Lautan manusia menyeruak di seluruh penjuru Hong Kong Stadium, tempat pertandingan antara Manchester United melawan Kitchee FC digelar malam itu. Sorak sorai membahana terdengar dari ujung ke ujung stadion, hampir semuanya menyanyikan chant kebangsaan Manchester United, dan hanya satu orang yang bernyanyi The Blaydon Races. Nuansa merah memadati stadion yang berkapasitas 40.000 orang tersebut, di mana 99,99 % penonton mengenakan jersey Manchester United, sementara hanya 1 (satu) orang yang mengenakan jersey Newcastle United. Mama yang mainstream dan anaknya yang hipster.

DSCN9863

Like Mother (doesn’t) like son.

Tunggu, bagaimana bisa saya yang adalah fan berat Newcastle United sekonyong-konyong berada di sini menonton pertandingan Manchester United? Begini ceritanya.

Semuanya berawal dari beberapa minggu sebelum pertandingan ketika saya mengantarkan Rico untuk menghadiri pesta pernikahan sahabatnya di Semarang. “Kamu yakin gak mau masuk, Mas?” Tanya Rico tepat ketika saya selesai memarkirkan mobil dengan rapi pada tempat yang telah disediakan.

Saya menggeleng, “Gak usah lah, aku gak begitu kenal sama yang nikah.” Jawab saya. ” Jadi nunggu di sini saja, nanti kalau sudah selesai kabarin saja.”

“Oke, kalau begitu.”

“Eh, Co!” Seru saya sebelum Rico turun dari mobil.

“Ya, Mas?”

“Bungkusin ya.”

“…” Dan hujan pun turun dengan derasnya tepat ketika Rico masuk ke gedung tempat resepsi diadakan, dan saya sendirian menunggu di dalam mobil yang basah karena tangisan langit. Saya mengeluarkan laptop dari dalam tas yang saya bawa, menancapkan modem dengan penuh suka cita ke dalam port USB, dan mulai online, yang ditandai dengan membuka timeline Twitter.

Di antara hiruk pikuk timeline yang penuh dengan kegaulauan, kegaringan, dan bahkan kecabulan terdapat sebuah tweet dari @hardrockfm yang menyegarkan mata saya, yaitu adanya sebuah kuis yang berhadiah jalan-jalan ke Hong Kong untuk dua orang per periode, untuk menonton pertandingan Manchester United.

“Damn. Manchester United. Mengapa bukan Newcastle United sih?” Saya membatin sambil mengklik link yang tertaut pada tweet  tersebut dan mulai mengikuti kuisnya. Sebanyak sepuluh pertanyaan umum mengenai Hong Kong saya temukan pada tautan tersebut, dan saya menjawabnya dengan hati-hati, sembari googling untuk jawaban pertanyaan yang saya tidak ketahui. Hujan pun berhenti, ketika semua soal telah saya jawab. Tak berapa lama, Rico menelepon dan meminta saya menjemputnya. Saya secepat kilat menuju lokasi penjemputan dengan iming-iming sejumput snack yang dibawakannya dari pesta. Yes, I am that cheap.

Saya sedang berada di atas sepeda motor sepulang kerja malam itu, ketika sebuah panggilan masuk ke dalam handphone, dan menggetarkan dada kiri saya. Saya memelankan sepeda motor dan mengambil handphone. Dari nomor tak dikenal. Setelah berdoa selama dua detik bahwa itu bukanlah panggilan dari sales kartu kredit, asuransi, maupun klien yang marah-marah; saya menjawabnya. Satu tangan di handphone, satu tangan di kemudi, mirip topeng monyet.

“Halo.”

“Halo, ini dengan Muhammad Arif Rahman ya? Saya dari Hard Rock FM. Selamat, kamu…”

Saya deg-degan. Yay, saya jadi pemenang kuis!

“…masuk sebagai nominasi pemenang kuis Hard Rock FM yang berhadiah ke Hong Kong.”

Oh, ternyata masih nominasi.

“Besok Mas akan ditelepon sekitar pukul delapan sampai sembilan pagi dan on air untuk melawan nominasi lainnya.” Suara di ujung telepon tersebut menambahkan.

“Oke Mas, terima kasih!”

Pagi berikutnya, saya skip sarapan karena takut melewatkan panggilan on air dari Hard Rock FM. Setengah delapan pagi, saya membaca Wikipedia tentang Hong Kong. Pukul delapan pagi, saya membuka-buka buku travel guide Hong Kong, Macau, Shenzen. Pukul setengah sembilan pagi, telepon belum berbunyi. Pukul sembilan pagi, saya kelaparan dan kebelet pipis.

Sempat berpikir negatif apakah telepon kemarin adalah Salah Sambung Gen FM, akhirnya telepon saya pun berbunyi tepat pukul setengah sepuluh. Dari Hard Rock FM. Akhirnya.

Dan saya pun on air melawan satu orang nominasi lainnya, dalam babak sudden death. Tiga pertanyaan, dua peserta, satu pemenang tiket nonton Manchester United di Hong Kong untuk dua orang, termasuk tiket pesawat Cathay Pacific, dan menginap dua malam di hotel Park Lane. Dan inilah detik-detik yang mendebarkan tersebut.

Pertanyaan pertama: “Apakah nama masjid tertua di Hong Kong?”

Saya menjawab: “Masjid Jamia.”

Saya 1 – 0 Hamba Allah

*

Pertanyaan kedua: “Berapa kali dalam sehari penerbangan Cathay Pacific dari Hong Kong ke Beijing?”

Saya diam. Hamba Allah menjawab: “15 kali!” Dan ternyata salah. Saya tertawa dalam hati. Sudah kencang, salah.

Saya 1 – 0 Hamba Allah

*

Pertanyaan ketiga: “Apa nama bangunan tertinggi di Hong Kong?”

Saya diam, Hamba Allah diam. Penyiar juga diam. Kemudian dia pun memberikan pilihan jawaban untuk Hamba Allah, dan ternyata dia bisa menjawabnya.

Saya 1 – 1 Hamba Allah

*

Dengan terpaksa, penyiar pun melontarkan pertanyaan tambahan, yaitu: “Kalau ke Hong Kong, ingin ke mana dan ngapain?”

Saya buru-buru menjawab: “MAU KE HONG KONG ISLAND, VICTORIA PARK, KETEMU DENGAN TKI!”

Saya 2 – 1 Hamba Allah

Dan berkat jasa para TKI tersebutlah saya mendapatkan tiket ke Hong Kong dari Hard Rock FM.

Alhamdulillah, OCD saya dengan jendela makan 20 jam tak sia-sia. Berikutnya, saya pun menelepon Mama, mengabarkan kemenangan ini dan mengajaknya “Ayo Kita Nonton Bola, Ma!”

***

DSCN9795

Look, who’s the hipster!

DSCN9797

Can you help me find my Mama?

Sore itu, kami berkumpul di lobi hotel sebelum bersama-sama berangkat ke stadion tempat pertandingan diselenggarakan. Hampir semua peserta berkostum merah –tak terkecuali Mama yang saya carikan pinjaman jersey Manchester United bernomor punggung 14–, kecuali beberapa orang hipster. Setelah acara foto bersama, kami pun berjalan ke stadion, dengan berjalan kaki.

Cuaca panas di siang hari, ditambah fakta bahwa saat itu bulan Ramadhan dan kami (Saya dan Mama, bukan saya dan Chicharito. -red) berpuasa membuat kami membawa sejumlah snack untuk bekal berbuka di perjalanan ke stadion. Tercatat, beberapa kilo anggur, seplastik kurma, dan beberapa botol minuman pun kami selipkan dalam tas. Dan di tengah-tengah keramaian serta desakan orang di perjalanan, kami berbuka puasa. Inilah indahnya berbuka puasa diantara hooligans.

DSCN9925

Indahnya berbuka puasa.

DSCN9810

Foto sebelum pertandingan

Berdasarkan tiket yang didapat, ternyata kami mendapat spot duduk yang nyaman, karena berada cukup dekat dengan lapangan dan dapat dengan mudah menyaksikan tubuh kekar dari para pemain Manchester United yang berlatih sebelum pertandingan, diantarnya van Persie, Wellbeck, dan Ferdinand seperti dalam video berikut ini:

Pertandingan itu sendiri berlangsung cukup seru, walaupun Manchester United tampak sangat mendominasi pertandingan, yang terbukti dari lima gol yang berhasil disarangkannya tanpa ampun ke gawang Kitchee FC. Sementara lawannya hanya mampu membalasnya dengan dua gol. Skor akhir: Manchester United 5 – 2 Kitchee FC.

Di tengah-tengah pertandingan –atau istirahat babak pertama– saya yang kelaparan sempat lari ke KFC yang terdapat dalam stadion untuk membeli beberapa potong kulit ayam, lengkap dengan daging dan tulangnya, serta untuk on air di Hard Rock FM melalui sambungan telepon internasional.

DSCN9829

Let’s get it started

DSCN9882

The match is underway!

DSCN9923

Final Result

Apabila kamu pengin tahu seperti apa pertandingan malam hari itu? Mari kita lihat video berikut:

Berdasarkan analisa saya, ada beberapa pemain yang patut diacungi jempol pada pertandingan tersebut yaitu Zaha, Anderson, dan Januzaj dari Manchester United yang bermain dengan semangat dan giras serta Lam dari Kitchee FC yang bermain sangat trengginas dan sempat mencetak gol cantik dari jarak sekitar 20 meter. Sementara salah satu pemain Manchester United favorit saya, yaitu Rio Ferdinand, justru tidak diturunkan dalam pertandingan ini. “I’ve been tackled.” Alasannya dalam sebuah iklan komersial di televisi Indonesia, atau sebut saja cidera.

Satu hal yang membuat pertandingan tersebut menarik adalah, rasa kekeluargaan yang sangat tinggi dari para pemain Kitchee FC yang walaupun kalah telak, namun mereka tidak dendam dan menusuk-nusuk pemain Manchester United dengan obeng, melainkan tetap bersalam-salaman dengan lawannya, walaupun lebaran masih lama.

Terkadang, sebuah perjalanan bukan tentang destinasi, melainkan tentang bersama siapa kamu menempuh perjalanan tersebut. Dan walaupun saya menonton pertandingan Manchester United, saya bersyukur ada Mama yang masih tetap sehat dan dapat menemani saya berjalan-jalan dengan semangat.

DSCN9825

Geordie!

I’m an alien I’m a legal alien

I’m an Englishman in New York

I’m a Geordie in Hong Kong

 

[For me, there’s only one United. Newcastle United]