“BANGUN WOY, SEKARANG GILIRAN LU!” Seru Abdi sambil mencolek tubuh saya dengan gemas. Saya membelalakkan mata, mencoba mengingat di mana saya berada, dengan siapa, dan semalam berbuat apa. “GILIRAN?” Apakah kali ini saya akan digilir? Oleh tante mana lagi, atau justru oleh om-om langganan yang berada di mana lagi. Sementara itu, Jack masih saja sibuk menggambar inci demi inci kemolekan tubuh saya. *** “Nanti jam berapa, mulai syutingnya?” Tanya saya ke Abdi, siang hari itu, melalui layanan pesan singkat berbayar di telepon genggam saya (Yang biasa disingkat menjadi: SMS). “Jadwalnya jam 4 sudah mulai.” “Wah, aku baru jam 5 balik kerjanya. Bisa nego gak?” Dan kemudian negosiasi pun berlanjut, dengan hasil akhirnya adalah, segera menuju ke lokasi setelah jam pulang kantor. Akhirnya jam pulang…