Sejak kecil, nama Madura mungkin sudah melekat dekat dengan saya. Bagaimana tidak, Papa selalu membawa saya potong rambut ke tukang cukur Bangkalan – Madura yang lokasinya tepat berada di seberang sekolah, sementara Mama biasa membelikan Sate Ayam Madura yang terletak di Alun-alun Ungaran untuk makan malam. Sewaktu bekerja di Jakarta, saya juga mengetahui bahwa kebanyakan pengepul barang bekas dan pekerja jasa bongkaran rumah adalah orang Madura. Namun, bukan hal-hal itu yang menjadi alasan saya mengunjungi Madura pada Maret 2014 silam. Ada dua alasan penting kala itu, yang pertama adalah Jembatan Suramadu, sementara berikutnya adalah Bebek Sinjay yang fenomenal. Pernah suatu malam, Mama bercerita bahwa Beliau kemarin mengunjungi Jembatan Suramadu, dan terpesona akan kemegahan jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Madura itu, “Wah, jembatannya ada di atas…