
Dari luar, bangunan tersebut nampak biasa-biasa saja, layaknya sebuah rumah besar tak terawat di Menteng dengan dedaunan yang berjatuhan di halaman luarnya. Seorang satpam mendatangi saya dan Eki ketika kami memarkir sepeda motor pada salah satu sisi Kedutaan Besar Myanmar, yang terletak di Jl. H. Agus Salim No 109, Menteng Jakarta. Saya sempat khawatir si satpam akan mengusir saya dengan dalih tidak menerima sumbangan tanpa izin Ketua RT setempat, namun alih-alih mengusir, dia malah berkata sambil cengar-cengir: “Pindahin motornya ke sebelah sana, Pak.” Ucapnya sambil menunjuk ke sisi bangunan yang lain. “Biar lebih mudah ngawasinnya.”
“Emang biasanya ada yang hilang, Pak?” tanya saya.
Namun bukannya menjawab, dia malah tetap cengar-cengir seraya berkata. “Mau langsung masuk sekarang?”
“Sebentar Pak.” Saya menjawab setelah berhasil memarkir sepeda motor pada tempat yang diarahkannya. “Masih nunggu satu orang lagi.”.
Siapkan Foto Terbaik Kamu
Satu jam sebelumnya, saya dan Eki janjian untuk bertemu di Jakarta Foto untuk membuat pas foto yang akan dipergunakan untuk mengurus Visa Myanmar. Sama seperti ketika saya membuat Visa Jepang dan Visa India, alasan saya memilih tempat ini karena praktis, bagus, dan murah. Adapun urutan-urutan untuk membuat foto di sini adalah:
- Datang ke lokasi, yang terletak di Jl. H. Agus Salim (Sabang) No. 35 A, Jakarta.
- Masuk ke dalam toko, tidak perlu melepas sepatu/sandal, maupun mengucapkan “Assalamualaikum“, “Anybody’s home?“, atau “Spadaaaa!“.
- Kemukakan maksud kedatangan kamu kepada sales representative di situ –yang biasanya adalah perempuan berumur 40 tahun ke atas–, tanpa malu-malu.
- Melanjutkan nomor 3, saya berkata bahwa saya ingin membuat Visa Myanmar, dan membutuhkan foto ukuran 4×6 dengan background putih (tolong jangan diselesaikan perkalian ini, cukuplah menjadi 4×6 saja).
- Si sales representative akan memanggil salah seorang fotografer di situ, untuk membawamu ke dalam ruangan khusus di belakang toko. Tenang saja, kamu gak akan disiksa maupun dijebak oleh KPK di sana.
- Menghias diri di cermin dan wastafel yang tersedia di sudut ruangan, jika masih grogi, bisa pipis dulu di toilet yang telah disediakan.
- Duduk di kursi dangan bahu tegap manghadap kamera, tidak disarankan memperlihatkan gigi, karena ini bukan casting iklan pasta gigi maupun pembersih keramik.
- Biarkan si fotografer mengarahkan gaya, dan mengambil gambar terbaik kamu.
- Setelah selesai, tunggulah hasilnya jadi –sekitar 5-10 menit– dan siapkan uang untuk membayar sebesar Rp. 40.000,-.
- Jangan lupa ucapkan terima kasih. Biasa saja, tak perlu sambil bernyanyi seperti Euis dalam Keluarga Cemara.
Isi Terlebih Dahulu Formulir Aplikasi Visa Myanmar
Formulir Aplikasi Visa Myanmar, dapat diperoleh langsung di Kedutaan Besar Myanmar. Dan beruntung, beberapa hari sebelumnya, Hardi telah mengambilkan formulir aplikasi yang bernomor urut, sehingga saat itu kami telah siap dengan formulir aplikasi yang telah diisi sebelum tiba di Kedutaan Besar Myanmar.
Ada 15 poin yang harus diisi pada formulir tersebut, namun jika tidak tahu, poin 13-15 bisa dikosongkan saja, tak mengapa, dan tak akan mengurangi penilaian bapak/ibu guru.
Lengkapi Syarat-syarat Yang Diminta
Secara garis besar, ada beberapa persyaratan pokok yang harus dipenuhi dan dilampirkan ketika mengajukan permohonan Visa Myanmar, yaitu:
- Formulir Aplikasi Visa Myanmar
- Foto berukuran 4×6 dengan background putih sebanyak 2 lembar
- Paspor yang masih berlaku minimal 6 bulan sebelum keberangkatan
- Surat keterangan kerja berbahasa Inggris
- Tiket perjalanan pulang pergi
- Uang Rp. 200.000,- untuk Visa Turis (update terbaru, tarif visa untuk turis naik menjadi Rp. 300.000,-)
Perhatikan Waktu Kedatangan
Ini adalah hal yang sangat esensial, jangan sampai menjadi orang yang tepat yang datang di waktu yang tidak tepat. Yang harus diperhatikan adalah, Kedutaan Besar Myanmar buka pukul 09:30 – 14:00 untuk pengajuan visa (dengan waktu istirahat pukul 11:30 – 13:00) sedangkan untuk pengambilan visa dapat dilakukan pada pukul 14:00-16:00.Dan ingat, lakukan pada hari kerja.
Karena pada dasarnya, semua orang butuh hari libur.
Sekitar pukul sepuluh lebih beberapa menit, sebuah taksi berwarna biru berhenti di depan Kedutaan Besar Myanmar, dan turun seorang pria rapi dari dalamnya. Dialah Hardi, yang kami tunggu-tunggu. Dan setelah bertiga terkumpul, maka beranjaklah kami ke arah pintu hijau yang terletak di sana. Si satpam cengar-cengir tadi, menghentikan langkah kami, dan berkata “Kalian tidak boleh masuk.”.
Patuhilah Aturan yang Berlaku
“Cukup satu orang saja yang masuk.” Satpam cengar-cengir tersebut menjelaskan.
“Nanti kami nunggu di mana dong Pak?” Jawab Hardi spontan. “Boleh nunggu di dalam kan, Pak?”
Dan akhirnya setelah terjadi perdebatan yang biasa-biasa saja, kami diperbolehkan masuk, namun dengan syarat, jika ada orang lain yang akan masuk, kami harus keluar. Karena kuota di dalam hanya untuk tiga orang. Di dalam, saya sempat berbincang dengan salah seorang satpam dan mengambil izin untuk memfoto pengumuman yang tertera di dinding ruang tunggu sempit tersebut.
“Ini Visa pasti disetujui, Pak.”
“Asal syarat-syaratnya lengkap, pasti disetujui kok. Tapi …”
Jangan Pernah Menyebutkan Kata “Burma”
“…jangan pernah menyebutkan kata “Burma” dalam dokumen yang kalian bawa.” Satpam di dalam menjelaskan.
Iya, Myanmar sudah move on dari Burma sejak tahun 1989, ketika namanya berganti dari “Socialist Republic of the Union of Burma” menjadi “Union of Myanmar“. Nama Burma –bagi sebagian kalangan di Myanmar– akan membuka lagi kenangan lama, di masa peperangan, ketika mereka masih beraliran sosialis (yang masih bertahan belasan tahun, dan juga mengakibatkan pemimpin negara hasil pemilihan umum tahun 1990, yaitu Aung San Suu Kyi dijadikan tahanan rumah).
Kenangan menyakitkan di masa lalu, akan tetap membekas di hati. Just like your ex, if you can’t forget it, so ignore it.
“Lalu kalau ada kata Burma-nya bagaimana Pak?” Saya bertanya.
“Ya, dokumen langsung dikembalikan lagi.” Satpam menjawab.
“Oohhh.” Ucap saya sambil memandang cover Lonely Planet yang masih membawa nama Burma. Memang bagi sebagian orang –khususnya Eropa– Myanmar masih dikenal dengan nama Burma, apalagi British pernah menduduki negara ini dan mengalahkan Kerajaan Burma pada tahun 1800-an.
Tak berapa lama, ada seseorang lagi yang masuk ke ruangan tersebut, pertanda kami harus keluar dan berganti tempat. Dokumen dan persyaratan, kami –Saya dan Hardi– titipkan kepada Eki berikut biaya yang diperlukan, untuk diurus di dalam.
Pengurusan Visa Dapat Diwakilkan
Kami menyambut Eki yang akhirnya keluar dengan wajah yang biasa-biasa saja. Saya bertanya apa saja yang terjadi di dalam, dan Eki pun hanya menjawab “Biasa saja, cuma nyerahin dokumen, dicek sebentar, bayar, sudah.”
“Petugasnya orang mana, Ki?” Saya kemudian teringat wanita India jutek yang saya temui pada saat saya mengajukan permohonan aplikasi Visa India.
“Orang sini kok.”
Oh, tak ada yang spesial. Bahkan pendaftarannya pun dapat diwakilkan, tak perlu hadir langsung di kedutaan.
“Lalu dapat apa, Ki?” Tanya saya lagi.
“Cuma dapat bukti pembayaran, yang akan dipakai untuk pengambilan visa minggu depan.” Jawabnya. Dan pengambilan visa ini dapat diwakilkan juga, sehingga kami pun semangat ketika Hardi mengajukan diri untuk mengambil visa tersebut minggu depan. Secara normal, proses pengurusan Visa Myanmar hanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari kerja.
Setelah memberikan “uang parkir” kepada satpam cengar-cengir tersebut (yang kemudian cengirannya semakin lebar), kami meninggalkan kedutaan dengan cengar-cengir juga.
Sekilas tentang Visa Myanmar
Beberapa hari kemudian, Hardi mengabarkan sebuah berita gembira bahwa visa kami telah jadi, tanpa kekurangan suatu apapun. Mungkin kalian akan bertanya, mengapa Myanmar yang anggota ASEAN kok masih songong memberlakukan visa segala bagi warga negara anggota ASEAN lain yang berkunjung? Jawabannya ada di ujung langit, kita ke sana dengan seorang anak mungkin karena trauma masa lalu, ketika banyak negara menginfiltrasi Myanmar, atau karena saat ini Myanmar telah berkembang dan sedang mulai membuka diri bagi negara lain dan mengkhawatirkan apabila ada warga negara lain yang memanfaatkan kunjungan (tanpa visa) untuk mencari kerja di sana. No wonder kalau pada saat pengajuan visa Myanmar, diharuskan melampirkan surat keterangan pekerjaan, sebagai bukti bahwa kita benar-benar memiliki pekerjaan di Indonesia, bukan untuk mencari pekerjaan di sana.
Selain mengajukan langsung ke Kedutaan Besar Myanmar, sebenarnya ada cara lain untuk memperoleh Visa on Arrival melalui agen perjalanan yang terdapat di Myanmar secara online, namun setelah saya cek, ternyata biayanya cukup tinggi, yaitu 30 US Dollar untuk visa-nya, dan 40 US Dollar untuk proses pengurusannya. Sinting.
Sekadar informasi, visa turis yang saya dapat berlaku untuk tiga bulan, dengan lama tinggal maksimal hingga 28 hari. Penampakannya adalah seperti ini.
Nah, sudah siap ke Myanmar?
Berdasarkan info terbaru, kabarnya ke Myanmar sekarang sudah bebas visa untuk paspor RI, namun hanya untuk kunjungan selama empat belas hari kerja saja. Infonya ada di sini.
Tagged: Burma, Kedubes Myanmar, Myanmar, Visa Myanmar
ikuuut! Aku punya temen orang imigrasi Myanmar..
LikeLike
Ayooookkkk!
*padahal baru aja balik dari Myanmar*
LikeLike
beneran ya sekarang bebas visa? saya sih sudah klin link diatas. cuman kok agak parno ya ya ama negara ini. ada yang punya pengalaman kesana ga yang benar-benar bebas visa? misal seminggu atau beberapa hari lalu?
LikeLike
Umm, harusnya sih sudah, cuma mungkin gak lama periodnya. Coba yang lain gimana gimana?
LikeLike
Udah bebas kok, indonesia salah satu negara yg termasuk exemption visa di myanmar, dikasi waktu stay 2 minggu
LikeLike
Yay! Thanks atas informasinya, semoga membantu traveler yang akan berlibur ke sana.
LikeLike
boleh minta kontak temen nya yang di kedubes myanmar ga sist?mau urus visa bisnis myanmar nihh sist, tapi bingung soalnya no.telp kedubes nya error terus
LikeLike
Tuh sis ada gak sis? Ehehehe. Semangat bro!
LikeLike
Hi…sya mau tny donk.apa orang kedutaan mynmar di indonesia boleh tolong uruskan surat2 atau dokumen untuk warga negara myanmar menikah.di indonesia??
LikeLike
Aduh saya gak ngerti
LikeLike
Katanya punya tmn orang imigresen myanmar
LikeLike
di myanmar sana
LikeLike
Ehehehehe~
LikeLike
” jangan sampai menjadi orang yang tepat yang datang di waktu yang tidak tepat” OKEE..~~
Semoga saya tidak salah fokus. Terima kasih.
LikeLike
Terima kasih kembali. Sukses selalu. Salam sejahtera untuk keluarga.
LikeLike
Seharusnya satpa harus tegas, bukan cengar-ceneri muluu. hahaha
LikeLike
Haha, tapi doi baik loh.
LikeLike
satpamnya hobi nyengir… ih pengen ke mynmar
LikeLike
Wih, Myanmar
Gak takut disangka Rohingya bang??
Xixixi… *kaburrr
LikeLike
Agil sama Ara! Teh Euis jualan opak dulu ya.. jangan lupa harus nurut sama Abah, ya?
Aduh duh punchline nya bikin saya kesasar di bagian aneh dari youtube ini.. #nw : OST Pendekar Rajawali. dan saya minta tanggung jawab. hahaha
ditunggu postingan Burma nyaa..
LikeLike
EBUSEETTTT VIDEONYAAA, HAHAHAHA.
LikeLike
ahahhaa kenaa foto di visanya disensor sih? seperti pemain2 itu saja yang suka disensor-sensor. anyway, happy holiday yaa 😀
LikeLike
Ahahaha, mentang-mentang udah nikah terus ngomonginnya pemain-pemain itu.
Thanks Mar! 😀
LikeLike
cuma myanmar satu – satunya negara asia tenggara yang masuk harus pake visa, padahal dia kan udah masuk anggota asean ya? curang dah itu. terus sebelnya lagi, myanmar harus masuk dari udara, gak bisa lewat darat. jadinya memupuskan harapan overland negara2 (asean) asia tenggara lewat darat -,-
LikeLike
Hiks. Iya sih, tapi karena dia memang sedang mulai membuka diri bagi negara-negara lain. Mungkin pelan-pelan kali ya. Semoga era Asean Free Trade 2015 bisa mewujudkan free visa ke Myanmar. Semoga!
LikeLike
hahaha cara foto di Jakarta Foto nya unik ya, ngikik-ngikik bacanya
LikeLike
Asek, thanks udah ngikik ngikik ya!
LikeLike
Jadi pengen banget ke Myanmar alias borma gara2 baca novel…pengen menyusuri sungai di mandalay…tapi ribet ih harus ngurus visa ke jakarta segala..
LikeLike
Aku malah belum baca novelnya brooo, pinjem dong! *lah*
Oiya, bisa diurus pakai agen kok, asal syaratnya lengkap pasti diapprove. Yuk ke Myanmar!
LikeLike
Jernih dan bermakna. haha. Noted…tengkyu infonya kakak.
LikeLike
Siap, sama sama mbak Mei. Semoga berguna 😀
LikeLike
kk… itu fotonya bagian muka nggak sekalian disensor? hihihi… *kabur
LikeLike
Itu udah sensoran semuaaaaa! *timpuk*
LikeLike
Kalo untuk ke myanmar harus ada surat keterangan kerja, kalo untuk mahasiswa bagaimana? Thanks
LikeLike
Untuk mahasiswa, mungkin bisa diganti dengan surat keterangan dari kampus yang menyatakan bahwa dia memang sedang kuliah di sana.
LikeLike
Yes, info sangat penting nih!
Anyway, waktu itu ente butuh brp hari explore Burma? eh, Myanmar! (hehhehe…)
Di satu tempat aja atau sempat kemana2 juga?
Trims sudah berbagi sesama traveler!
“Leave nothing but footprints. Take nothing but pictures. Kill nothing but time”
LikeLike
Wah, thanks udah mampir!
Ane cuma 5 hari kok dan dapat 3 kota (Yangon, Mandalay, Bagan), lumayan. Kalau nambah 2 hari lagi bisa mampir di Inle Lake.
😀
LikeLike
Tidak benarrrrr ahahahaha ngurus visa online lbh mahal. 100 sing dollar ,riev, eike saksi hidupnya
LikeLike
IYAAA, EMANG MAHAL BANGET YA!
LikeLike
Murah juga biaya visa nya, thanks info nya. Beneran manfaat nich, mudah2an tahun ini bisa merapat ke myanmar 🙂
LikeLike
aamiin, buat mas cumi apa sih yang gak mungkin *towel bokongnya*
LikeLike
Auw Auw kamu berani yaa colek2 pantat sexy ku hahaha, btw kmrn brp hari disana ??? Trus ke bagan total habis brp ???
LikeLike
Ahahaha! Kemarin 5 hari kak cum, Bagan ya sejutaan di luar balon yaaa :*
LikeLike
Balon udara nya itungan per orang atau 1 balon ??? mahal yaa ??? Dari Yangon ke bagan nya naik apa ?
LikeLike
Per orang masbrooo ~ Kalau mahal ya relatif, soalnya pasti full booked semua balonnya, hehe.
Naik bus malam ada kok. Shwe Mandalar namanya.
LikeLike
kalo dari yangon ke bagan pake jj, langsung ke terminal bis nya aja. biasa berangkat jam 8 mlm dr yangon
LikeLike
Thanks tambahan infonya, seus neena!
LikeLike
ah ini penting buat gueee
LikeLike
Sipp Faaan! Baca artikel Myanmar lainnya dong 😀
LikeLike
Hihi itu satpam kalo kerja d kedutaan Jerman udh d pecat kali yak ;p secara kaku semua security dsana.. Btw infonya brguna bgt mas. Des thn ini aku jg rencana ksana…
LikeLike
Haha, iya ini satpamnya model orang Jawa yang suka cengar-cengir gitu.
Semoga lancar ya tripnya!
LikeLike
nice post gan .. sumpahh kerenn abis
kapan ya bisa kesana 🙂 hhe
salam kenal
LikeLike
Salam kenal gan, pasti bisa kok ke sana, karena gak sesusah yang dibayangkan 😀
LikeLike
Aaaakkkk saya mah nitip aja waktu itu sama temen yg di Jakarta ahahaha… Bukan karena nanti banyak migran yang bakal nyari kerja di sana kok,,, orang dari segi pembangunan kita masih oke dari mereka hehe… lebih kepada memang negaranya sedang carut marut urusan politik kok.
LikeLike
Iya kak iya, yang penting tripnya lancar kan kemarin, aha!
KAPAN KE JAKARTA?!
LikeLike
KE JAKARTA NGAPAIIIIIIIINNNNN????? MACEETTTT 😛
LikeLike
OKEFAIN, JADI AKU CUMA KAMU ANGGAP FOLLOWER YA?!
LikeLike
OKAIFAIN KAPAN KE JOMBANG HAHAHA… TAK TRAKTIR ES TEH ANGET :p
LikeLike
Numpang tanya dong oom.. kalo freelancer surat keterangan kerjanya gimana ya?
LikeLike
Umm, bisa kan dengan surat keterangan berpenghasilan berapa sebulan/setahunnya? Kasih materai saja sama lampirkan fotokopi rekening.
LikeLike
mas mau tanya itu serius cuma 3-4 hari kerja soalnya aku kesana dibilang lama bisa 8-10 hari kerja.
LikeLike
Itu berdasarkan pengalaman pribadi kok, jadi ya benar. Tapi gak tahu juga kalau regulasi berubah. Mungkin pas lagi ada event apa gitu jadinya agak lama?
LikeLike
Hi… salam kenal ya..
mau ikutan sharing .. Akhir november kmrn baru urus visa Myanmar … Proses 5hari kerja .. ga termasuk hari kita masukin dokumen
LikeLike
Hi Anna salam kenal,
terima kasih sudah berbagi di sini 🙂
LikeLike
Sama2..Sebelum Urus.. dapet bberpa info dari blog kamu juga .. ^^.. Terima kasih juga sudah berbagi info
LikeLike
Tolong diupdate info terbarunya dong, biar nggak misleading. Kan ke Myanmar skrng udah bebas visa utk paspor RI (14 hari kunjungan), terhitung sejak pertengahan Juni 2014. Coba cek point 9 di link ini: http://evisa.moip.gov.mm/NoticetoTourists.aspx
LikeLike
Siap, terima kasih infonya. Nanti dibikin notes aja di akhir postingan, karena yang ditulis ini based on experience.
LikeLike
Iya ..skrg sudah bebas visa ke myanmar (utk izin tinggal 14hari).
Kl melebihi 14hari harus urus visa…
Karena perubahan itu kali ya skrg kl urus lsg diinterview sama petugas Myanmar.
Make sure visa yg kita urus utk izin tinggal melebihi 14hari.
Lucky pas antar dokumen ,..petugasnya keluar..jd langsung diinterview.. kalo ngga harus nunggu ditelpon setelah masukin dokumen…
Security yang jaga disana sangat ramah dan baik sekali,…
LikeLike
Nice sharing!
Tuh disimak yang mau ke Myanmar yaaa 😀
LikeLike
visit my blog juga ya anamaymyo.blogspot.com ^^
LikeLike
Hai, mo tnya donk
Urus visa ke myanmar tu kaya negara lain ga?
Yg harus di buku rek ada uang nya gtu.
LikeLike
Hai Bella, apakah sudah dibaca komplit artikelnya?
Di sana saya tulis kalau persyaratan Visa Myanmar tidak membutuhkan rekening tabungan.
LikeLike
tanya dong, kalau ada info soal lowongan kerja di sana boleh kasih tau, tp jangan yang di laut. di kota saja hehehe
LikeLike
Waduh! Ada gak ya?
LikeLike
Blogny menarik nih mas. Mo nny dong kbtulan aq jg mo k visit Myanmar akhir thn ini. Nah yg msh bngung Kyat lbih mahal ato murah dr Rupiah sih jatuhny?
LikeLike
Halo mas, kalau kurs sekarang, 1 Kyat setara dengan 10 rupiah. Jadi dibagi 10 saja harga di sini.
LikeLike
Rif,mo ke yangon naek bis dari bangkok,ini free visa kan ya?
LikeLike
Kalau sekarang sih sudah free visa untuk 14 hari bagi WNI, infonya ada di http://evisa.moip.gov.mm/NoticetoTourists.aspx 😀
LikeLike
Kalau ke myanmar, ngurus sosial visa di medan ada ngak ya,,??,kalau ada tolong infonya dong
LikeLike
Wah ini aku gak tahu hehehe, bisa langsung ditanyakan ke kedutaan kalau ini.
LikeLike
saya bisa minta no contacnya, ada yang mau saya tanya lebih detail..terima kasih..
LikeLike
kalau dapat tugas kantor ke myanmar berarti urus visa kerja ya…saya juga tolong bantu informasi biaya sewa mobil /bln dan sewa apartment/bln…di myanmar sekalian pic nya, terima-kasih banyaaakk ya,
LikeLike
Mbak, saya ke sana itu bukan untuk tinggal melainkan untuk berwisata, jadi tidak mengetahui mengenai info yang mbak tanyakan. Terima kasih 🙂
LikeLike
Halo, ada alamat email saya kok di bagian ‘About’ 🙂
LikeLike
ke myanmar masih perlu visa kah??? atau sudah bebas entry??
LikeLike
Kalau untuk WNI sekarang sudah bebas visa asalkan punya return ticket, kalau gak salah sih di bawah 30 hari. Selebihnya harus mengurus visa.
LikeLike