
Bau kurang sedap tercium dari dalam shuttle bus yang membawa saya dari Colmar Tropicale menuju Berjaya Times Square, Kuala Lumpur. Saat itu hanya ada enam orang di sana, empat orang turis di jok belakang, saya, dan si supir di depan saya. Empat orang di belakang saya cantik-cantik (termasuk si pria), sehingga saya berpikir tidak mungkin cantik-cantik kok bau. Si supir yang tampil dandy dan necis, duduk agak jauh di depan. Maka praktis, tinggallah saya sendiri yang duduk sebagai tersangka.
Duh. Bau tersebut semakin terasa dekat ketika saya mengangkat tangan ke atas.
Oh shit, ternyata akumulasi tindakan lari-larian –demi mengejar jadwal shuttle bus— dari Bukit Bintang ke Berjaya Times Square tadi siang ditambah joget-joget –karena saya ditarik ke panggung oleh salah seorang penari– di Colmar Tropicale telah membuat badan saya berkeringat dan mengeluarkan bau kurang sedap.
Seusai turun dari shuttle bus, saya segera bergerak menuju Sunshine Bedz, hostel tempat saya menitipkan backpack, sebelum berkemas dan bertolak kembali menuju Low Cost Carrier Terminal (LCCT). Malam itu saya berencana menginap di bandara, karena early flight keesokan harinya dijadwalkan akan membawa saya terbang ke Myanmar.
Lantas, bagaimana dengan masalah bau badan yang saya katakan di atas? Inilah beberapa tips praktis (mandi a la traveler) untuk mengatasinya.
1. Cari Kamar Mandi
Langkah pertama adalah mencari kamar mandi, ya, karena seorang traveler haruslah tetap menjadi orang yang bermartabat dengan tidak mandi di sembarang tempat seperti di pasar, di dalam bus, ataupun di depan patung Merlion. Kamar mandi dapat ditemukan pada tempat-tempat umum, seperti restoran, terminal, maupun pemandian umum/onsen apabila kamu kebetulan berkunjung ke Jepang. Namun apabila kepepet, maka toilet pun dapat digunakan untuk mandi asalkan ada air yang tersedia (saya tidak membahas mengenai mandi kucing di sini).
Saya sangat menghargai bandara yang menyediakan kamar mandi untuk para pelancong yang singgah, dan saya girang bukan kepalang ketika menemukan shower room di LCCT yang disediakan secara gratis. Sepanjang pengamatan saya, ada dua buah shower room –untuk pria– di LCCT, satu di toilet luar (sebelum masuk gerbang keberangkatan) dan satunya lagi di toilet pada boarding room.
Karena jumlahnya yang terbatas, maka kita harus sabar ketika ingin menggunakan kamar mandi pada tempat umum, dan karena peminatnya banyak, maka kita harus mandi sesingkat dan sepraktis mungkin. Urusan menggosok gigi, bisa dilakukan pada wastafel, dan tidak harus dilakukan di kamar mandi. Sementara urusan menyanyi, dapat dilakukan di tempat karaoke.
2. Telanjang
Langkah pertama setelah mendapatkan kamar mandi, adalah telanjang. Jangan mandi dengan busana melekat kecuali kamu sedang syuting film Bollywood pada adegan joget-joget di bawah hujan, dan jangan paksakan untuk mandi di bawah hujan, kecuali kamu adalah pengikut setia Natasha Bedingfield yang menyarankan untuk “feel the rain on your skin“. Bukalah pakaian dengan perlahan dan hati-hati supaya tidak rusak atau robek, kemudian gantungkan pada tempat yang tersedia atau gulung dan tempatkan pada tempat yang sekiranya kering, apabila tidak ditemukan adanya gantungan.
Setelah benar-benar telanjang tanpa sehelai benang yang melekat, mulailah membasahi tubuh dengan alat bantu yang tersedia, seperti shower, gayung dan ember, atau bahkan bidet. Just Bidet..bidet..bidet..bidet! (nyanyikan dengan irama lagu Beat It dari Michael Jackson).
Tip apabila kamu kebetulan sedang mandi di onsen dan telanjang bersama dengan banyak orang adalah, tetap percaya diri dan menatap penuh semangat ke depan. (lengkapnya dapat dibaca di sini)
3. Mandi dengan Sabun yang Cocok
Langkah pertama setelah basah, adalah nyabun. Nyabun di sini berarti memoles seluruh tubuh (kecuali muka ke atas, karena muka membutuhkan penanganan yang berbeda, sementara rambut bisa dipoles dengan sampo) dengan sabun, bukan hanya satu bagian tubuh, if you know what I mean. Kebanyakan orang memulai nyabun dari perut, sementara sebagian besar pria memulai aktivitas nyabun dari bawah perut. Mohon abaikan kalimat sebelum ini.
Bagi seorang traveler, membawa sabun cair akan lebih praktis dibanding sabun batang yang akan licin dan lembap seusai digunakan. Saran saya, pilih sabun cair yang sesuai dengan kebutuhan karena saat ini ada banyak sekali sabun cair yang beredar di pasaran, di mana salah satunya adalah produkan Original Source yang baru saja masuk ke pasar Indonesia akhir tahun lalu.
Beberapa varian yang dimiliki Original Source misalnya adalah Mint and Tea Tree yang memiliki sensasi dingin menggelitik, Lemon and Tea Tree yang memberikan kesegaran seketika, Vanilla Milk and Raspberry yang menawarkan sensasi kelembutan, hingga British Strawberry yang menjajakan sensasi kesegaran. Dan pilihan saya, jatuh kepada Original Source Black Mint for Men yang mempunyai sensasi segar penuh energi. Oh iya, selain itu, produk pilihan saya juga aman digunakan untuk rambut, sehingga sangat praktis ketika dibawa traveling.
Ketika memoleskan sabun ini pada sekujur tubuh yang telah basah, basah, basah, saya langsung merasakan rasa segar, dingin, menggelitik, dan semriwing terutama pada area-area tertentu. Ahay! Dan kesegaran yang diberikannya, praktis, menggugurkan bau badan dan daki yang sudah bersemayam selama dua hari.
Tip terakhir untuk nyabun, jangan lupa dibilas.
4. Gunakan Handuk Berbahan Microfiber
Langkah pertama setelah nyabun dan berbilas adalah mengeringkan diri menggunakan handuk (bukan hasduk). Sebenarnya tidak harus handuk berbahan microfiber, bisa juga yang berbahan seperti babat sapi maupun chamois seperti Kanebo®, namun saya menyarankan handuk berbahan microfiber demi alasan kepraktisan. Handuk ini sangat tipis, ringan, dan memiliki daya serap yang sangat tinggi. Saking tipisnya, handuk (ukuran medium) ini dapat dilipat-lipat dan masuk ke dalam kantung kecil seukuran genggaman tangan orang dewasa.
Saya yakin, setelah telanjang dan benar-benar bersih, Ebiet G. Ade akan bangga pada kita.
Setelah selesai mandi, masih ada beberapa tips praktis untuk menambah rasa percaya diri yang bisa kamu manfaatkan ketika traveling, check these out:
1. Jangan Lupakan Deodorant
Gunakan deodorant di dan hanya di ketiak. Gunanya adalah untuk mencegah produksi keringat berlebih dan bau badan yang muncul melalui ketiak. Jenis yang beredar saat ini adalah berbentuk stick, roll on, dan spray. Pilih sesuai kebutuhan kamu, namun kalau saya lebih suka yang jenisnya stick (deodorant, bukan stick yang lain. -red). Oh iya, ada deodorant yang mengklaim dapat memberikan perlindungan hingga 48 jam –sehingga dapat membuat penggunanya bebas mandi selama dua hari– namun menurut pengalaman saya, itu hanya bekerja jika penggunanya diopname selama dua hari.
2. Pakai Disposable Underwear
Membawa underwear berbahan kain ketika traveling dalam waktu singkat, hanya akan merepotkan dan memberatkan. Solusinya, pakai disposable underwear yang merupakan underwear sekali pakai, atau dua kali jika kamu pengin irit, atau tiga kali jika kamu sedang dalam program KPR. Cukup pakai – nikmati – buang, like a boss.
3. Ingatlah Berpakaian
Celana dalam saja tidak cukup, karena ingat, kamu bukanlah Ade Rai yang memiliki otot-otot perkasa yang membuatnya percaya diri. Untuk itu, berpakaianlah seperti layaknya manusia modern. Untuk seorang traveler pakailah pakaian yang santai, tidak perlu dengan gelang dan cincin bertumpuk seperti Tessy, maupun kostum superhero seperti Iron Man dan Hulk.
4. Selalu Tempatkan Cairan dalam Botol-botol Kecil
Yang terakhir, tempatkan peralatan mandi dalam satu tas/washbag sehingga praktis dan rapi. Kamu tidak akan kesulitan dalam mencari perabot mandi dan kecantikan apabila semuanya tersusun rapi dalam satu tempat. Kemudian, yang paling terakhir, tempatkan cairan kecantikan yang kamu bawa dalam botol-botol berukuran maksimal 100 ml (sesuai aturan penerbangan) guna menghindari kecurigaan petugas bea cukai di bandara. Apabila susah mencari botol-botol kecil, beli saja perabot kecantikan yang memang sudah dikemas dalam ukuran kecil dan siap bawa.
Praktis!
Sekian tips mandi dari saya, semoga bermanfaat bagi manusia modern, dan yakinlah bahwa mandi adalah kegiatan yang penting dari sebuah rangkaian aktivitas jalan-jalan.
Ada yang mau menambahkan? Monggo ditambahkan di Comments.
Maka mandilah,
sebelum kamu dimandikan.
“Gunakan deodorant di dan hanya di
ketiak.” pengalaman make di bagian tubuh yg lain kah, mas? :))
LikeLike
Siapa tahu ketuker sama yang lain kalau sama-sama gondrong, hahaha.
LikeLike
jadi ternyata mas ariev……… ah sudahlah *abaikan
LikeLike
ternyata … ganteng?
LikeLike
ternyata suka telanjang di tempat umum *tutup muka pake tangan *jarinya renggangin dikit buat ngintip
LikeLike
Gw termasuk orang yg males mandi kalo travelling tp tetep aja wangi dan aura ketampanan tetep terpancar berkat susuk kuda binal 😉
Btw gw ngak nyaman banget paje disposable uw, serasa ada yg ngak klik di dalam hehe. Jd kemana- mana selalu CD yg utama di bawa. Dan pake handuk kanebo sudah gw lakuin sejak 2004 silam karna praktis ngak makan tempat di tas
LikeLike
Om Cumi bagi susuknya dong 😦
Kalau disposable buat gue praktis sih, coba lu pakai yang kayak di gambar tapi yang made in Japan, best so far buat gue itu kayak yang ori. Kalau handuk kanebo sama micro fiber itu beda kan ya? *salut sama yang udah pakai dari lama*
LikeLike
satu lagi yg wajib ..kalau lewat duty free mampir bagian kosmetik, semprot2 parfum tester paling mahal..gratis, ..kalau cewe bisa sekalian oles2 lipstick tester….nambah2 blush on biar tetap wangi dan fresh biarpun gendong2 ransel 🙂
LikeLike
Waini nih, boleh dicoba sarannnya!
PS: Harus putusin urat malu dan gak enak-enakan dulu yah.
LikeLike
Saya biasa sempak side A dan side B kalo lagi darurat 😀
LikeLike
AHAHAHASAMAHAHAHA!
LikeLike
Maka saya mandi. Sebelum saya dimandiin. 😥
Dingin. Dingin. Dimandiin. Nanti masuk angin.
Ini nih bonus video :
muahahaha.
ini lho ember.. ini lho kran.. ini lho tukul waktu belum terkenal..
LikeLike
BAAHHH, DIA PAKAI NYARI VIDEONYA, HAHAHA!
Iya Tukul sekarang terkenal ya, Joshuanya yang agak kurang. #RESPECT
LikeLike
yah. gimana lagi. puber 😥
eh mas asli semarang ya..
http://matantya.wordpress.com/2014/02/19/sekarang-semarang-another-impulsive-trip/
lengkapin review kuliner nya dong. biar tambah accurate.
LikeLike
Hihi iyaaa, nanti aku cek ya! 😀
*padahal aku jarang kulineran di Semarang*
LikeLike
Ahaha gara2 baca tuitnya ttg sabun Original Sourcenya akhirnya skrg aku bawa itu deh ke Philippines. Blm diperawanin tapinya, awas yak kalo ngga enak…hehe.
LikeLike
Kalau gak, ntar aku yang perawanin … sabunnya.
ENAK KOK ENAK!
LikeLike
Hayo mandi mandi!!
LikeLike
gak mau gak mau! *lah*
LikeLike
#guyur pake aer es
LikeLike
hahaha biasanya aku selalu sedia tissue basah dan dry shampoo kalo lagi traveling. Gak sempet mandi? lap2 pake tissue basah aja, gak sempet keramas? semprot rambut pake dry shampoo aja, insya Allah tetap wangi dan memikat sepanjang hari x))))
LikeLike
Tissue basah: checked
Dry shampoo …? ITU APAAA? *belum pernah tahu* Kayaknya praktis yah?
LikeLike
ada kaaak, tinggal semprot2 di rambut kayak hairspray gitu trus rambut jadi gak berminyak lagi…praktiiis *kok kayak sales obat gini ya*
LikeLike
Akk, kok aku belum pernah lihat sih yang begituan? Mau dong! :p
LikeLike
kalau eike nggak suka pake deodorant, kayak lengket2 gitu di ketiak hehehe..
mending semprot parfum deh.. tahan lama booo … 🙂
LikeLike
Wah, aku malah belum pernah pake parfum di ketiak. Rasanya gimana? Bisa memicu kanker gak sih itu? Hahaha.
LikeLike
kalau di semprot ke ketiak gitu kan kayak nyeesss dingin2 gitu hehehe….
kalau pemicu nggak tau yaaa… tapi alhamdulillah aman2 aja … hehehe …
LikeLike
Hihi iya kapan-kapan cobain ah, tapi kalau parfumnya mahal sayang juga yah :p
LikeLike
kalo saya ga sempat mandi biasanya cm usap2 pake tissu basah. lebih irit tempat. hehehe
LikeLike
Umm, tisu basah ya? Boleh juga nih dicoba 😀
LikeLike
drpd pakai Disposable Underwear lbh baik beli CD aja, lumayan buat nambah2 koleksi di rumah. :))
LikeLike
Berat boooosss! Belum nyucinya kalau pas traveling.
LikeLike
Original Source kemasan 50 ml itu bisa buat brp kali mandi ya bro?
LikeLike
Punya gue belum abis-abis nih bro. Paling sekali mandi 2-3 ml* kali ya.
*ml = mililiter, bukan yang lain.
LikeLike
iya ml = mililiter
awet bgt, itu mandi nya bukan mandi kucing kan?
atau bukan mandiin dede nya doang.
😀
LikeLike
HOY HOY!
SANA KE MANGGA BESAR AJA SANA MANDI KUCING!
😀
LikeLike
itu kesian mas sopirnya 😐
LikeLike
sompret 😦
LikeLike
Paling ribet soal mandi dan minimalisir bawaan itu kalo traveling nya kena pas mens. Rrrrrggggghhhhh.
Traveler2 cewek yg baca dimari boleh donk share tips n trick nya
*sorry malah numpang 😉
LikeLike
Iya sih cewek mens yah, terus marah-marah, AARRGGGHH!
*lah malah ikutan numpang juga* 😀
AYO YANG LAIN SHARE DONG!
LikeLike
Iya sih, bawaan akan lebih banyak buat cewek klo lagi gitu. Disposable underware bisa sekalian dilapisin tuh, pake pemba**t yang tipis aja 😀 . Klo tips soal mandi kayaknya udah dipaparin diatas hehe,keseringan di hotel, jadi kadang bawa perlengkapan mandi terbatas soalnya pakai yg disediain hotel aja. Perlengkapan mandi juga bawa dalam botol kecil or kadang ada produk yang ngasih bonus produk yang lebih kecil (misalnya beli parfum dapat miniatur/sample botol yang berisi parfum yang sama) kan lumayan buat ngurangin bawaan 🙂 atau kalau traveling ama temen, bisa janjian misalnya soal pasta gigi, salah satu aja yang bawa yang satu lagi bawa item yg lain yang bisa di share, sampo misalnya.
LikeLike
Oh iya, biasanya kalau cewek bawa panty liner gitu kan yah? Hihi.
Iya kalau di hotel, aku juga cuma bawa deodorant sama parfum aja biasanya. Nah, yang ide sharing perlengkapan mandi lucu juga nih. Aku malah belum pernah begitu, biasanya pada bawa sendiri-sendiri.
LikeLike
Klo panty agak kurang cocok klo lagi awal dapet (berasa gmn gitu bahas ama cowo 😀 ) soal sharing, awalnya karena lupa bawa akhirnya minta punya temen (tapi buat item yg bisa di share aja) bisa juga buat barang lain, misalnya charge hape or kamera yg kebetulan sama. Tapi klo travelingnya sendirian musti bawa sendiri *ya iyalah*
LikeLike
mas mas, itu disposable underware yang warna biru (jess) sama yang warna ijo (jen) bedanya apa selain jess dari jepang dan jen dari korea? ;p
LikeLike
Yang Jess (Jepang) lebih tebal materialnya, gak gampang robek. Kolornya juga lebih elastis. Highly recommended buat disposable underwear.
LikeLike
belum pernah nyobain mandi bebek di bandara nih, kalo cuman sikat gigi sih sering hehehe
LikeLike
Sikat gigi sih di washtafel aja :p
LikeLike
Toss! Gue juga suka masukin sabun/sampo ke botol-botol kecil bekas sabun/sampo hotel, apalagi kalo cuma pergi beberapa hari, biar nggak repot bawa botol 100 ml gitu.
Oh iya Rief, beli handuk microfiber dimana yak sekarang? Semenjak hilang peredaran dari Ace Hardware..nggak tau beli dimana.
LikeLike
*toss*
Kalau di Jakarta, coba ke Travelogue, dia ada 3 ukuran kalau gak salah. Tapi ya itu, kadang habis. Kayaknya mulai booming nih microfiber towel.
LikeLike
mas bisa kasi info beli handuk snugpak di indonesia dimana yah…saya sudah tanya sama prof. google gk nemu juga…bisa tolong dibantu kalau ada info nya, thanksss
LikeLike
Aduh, itu aku juga gambarnya hasil googling, hahaha.
Kalau sekarang aku pakainya keluaran GO Travel, bisa dibeli di Travelogue.
LikeLike
mas, kamu dapet original source yang 50 ml dimana ? imut imut kayak semut tapi susah nyarinya 😦
LikeLike
Lho kamu di mana sih? Di Guardians Jakarta banyak kok.
LikeLike
aku di hatim… eh di Jakarta mas.
hora honoooo…
yg kemasan gede sih banyak, tapi yg cuilik cuman pernah nemu sekali… ga lengkap pula variannya.
LikeLike
Wah ono kok, coba ke Senayan City deh. Kemarin aku nemu.
LikeLike