Traveling, sekarang telah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang, yang juga dapat digunakan sebagai sarana aktualisasi diri. Apabila sepuluh tahun lalu orang berlomba-lomba untuk mengumpulkan kekayaan dan memamerkan harta benda yang dimilikinya, mungkin saat ini trennya sudah bergeser, di mana orang akan merasa tercukupi dengan rentetan pengalaman berharga yang didapatnya ketika hidup. Pengalaman yang didapat ketika traveling yang juga akan dipamerkan di media sosial, tepatnya.

“Travel is The Only Thing You Buy, That Makes You Richer.” –Anonymous

Bagi saya, traveling adalah sebuah investasi yang dapat memperkaya saya secara spriritual, dengan pengalaman dan pelajaran berharga yang saya dapatkan di perjalanan. Tanpa traveling, saya mungkin masih menjadi pegawai kantoran yang duduk di pojok kubikel yang hanya bisa menatap dunia dari layar monitor VGA. Tanpa traveling, mungkin saya tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang asing dalam bahasa Inggris, yang saya latih secara otodidak melalui traveling, dan menonton Netflix. Tanpa traveling, mungkin saya tidak akan tahu seberapa besar mental dan keberanian yang saya miliki, yang mengubah saya dari seorang introvert, menjadi seorang introvert yang ber-dignity.

Sejak mempunyai paspor pertama di tahun 2010, saya telah mengunjungi lebih dari 40 negara yang ada di dunia, dan lebih dari 20 provinsi yang ada di Indonesia, melakukan perjalanan yang semuanya berawal karena sebuah mimpi. Mimpi untuk dapat menjelajah dunia serta mimpi untuk dapat bermanfaat bagi sesama dengan membagikan pengalaman dan cerita yang saya dapat ketika traveling.

Kelimutu Flores

Selama hampir sepuluh tahun berkiprah di dalam dunia perjalanan, saya telah menemukan ada empat macam cara yang dapat kamu lakukan untuk mewujudkan mimpi traveling ke berbagai destinasi impianmu. Semuanya dimulai dari bermimpi, asal jangan lupa untuk bangun, untuk mewujudkannya. Ingat selalu kata Agnes Monica yang sudah go international seperti saya, “Dream, Believe, Make it Happen!“.

Kalau saya yang cuma pegawai kantoran saja bisa, seharusnya kamu juga bisa. Karena tak ada yang tak mungkin di dunia ini, selain bersin dengan mata terbuka, menjilat sikut sendiri, dan memiliki Agnes Monica.

1. Bekerja, Berdoa, dan Berusaha!

Cara yang paling masuk akal pertama adalah dengan mengandalkan kemampuan dan penghasilan sendiri, seperti saya di awal-awal merintis karier sebagai tukang jalan-jalan. Saat itu tahun 2010, di mana saya sudah memasuki tahun ketiga sejak bekerja sebagai pegawai kantoran. Tabungan ada, cuti banyak, dan pacar tidak punya, adalah tiga modal awal untuk melarikan diri sejenak dari rutinitas kantor yang mulai membosankan. Tak disangka, perjalanan pertama kala itu ke Singapura telah membuat saya menyukai jalan-jalan.

Bagi saya, jalan-jalan adalah sarana yang tepat untuk menyegarkan pikiran dan menyehatkan badan, supaya dapat kembali bekerja dengan baik. Untuk apa? untuk cari uang lagi, buat jalan-jalan!

Umrah Mekah

Dari perjalanan pertama, berikutnya saya berusaha supaya dapat kembali jalan-jalan, salah satu caranya adalah dengan mencari tiket promo maskapai yang murah meriah, supaya dapat jalan-jalan dengan hemat. Tak lupa juga berdoa, supaya impian jalan-jalan tersebut dapat menjadi kenyataan. Bekerja, berdoa, dan berusaha, adalah cara masuk akal pertama yang dapat kamu terapkan untuk menggapai impian jalan-jalan tersebut.

Cara masuk akal yang dapat menjadi tidak masuk akal, kalau kamu melupakan hal krusial berikut ini: menabung.

2. Mencari Sponsorship

Sembari jalan-jalan, saya juga mengasah hobi saya yang lain lagi, yaitu menulis. Setelah sebelumnya berkutat dengan membuat cerpen fiksi cinta-cintaan yang kalau dibaca kembali dapat menimbulkan serangan jantung dan gangguan kehamilan dan janin yang saya tidak punya, maka pada tahun 2012, saya memutuskan untuk mengembangkan karier menulis saya dengan membuat travel blog Backpackstory, yang sedang kalian baca ini.

Dengan berbekal titel sebagai seorang travel blogger, maka secara otomatis, saya mempunyai peluang untuk mencari sponsor, yang dapat membiayai perjalanan saya. Ada dua metode dalam mencari sponsor ini, yang pertama adalah dengan aktif melakukan pendekatan ke pihak-pihak yang potensial, atau dengan mengembangkan diri secara baik sehingga para sponsor akan datang sendiri.

Saya, sebagai seorang introvert yang bersahaja, tentu saja memilih cara kedua –yaitu dengan terus mengasah skill menulis saya, dan memancing para sponsor untuk datang. Tercatat hingga saat ini, saya telah dapat bepergian gratis ke beberapa negara seperti Taiwan, Australia, juga Turki. Semoga pada tahun berikutnya ada sponsor yang mau mendanai keberangkatan saya ke Karibia.

Cappadocia Turkey

Sponsor, bukan berarti harus dengan menulis, namun ada berbagai macam cara untuk mendapatkannya, seperti misalnya dengan menunjukkan kemampuan fotografi, mengadu keahlian membuat video, hingga mencari beasiswa ke berbagai negara, seperti orang-orang di Instagram yang bionya: World Traveler, 30 countries and counting, padahal ke luar negeri karena dapat beasiswa dari LPDP.

Kalau saya, adalah bukan seorang pengejar beasiswa akut, karena lebih menyukai kuliah bayar apabila mampu. Alih-alih mengejar beasiswa supaya dapat ke luar negeri dengan sponsor, saya pribadi lebih memilih untuk…

3. Mengikuti Kompetisi Berhadiah Jalan-jalan ke Destinasi Impian

Salah satu perjalanan impian saya yang berhasil diwujudkan dengan mengikuti kompetisi adalah ketika mengunjungi Amerika Serikat pada tahun 2014 silam. Saat itu, kompetisi yang saya ikuti adalah kompetisi menulis blog yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan alat berat, sebut saja Ulat Kuning yang bermarkas di Peoria, Amerika Serikat. Kompetisi yang diselenggarakan adalah kompetisi tertutup, di mana pesertanya adalah invitation only. Menurut saya ini adalah bagian dari keseruan lombanya, karena kita tidak pernah tahu siapa yang kita hadapi pada kompetisi ini.

“People are afraid of things they don’t understand. They don’t know how to relate.” –Bill Laswell

Saat itu, tantangannya adalah membuat artikel blog dengan tema yang diberikan oleh penyelenggara, cukup mudah bukan? Bukan. Karena ada tiga buah tema yang diberikan, dan saya harus membuat tiga buah artikel dalam jangka waktu tertentu. Bukan. Karena ketiga tema yang diberikan adalah tema yang berhubungan dengan keunggulan alat berat yang dibuat oleh si penyelenggara, sementara blog saya adalah blog perjalanan. Alhasil, saya harus membuat artikel yang dapat mengaitkan antara tema alat berat yang diberikan dengan niche blog perjalanan ini.

Hasilnya, Alhamdulillah saya terpilih sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia, yang bertemu dengan beberapa blogger lain di sana, yaitu dari Amerika Serikat (tentunya), Brazil, dan Rusia. Alhamdulillah, dari menulis, saya dapat mewujudkan my American dream. Kayang di depan simbol kebebasan, Patung Liberty. Kok kayang? Ya bebas dong, namanya juga di Amerika Serikat.

Liberty New York

Sebenarnya kalau kamu jeli, banyak sekali kompetisi yang menawarkan hadiah perjalanan impian, seperti yang ditawarkan oleh FBS Inc berikut ini, di mana pemenang kompetisinya berhak atas hadiah jalan-jalan mewah ke destinasi impian yaitu London, Tokyo, atau Dubai untuk dua orang, dengan total hadiah maksimal hingga 7.000 US Dollar! Iya Dollar Amerika Serikat, bukan Dollar Zimbabwe, yang berarti bahwa ini adalah trip mewah, bukan sekadar trip kaleng-kalengan di mana pemenangnya diikutsertakan pada paket open trip ke negara tujuan.

Luar biasa bukan FBS Trip for Pip ini?

Trip For Pip FBS

#FBS #Trip4Pip, bukanlah kompetisi biasa, melainkan kompetisi seru yang membutuhkan ketekunan dan kreativitas dalam mengikutinya. Pada kompetisi tersebut, kita akan memainkan seorang karakter fiksi bernama Putra, yang tentu saja bukan bernama lengkap Arifin Putra ataupun Putra Dan Putri Indonesia Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu.

Nantinya, kompetisi akan berkutat pada keseharian Putra yang merupakan seorang karyawan kantor dan seorang Trader Forex, yang diminta untuk menyelesaikan 7 (tujuh) buah tantangan  pada kompetisi ini. Setelah menyelesaikan setiap tantangan, kamu akan menerima poin permainan dengan jumlah tertentu yang disebut dengan pip, dan agar dapat berpartisipasi dalam undian hadiah utamanya, peserta wajib mengumpulkan minimal 100 pip pada kompetisi ini.

 

Kompetisi ini berlangsung worldwide, mulai dari 28 Oktober hingga 28 November 2019 di mana pemenangnya akan dipilih pada tanggal 5 Desember 2019 dan diumumkan pada halaman Facebook resmi dari FBS Inc ini. Buat kamu yang mau belajar investasi sambil berkompetisi untuk mendapatkan hadiah jalan-jalan impian, jangan sampai ketinggalan kompetisi ini ya!

4. Mengharapkan Keajaiban

Apakah mukjizat dan keajaiban itu nyata? Apakah hal tersebut masuk akal untuk diharapkan menjadi sarana guna mewujudkan traveling ke destinasi impianmu? Tunda dulu jawabanmu, hold your boba, dan baca kisah saya berikut ini.

Semua bermula pada suatu malam di pertengahan 2015, ketika saya tiba-tiba mendapatkan pesan misterius yang menanyakan “Mas Arif, habis dari (berkeliling ke lebih dari 20 negara) ini, mau ke mana lagi?” Sebuah pesan yang saya anggap iseng saat itu, dan saya jawab dengan spontan. “Mau ke Inggris, mau nonton sepakbola.”

Beberapa menit kemudian, sebuah pesan masuk lagi, dari orang yang sama, yang berkata “Kalau memang rezekinya Mas, maka akan jadi rezekinya.”. Aamiin! Saya berteriak kencang dalam hati.

Selang beberapa hari kemudian, orang yang sama menghubungi kembali “Memangnya, kalau mau ke Inggris, mau berangkat kapan?” DHEG! Apakah dia serius? Apakah ini bukan main-main semata? Apakah mukjizat itu nyata? Saya membalasnya setelah mengecek tanggal pertandingan sepakbola yang saya inginkan, sembari memberikan opsi tanggal keberangkatan dan pilihan maskapai yang saya inginkan. Jawabannya kembali sama “Kalau memang rezekinya Mas, maka akan jadi rezekinya.”.

Namun jawaban kali ini sedikit beda, karena diikuti dengan pertanyaan mengenai nomor rekening yang saya punya, yang berikutnya disertai adanya transferan dana masuk, untuk membeli tiket penerbangan yang saya inginkan.

St James' Park NUFC

DANG! Ternyata mukjizat itu nyata, Saudara-saudara! Saya berhasil mewujudkan impian masa kecil saya untuk menonton sepakbola langsung di Sports Direct Arena, eh St James’ Park, kandang Newcastle United, klub sepakbola bodoh yang saya cintai. Semua berkat kebaikan seseorang yang kemudian mengaku sebagai pembaca blog ini, yang saat itu bahkan belum pernah saya temui orangnya.

Sepulangnya dari Inggris, saya bertanya kepadanya, apa yang membuatnya rela mengeluarkan dana untuk membiayai perjalanan saya –seseorang yang belum pernah ditemuinya secara langsung. Jawabannya singkat dan simpel “Ya karena setiap baca blognya Mas, mood saya jadi lebih baik.” Kebaikan berbalas kebaikan. Kebaikan yang membuat keajaiban menjadi masuk akal.

Apakah kamu berminat membiayai liburan impian saya berikutnya? Silakan tinggalkan komentar di bawah ini.