
Dua bulan lalu, saya belum mempunyai tas kamera, atau setidaknya belum punya backpack yang khusus digunakan untuk kamera. Biasanya, saya cuma membeli pouch-pouch kecil untuk perintilan fotografi atau tas selempang kotak kecil, yang lebih mirip tas untuk membawa ASI hasil pumping ibu-ibu menyusui, yang hanya muat untuk satu kamera mirrorless dengan satu lensa.
Masalah baru muncul, ketika saya menambah gawai*. Kamera saya bertambah dengan action cam untuk mengambil gambar bawah air, plus pocket camera untuk membuat video iseng di YouTube. Kemudian, entah karena sebab apa, lensa kamera utama saya menjadi beranak, dari yang semula cuma ada lensa 18-55mm f/2.8, kini bertambah dengan adanya lensa 35 mm f/1.4, lensa 18-135mm f/3.5, dan salah satu lensa favorit saya yaitu 16mm f/1.4. Belum lagi adanya perkakas lainnya seperti baterai, charger, laptop, kolor, hingga tripod, gorilla pod, dan monopod.
Mau ditempatkan di mana semua perabot itu? Mau bawa banyak tas untuk masing-masing perabot itu? Tentu tidak. Mau bawa karung, ya jangan. Mau bawa kulkas? Pasti jadi gak cool. Sebenarnya, saya punya sebuah messenger bag yang dapat digunakan untuk menampung beberapa gawai tersebut, namun saya pernah membawanya untuk jalan-jalan dan hasilnya pundak jadi linu-linu karena beban yang tak seimbang.
Solusinya, tentu saja adalah menggunakan backpack khusus kamera, seperti Kalibre Shooter Pro, yang saya gunakan untuk menampung semua perabotan yang saya miliki.
Kalibre, adalah salah satu brand yang membuat saya penasaran, karena kerap melihat banner dan display produknya di beberapa tempat –seperti Gramedia, di Indonesia. Desain dan kualitas bahan yang menarik, sempat membuat saya berpikir bahwa Kalibre ini adalah produk impor. Namun ternyata saya salah, Kalibre adalah produk asli Indonesia, ti Bandung, yang sepertinya memiliki kualitas internasional.
Supaya lebih jelas, mari kita bedah sedikit demi sedikit Kalibre Shooter Pro ini.
EXTERIOR OVERVIEW

Apabila dilihat secara sekilas, dengan desain (seperti tas kamera pada umumnya), kamu akan langsung tahu dengan mudah bahwa Kalibre Shooter Pro ini adalah sebuah tas kamera (ya memang). Hal tersebut makin diperjelas dengan tripod holder yang terdapat pada bagian depan tas (yang sebenarnya bisa dilepas apabila diinginkan).
Mengusung material utama “Doby Twotone” berwarna hitam dan abu-abu tua, tas berkapasitas 20 liter ini nampak gahar dan kuat ketika saya kenakan, apalagi jika dipadukan dengan sunglasses, yang membuat saya seperti Neo pada film The Matrix.
Dengan dimensi 47cm x 31cm x 17cm yang dimilikinya, mungkin tas ini akan terlihat sedikit gendut dan berat ketika digendong. Namun fasilitas back system, shoulder strap, body strap, dan belt strap yang dimilikinya, mampu membuat Kalibre Shooter Pro ini tetap nyaman digunakan, asalkan tidak membawa barang yang sangat berat, seperti batu kali.
Satu hal yang saya suka dari tas ini adalah kualitas retsleting yang digunakan, cukup kuat dan materialnya tidak terkesan murahan.
INTERIOR OVERVIEW
Beralih ke interior, Kalibre Shooter Pro mempunyai kompartemen utama dengan sistem bottom loader yang memiliki divider berbahan dasar Nylex untuk meletakkan berbagai peralatan kamera yang saya miliki, secara rapi. Untuk pengaturan pada kompartemen ini, saya meletakkan kamera utama dengan lensa 18-135mm pada slot besar, sementara 3 buah lensa lainnya saya letakkan pada slot kecil, menemani action cam, pocket camera, charger, dan wireless speaker. Apabila semua barang sudah tersusun rapi, saya tinggal menutup kompartemen ini dengan zip accessories yang ada.
Tolong jangan bertanya mengapa saya membawa wireless speaker, karena fotografer pun terkadang perlu dangdutan.
Masih di kompartemen yang sama, saya juga dapat meletakkan beberapa peralatan kecil seperti kartu memori dan flashdisk pada kantung-kantung kecil yang terdapat pada bagian penutup kompartemen ini. Sementara pada bagian belakang Kalibre Shooter Pro, yang menempel langsung dengan punggung, disediakan pula slot untuk laptop sebesar 13″ yang masih bisa disisipi sebuah buku setebal 300-an halaman.
Apabila dari luar terkesan bold dan gahar, maka interior Kalibre Shooter Pro ini terlihat lebih feminin dengan warna kuning ‘Amber’ yang mendominasi.
Gahar di luar, Golkar di dalam.
FRONT SIDE
Untuk bagian depan, Kalibre menyematkan logo utama berbahan dasar metal (besi, bukan aliran musik) pada bagian kiri atas, sementara tulisan “Kalibre”, nampak gagah terbordir pada salah satu kantung (dari dua buah kantung depan) di sisi kanan bawah. Berhubung hampir semua perabotan fotografi saya sudah masuk ke dalam kompartemen utama, maka saya memanfaatkan dua kantung ini untuk membawa obat-obatan, dan beberapa kosmetik.
Hey, fotografer juga perlu tampil sehat dan menarik, bukan?

Sementara, pada tengah-tengah bagian depan Kalibre Shooter Pro, terdapat juga tripod holder yang dapat dibongkar-pasang dan diatur ketinggiannya, tergantung jenis tripod yang dimiliki.
BACK SIDE
Nyaman-tidaknya sebuah tas punggung, adalah tergantung teknologi back system yang dimilikinya. Untuk Kalibre Shooter Pro, secara umum, back system yang digunakannya sudah cukup baik dan nyaman digunakan untuk berjalan jauh. Hal ini didukung dengan material ‘Double Mesh’ yang empuk dan fasilitas “Quick Lock” yang mampu mengatur tinggi rendahnya torso tas guna menyesuaikan postur tubuh penggunanya.
Untuk menambah kenyamanan ketika membawa beban berat, Kalibre Shooter Pro juga memiliki fasilitas body strap dan belt strap (yang dapat diatur ketinggiannya) yang mendukung back system tas ini. Fitur lain yang tak kalah menarik adalah, adanya webbing pada shoulder strap untuk mengaitkan beberapa perintilan jika diperlukan, dan adanya kantung pada body strap yang dapat digunakan untuk menyimpan baterai cadangan, sehingga kamu tidak perlu membuka tas terlebih dahulu hanya untuk mengambil baterai.

Walaupun sebenarnya tidak begitu berpengaruh, namun saya menemukan bahwa load lifter strap yang terdapat pada bagian atas shoulder strap tidak terlalu berpengaruh adanya, dan hanya terkesan formalitas, karena sedikit seret ketika saya gunakan. Selain itu, menurut saya pribadi, material dan desain backsystem yang digunakan pada Kalibre Shooter Pro ini kurang terkesan “mahal” dan menjadi sedikit timpang dengan bagian depannya.
RIGHT SIDE

Pada sisi kanan tas, terdapat sebuah kompartemen dengan kantung-kantung kecil di dalamnya, dan bottle pocket berkolor di luar serta compression strap di atasnya. Saya menggunakan kompartemen ini untuk menyimpan powerbank dan beberapa gulungan kabel data, sementara compression strap-nya, saya gunakan untuk menggantung jaket yang saya bawa.
Sah-sah saja kan?
LEFT SIDE
Sisi kiri Kalibre Shooter Pro, hampir identik dengan sisi kanannya, dengan kompartemen kecil, bottle pocket berkolor, dan compression strap yang sama. Namun, beda utama left side compartment yang memiliki bordir bertuliskan “Shooter Pro” ini adalah adanya ‘quick access’ yang dapat digunakan untuk mengambil kamera utama langsung dari kompartemen ini!
Tinggal buka retsleting, dan voila! muncullah kamera utama secara malu-malu, tanpa perlu membuka bottom loader Kalibre Shooter Pro.
Sekadar saran, harap hati-hati apabila sedang melewati daerah rawan, dengan posisi kamera utama terletak pada kompartemen ‘quick access’ ini. Solusinya adalah menggembok retsletingnya dan menjaga barang bawaan dengan baik.
TOP

Apabila dilihat dari sisi atas, terdapat beberapa hal yang dapat digarisbawahi dari Kalibre Shooter Pro ini, yaitu (dimulai dari belakang ke depan):
- Webbing untuk menggantungkan tas. Hanya lakukan apabila kondisi tas kosong, jangan gantungkan tas apabila terdapat batu kali di dalamnya.
- Slot untuk memasukkan laptop dan dokumen yang akan dibawa. Jangan lupa untuk menutup retsletingnya setelah memasukkan barang ke dalamnya.
- Handle untuk menenteng tas secara manly. Jangan tenteng tas ini di dalam mal, walaupun kamu adalah ibu-ibu pejabat sekalipun. Ingat, ini tas punggung, bukan handbag Louis Vuitton.
- Kompartemen kecil, yang merupakan kompartemen terbesar kedua. Gunanya untuk membawa keperluan harian lainnya. Saya bisa menggunakannya untuk membawa monopod, gorilla pod, kolor, iPod, dan beberapa potong kaus.
- Kompartemen yang saya sebut sebagai sunglasses compartment, tempat saya meletakkan kacamata dan beberapa buah baterai cadangan.
BOTTOM

Sementara dari sisi bawah, akan terlihat penampakan water resistant material yang menjadi alas Kalibre Shooter Pro. Gunanya adalah, tentu saja, untuk menahan rembesan air yang mungkin masuk apabila kamu meletakkan tas ini secara sembarangan.
Kemudian terlihat pula sepasang retsleting kompartemen utama yang memiliki sistem bottom loader, sepasang compression straps yang dapat digunakan untuk membawa sleeping bag atau tripod yang berukuran besar, dan sebuah retsleting kecil yang menutup kantung berisi rain cover berwarna kuning Golkar di dalamnya.
CONCLUSION

Beli Kalibre Shooter Pro, jika:
- Kamu menginginkan tas kamera berkonsep urban, yang terlihat seperti tas kamera, dan dapat membuatmu terlihat seperti fotografer profesional.
- Kamu mendambakan tas kamera dengan fitur yang lengkap dan harga yang bersaing.
- Kamu mencintai produk-produk dalam negeri.
Jangan beli Kalibre Shooter Pro, jika:
- Kamu mencari tas kamera yang terlihat tidak seperti tas kamera.
- Kamu hanya mempunyai sedikit gawai yang sebenarnya dapat dibawa tanpa tas kamera khusus sekalipun.
- Kamu tidak punya uang.
Saat ini, Kalibre Shooter Pro tersedia di berbagai store Kalibre yang tersebar di seluruh Indonesia dengan harga pasaran Rp1.349.000,- yang menjadikannya varian Kalibre paling mahal, walaupun dapat dibilang harganya bersaing dengan berbagai tas kamera di kelasnya.
Ketika membeli, kamu juga akan mendapatkan garansi terbatas selama satu tahun yang berlaku untuk kesalahan manufaktur, bukan kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian kamu ataupun bencana alam.
Nah, cukup menarik bukan?
*)gawai, adalah terjemahan dari gadget.
Tagged: Kalibre, Shooter Pro, Tas Kamera
Tasnya keren. Malah kayak tas backpack biasa buat kantoran atau main-main ahahhahah
LikeLike
Ahahaa masa sih? kayaknya malah kayak tas kamera banget (ya emang sih) 😛
LikeLike
“Kamu tidak punya uang.”
Iya, mahal kak 😦
Tapi keren sih kalo punya, hehe..
LikeLike
Ahahaha, kalau untuk harga tas kamera sebenarnya sih rata-rata, bukan yang mahal banget hehe.
Keren yaaa 😀
LikeLike
model bottom loader gini nih yg aku suka… jd rapi nyusunnya… tp ttp ada quick access, keren ihhh :D..
LikeLike
ehehe iyaaa, bottom loader lebih enak ya daripada top loader musti ngerogoh-rogoh haha.
Quick Access asal hati-hati aja jangan sampai kemalingan 😛
LikeLike
Pertama baca harganya, entah itu kenapa angka pertama gak kebaca. Pas baca ulang lagi, baru keliatan. Seandainya kasir yang begitu.
LikeLike
(((SEANDAINYA KASIR YANG BEGITU)))
Menurut kamu gimana harganya kak?
LikeLike
Kalo harganua seperti yg pertama, langsung membelalak muraaaaaah bangeeeeeet, trus langsung mau beli.
Pas ud baca yg kedua kaliny, manggut manggut trus mbatin, ya wajarlah, nantinya yg diisi di tas itu kan juga lebih mahal mahal. Sepadan lah.
LikeLike
Iyaaa, kalau tas gadget sebenarnya harga di atas sejuta itu wajar banget sih, malah kalau di bawah sejuta justru harus dipertanyakan materialnya ahahaha.
LikeLike
Benaaaar. Tapi kamera lensa dan printilanku gak banyak sih, jd belum pake backpack
LikeLike
Hihi iyaaa, kalau masih dikit, bisa beli pouch pouch kecil aja biar rapih, terus masukin ke backpack deh 😀
LikeLike
Mz, kok kurusan, sih? Resepnya dong. Eh salah tema, yaaa
LikeLike
HAHAHA SALAAAAHHHH!
Gak kok, perutnya tetap membuncah mz :3
LikeLike
Kalau ada versi warna-warni pasti lucu.
LikeLike
Hmm, menarik menarik. Tapi Kalibre kayaknya banyakan hitam – abu gitu warnanya haha.
LikeLike
Mas, kamu kurusan yoooo
Tas nya ada warna2 manja nya ngak ??? kalo item semua kok kurang sexy kalo di foto hahaha
LikeLike
Ah masih kurusan kak cumi kok hahaha.
Nga ada warna-warna manja kak, justru yang item itu yang perkasa kak.
LikeLike
mz selain kurusan juga keliatan manly banget loh di fotonya.
setuju sama komen yang lain, walopun gw ga punya kamera tapi alangkah indahnya kalo tas ini ada varian warna pink nya.
LikeLike
Hmm, manly ya? Berarti brewok sama kumis biarin aja ya? Hahaha.
Kalau pink ntar gak ada yang beli gimanaaa :(((((
LikeLike
boleh dong tasnya
LikeLike
Mau prelovednya mas? Hahaha.
LikeLike
Kalo uangnya gak cukup buat beli kalibre
jual kameranya, buat tambahan. #CandaanOmOm
LikeLike
Hahaha! Bisa bisa! Dasar om-om 😀
LikeLike
Kamu kok kliatan makin caem kalo pakai tas gede gitu beb..
LikeLike
Ah ica aja kamu bang :3
LikeLike
Iyaaa benere, fotoin aku dongg *adamaunya
LikeLike
Tapi barter videoin aku ya baaang ❤
LikeLike
Kamu fotoin aku dulu ya bang *gakabis2
LikeLike
Duh, baca ini malah jadi pengen. Beli tasnya aja dulu kali yah, kamera belakangan aja buakaka
LikeLike
Wahahahaha, mubazir dong tasnyaaaa 😛
LikeLike
tasnya cakep
LikeLike
maacihhhh! Akunya engga?
LikeLike
malah jd ngitungin harga lensa-lensa nya,…wajar lah klo tas nya seharga segini, kurang dari 3% dari harga barang2 di dalam nya. nice review mas ariev
LikeLike
Woahahaha, yah jadi ketahuan deh harganya haha!
Iya, sebenarnya masih wajar ya soalnya dibeli untuk melindungi aset aset itu hehe.
Thank you 😀
LikeLike
wah cakep juga ya modelnya eh tasnya
LikeLike
Ah icaaaa ajaaaa~
LikeLike
Kakkk .. tinggal pakaiannya item2 aja sih, biar keliatan spt Matrix 😀
Anyway, keren sih tasnya, emang cocok buat yg udah punya gadget akih yo 😉
LikeLike
Kalau item-item semua, ntar langsung ngelayat kaaak huhuhu.
Iyo kak cocok, mau tasnya kak? 😛
LikeLike
TASNYA BAGUSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.. AAAKKKKKK!
LikeLike
AAKKKKKK! MASA SIHHHHHHHH?
LikeLike