“Bray.” Sebuah chat masuk melalui WhatsApp di pertengahan Oktober kemarin, dari Galang, seorang sahabat yang sudah saya kenal lebih dari lima tahun –lebih lama dari masa pemerintahan Jokowi-JK “Bulan depan, gue mau ke Bali nih.”. Wah, tumben. Saya membatin, mengingat sahabat tersebut bukan tipe orang yang rajin jalan-jalan, dengan kemungkinan antara tidak punya uang, tidak punya waktu, ataupun tidak punya dua-duanya. “Sama pacar, Bray?” Pertanyaan berikutnya saya lontarkan, mengingat Galang baru memproklamirkan kalau dia sudah mempunyai pacar, lagi. “Enggak, sama si Wandy.” Wandy, adalah nama sahabat saya yang lainnya, yang pada beberapa bulan lalu, kami sempat menghabiskan waktu bersama-sama di Singapura dan Batam, menonton konser Foo Fighters. “Loh, dalam rangka apa?” Dalam sebuah grup WhatsApp yang berisi kami bertiga (saya, Galang, dan Wandy –bukan…