
Ada yang bilang kalau saat yang tepat untuk mengunjungi Jepang adalah saat musim semi, ketika bunga sakura mekar dan sedang ranum-ranumnya. Namun ada juga yang mengatakan bahwa waktu paling seru mengunjungi Jepang adalah ketika musim panas karena bisa mendaki hingga ke Puncak Gunung Fuji. Lain halnya dengan yang berpendapat bahwa Jepang terlihat lebih fresh ketika bisa melihat musim gugur dengan warna-warninya, atau malah ada yang berkomentar lebih asyik kalau bisa bermain ski di musim dingin.
Pendapat tersebut tidak ada yang salah, karena Jepang memang dikenal sebagai negara empat musim yang mana tiap musimnya mempunyai kejutannya sendiri. Ketika saya mengunjungi Jepang pada sebuah musim gugur beberapa waktu lalu, saya pun mendapatkan sensasi yang dahsyat. Bukan, bukan sensasi mandi beramai-ramai di onsen, berburu geisha, ataupun mengunjungi adult shop, melainkan sensasi ketika menikmati alam musim gugur untuk pertama kali sepanjang hidup.
Dedaunan beraneka warna yang berguguran, hawa dingin yang sesekali menusuk tubuh, juga pemandangan alam yang menyegarkan (termasuk pemandangan gadis-gadis lokal ber-yukata yang terlihat lugu), semua saya nikmati di musim gugur tersebut. Dan berikut ini adalah 7 (tujuh) cara seru menikmati musim gugur di Jepang.
1. Pilih Waktu yang Tepat
Bagi saya, waktu yang tepat untuk mengunjungi sebuah negara (awalnya) adalah ketika mendapatkan tiket yang murah. Dan semuanya berawal karena sebuah SMS yang masuk dari Rico, adik sepupu saya, ketika saya sedang sibuk bekerja di kantor.
“Mas, minta tolong booking-in tiket ke Jepang untuk dua orang dong.” Ujarnya singkat. “Aku gak punya kartu kredit.”.
Saya sebagai saudara yang bijaksana dan penuh kasih sayang, tentu saja mengiyakan. “Untuk berapa orang? Sama siapa? Semalam berbuat apa?”.
Henpon saya kembali bergetar, “Untuk dua orang, sama Osa.”. Berikutnya, Rico mengirimkan data diri penumpang kepada saya, yang diakhiri dengan sebuah pertanyaan, “Gak ikut sekalian, Mas?”.
“Gak ah, cutinya mau habis.” Pungkas saya, sebelum membuka halaman maskapai yang dimaksud. Dan tiga puluh menit kemudian, saya memberi kabar kepada Rico, bahwa saya telah membeli tiket pulang pergi ke Jepang untuk tiga orang. “Aku ikut juga.”.
Ya, siapa juga yang bisa tahan dengan rayuan tiket pulang pergi kurang dari dua juta rupiah tersebut. Sebagai lelaki normal, tentu saya tak menolak. Dan berangkatlah kami ke Jepang, pada bulan Oktober, pada sebuah musim gugur.
2. Kembali ke Alam
Untuk benar-benar menikmati musim gugur, kamu haruslah membaur dengan alam, bukan dengan mal serta gedung-gedung bertingkat khas perkotaan. Dan sebagai orang-orang yang mempunyai #100persenMentalAlam, kami memilih Prefektur Toyama sebagai destinasi khusus musim gugur.
Yang menarik dari prefektur ini adalah, adanya Tateyama Kurobe Alpine Route, sebuah rute wisata legendaris yang menyajikan bentang alam menakjubkan. Rute yang dikenal sebagai “Roof of Japan” ini melewati Gunung Tateyama (3015 mdpl), yang merupakan satu dari tiga gunung suci di Jepang (dua sisanya adalah Gunung Fuji dan Gunung Hakusan). Legenda lokal mempercayai bahwa apabila seseorang mendaki gunung ini semasa hidupnya, maka jiwanya kelak akan langsung menuju surga ketika mereka meninggal.
Dan beruntunglah kami, karena zaman sudah berganti, sehingga untuk menuju surga tak perlu repot-repot mendaki gunung Tateyama selama berhari-hari, namun cukup mencium telapak kaki ibu menggunakan berbagai moda transportasi unik yang membentang sepanjang 90 kilometer.
Tak ada suara ayam berkokok maupun adzan subuh yang berkumandang di telinga ketika Bus Willer yang kami tumpangi dari Tokyo tiba pagi hari di Tateyama. Masih dengan mengucek mata, kami berjalan turun dari bus dan mendapati sebuah pemandangan yang tak asing bagi kami.
Lawson.
Namun bukan Lawsonlah yang menjadi histeria kami, namun karena di sinilah awal perjalanan sehari di musim gugur yang biayanya lebih mahal daripada tiket pesawat ke Jepang ini dimulai.
Awalnya adalah menggunakan kereta api melewati Toyama Chiho menuju Tateyama Station, yang dilanjutkan cable car dengan lintasan yang hampir vertikal ke Bijodaira. Dari sini, perjalanan dilanjutkan dengan Tateyama Highland Bus yang melewati air terjun tertinggi di Jepang dan berhenti pada Midagahara Station dan Tengudaira Station sebelum berlabuh di Murodo, tempat tertinggi yang bisa dicapai oleh kendaraan beroda. Pada jalur ini, di kiri kanan bukan lagi pohon cemara, melainkan beraneka vegetasi yang memancarkan warna-warni musim gugur, seperti merah, oranye, hingga kecoklatan.
Dari Murodo, yang merupakan pos terakhir apabila ingin mendaki Mount Tateyama, pelancong dapat langsung menaiki Tateyama Tunnel Trolley Bus (bus listrik dengan jalur tertinggi di Jepang yang melewati terowongan yang dibuat dengan melubangi Gunung Tateyama) sebelum turun ke Kurobedaira dengan Tateyama Ropeway, atau trekking di Murodo, sambil menikmati keindahan danau cermin Mikurigaike Pond sebelum mencelupkan diri sembari menghilangkan pegal pada onsen tertinggi di Jepang.
Dari Kurobedaira, pelancong akan dibawa meluncur lagi ke bawah dengan Kurobe Cable Car yang merupakan satu-satunya underground cable car di Jepang hingga Kurobe Dam. Dari situ, semua harus berjalan menyusuri bendungan yang merupakan bendungan terbesar di Jepang, hingga ke perhentian Kanden Tunnel Trolley Bus, sebelum kembali ke transportasi umum antar kota.
Sebuah day trip termahal yang pernah saya lakukan guna kembali kepada alam. Perjalanan termahal yang tak akan saya sesali, karena menbuat saya semakin dekat dengan Sang Pencipta, di Gunung Tateyama nan indah yang melambangkan surga.
Hey, there’s no cheap way to heaven, right?
3. Hiking!
Salah satu aktivitas outdoor yang paling disukai penduduk Jepang adalah hiking, pria dan wanita, tua dan muda semuanya akan melakukannya di musim-musim tertentu. Karena menganut prinsip “Di mana bumi dipijak, di situ langitnya biru” saya dan Rico pun memutuskan untuk melakukan hiking di rute ‘Boardwalk Short Loop’ ketika bus berhenti di Midagahara Station.
Sementara Osa, yang saat itu sedang sibuk dengan kameranya, memilih untuk menunggu di stasiun. Anak yang lemah.
Satu hal lain yang saya sukai dari berlibur ke Jepang, adalah keramahan penduduknya. Terbukti ketika saya sedang hiking bersama Rico dan berpapasan dengan nenek-nenek setempat yang telah selesai hiking, mereka selalu menyapa kami dengan ucapan “Konnichiwaaaaaaaa.” sambil tersenyum dan sedikit membungkukkan badan yang kemudian saya balas dengan “Waalaikumsalam.”. Maklum, namanya juga traveler syariah.
4. Mengenakan Pakaian yang Tepat
Musim gugur, adalah saat peralihan dari musim panas ke dingin, jadi wajar apabila suhu udara bisa tiba-tiba menusuk. Bahkan di tempat tertentu seperti Murodo, suhunya bisa mencapai kurang dari 5° Celcius! Oleh karena itu, seyogyanya pakaian yang dipakai pun menyesuaikan dengan lokasi yang didatangi.
Seperti misalnya, yang diperagakan oleh model Trubus di bawah ini.
Secara sepintas, model tersebut tampak tersenyum walaupun sebenarnya menahan kejomloan saat itu dingin yang semakin menusuk (menusuk badan, bukan menusuk yang lain, dari belakang). Pada gambar di atas, sang model mengenakan:
- Kupluk Mamang-Mamang Puncak, tanpa merk dan tidak sombong, IDR-65K.
- Syal Kelas Menengah Ngehek, tanpa merk jadi gak perlu merek, IDR-30K.
- Goose Down Jacket, Champion tapi kayaknya KW Super, IDR-300K.
- Kaus 500 Days of Summer, Gila Film Shop size S, IDR-100K.
- Sarung Tangan Bukan Rajutan Nenek, Quiksilver, HKD-64.
- Celana Cargo, Bershka pas diskonan, IDR-299K.
- Kaus Kaki Anti Bacteria Tapi Gak Anti Bau, Uniqlo, RM-39 dapat 2 pasang.
- Sepatu Lari Biar Kayak Anak Indo Runners, Nike Lunarglide 3, price by request, kondisi 80% sekarang.
- Kamera Prosumer Lumayan, Nikon P 7000, beli saat harganya IDR-4.000K, namun kondisinya mengenaskan sekarang, motor lensa mati total.
- Celana Dalam, lupa waktu itu pakai apa gak.
5. Berfoto Seperti Ini
Tiada yang lebih keren dibandingkan berfoto di musim gugur dengan background pepohonan yang menguning, dan daun-daun cokelat yang berserakan di tanah. Semuanya akan lebih lengkap apabila dilakukan oleh model profesional dan seorang fotografer berpengalaman.
Yang tentu saja bukan saya.
6. Pergi Beramai-ramai Bersama Kawan
The more, the merrier. Ungkapan yang kadang kala ada benarnya juga apabila diterapkan ketika traveling di musim gugur. Ya, dengan pergi beramai-ramai bersama kawan yang memang sudah dekat, maka suasana liburan akan semakin menyenangkan. Sama menyenangkannya dengan bertemu dengan bertemu dedek-dedek gemetz seperti di bawah ini.
Ketika bepergian bersama, kami dapat saling menjaga satu sama lain, mengingatkan ketika ada yang berbuat khilaf, atau justru mengikuti apabila khilafnya enak. Kami juga dapat bergantian memotret satu sama lain tak perlu meminta tolong orang setempat dan mengalami kendala bahasa, juga kami dapat bergantian busana apabila bosan dengan busana yang dibawa (Catatan: Hal ini sebaiknya tidak diterapkan untuk pakaian dalam).
7. Tetap Menjaga Kebersihan
Sepertinya terdengar klise, tapi inilah salah satu hal penting yang dapat menjaga kelestarian alam, dan membuat sebuah objek wisata selalu nyaman untuk dikunjungi.
Mungkin akan terdengar berat bagi kebanyakan orang Indonesia –yang terbiasa merokok di mana saja, mengupil dan menempelkannya di bawah meja, juga membuang sampah sembarangan– untuk melakukannya. Namun lihatlah Jepang, negara di mana kamu akan jarang sekali menemukan sampah berserakan di jalanan, upil menempel di bawah meja, dan orang-orang yang merokok sembarangan. Itu semua karena perilaku orang-orangnya yang disiplin dan menyayangi alam.
Dan sudah tugas kitalah yang memiliki #100persenMentalAlam untuk merawat dan melestarikan alam Indonesia, bukan begitu?
Arigatou Gozaimasu!
Tagged: Autumn, Japan, Tateyama Kurobe Alpine Route, Toyama
mauk ke sana lagi kak!
LikeLike
Ih kamu kan mau berangkat bentar lagi kak!
LikeLike
Banyak juga yang harus dilakukan mas, apalagi poin nomor 5 😀
LikeLike
Huahahaha, sing penting macak model sek yekaaaan?
LikeLike
Kayaknya bakat jadi model kok, entah model apa mas 😀 😀
LikeLike
point 4 penting banget ya kak? :p
LikeLike
Penting kak, daripada kamu kedinginan di sana, ihik. Sekali-kali a la a la fashion blogger.
LikeLike
Aku suka banget dengan Photomodel shoot in Japan-nya… 😉
LikeLike
Wahihihi, makasih mbaaaaakkkk. Padahal ya a la a la gitu 😀
LikeLiked by 1 person
Makin lama makin kasep yaa Mas Arif…apalagi pad background puun2 yg menguning…. #kenapajombloterusyaaa
LikeLike
Kasepak kuda yaaaa? Jomblo mah 3 tahun lalu itu, hahaha.
LikeLike
Gk ad tips kenalan sama dedek-dedek gemetz nya mas?
LikeLike
Yang penting percaya diri dan tetap semangat mz.
LikeLike
mas itu yang pakai yukata cakep uga ehe ehe ehe
LikeLike
Aku mz? Ehe ehe ehe.
LikeLike
Kak, kok ganteng sih di poin yang ke-5 itu? #salahfokus
LikeLike
DHEG!
M..aksudnya aku kan mb? Ehe ehe ehe. :”>
LikeLike
aihhhh matekkk mendadak pengen trisam ke Jepang….”mas bokingin tiket ke jepang buat dua orang ya, atas nama bolang dan wira”. kode biar di balas denga jawaban yang sama sama tulisan diatas
LikeLike
AYOK MZ KE JEPANG SAMA MZ WIRA MZ!
kapan ya ada yang sponsorin kita mz?
LikeLiked by 1 person
Ayok dongggg cariin, kalian berdua kan artessssss *nyamar jadi makeup artes biar diajak
LikeLike
Kamu kurang ngondek mz.
LikeLike
Ha ha ntar deh kursus lagi di wira 🙂
LikeLike
Ok sip … jadi saat yg tepat untuk berlibur itu adalah saat maskapai promo yeeee #noted
LikeLike
Atau kalau diajakin sama Indonesia.Travel.
LikeLike
Mz Arip masi kuyus kinyis-kinyis :”>
Btw kupluk mamang-mamangnya kemahalan tauk, masi bisa ditawar. hih.
Terus kalo bulan madu ke Jepang enaknya musim apa, mz? Eeeaaaa…
LikeLike
Jadi mendingan aku yang dulu apa sekarang, mb? Ihik.
Aku gak sempat nawar waktu itu, malah aku mahalin. Eh gimana gimana?
Bulan madu? Ya musim kawin lah mb.
LikeLike
Yang sekarang lebih terlihat makmur sih, mz.
Yaah yang penting sehat selalu yah..~~
LikeLike
Aamiin!
Kesehatan nomor satu mb, presiden nomor dua.
LikeLike
ayip di nomor 5 kenapa begitu ekspresinya? 😛
btw, ini tateyama versi musim seminya >> http://ohelterskelter.com/tateyama-bermain-salju-di-musim-semi/ *malah nebeng* ;D
LikeLike
Emang harusnya gimana beb? Hiks.
Nah itu yang mau lihat Tateyama pas musim semi, malah salju semuaaaa. All white!
LikeLike
bibirnya minta dicomot.
LikeLike
pake bibir?
LikeLike
bibir komodo?
LikeLike
Asal jangan bibir Tama aja beb.
LikeLike
bahahaha… jangan-jangan selama ini kamu……
LikeLike
selalu kagum dengan cara kak ariev menulis di setiap postingan :)) terus menulis ya kak :))
LikeLike
Ahhh, emangnya gimana gitu cara nulisnya :’) Jadi terharuuu, doakan biar tetap di jalan yang benar ya!
LikeLike
Saya tidak mengharapkan gunung di Indonesia seperti di Japan,
sepertinya terlalu mudah banget untuk sampai puncak.
Walaupun dari sisi pengunjung pasti akan sangat meningkat tapi sisi adventurenya gak ada.
LikeLike
Wah, kalau bilangnya gitu pasti baca/lihat gambarnya kurang teliti nih haha.
Itu kalau mau ke puncak masih nanjak lagi sekitar 500 meteran, dan gak bisa pakai kendaraan dan di puncaknya tertutup salju. Kalau mau lebih menantang, berarti gak perlu pakai kendaraan dari bawah haha.
LikeLike
Splendid sceneries.
Puun kuning di belakang modelnya bagus Mas! :haha.
LikeLike
Thanks!
Yoih, modelnya yang bikin pohonnya jadi outstanding.
LikeLike
ko kita ga ketemu yaaa …. 😛
LikeLike
Loh emang kamu ke sana jugaaaaa ~
LikeLike
Uhuk harga sepatunya berapa uhuk… xD
LikeLike
Uhuk, emang mau beli uhuk!
LikeLike
Aku langsung fokusnya ama yang girls in yukata deh hahaha
LikeLike
JADI AKU SUDAH BUKAN PRIORITASMU LAGI, MAS?
JAWAB MAS!
LikeLike
model di poin nomer 5, kawaiiiiiiiii
LikeLike
kimochiiiiii ~
LikeLike
Fotonya yg foto model kok kayak tempelan? Jangan-jangan ngambil dari kalender tuuh 😛
LikeLike
Bukan mb, itu dari Google, mb.
LikeLike
Aha senasib! Aku juga diramahinnya ama nenek nenek Waktu di jepang, sampe pernah ada nenek nenek yang ngasih segala macem makanan (dari snacks sampe sayuran). Kasian kali dia ngeliat aku yg udah kecil kurus lagi…. Hihihi itu dulu… Sekarang melar 😉
Keren banget ih nyeritainnya, kepikiran gitu sampe promo harga apa aja yg dipake, jempol Pol Pol 😉
LikeLike
IYAAAA! Orang sana baik-baik ya, kami malah pernah dikasih duit pas bingung di depan locker Shinjuku hahaha.
Ah, terima kasih apresiasinyaaaa 🙂
Jadi seberapa melar sekarang? Hihi.
LikeLike
Soal foto nomor 5, yang penting sudah ada pengalaman difoto di sana 😀
LikeLike
+1 bro
LikeLike
Wuahhh keren ya mz, aku jadi pingin guling-guling di rumput warna-warninya…. Mz, ini foto berapa tahun yang lalu? Awakmu zaman semono isih kurus yah, jadi pangling 😛
LikeLike
Sini kita guling-gulingan, mz.
Itu beberapa bulan lalu kok, sekitar 20 bulanan lebih. Apik kuru po lemu hayooo?
LikeLike
Cieee… Arif sekarang tulisannya lebih tertata niyeee… Hand jobb… ehh, good jooobb!! 👍
LikeLike
Cieeee, sekarang kerja di mana Lin? *kasih pekerjaan tangan* *eh, hand job!*
LikeLike
Ahahaha… sekarang ngerjain anak orang, Rif. Kenapa? Arif mau kasih kerjaan sama sayah? #senyumalaMeganFox
LikeLike
Aku kok gak pernah dikerjain kak? 😦
Masih di Medan ya?
LikeLike
Iya, masih di Medan. Eh, kita kok jadi chat di sini. Hayuuu… kembali ke Friendster! \o/
LikeLike
Gakpapa Lin, biar komennya banyak *lah*
Omong-omong udah bales testi aku di FS belum?
LikeLike
No. 4 sampe dirinciin gitu harganya wkwkwk , mas jagung bakar 1 ya (*salah fokus)
LikeLike
Sianjis dikiranya di Puncak, hahaha!
*timpuk senter*
LikeLike
Oke. Sebagai anak laki-laki yg (ngakunya) pecinta kereta api, gue terpanggil banget buat cobain kereta Tateyama yg klasik ituh 😀
LikeLike
Sok pastiii, tapi nabung dulu Gi, lumayan kalau ke sana mah.
LikeLike
Iya, mas. Butuh dana 8 digit ya hahaha.
LikeLike
wah naik bis listrik di jepang sama kayak di indo ga mz? ada bau bau keti bapak bapak yg abis pulang kerja gitu ga?
LikeLike
Di sana sepiiii, tapi pas jam kerja ya rame, minus bau ketek tapinya 😀
LikeLike
modelnya ganteng :3
LikeLike
pastinyaaaa :3
LikeLike
Bunga sakura jepang 2015 :
http://www.cheriblossom.com
LikeLike
perutnya belum segede terakhir kali ke bali mz.. apa rahasianya?
LikeLike
Rahasianya, posting cerita tiga tahun lalu saat masih kurus mz.
LikeLike
Rico pas poto sendiri..gayanya sok cool gituh…giliran poto sama dedek2 gemetz..senyum2… :))
waktu itu nggak mampir ke shirakawa-go kah?
bolehkah minta itinnya?
LikeLike
Huahaha, emang gitu anaknya, mau aku kenalin? *eh*
Iya waktu itu belum sempat ke sana, karena mepet waktunya 😀
Boleh, mau dikirim ke manakah itinnya?
LikeLike
ahahaha…nggak usah..udah kenal.. 😀
minta tolong dikirimin ke iclittlestargirl@gmail.com
makasih sebelumnya..
LikeLike
Loh, temennya Rico?
LikeLike
Kalau lensa bagus mau model kayak apa hasilnya bagus ya…
LikeLike
Eits, itu pakai kamera Canon SLR kok Chik, kalau gak salah 550 D atau apa ya punya si Osa.
LikeLike
Lensanyaaaaa, bukan kameranyaaaa #konsisten
LikeLike
Iya lensa Canon yang 50/1.8 kalau gak salah, kan Canon ada lensa sejuta umat yang sejutaan itu.
LikeLike
Oooooh panteeees. Aku juga punya. :3
LikeLike
WOOOOOO!
LikeLike
mantap
LikeLike
Thanks!
LikeLike
Keren keren banget siih fotonya om..om bantu nulis artikel dong…email ke traveloista@gmail.com yahh
LikeLike
Asik, aku mau diajakin jalan ya?
LikeLike
itu berangkat naik apa bisa dapet tiket pp kurang dari 2 jutaaaa? maauuuuu banget kesana pas autumn, pengen liat momiji, plus foto dengan background bokeh kayak poin no 5 itu ;p tp pengen naik pesawat yg ga transit, masih trauma sama pengalaman naik itu kesana, haha *lah pengen murah tapi milih maskapai*
LikeLike
Naik Air Asia hahaha, temanku tahun lalu masih dapat 2,4 PP katanya.
Aku malah pengin ke sana pas sakura atau winter sekarang hihi. Mana ada yang murah tapi gak transit? *tabokin*
LikeLike
sumpah itu murah abis, gue kesana dapet 3,4 pp (belum bagasi sih)
kalau mau winter+sakura ambil februari akhir-maret awal riv, tp sakuranya belum full blossom sih.
btw, tiket pesawat promo yang ga transit sama aja kayak tiket AA yang transit tapi ga promo :))
LikeLike
Iyeee, sekarang ke Jepang mahal dah. Pengin ngajakin nyokap gak jadi-jadi terus.
Iya sakura full blossom April kan ya? Bisa diakalin sih kalau masih dapet salju juga, pergi ke Toyama atau Sapporo mungkin masih ada haha.
LikeLike
Aku pengen ke jepang lagi~ tapi bingung pengen kesana pas winter apa autumn~ 😀
LikeLike
Aku pengin pas winter, belum pernah main salju hahaha.
Tapi pas sakura juga bagus sih.
LikeLike
Lha itu ke tateyama pas musim semi isinya salju semua kaka 😀 kesana lagi aja~ tapi mihill~ kalau pas winter sih tinggal keluar udah dapet keknya 😀
LikeLike
Enel uga amuh mz.
LikeLike
Mas ke jepang nya oktober awal atau akhir.?
Kalau saya ke jepang pas tanggal 10 oktober – 17 oktober apakah ada kemungkinan bisa melihat momiji di jepang.? Klo iya di jepang mana nya ya.? Krna saya kebetulan stay di tokyo
LikeLike
Halo halo, kalau gak salah di artikelnya ditulis deh, kalau mau nikmatin musim gugur sebaiknya ke daerah pegunungan, kayak Toyama 😀
Pertengahan Oktober harusnya sih dapat.
LikeLike
Keren nih ke jepang…
Paket wisata karimun jawa http://maniaxtour.com/
LikeLike
wuichhh kerenn…
pas banget gw pengen ke jepang juga?
eh ini bulan oktober toh klo musim semi?..
trus itu kmrn dapat pesawat apa murah banget? jangan katakan klo AA
LikeLike
Itu musim gugur broh bulan Oktober, kalau semi sekitar Maret-April.
Pesawatnya, pasti Air Asia dong hahaha.
LikeLike
Seru banget neh Mas
alee | http://www.alimuakhir.com
LikeLike
Iya mas!
LikeLike
Masnya, nanya dong. Ini oktobernya di awal, tengah, atau akhir? Rencana oktober ini mau ke sana dan pingin dpt warna2 autumn. Trus total dr Tateyama sampai mentok brp jam? Wondering aja apakah memungkinkan satu hari untuk mampir tempat lain yg deket situ. Makasih ya…
LikeLike
Halo Kak Tiwi, waktu itu di pertengahan Oktober. Kalau aku sih di Tateyama dari pagi sampai sore, menjelang gelap lah.
Kalau mampir? I don’t think so, di jalur itu aja udah kurang kalau mau sehari. Mending nginap sih kak.
LikeLike
Akhirnya hari ini aku nyobain Alpine Route jg. Lagi ga begitu dingin. Viewnya ok banget ya, ada ijo2, autumn foliage, plus salju. Makasi infonya ya, mz ^^.
LikeLike
IHIYYYY!
DUH AKU JADI KANGEN JEPAAANGGGG! Enjoy yaaahhhh ^^
LikeLike
mupeng pengen ke Jepang pas autumn deh, kecebet! Pengen hiking juga disana *banyak mau* disana hiking jalurnya udah bagus ya Mz?
iseng2 nulis juga soal Jepang. nulisnya dikit banyakan foto :)) http://things-to-shoot.blogspot.co.id/search/label/japan
LikeLike
wah, jadi pingin ke sana…
LikeLike
yuk ke sana yuk!
LikeLike
lol ini kocak abis thread nya mas.. traveler syariah~ thx buat share nya mas.
LikeLike
Siap semoga bermanfaat yaaaa 😀
LikeLike
lucu pas ala2 fashion blogger
LikeLike
Aseeek, boleh sering-sering begitu gak? 😀
LikeLike
Pastinya menyenangkan sekali bisa berlibur ke Jepang dimusim gugur 🙂
semoga kelak saya pun bisa kesana, thanks buat tulisannya…
LikeLike
Aamiin, didoakan supaya bisa ke sana mbak 🙂
LikeLike
Mas.. autumn ga ad sisa2 salju sm sekali yaa d tateyama? Thx anyway
(Ngarep bgt dbales, soalny nov ini mo ksana)
LikeLike
Syaa waktu itu Oktober gak ada mbak hehe, kalau November akhir mungkin malah masuk winter dan jalurnya udah ditutup 🙂
LikeLike
kalo musim salju di jepang, apa saja yng perlu dipersiapkan? terutama pakaiannya dan kota mana yang menarik di Jepang?
LikeLike
Mas, saya belum pernah musim saljuan di Jepang hehe, tapi setahuku mainlah ke daerah utara seperti Sapporo untuk mencoba ski dan berbagai aktivitas lainnya.
Untuk pakaian, bisa gunakan long john, dan jaket anti angin.
LikeLike
Ms kl autumn tateyama alpin route dh dikit ya salju nya? Planing late oct ke jepang lah terus nyasar kesini jd pengen ke alpin route jg liat saljuu
LikeLike
Umm, kalau autumn ya berarti belum ada salju hehe, udah habis dari summer.
Kalau mau salju ya maret gitu ke sananya.
LikeLike
yang terpenting berfoto dengan cewe-cwe jepang
ihihihihi
Download Deadpool (2016) Bluray subtitle Indonesia
LikeLike
So pastinyaaa! Kawaii!
LikeLike
Mo tanya kak, bln oktober klo mau cari salju di sekitar pulau honshu di daerah mana yahh?? atau klo di sepanjang tateyama alpine route ada ngga ya?? Arigato gozaimasu kakak..
LikeLike
Halo kak, kalau setahu aku sih Oktober belum ada yang salju ya karena masih masuk musim gugur 🙂
LikeLike
“terhibur” sangat baca reviewnya.. 🙂
LikeLike
Terima kasih banyaaakkk 🙂
LikeLike
kaak, masih punya itinerary pas backpack ke jepang ga? mauu dooong hehehe
LikeLike
Ada dong di halaman itinerary blog ini, dicek aja 😛
LikeLike
kak, mau tanya, untuk autumn kira2 pertengahan november kalau kita ke murodo saljunya hilang yah? alias gak ada salju sama sekali????? atau masi ada salju gak di lokasi alphen route ini??? dan kira kira pas autumn disana dingin gak kyk di puncak indonesia? hahaha atau lbh dingin???
LikeLike
Halo kak, kalau November malah setahuku sudah mulai ditutup Murodo karena masuk musim dingin dan mulai bersalju.
Kalau yang masih bersalju, harusnya ke sana pas musim semi mas.
Pas autumn ya lebih dingin daripada di puncak hehe, bisa sampai minus juga pada hari-hari tertentu.
LikeLike
Kayaknya kudu stop baca 2 ini dl deh. Sakit perut. Lagi gampang di buat ketawa soalnya. Ngakak tengah malam takut di lemar telur sama tetangga kamar.
LikeLike
I like it when individuals come together and share opinions. Great website, stick with it!
LikeLike
Thanks anonymous!
LikeLike