Matahari bersinar terik tepat di atas kepala atas kami, saat Jim memarkir jeepnya pada warung kelontong yang terletak di samping sebuah gang kecil. Sebuah papan petunjuk bertuliskan Fairy Stream dan anak panah kecil yang menggantung di bawahnya nampak lebih menarik daripada Jim atau warung kelontong itu sendiri. “Just go straight, and follow the path.” Jim menjelaskan. “And you will find the stream. Fairy stream.” “Um, okay. And you don’t go with us?” Timpal saya. “No, I wait here. And now you have …” Pria itu melirik arloji yang dikenakannya sebelum berucap “45 minutes from now.” BANGSAT. [Baca: First Time in Vietnam (1) – Perjumpaan dengan Mister Ly] Part III –  Pencarian Air Terjun Para Bidadari Fairy stream, atau air terjun para bidadari adalah salah satu…