Jakarta, Desember 2010 Dua orang pemuda tanggung (gantengnya, bukan ukurannya. -red) berjalan santai memasuki riuhnya ITC Fatmawati, mereka mencari sebuah toko kamera yang saat itu cukup terkenal secara on-line yang bernama Tokocamzone. Salah seorang pemuda itu, sebut saja saya (sementara pemuda lainnya, sebut saja figuran 1. -red) sedang mencari sebuah kamera yang bisa memuaskan hasrat duniawinya akan fotografi. Kriterianya jelas, yang bisa memotret di berbagai suasana, hasil fotonya bagus dan tajam, bodinya kuat dan ringkas, serta penampilannya keren. “Ini saja, Mas.” Kata seorang pria berlogat Jawa medok penjaga Tokocamzone, kepada saya sambil mengeluarkan dua buah pilihan kamera dari etalase. “Kalau ndak Canon G12 ya Nikon P-7000.” “Apik sing endi, Mas?” Jawab saya, tak kalah medok-nya. “Bentuk dan bodinya hampir sama. Terus bedanya apa?” “Yang…