah sekitar bulan Desember hingga Mei, dan apabila beruntung, maka kamu dapat juga menjumpai kangguru yang berkeliaran di sekitar vineyard.
6. Menunggangi Segway
Capai berjalan-jalan keliling vineyard? Maka alat transportasi yang satu ini patut dicoba. Namanya adalah segway, yang dikendalikan dengan berat badan kamu. Menunduk akan menambah kecepatan segway kamu, sementara menggerakkan badan ke arah belakang dapat mengerem lajunya. Apabila ingin berbelok, tinggal gerakkan tuas kemudinya ke kiri dan ke kanan.
Ingat, utamakan keselamatan di sini, jangan lupa kenakan selalu helm saat menunggangi segway, dan jangan lupa juga ucapkan Bismillah ketika memulai.
7. Bermain Grape Stomping
Salah satu aktivitas seru yang dapat dilakukan secara bersama-sama di Hunter Valley adalah bermain grape stomping, atau menginjak-injak anggur dalam ember. Pada dasarnya, permainan ini sederhana, dimana akan ada minimal 2 tim yang bertanding, yang terbagi menjadi 2 babak permainan.
Babak pertama, 2 orang pemain dalam tim akan berpasangan masuk dalam ember dan saling menginjak-injak anggur. Dan karena bentuk ember yang sempit, maka pasangan ini akan saling peluk, saling himpit, dan saling cengkeram supaya tetap muat menginjak-injak anggur dalam ember.
Pemenangnya tentu saja, yang paling cepat melucuti kulit-kulit anggur tersebut, memeras dagingnya, dan mengeluarkan sari-sari anggurnya.
Babak kedua adalah, memeras sari-sari anggur tersebut hingga tersisa airnya saja, dan berlomba memenuhi sebuah botol sampai penuh. Pemenang permainan ini secara overall akan mendapatkan dua buah botol wine, yang cara pembuatannya adalah dengan … disuling, tentu saja.
8. Wine Tasting
Selain diinjak-injak, kebanyakan anggur di Hunter Valley akan difermentasi lebih lanjut hingga menjadi wine. Tentunya yang ini tidak melalui proses injak-injakan dulu, sepertinya.
Dipandu oleh Uncle Phil, saya bersama rombongan media dari Dwidayatour sempat mencoba sebuah pengalaman baru yaitu wine tasting. Dan walaupun saya tidak minum alkohol, saya dapat ikut merasakan bagaimana sensasi sebuah wine itu sendiri.
Loh kok bisa? Bagaimana caranya? Ternyata menurut Uncle Phil, wine dapat dirasakan hanya dengan menghirup aromanya dalam-dalam. Ambil sebuah gelas, isi dengan wine kira-kira 1/4 bagian, putar di atas meja hingga berbuih, kemudian hiruplah dalam-dalam.
“That’s exactly the same taste.” Kata Uncle Phil, dan saya pun mengangguk-angguk. Ternyata bisa juga mencicipi wine tanpa perlu meminumnya. Subhanallah.
Selain itu, saya juga mendapatkan beberapa pelajaran di sini, yaitu bahwa:
- Wine akan dirasakan manis di ujung lidah, asam di bagian samping lidah sekitar pipi, dan akan terasa pahit di tenggorokan karena itu rasa kulit anggurnya. Ini kata Uncle Phil dan teman-teman lain yang mencobanya. Saya hanya mengangguk-angguk seperti boneka anjing di dashboard mobil.
- Rasa wine ini bisa diatur dengan pikiran. Kalau kamu berpikir wine tersebut pahit maka akan terasa pahit, dan demikian juga untuk rasa manis.
- Wine tidak akan terasa kalau kamu meminumnya sambil menutup hidung. Penasaran? Silakan coba sendiri.
9. Beer Tasting
Setelah wine tasting, masih bersama Uncle Phil, kami diarak menuju ruangan lain untuk melakukan beer tasting. Pada meja-meja panjang di hadapan kami, telah tersusun beberapa set bir dalam gelas-gelas kecil. Masing-masing setnya, berisikan 12 gelas kecil yang dibagi menjadi 2 kelompok.
Kelompok pertama yaitu bir jahe, di mana Uncle Phil menyebutkan nama makanan dan kami diminta mengasosiasikan dengan bir yang dihirup. Sementara di kelompok kedua, yaitu bir apel, kami menghirup birnya terlebih dahulu sebelum mengira-ngira apa nama makanan yang cocok untuk aroma tersebut.
Umm, wagyu steak with black pepper sauce?
Saran saya untuk para peminum bir, seperti yang disarikan dari lagu Mirasantika karya Bang Haji Rhoma, minumlah bir dan minuman memabukkan lain dengan bijaksana, dan jangan sampai merugikan pihak lain, karena gara-gara kamu orang bisa menjadi gila, gara-gara kamu orang bisa putus sekolah, gara-gara kamu orang bisa menjadi edan, gara-gara kamu orang kehilangan masa depan.
*kamu adalah minuman keras dan narkotika.
10. Cheese Tasting
Apabila menurut kamu bir dan wine itu haram, maka ada kegiatan coba-mencoba lain yang mungkin saja cocok untuk kamu, yaitu cheese tasting di Hunter Valley Cheese Factory.
Ketika datang, saya langsung mendapati empat potong keju keras dan semangkuk kecil keju oles di meja saya. Setelah mendapatkan penjelasan singkat mengenai keju-keju tersebut, kami pun diminta mencicipinya dengan menggunakan cracker dan selai sebagai pelengkap.
Walaupun ada beberapa jenis keju di sini, saya hanya mengenalinya sebagai keju 1 yang dalamnya lembek, keju 2 yang kulitnya kuning keras, keju 3 yang mirip roti, keju 4 yang bungkusnya silver, keju 5 yang bisa dioles-oles seperti balsem.
Berbeda dengan saya yang tidak terlalu menggilai keju –kecuali martabak keju–, Rianti dan Cas, justru sangat lahap memakannya. Aku suka singkong, kau suka keju oh oh oh..
11. Meet the Meat!
Selain permen, wine, bir, dan keju, di Hunter Valley saya juga menemukan salah satu jenis makanan kesukaan saya yaitu daging! Thank God I’m not a vegan, karena daging di sini adalah daging terenak yang pernah saya rasakan.
Saya dapat mengatakan bahwa makan malam saat itu di The Cellar at Hunter Valley Gardens sebagai my best dinner in Australia. Saya memesan lamb chop dengan tingkat kematangan medium, sambil tidak berharap banyak, karena tak banyak restoran yang mampu mengolah daging domba dengan tepat, apalagi ini hanya sebuah restoran di kota kecil. Namun ternyata tebakan saya salah!
Daging yang sangat lunak, tidak membuat saya harus repot mengirisnya, dan ketika diiris, perlahan juice dagingnya keluar membanjiri piring saya, meninggalkan daging merah pada piring yang seraya berkata, “MAKAN AKU MAS!”. Belum lagi lemak yang menempel pada tulang dombanya, gurih dan sensasinya langsung memenuhi mulut pada gigitan pertama.
*paragraf di atas, ditulis sambil menahan air liur yang bisa menetes kapan saja.
Makan malam super enak tersebut, saya nikmati sambil berbagi cerita-cerita mistis bersama Rianti, Cas, Duglass, dan Edmund yang mengalami goosebumps.
12. Catching The Stars
Ini adalah hal yang tidak saya rencanakan sebenarnya, namun karena malam itu langit sangat cerah dan ribuan bintang (kalau tidak percaya silakan dihitung sendiri) bermunculan di langit, saya langsung keluar ke halaman belakang kamar sambil membawa kamera dan tripod, ditemani oleh Edmund yang ternyata seorang fotografer, namun beda agama. Karena dia menggunakan Canon 6D dengan lensa ring merahnya.
Setelah beberapa kali uji coba, saya menset kamera Fuji saya pada focal length 16, F number 1.4 dan exposure time 15 detik, dan foto ini adalah hasilnya. Not bad lah untuk seorang pemula karena ini adalah pertama kalinya saya memotret bintang sejak membeli kamera tersebut setahun silam. Sebuah pengalaman memotret yang tidak akan saya dapatkan di Jakarta yang penuh polusi.
Saya menutup malam itu dengan senyum karena ribuan bintang yang hadir di Hunter Valley, juga dengan mengigil kedinginan karena hasil main-main di halaman belakang kamar hotel pada saat musim dingin.
Bingung bagaimana mengatur dan menyiapkan perjalanan ke Hunter Valley? Kamu bisa melihat-lihat website Destination NSW atau bisa juga langsung menghubungi Dwidayatour di www.dwidayatour.co.id atau melalui telepon ke 021 - 500383.
Tagged: australia, Dwidayatour, Hunter Valley, New South Wales, wine
seruuuuu!! tapi jangan serius banget dong kak nulisnya 😛
Maaf kak 😦
Abisan katanya, kalau cewek sukanya diseriusin.
Halooo, Kak! Mau jadi bagian tim jelajah Kalimantan GRATIS dan dapetin MacBook Pro? Ikuti lomba blog “Terios 7 Wonders, Borneo Wild Adventure” di sini http://bit.ly/terios7wonders2015 #Terios7Wonders
Jangan sampai ketinggalan, ya!
dr sekian bnyk kegiatannya, aku paling suka yg nyobain keju ^o^… makanan fav bgt soalnyaa ;).. Kayaknya dwidaya emg paling bisa diandelin utk tur2 bgini ya mas… Kalo aku liat sih hrg mrk memang cendrung mahal, tp kalo sebanding ama yg didapat sih, ga masalah 😉
Iyaaaa, aku malah gak begitu suka keju hahaha. Eh kecuali martabak keju ding.
Iya, aku baru pertama kali ikut sama Dwidaya dan menyenangkan banget 😀
Eh tapi keyaknya mereka juga punya paket murahnya gitu sih, tapi tiket gak fleksibel, kalau ndak salah 😛
Wine.. wine… wine… wine; Ahhh kenapa kebayang hanya wine saja kakkakaka
Astaghfirullaaaaaaahhhhhhh ~
awww, mau coba wine tastingnya nih kakaa~~ ciyus :3
Jangan kak, dosa kak.
ntar kalau ditanya malaikat, aku bilang direkomendasiin sama kamu~ #loh
Yang mainan nginjek-nginjek anggur di ember itu kocak banget. XD
Lagi serius ngebayangin rasa dagingnya, baca “paragraf di atas, ditulis sambil menahan air liur yang bisa menetes kapan saja” langsung ngakak. Wuahaha.
Iya, kalo di Jakarta mah susah banget motret milky way. 😦
Haha iya, main injak-injak anggur sambil peluk-pelukan 😀
Iya, seriusan itu enak bangeeeet! Daging domba paling enak yang pernah aku rasakannnn *glek*
yang no 12 kayaknya romantis hehe….
Iya apalagi sambil peluk-pelukan kan…
Wah, asyik banget ya bisa menunggangi Segway!
Gimana kalau lain kali Kakak menunggangi sapi di Madura?
http://travel.grivy.com/h/i/117213824-menunggang-sapi-di-madura
Josefine
Content Writer & Editor
PT. Grivy Dotcom
P: +62(0)21 2960 8168
Office 8 Tower, Floor 18A
Aku mau menunggangi Terios sama kamu kak!
huahahahaha yuk, kak. masuk koper, ya!
langitnya bersiiih banget mas, kereeen tempatnya dan semua hal yang dilakukan disana
Iya masssssss! Sama kayak Pati yaaaa.
iyaaaa mas…
di beberapa tempat, pati masih gag banyak polusi cahaya, tapi malah gag pernah foto milkyway.. soalnya hawanya buat bubu2 alal2 enaaaak banget…
Hahaha, iya mas. Di Pati emang spot yang asyik di mana untuk moto beginian?
waduuuh saya belum pernah poto malam, mungkin di gunung rowo asiiik kali ya mas kalo malam, tapi bener2 sepiiii, bisa dibegal kita 😀
http://bukanrastaman.com/2014/03/31/gunung-rowo-dalam-refleksi-alam/
Hahahaha, aku wes tau ning guwo tapi pas zamanku cilik, mz 😀
Jek ono perahu bebek ora?
wes ora onok mas..
btw nek teng pati mampir mas, tak gelarke karpet biruuuu
WOKE SIAP!
Saiki ning Pati terus to Mas?
Gag mas, tiap weekend aja. Anakku msh di rumah eyangx soale. Jd tiap minggu jakarta-pati kdg semarangm hahaha
Gimana rasa kejunya? Terakhir cheese-tasting di Belanda banyak keju yang rasa dan baunya aneh!
Deskripsi dagingnya bikin ngileeeeerrrr *ngeces*
Ummm gimana ya? Hahaha. Ada yang asin, asin aja, asin banget, asin asem, asem.
Susah bedainnya kalau keju hahaha.
Dagingnya gilak lah rasanyaaa, ini aja bisa ngeces lagi!
yaa better jangan makan keju ya Mz Ariev. ntar kamu ketuker sama jerry mouse loh!
Hahaha, harunya makan singkong aja ya? :))
Hunter Valley Gardens-nya warna warni gitu yaaa. Lucuk. Pasti syahdu kalo duduk leyeh-leyeh disana. Hihihi .. 😀
Iyahhh, apalagi sambil senderan ke pasangan. Pasangan orang.
Bebintangannya cantik, Mas. Terlebih dengan makan malam nikmat seperti itu, wah pengalaman asyik banget namanya, sudah begitu romantis pula. Kegiatan-kegiatan di sana pun seru, main-main seraya menambah pengetahuan soal anggur dan keju :hehe. Hm, cuma setahu saya kayaknya kalau meminum apa saja dengan menutup hidung, rasanya memang tak akan terkecap oleh lidah. Yah kecuali air putih soalnya menutup hidung atau tidak, rasanya tetap saja rasa air putih.
Oh gitu ya mz, coba deh nanti aku minum cola sambil nutup hidung ngaruh apa gak, haha.
Iya, ternyata di Hunter Valley banyak banget yang bisa dilakukan, tapi jarang orang sini yang tahu sih. 😀
Cobalah Mz :haha.
Ah keren kak arief main golf trus dapat $100.000 #Amien
Aamiin kak! Nanti buat honeymoon kita ya kak.
Mungkin yang bikin Wine itu enak karena di Injek ya? hahahhaa
Hahaha bisa jadi bisa jadi 😀
Padahal tulisannya panjang loh…tapi aku baca sampe abis sambil senyam senyum sendiri…hehe
Ihiy terima kasih banyaaaak! 😀