
“Pesan apa, Pak?” Sang pelayan melempar tanya dengan wajah malu-malu.
“Mie Aceh satu, Mas.” Jawab saya, tak kalah memalukan. “Yang spesial, dengan daging dan udang.”
“Rebus, atau Goreng, Pak?”
Saya sempat berpikir sejenak, sebelum memutuskan bahwa saya memesan “Tumis, Mas.”
Tak perlu menunggu lama, pesanan saya pun datang. Sepiring mie tumis khas Aceh, dengan kuah kaldu beraroma rempah yang kental kecoklatan, lengkap dengan daging, udang, timun, dan emping yang tersaji manis. Jika ingin lebih nikmat, tambahkan perasan jeruk nipis serta potongan bawang merah dan cabe rawit yang disajikan terpisah.
Nyam!
Di rumah makan yang terletak di bilangan Bendungan Hilir Jakarta Pusat ini, Mie Aceh — bersama dengan sambal ganja dan ayam tangkap — memang menjadi primadonanya. Hanya dengan dua puluh dua ribu rupiah, kita bisa menikmati kenikmatan sepiring mie aceh spesial ini. Dan saking lezatnya, konon para pejabat Aceh, mulai dari Gubernur hingga Bupati yang kebetulan sedang bertugas di Jakarta sering mampir ke tempat ini.
Lantas, apakah pesona yang ditawarkan sepiring Mie Aceh ini seindah dengan daerah asalnya, Aceh?
Adis, Seorang backpacker asal Bandung, mengatakan bahwa tak banyak tempat yang bisa bikin dia menganga sampai liur menetes bergalon-galon, dan Sabang — yang terletak di wilayah Aceh — adalah salah satunya.
Sabang, telah membuat Adis jatuh cinta dengan lautnya yang berwarna hijau toska, terumbu karang yang cantik, dan ikan yang berwarna-warni. Saking terpesonanya dengan batu karang yang berwarna-warni, dia memuji Tuhan yang telah dengan telaten memberi warna yang berbeda pada setiap inci bebatuan itu.
Keren!
(Catatan: Abaikan perkataan Adis yang mengaku telah jatuh cinta dengan ikan di laut)
Pemandangan yang indah akan menyegarkan mata dan makanan yang lezat akan memanjakan perut. Bagi seorang traveler, tak ada yang lebih menyenangkan selain mendapat kepuasan mata dan perut ketika traveling. Dan kepuasan ini bisa kamu dapatkan dengan cara mengunjungi Aceh.
Sehubungan dengan Tahun Kunjungan Wisata atau Visit Aceh Year 2013, @iloveaceh mengadakan Lomba Menulis di Blog 2013 yang bertujuan untuk mengenalkan Aceh secara khas lewat tulisan dan gambar yang tidak banyak dilihat orang, mulai dari pedesaan sampai dengan berbagai destinasi yang belum diketahui orang banyak. Dari lomba ini, nantinya akan dipilih tiga orang pemenang untuk mengikuti rangkaian acara HUT #3thiloveaceh di Banda Aceh pada tanggal 23 Februari 2013.
I Love Aceh sendiri, adalah sebuah komunitas yang lahir dari maraknya penggunaan media sosial — dalam hal ini Twitter — di Aceh, dan sekarang berkembang pesat menjadi pusat informasi di Aceh pada khususnya dan masyarakat luar pada umumnya.
Dari sabang sampai merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia kita yang indah ini membentang dari Sabang di Aceh, hingga Merauke di Papua. Semua berawal dari Tugu Nol kilometer di Sabang yang diprakarsai pendiriannya pada tahun 1987 oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi pada waktu itu, Prof. DR. ING. B.J Habibie. Di sinilah Indonesia bermula, dan di sinilah saya akan memulai petualangan yang baru bersama pesona sepiring Mie Aceh, segera.
Can I get an Amen? Or two, or more.
Tagged: Aceh, Mie Aceh. I Love Aceh, Sabang
Ngaminin aja deh.
LikeLike
Asyiiik, komen nomer satu bakal dapet hadiah hiburan klo tulisan ini menang 😀 *bahakak*
LikeLike
Asiikkk, semoga menang ya, ntar ditraktir Mie Aceh deh… Makasih Aminnya 😀
LikeLike
Ameen.
LikeLike
Bah. Perasaan kek pernah baca judul postingan ini, eh, ternyata baca notif semalem sambil nglindur.
Moga2 menang ya.. Amin.
Ajak2 kalo menang. (–,)9
LikeLike
Kalau boleh ajak dua orang, maka kamu ada di urutan…1.436.696-1.436.695.
Well, thanks doanyaaa ^^
LikeLike
satu hal yang terlewat saat saya berada di aceh adalah
“makan mie aceh di aceh”
semoga saja nanti dapat kesempatan lagi kesana
.
mampir juga ya…
salam celoteh backpacker
^_^
LikeLike
Halo Mas,
Semoga saya bisa menikmati Mie Aceh kalau suatu saat berkunjung ke Aceh, hehehe.
Salam kenal juga ^_^
LikeLike
semoga ada kesempatan buat mas biar bisa ke aceh ya…
banyak hal indah di sana…
^_^
LikeLike
Smoga menang yaaa !!! Saya juga ingin ke Aceh… kapan ya saya kesana 🙂
LikeLike
Aamiin, semoga bisa menang, dan semoga kamu bisa ke Aceh juga! 😀
LikeLike
AMENNNNNNN 1,1/2 aja tapi
LikeLike
HISSSHHHHHH!
LikeLike
bang, saya ngikutin kamu di twitter, tapi ini kali pertama saya baca postingan di blog abang, saya di Jambi dan di sini cukup banyak yg jualan mie Aceh, saya bukan penggemar mie, tapi because of this posting, i’ll try. Penasaran apasih rasanya mie aceh. Thanks.
LikeLike
Halo Rifqia,
Cobain dong Mie Aceh, rasanya pedas unik dan berkaldu kental. Enak. Semoga suka!
PS: Baca-baca postingan lainnya yaaa!
LikeLike
kalo baca tentang aceh saya jadi inget ini –> http://marischkaprudence.blogspot.com/2012/11/budget-27-juta-seminggu-di-pulau-weh.html
ikut ngaminin, semoga menang kakak
LikeLike
Aamiin, iya saya juga sempat baca tulisan Prue yang itu, dan pengin berwisata ke Aceh.
Terima kasih doanya! 😀
LikeLike
di sini nyari mie aceh yg rasanya original dimana ya bul? aaaah kangen makan mie aceh kepiting di mie razali… kalo kamu ntar k aceh, mesti nyoba yg mie kepiting sama mie daging rusa. hohoho eiya, sama mie jalak yg di sabang jugak
LikeLike
Umm, aku gak tahu rasa mie aceh yang original itu gimana deh. Tapi biasanya aku makan di Seulawah, Benhil.
Udah coba Jali-Jali atau Meuthia?
Pengin sih ke Aceh, kalau dibayarin Chassa. Hahaha!
LikeLike
yang di semarang kakak….
kalo seulawah ak jg udah pernah…
LikeLike
Yah kak aku kan di Jakarta :3
LikeLike