Jawabannya adalah tidak ada, apabila kamu mengartikan karnaval sebagai iring-iringan marching band, beserta dengan penari-penari bebusana glamor yang dilanjutkan orang-orang berpakaian gelap berjalan di atas kuda lumping sambil dipecut oleh Christian Grey. Hari itu Sabtu 25 April 2015, hari di mana Asian African Carnival digelar mulai pukul 13.30 di Bandung sementara saya, pada waktu yang sama masih berada di Trans Studio Mall usai menghabiskan pagi yang mendebarkan di Trans Studio Bandung. “Yuk kita berangkat.” Ajak tim Indonesia Travel kepada saya, juga kepada rekan blogger dari negara-negara lain yang hadir di Bandung dalam rangka peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Dan tak perlu waktu lama bagi kami untuk tiba di pelataran Grand Royal Panghegar Hotel, yang merupakan titik awal petualangan kami siang hari itu. Di sana,…