Saya yakin jika saya bertanya kepada orang-orang yang sudah pernah ke Singapura tentang bagaimana metode yang digunakan untuk menjelajah Singapura, pasti 90% dari mereka akan menjawab menggunakan kereta dalam kota atau yang sering disebut dengan MRT (Mass Rapid Transit) maupun bus kota, sementara sisanya memilih golput. Hal ini sangatlah wajar, mengingat mudah dan murahnya mencapai tempat-tempat tertentu di Singapura dengan MRT, juga karena tingginya harga mobil di Singapura yang tidak terjangkau oleh orang-orang yang berlibur ke Singapura. Angka 90% tadi, termasuk saya. Namun semua berubah, pada kunjungan terakhir saya ke Singapura beberapa waktu lalu. Pada kunjungan saya bersama para pemenang Skyscanner Bloscars Award 2014 dari Indonesia tersebut, saya mencoba beberapa cara yang mungkin jarang digunakan turis-turis (terutama, yang berasal dari Indonesia) untuk menjelajah Singapura,…
