Selama 30 tahun lebih hidup, saya sudah berpindah hunian kurang lebih sebanyak tujuh kali. Diawali dengan rumah kontrakan orang tua di Kota Semarang sebelum akhirnya berpindah ke rumah dinas yang kemudian menjadi hak milik setelah dicicil puluhan tahun di Kabupaten Semarang, yang berlanjut indekos di Bintaro semasa kuliah dan dua kali berpindah kostan di Slipi ketika awal-awal bekerja di Jakarta, sebelum akhirnya tinggal pada sebuah apartemen di pinggiran Jakarta Selatan dan sekarang menempati rumah kontrakan di daerah Bintaro. Bagi saya, menemukan hunian idaman, atau hunian yang cocok untuk ditempati adalah sebuah perjalanan yang berliku. Hunian tersebut harus menyesuaikan kebutuhan aktual saya, harus dekat dengan lokasi tempat belajar atau kerja, serta nyaman untuk ditinggali setidaknya selama beberapa tahun. Bukankah begitu definisi hunian idaman? Dalam perjalanan…