Jangan suka mepet kalau mengurus visa! Sebuah anjuran yang memang sebaiknya saya terapkan ke diri saya sendiri. Namun bagaimana jika kasusnya adalah bahwa paspor saya baru available di awal Juni 2017 setelah Caucasus Trip yang berakhir di pertengahan Mei dan harus mengurus Visa Jepang di akhir Mei, sedangkan saya harus terbang ke Perancis pada 13 Juli 2017? Sementara bulan Juni-Juli tahun 2017 adalah high season —musimnya liburan, di mana orang-orang menghabiskan jatah cutinya untuk liburan musim panas, ditambah dengan adanya liburan lebaran dan cuti bersama di akhir Juni.

Untuk memperkeruh keadaan, saya –bersama dengan Neng dan Mama, juga merupakan kaum yang memanfaatkan liburan lebaran tersebut guna mengunjungi Jepang pada tanggal 26 Juni 2017. Praktis, saya hanya memiliki waktu kurang lebih 20 hari kalender untuk mendapatkan Visa Schengen ini.

CATATAN: Kamu dapat mengajukan Visa Schengen paling cepat 90 hari sebelum tanggal keberangkatan kamu ke Eropa.

Hey, bukankah ada yang bilang kalau Visa Schengen di Kedutaan Besar Perancis 2×24 jam? Ah itu mah hanya jargon masa lalu, di saat masih sedikit orang yang mengajukan Visa Schengen melalui Kedutaan Perancis. Kalau sekarang –atau tepatnya pada saat saya mengurus visa ini tahun 2017 silam, waktu rata-rata yang dibutuhkan aplikan adalah dua minggu, atau sekitar 10 (sepuluh) hari kerja. Itupun kalau tidak sedang high season.

Lalu bagaimana solusinya untuk kasus saya? Berhubung tidak punya kenalan orang dalam yang bisa menguruskan visa, maka mau tak mau saya harus mengurus sendiri, melalui TLScontact –badan yang ditunjuk oleh Kedutaan Besar Perancis (dan juga Swiss) untuk memroses permohonan Visa Schengen yang akan masuk melalui negaranya.

Visa Perancis TLS

Untuk mendapatkan Visa Schengen yang berlaku di 25 negara Eropa, kamu dapat memilih untuk mengurus di perwakilan negara kedatangan, atau perwakilan negara terlama yang akan kamu kunjungi di Eropa kelak. Berhubung tiket yang saya pegang adalah tiket pergi-pulang (bukan pulang-pergi) ke dan dari Perancis, maka mau tak mau saya harus mengurus visanya melalui TLScontact.

Lalu, bagaimanakah prosedur mengurus Visa Schengen di TLScontact ini? Secara garis besar, kira-kira seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. Ada sepuluh langkah –satu angka lebih banyak dibanding Sembako Cinta Thomas Djorghi, yang harus kamu lakukan.

Oke, apabila sepuluh langkah kamu rasa terlalu banyak, saya akan menyederhanakannya lagi menjadi tujuh langkah seperti di bawah ini.

Bismillahirrohmanirohim. Sebuah thread.

A. Membuat Akun di TLScontact

Hal yang pertama harus kamu lakukan adalah mengunjungi situs resmi TLScontact perwakilan Indonesia, dan membuat akun dengan cara mengklik tombol ‘Register’ di pojok kiri atas. Tenang, pembuatan akun ini bukan karena TLScontact membutuhkan database kamu seperti halnya penyedia layanan fintech pemberi pinjaman di tanah air, melainkan demi kebaikan kamu.

Dengan membuat akun di TLScontact ini, kamu dapat memantau alur dan status permohonan visa kamu, dan mengetahui hal-hal apa saja yang kamu perlukan untuk mendapatkan Visa Schengen.

Visa Perancis TLS

Untuk membuat akun, kamu hanya perlu mengisi dua hal yaitu alamat e-mail aktif yang kamu gunakan saat ini (bukan e-mail alay yang kamu buat waktu pertama kali berkenalan dengan internet dulu), dan memasukkan password yang akan kamu gunakan untuk login nanti. Bukan, passwordnya bukan “Luwak White Coffee, Kopi Nikmat Nyaman Diminum”.

Setelah mencentang kolom ‘I agree with terms and conditions of service’ kamu dapat membuat akunmu dengan menekan tombol ‘Create’ yang akan membuat sistem langsung mengirimkan link (tautan) aktivasi yang dikirim ke e-mail yang sudah kamu daftarkan sebelumnya.

Klik tautan tersebut pada e-mail kamu, lanjutkan dengan log-in pada situs TLScontact, dan voila! Kamu sudah dapat melanjutkan proses ini ke tahap selanjutnya.

B. Mengisi Data Diri untuk Pemohon Aplikasi

Sebelum mengisi data diri, ada baiknya kamu mencatat nomor referensi permohonan kamu yang muncul dengan format satu huruf yang diikuti tujuh angka, just in case terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, dan kamu membutuhkan nomor ini untuk pertolongan.

Kemudian, pastikan juga bahwa isian harus dilakukan dalam waktu 15 hari sejak kamu melakukan registrasi, atau data-data ini akan hilang dan kamu diharuskan untuk melakukan registrasi ulang, seperti mahasiswa baru.

Apabila sudah paham, marilah kita mulai mengerjakan, setelah mengucap doa.

Purpose of Travel

Visa Type & Travel Purpose: Pilih jenis visa yang sesuai dengan tujuan perjalanan kamu ke Eropa. Saya memilih ‘Tourism’ karena memang saya hanya ingin jalan-jalan di sana, bukan untuk menjadi imigran dan bermain sepakbola untuk Tim Nasional Perancis di Piala Dunia.

Personal Information

Surname: Masukkan nama keluarga/marga atau kata terakhir dari nama kamu, saya menggunakan kata ‘Rahman’ karena itu adalah kata terakhir pada nama saya, setelah ‘Tom Cruise’.

Surname at birth: Apabila kamu dilahirkan dengan nama keluarga/marga yang berbeda dengan yang kamu gunakan saat ini, tulislah di sini.

First name(s): Tulis nama depan atau kata-kata sebelum kata terakhir pada nama kamu. Kalau dalam kasus saya, maka tulis saja ‘Tom Cruise’. Apabila nama kamu cuma terdiri dari satu kata, maka kata itu yang ditulis pada ‘Surname’ dan ‘First Name’.

Sex: Pilihlah jenis kelamin yang tepat, dengan cara menekan pilihan ‘Male’ apabila kamu pria, dan ‘Female’ apabila kamu wanita. Tekan, bukan gambar kelaminmu.

Date of birth: Masukkan tanggal lahir kamu, yang sesuai dengan paspor, walaupun kamu sesungguhnya tidak dilahirkan pada tanggal tersebut.

Parental authority surnames: Apabila kamu adalah seorang anak berusia 18 tahun ke bawah yang masih berada di bawah pengawasan orang tua, tulislah nama belakang orang tua kamu.

Parental authority First name(s): Masih melanjutkan yang di atas, tulis nama depan orang tua kamu di sini, apabila kamu adalah anak-anak berusia di bawah 18 tahun yang seharusnya belum boleh pegangan tangan dengan pacar, walaupun ada beberapa yang sudah terpaksa menikah, karena tak punya pilihan.

Parental authority address – Street | City | Postcode: Tulis alamat tempat tinggal orang tua kamu yang meliputi nama jalan, kota, dan kodepos. Ingat kodepos, bukan PO Box.

Parent authority address country: Tulis nama negara yang menjadi tempat tinggal orang tua kamu, misalkan Australia, apabila kamu adalah anak dari Mike Tramp –yang memilih tinggal di Melbourne.

Country of birth: Tulis nama negara tempatmu dilahirkan. Bukan, bukan ibu pertiwi jawabannya.

Place of birth: Tulis nama kota tempat kelahiran kamu. Atau nama kabupaten.

Nationality at birth: Apa kewarganegaraan kamu ketika lahir? Tulislah di sini.

Current nationality: Apabila saat ini kamu mendapat naturalisasi dari Indonesia untuk bermain bola, padahal lahir di Belanda, maka kamu harus menuliskan ‘Indonesia’ di sini. Bukan begitu, Mas Lilipaly?

Province: Pilih provinsi tempat tinggal kamu saat ini, di antara 34 provinsi di Indonesia.

Type of travel document: Pilih lagi jenis dokumen perjalanan yang akan kamu gunakan untuk bepergian. Apabila kamu bepergian dengan menggunakan paspor biasa –baik yang biasa maupun e-paspor yang kadang bermasalah di Autogate, maka pilihlah ‘Ordinary Passport’ seperti saya.

Travel document number: Tulis nomor paspormu di sini, biasanya terletak pada sudut kanan atas pada halaman muka paspor.

Travel document issue date: Masukkan tanggal pembuatan paspormu.

Travel document expiry date: Lalu tanggal masa berakhir paspor kamu, yang biasanya tepat lima tahun setelah tanggal pembuatan paspor kamu.

Travel document issued by: Pilih nama negara yang menerbitkan paspor kamu. Maaf, tidak ada pilihan ‘Wakanda’ di sini.

Current occupation status: Pilih jenis pekerjaan yang paling sesuai dengan pekerjaan kamu saat ini, walaupun tidak ada pilihan ‘Selebgram’ atau ‘Youtuber yang lebih asyik dari tivi’.

Do you reside in a country other than the country of current nationality – Yes | No? Apakah kamu tinggal di negara yang berbeda dengan negara kewarganegaraan kamu? Pilih ‘Yes’ apabila iya, dan ‘No’ apabila tidak Yes.

Marital status: Pertanyaan yang sedikit personal, apakah kamu sudah menikah atau bagaimana sih sebenarnya hubungan kita saat ini? Pilihlah Married apabila kamu sudah menikah, dan tolong bahagiakan orang tua apabila belum.

Mobile number: Tulis nomor telepon aktif yang kamu gunakan saat ini, bisa diawali dengan 62 sebagai kode negara.

Email address: Tulis alamat e-mail aktif yang ada di ponsel kamu sekarang, yang kamu gunakan sehari-hari.

Home address – Street | City | Postcode: Tulis alamat tempat tinggal kamu saat ini, yang meliputi nama jalan, kota, dan kodepos. Home di sini bukan selalu berarti rumah, namun bisa juga berarti alamat apartemen, kostan, walaupun tidak bisa dijawab dengan ‘pelukannya’.

Home address country: Tulislah nama negara tempat tinggal kamu saat ini.

Travel Information

Member state of first entry: Pilihlah nama negara yang menjadi pintu masuk kamu ke Eropa. Saya kemarin memilih ‘France’ karena memang saya hanya akan mengunjungi Perancis selama lima harian, untuk menonton Konser Coldplay Paris dan Owa-owa Berjamaah.

Main destination: Pilih juga nama negara yang menjadi tujuan utama kamu, atau dalam hal ini adalah negara terlama yang akan kamu datangi pada masa kunjungan ke wilayah Schengen.

Date of arrival in Schengen area: Masukkan tanggal rencana kedatangan kamu ke Eropa.

Date of departure from Schengen area: Lalu tanggal rencana kepulangan kamu dari Eropa, please jangan bohong.

Are you going to French Overseas Territories – Yes | No? Apakah kamu berencana untuk mengunjungi French Overseas Territories, atau wilayah-wilayah yang berada di luar negara Perancis, namun masih menjadi bagian dari Negara Perancis? Saya sih tidak.

Number of entries requested: Berapa banyak jumlah ‘entry’ yang kamu inginkan pada visa kamu? Apakah sekali masuk ke Schengen (single entry), atau bisa berulang kali (multiple entry). Supaya tidak rugi, pilih yang ‘multiple’ walaupun nanti keputusan akhir akan visa kamu tetaplah berada di tangan kedutaan, bukan di tangan Allah.

Is your host an organisation – Yes | No? Apakah kamu diundang oleh sebuah organisasi di Eropa? Pilih ‘Yes’ apabila iya, dan ‘No’ apabila kamu bepergian tanpa undangan.

Host name: Tulis nama pengundangmu di sini. Kalau tidak ada, masukkan nama penginapan yang akan kamu gunakan kelak.

Host address – Street | City | Postcode: Lalu alamat pengundang atau penginapan yang akan kamu tempati, yang meliputi nama jalan, kota, dan kodepos.

Host address country: Masukkan negara tempat tinggal pengundang/penginapan yang akan digunakan.

Host telephone: Tulis nomor telepon pengundang/penginapan yang kamu pilih, diawali dengan kode negara, dan diakhiri dengan hamdallah.

Host telefax: Apabila ada, tulis nomor telefax pengundangmu. Ingat telefax, bukan teletext RCTI.

Cost of traveling and living during the applicant’s stay is covered: Pertanyaan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa kamu mempunyai dana yang cukup untuk bepergian ke Eropa, dan menanyakan mengenai siapa yang akan mendanai perjalanan tersebut. Pilihlah ‘by the applicant himself/herself’ apabila kamu mendanai diri sendiri, dan pilihlah ‘by a sponsor’ apabila kamu dibiayai oleh pihak lain.

Means of support: Masih berkaitan dengan pertanyaan di atas, pilihlah jenis pendanaan yang sesuai dengan perjalanan kamu, apakah dengan ‘Cash’, ‘Traveller’s Cheque’, ‘Credit Card’ atau yang lainnya, walaupun tidak ada pilihan dengan menggunakan ‘Dana Umat’ di sini.

Issued Schengen Visa History

In the last 3 years have you obtained a Schengen Visa – Yes | No? Apakah kamu pernah mendapatkan Visa Schengen dalam 3 tahun terakhir? ‘Yes’ berarti iya, ‘No’ berarti tidak.

Fingerprints collected previously for the purpose of applying for a Schengen Visa – Yes | No? Apabila iya, apakah data sidik jari kamu pernah dikumpulkan untuk kepentingan pembuatan Visa Schengen?

Optional Information

EU, EEA, or CH Citizen Family Member Information: Apabila kamu memiliki keluarga yang memiliki kewarganegaraan EU (European Union), EEA (European Economic Area), dan CH (Confoederatio Helvetica – Switzerland) maka kamu dapat mengisi data-datanya pada kolom isian di bawahnya. Jangan sungkan apabila kamu memang berkerabat dengan Bapak Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron.

Other Information – Insurance Start Date: Apabila kamu memiliki asuransi perjalanan, masukkan juga tanggal dimulainya asuransi tersebut pada isian tanggal yang tersedia.

Apabila semua sudah diisi, maka kamu dapat menekan tombol ‘Done’ dan berpindah ke langkah selanjutnya.

Jikalau kamu bepergian bersama keluarga, atau bersama teman-teman yang memiliki rencana perjalanan yang sama, ada baiknya apabila kamu mendaftarkan mereka dalam satu grup. Selain diharuskan oleh pihak TLScontact, hal ini juga dimaksudkan untuk menghindari fitnah dan pertanyaan “LOH KOK GUE GAK DIAJAKIN?” Hellaaawww.

Setelah selesai melakukan pengisian data pada aplikasi, sistem akan membawamu ke halaman validasi, sebelum kamu dapat menentukan jadwal kedatangan kamu ke kantor TLScontact.

Namun, kamu tidak bisa langsung datang begitu saja ke sana, karena setelah proses validasi, kamu masih harus menyiapkan beberapa dokumen terkait proses permohonan visa ini. Maaf, bukan beberapa, karena menurut saya dokumen yang dibutuhkan tersebut sangatlah banyak.

C. Menyiapkan Dokumen yang Dibutuhkan

Ketika saya bilang sangatlah banyak, saya tidak sedang bercanda, karena memang daftar dokumen resmi sebagai persyaratan visa yang saya terima dari TLScontact sangatlah panjaaaang, sampai 39 jumlahnya. Namun memang, tidak semuanya harus kamu bawa, karena ada beberapa dokumen yang dikhususkan untuk beberapa pihak saja.

Yang patut kamu ingat adalah bahwa dokumen yang kamu siapkan harus dalam format kertas A4, tidak boleh F4 Taiwan. Persiapkanlah dokumen tersebut dengan rapi, dan urutkan sesuai dengan urutan di bawah ini. Apabila dalam satu grup/keluarga terdiri dari beberapa orang, maka persiapkan juga kelengkapan dokumen ini untuk masing-masing individu, tidak dapat kolektif seperti iuran sumbangan nikah.

1. Schengen application form – original: Formulir isian resmi, yang harus kamu isi dan tanda tangani dengan benar.

2. Two recent identity photos: Siapkan pas foto terbaru yang diambil kurang dari enam bulan sebelum tanggal pengajuan visa. Foto ini harus berwarna, dengan latar belakang putih, dan berukuran 3,5 cm x 4,5 cm. Siapkan dua, sesuai anjuran pemerintah.

3. Round trip flight ticket booking from/to Indonesia – copy: Bawa pula bukti pemesanan tiket pesawat ke negara tujuanmu, yang menunjukkan dengan jelas mengenai ‘itinerary’, dan lamanya kunjungan di tiap-tiap negara.

4. Travel Insurance – original: Asuransi perjalanan yang harus disiapkan adalah yang memberikan ‘coverage’ minimal 30.000 Euro yang berlaku di negara-negara tujuan pada masa kunjungan tersebut.

5. Travel Insurance – copy: Sama seperti nomor 4, namun fotokopinya. Tidak perlu bolak-balik, karena ini bukan KTP.

6. Hotel booking for the whole stay in Schengen area or in DROM/CTOM according to your itinerary – copy: Siapkan juga bukti pemesanan hotel/penginapan yang akan kamu gunakan selama kunjungan di Eropa. Apabila kamu berencana menginap di tempat pengundang, maka kamu dapat menyiapkan surat pernyataan yang diterbitkan oleh balai kota pengundang yang mengkover lamanya kunjungan kamu di sana, atau berupa sertifikat kepemilikan properti atau kontrak leasing-nya di Perancis.

7. Bank statement of the applicant covering the last three months – original: Rekening koran dari bank tempatmu menabung, atau menerima gaji bulanan, yang menunjukkan kemampuan finansial kamu untuk bertahan hidup di Eropa dengan cara yang mulia –bukan dengan cara mengemis seperti beberapa bule yang datang ke Indonesia dan kehabisan uang. Untuk anak-anak, siapkan rekening koran dari orang tuanya.

8. Bank statement of the applicant covering the last three months – copy: Sama seperti nomor 7, namun fotokopinya. Bukan kopi difoto, ya.

Nomor 9-12 Berlaku apabila Kamu adalah Seorang Karyawan:

9. Working certificate – original: Ini adalah Surat Keterangan dari kantor tempatmu bekerja, yang menyebutkan dengan jelas posisi kamu di kantor (bukan di lapangan hijau), gaji bulanan, dan pernyataan tentang siapa yang menanggung biaya kamu selama perjalanan. Dokumen ini harus menyebutkan alamat dan nomor telepon serta faksimili kantor, juga ditandatangani oleh pihak yang berwenang dan distempel resmi oleh kantor kamu.

10. Working certificate – translation: Dokumen pada nomor 9 harus diterjemahkan ke bahasa Inggris atau Perancis, apabila aslinya tidak ditulis dalam bahasa Inggris atau Perancis.

11. Last 3 months pay slips – copy: Berikan slip gaji bulanan dari kantor, namun untuk tiga bulan terakhir. Slip gaji yang mungkin kamu sembunyikan dari pasangan kamu.

12. Last 3 months pay slips – translation: Dokumen pada nomor 11 harus diterjemahkan ke bahasa Inggris atau Perancis, apabila aslinya tidak ditulis dalam bahasa Inggris atau Perancis.

Nomor 13-15 Berlaku apabila Kamu adalah Seorang Wirausahawan:

13. Business license, organization code or institution legal person certificate stating the applicant’s name and objectives of the company – copy: Apabila kamu adalah seorang wirausahawan, maka kamu dapat melampirkan sertifikat bisnis, dan dokumen-dokumen resmi yang berkaitan dengan bisnis kamu. 

14. Business license, organization code or institution legal person certificate stating the applicant’s name and objectives of the company – translation: Dokumen pada nomor 13 harus diterjemahkan ke bahasa Inggris atau Perancis, apabila aslinya tidak ditulis dalam bahasa Inggris atau Perancis.

15. Company bank statement covering the last 3 months (self employed) – copy: Berikan pula rekening koran dari bisnis kamu, untuk tiga bulan terakhir.

Nomor 16-18 Berlaku apabila Kamu adalah Seorang Pensiunan:

16. Sworn statement indicating retirement, name and address of the last employer, duration of last employment and amount of last salary – original: Apabila kamu adalah seorang pensiunan, lampirkan surat pernyataan yang menyatakan status pensiun kamu, nama dan alamat perusahaan terakhir sebelum pensiun, termasuk dengan lamanya bekerja dan jumlah penghasilan bulanan terahir yang diterima.

17. Sworn statement indicating retirement, name and address of the last employer, duration of last employment and amount of last salary – copy: Sama seperti nomor 16, namun fotokopinya. Tidak perlu dibesar-besarkan.

18. Sworn statement indicating retirement, name and address of the last employer, duration of last employment and amount of last salary – translation: Dokumen pada nomor 17 harus diterjemahkan ke bahasa Inggris atau Perancis, apabila aslinya tidak ditulis dalam bahasa Inggris atau Perancis.

Nomor 19-27 Berlaku apabila Kamu adalah Seorang Anak di Bawah Umur 18 Tahun:

19. Birth certificate – original: Apabila kamu adalah anak berusia di bawah 18 tahun, atau mengajukan untuk anak kamu, maka bawalah akta kelahiran asli.

20. Birth certificate – copy: Selain akta kelahiran yang asli, siapkan pula fotokopinya. Tidak harus berwarna, karena hitam-putih sendiri sudah merupakan warna.

21. Birth certificate – translation: Dokumen pada nomor 19 dan 20 harus diterjemahkan ke bahasa Inggris atau Perancis, apabila aslinya tidak ditulis dalam bahasa Inggris atau Perancis.

22. Proof of any change of name or surname of the applicant and their parents – copy: Apabila ada perubahan nama anak dan/atau orangtua, maka kamu harus melampirkan bukti penggantian nama ini. Kalau di Indonesia, kira-kira apa ya dokumennya?

23. Proof of any change of name or surname of the applicant and their parents – translation: Dokumen pada nomor 22 harus diterjemahkan ke bahasa Inggris atau Perancis, apabila aslinya tidak ditulis dalam bahasa Inggris atau Perancis.

24. Child custody decisions of Indonesia administrative (or death certificate of other parent) – copy: Dokumen ini hanya dibutuhkan apabila hanya terdapat satu orangtua (ayah/ibu) yang mampu memberikan ‘parental authority’ atau izin kepada anak untuk bepergian. Dokumen tersebut dapat berupa surat hak asuh anak, ataupun surat kematian salah satu orang tuanya.

25. Child custody decisions of Indonesia administrative (or death certificate of other parent) – translation: Dokumen pada nomor 24 harus diterjemahkan ke bahasa Inggris atau Perancis, apabila aslinya tidak ditulis dalam bahasa Inggris atau Perancis.

26. Parent authorization, stating clearly the information of the person in charge of the child abroad – original: Apabila seorang anak bepergian sendiri ke luar negeri tanpa orang tua, atau hanya ada salah satu orang tua yang menemani, maka kedua orang tua, atau orang tua lainnya harus membuat ‘surat izin’ ini. Jadi ingat masa-masa bolos SD dulu, eh.

27. Parent authorization, stating clearly the information of the person in charge of the child abroad – translation: Dokumen pada nomor 26 harus diterjemahkan ke bahasa Inggris atau Perancis, apabila aslinya tidak ditulis dalam bahasa Inggris atau Perancis.

Nomor 28-30 Berlaku apabila Kamu adalah Seorang Pelajar/Mahasiswa:

28. Letter from the school/college/university – original: Apabila kamu adalah seorang pelajar sekolah atau mahasiswa kampus, maka kamu harus mendapatkan surat pengantar dari sekolah/kampus yang menyatakan bahwa kamu sedang bersekolah/kuliah dan akan melakukan perjalanan ke Eropa. Ribet? Makanya cepat lulus, jangan ‘nganggurin’ skripsi terus.

29. Letter from the school/college/university – copy: Sama seperti nomor 28, namun fotokopinya. Bisa dilakukan pada tempat fotokopi terdekat dari kampus.

30. Letter from the school/college/university – translation: Dokumen pada nomor 28 dan 29 harus diterjemahkan ke bahasa Inggris atau Perancis, apabila aslinya tidak ditulis dalam bahasa Inggris atau Perancis.

31. Identity document of the person in charge of the child with during the travel abroad – copy: Kembali lagi ke anak-anak (banyak juga ya, persyaratan untuk anak), apabila kamu atau anak kamu bepergian tanpa orang tua, maka harus dilampirkan pula dokumen identitas dari orang yang akan bertanggung jawab selama kamu/anak kamu bepergian ke Eropa.

Nomor 32-34 Berlaku apabila Kamu bukan Warga Negara Indonesia:

32. Re-entry permit valid until return date of applicant – copy: Apabila kamu adalah Warga Negara Asing yang tinggal di Indonesia, maka kamu harus dapat menunjukkan bukti untuk dapat kembali masuk ke Indonesia seusai masa kunjunganmu di Eropa.

33. Proof of residence in Indonesia (non immigrant visa, working contract, …) – original: Berikutnya, kamu juga diharapkan mampu menunjukkan bukti bahwa kamu bertempat tinggal di Indonesia, baik berupa visa non imigran, KITAS, ataupun surat perjanjian kerja di Indonesia apabila kamu bekerja misalnya di GO-JEK.

34. Proof of residence in Indonesia (non immigrant visa, working contract, …) – copy: Sama seperti nomor 33, namun ini fotokopinya. Tenang, kamu dapat meminjam mesin fotokopi kantor untuk melakukannya, walaupun korupsi kertas sedikit.

35. Certificate of Registered Family (family card) – copy: Bawalah fotokopi Kartu Keluarga kamu, yang menunjukkan nama kamu beserta para anggota keluarga yang mungkin ikut serta dalam perjalanan tersebut.

36. Passport – original: Paspor yang dibutuhkan adalah yang berlaku untuk setidaknya tiga bulan setelah tanggal perjalanan yang diinginkan, dengan dua buah halaman kosong, untuk menempel stiker visa. Kalau misal masih banyak halaman kosong, mungkin itu pertanda kamu masih kurang jalan-jalan.

37. Passport – copy: Siapkan juga dua rangkap fotokopi paspor yang berisikan halaman-halaman dengan identitas diri. Seperti misalnya halaman muka paspor, dan visa-visa yang pernah didapatkan.

38. Old passport – original: Apabila kamu memiliki paspor lama, sudah merupakan kewajiban untuk membawa dan menunjukkannya kepada petugas di TLScontanct.

39. Old passport – copy: Sama seperti nomor 38, namun dengan ‘brief’ seperti nomor 37. Kura-kura begitu.

CATATAN: Apabila dokumen-dokumen di atas dirasa masih kurang, pihak TLScontact dapat memintamu untuk menunjukkan dokumen lain yang sekiranya dibutuhkan dalam proses pembuatan Visa Schengen ini. 

Selain itu, TLScontact juga menganjurkan kamu untuk tidak membeli asuransi atau jasa lainnya yang berkaitan dengan pengurusan visa ini dari sembarang pihak, selain perusahaan resmi yang terdaftar.

D. Menandatangani Formulir Pendaftaran Visa Schengen

Yang menarik dari membuat Visa Schengen melalui jasa TLScontact adalah bahwa kita tidak perlu lagi mengisi Formulir Pendaftaran Visa Schengen secara manual seperti ketika mengurus Visa Schengen melalui Kedutaan Belanda dulu, melainkan tinggal mengunduh formulir pendaftaran yang telah terisi data-data yang kita isikan pada huruf B di atas.

Jadi, kamu tinggal mengunduh formulir dengan data yang sudah terisi seperti di bawah ini. Sangat mudah, kan? Karena perjuangan sudah kita lakukan di awal, Komandan!

Visa Schengen TLS

Yang jangan sampai ketinggalan adalah menempelkan foto pada halaman depan formulir, dan mengisi kolom formulir yang belum terisi, yaitu pada kolom:

36. Place and Date: Yaitu tempat dan tanggal ketika kamu menandatangani formulir. Tulis saja Jakarta, pada bagian tempat, dan hari/tanggal/tahun di sampingnya.

37. Signature: Tanda tangan, bukan cap jempol, atau cap bibir. Apabila kamu adalah anak-anak, atau kamu sedang mengisikan formulir untuk anak kamu, maka kedua orang tua juga harus menandatangani formulirnya.

CATATAN: Ada dua kolom isian 'Place and Date' dan 'Signature' yang terdapat pada formulir tersebut, yaitu di nomor 36-37, lalu di bagian bawah halaman kedua. Jangan sampai lupa untuk mengisi dan menandatangani keduanya. Sebelum kamu...

E. Menyerahkan Dokumen ke TLScontact

Sesuai dengan jadwal kedatangan yang sudah kamu dapatkan sebelumnya ketika registrasi, kamu dapat langsung mendatangi TLScontact Center yang beralamatkan di Menara Anugrah lantai 3, Lingkar Mega Kuningan, Jakarta, dengan patokan di samping Kedutaan Besar Thailand.

Saat itu, saya mendapat jadwal penyerahan dokumen di tanggal 6 Juni 2017 pukul 09.30, atau sekitar 20 hari sebelum keberangkatan saya ke Jepang. Yang membuat pengurusan visa ini semakin menjadi huru-hara adalah bahwa saya akan berangkat ke Jepang pada Hari Senin, 26 Juni 2017, sementara pada Sabtu-Minggu, TLScontact libur.

Dalam penyerahan dokumen dan pendaftaran visa ini, kamu diharuskan untuk tidak terlambat datang, dan menyerahkan semua dokumen dengan urutan yang sudah tersusun rapi seperti yang sudah saya tulis pada huruf C di atas. Apabila dokumen yang kamu bawa kurang lengkap, maka kamu akan diminta untuk melengkapi sebelum pukul 14.00 di hari yang sama, atau kamu dapat menarik mundur pasukan, dan mengatur jadwal lagi dalam jangka waktu 3 hari, melalui aplikasi TLScontact. Tapi kan capek ya bok.

CATATAN: Untuk pengurusan Visa Schengen bagi suami-istri dapat diwakilkan oleh salah satunya, tanpa perlu menggunakan Surat Kuasa sepanjang ada dokumen pendukung yang dapat menunjukkan hubungan suami-istri ini, dan keduanya sudah pernah mendapatkan Visa Schengan dalam tempo tiga tahun terakhir, sehingga tidak perlu dilakukan pengambilan data biometrik lagi.

Berhubung ada dokumen yang belum lengkap, saya baru bisa kembali lagi pukul 10.12 dan masuk loket pada pukul 10.20. Terdapat 14 loket di dalam ruangan TLScontact dengan rincian loket 1-5 untuk pengurusan Visa Schengen melalui Kedutaan Swiss, dan loket 6-14 untuk Kedutaan Perancis –dengan loket nomor 6 dikhususkan untuk pasangan suami dan/atau istri berkewarganegaraan Perancis.

Setelah menunggu sekitar dua puluh menit tanpa ponsel yang dititipkan di loker nomor 86, saya maju ke loket nomor 11 setelah dipanggil melalui salah satu diantara dua televisi yang terdapat di ruangan –sementara layar televisi satunya menyiatkan tayangan dokumentasi.

Pada dokumen yang dibawa, saya juga menyelipkan dokumen berupa Tiket Perjalanan ke Jepang, Tiket Konser Coldplay di Paris, Fotokopi Kartu Kredit, dan Fotokopi Buku Nikah sebagai pengganti Kartu Keluarga yang belum jadi.

Oleh petugas, dokumen yang saya bawa diteliti lebih lanjut dan diberikan beberapa catatan/notifikasi sebagai berikut:

  • Untuk paspor yang akan digunakan sebelum perjalanan ke Eropa, petugas akan memberi catatan “Will use passport before trip” yang tentunya harus dilengkapi dengan data pendukung berupa tiket perjalanan pulang pergi, dan tidak perlu melampirkan bukti pemesanan hotel.
  • Fotokopi paspor hanya diambil yang halaman depan dan yang ada Visa Schengen sebelumnya.
  • Tiket konser saya dikembalikan, mungkin karena dokumen perjalanan selama di Perancis dirasa sudah cukup, atau tidak boleh riya mau menonton Coldplay.
  • Dokumen tidak apa-apa apabila di-stapler.
  • Rekening koran tidak perlu detil per transaksi, hanya cukup saldo awal dan saldo akhir tiap bulan, dengan nama nasabah tercetak di lembar tersebut. Saya membawa kembali berlembar-lembar rekening koran milik Neng yang transaksinya berasal dari usaha penjualan browniesnya.
  • Untuk istri yang memiliki online shop, disarankan untuk mengisi formulir sebagai ‘housewife’ bukan ‘self employed’ karena untuk wirausahawan, diharuskan untuk melampirkan dokumen resmi seperti SIUP, Akta Pendirian Perusahaan, dan nomor rekening perusahaan. Tenang, hal ini bisa diganti/edit di loket.

Setelah dirasa lengkap, maka semua kelengkapan dokumen kamu akan diletakkan ke dalam map plastik bening berwarna hijau, sebelum kamu diminta untuk antre lagi guna…

F. Melakukan Pembayaran Visa Schengen dan Pengambilan Data Biometrik*

Sebelum melangkah ke kasir, saya sempat berbincang dengan petugas penerima dokumen perihal jangka waktu penyelesaian Visa Schengen pada saat itu, dan jawabannya adalah “Sekitar 1-2 minggu, tergantung banyaknya berkas yang masuk ke kami.” Sebuah jawaban yang membuat saya ingin mengajukan pertanyaan tambahan.

“Memangnya sekarang ada berapa berkas permohonan yang masuk tiap harinya?”

“Sekitar 400 berkas.”

DHEG! Empat ratus adalah jumlah yang sangat banyak, terlebih saat itu adalah musim liburan.

TLS Visa Perancis

Saya mulai mengantre kasir pukul 10.48 dan baru dipanggil pada pukul 10.55. Yang perlu kamu ingat bahwa pada saat itu, pembayaran hanya bisa dilakukan dengan cara tunai, tidak bisa menggunakan kartu debit, kartu kredit, apalagi dengan cara barter postingan di Instagram. Biayanya adalah sebesar Rp1.278.500,- yang terdiri dari biaya visa sebesar Rp878.500,- dan biaya pelayanan TLScontact sebesar Rp400.000,-.

CATATAN: Apabila dalam jangka waktu tiga tahun terakhir kamu sudah pernah mendapatkan Visa Schengen dan melakukan pengambilan data biometrik berupa sidik jari, sebenarnya kamu tidak perlu --atau bisa menolak untuk dilakukan pengambilan ulang. Namun untuk alasan pengkinian data, kamu juga dapat melakukannya lagi, tanpa biaya tambahan.

Setelah melakukan pembayaran dan pengambilan data biometrik, TLScontact memberikan tanda terima pembayaran dan pengambilan data biometrik, yang (tanda terima pembayarannya) dapat digunakan untuk proses pengambilan paspor di hari yang sudah dijanjikan.

Lalu kapankah datangnya hari bahagia tersebut?

G. Mengambil Paspor dan Visa Schengen*

Informasi yang saya dapat dari TLScontact menyebutkan bahwa “The application process’ average duration is 10 working days, but may take substantially longer under certain circumstances.”. Hmm, aplikasi saya masuk pada tanggal 6 Juni 2017, sementara saya harus memakai paspornya tanggal 26 Juni 2017, dan itu adalah hari Senin, di mana tanggal 24-25 Juni 2017, TLScontact pasti libur. Jadi mau tidak mau, saya harus mendapatkan paspor saya kembali di hari Jumat, 23 Juni 2017.

Disebutkan pula bahwa “You will be informed that your passport is ready for pickup, through your personal homepage (please login to https://fr.tlscontact.com/id/JKT) and by email.”. Oke, berarti saya harus aktif memantau aplikasi TLScontact yang sudah saya daftarkan sebelumnya, atau menunggu e-mail yang masih ghaib.

Sementara waktu terus bergulir sesuai kalender di bawah ini.

kalender 2017 indonesia

Kalender 2017 Indonesia lengkap

Seminggu berlalu, belum ada tanda-tanda bahwa saya akan mendapatkan visa tersebut. Setiap hari, saya selalu log-in untuk mengecek situs TLScontact untuk mengetahui status permohonan Visa Schengen saya. Statusnya masih tetap sama “Your application has been sent to the Embassy of French in Jakarta on 7 Jun 2017 at 8:33.” dan “Your application is being processed. Please be patient.”.

Patient. Sabar. Tapi sampai kapan saya harus sabar? BUKANKAH KESABARAN ADA BATASNYA WAHAI BAPAK USTADZ?

Dua minggu berlalu. Pada tanggal 21 Juni 2017, saya nekat mengirimkan e-mail ke sebuah alamat yang diyakini memiliki akses langsung ke TLScontact dan Kedutaan Besar Perancis –menceritakan kasus yang saya alami, sekaligus meminta proses penyelesaian visa dipercepat. Namun nihil, e-mail tersebut tak berbalas hingga sekarang, satu tahun kemudian.

Pada tanggal 22 Juni 2017, sebuah bisikan menghampiri saya, meminta saya untuk datang langsung ke Kedutaan Besar Perancis yang terletak di samping Sarinah Jakarta Pusat, pada Jumat 23 Juni 2017, mulai pukul delapan pagi, seandainya saya belum mendapat kabar hingga hari ini.

Betul saja, tidak ada kabar maupun e-mail yang masuk pada hari itu. Waktu saya tinggal satu hari lagi, atau saya batal pergi ke Jepang karena tidak memiliki paspor.

Visa Schengen TLS

Pagi harinya, 23 Juni 2017, saya sudah mengantre untuk masuk ke Kedutaan Besar Perancis bersama belasan orang yang mungkin memiliki cerita mirip dengan saya. Berkas tanda terima visa saya bawa rapi dalam map, ketika petugas keamanan meminta saya untuk melewati mesin pemindai logam, tanda ucapan selamat datang di kedutaan.

Setelahnya, saya masuk ke dalam ruangan kecil, dengan sebuah standing banner yang mengatakan bahwa permohonan Visa Schengen di Kedutaan Besar Perancis, dapat diproses dalam tempo 2×24 jam. APA, DUA KALI DUA PULUH EMPAT JAM? EXCUSEZ – MOI?

Petugas di loket kedutaan mengatakan bahwa saya tidak dapat mengambil paspor saya pagi itu, dengan alasan bahwa paspor saya sudah dikirimkan kembali ke TLScontact dan saya dapat mengambilnya siang itu mulai pukul 13.30. “Pasti ada kan, mbak?” Saya bertanya yang dijawabnya dengan “Insya Allah.”.

Dengan langkah gontai, saya meninggalkan kedutaan, dan bergerak kembali ke Mega Kuningan, untuk Jumatan di dekat kantor TLScontact. Sebuah SMS dari nomor tak dikenal saat saya sedang mendengarkan khotbah, membuat saya yakin bahwa Jumat adalah hari yang baik, karena SMS tersebut berbunyi seperti ini.

Visa Schengen TLS

Tak ada e-mail pemberitahuan seperti yang dijanjikan, bahkan status permohonan saya di aplikasi TLScontact masih belum berwarna hijau yang menandakan bahwa visa saya sudah selesai diproses. Namun SMS yang saya dapat siang itu berkata bahwa saya sudah dapat mengambil paspor saya di TLScontact dengan membawa dokumen-dokumen yang dibutuhkan.

*) Ya walaupun paspor kembali, belum tentu visa disetujui dan ditempel di dalamnya, bukan?

Lepas Jumatan, saya sudah berada di lobi TLScontact bersama puluhan orang lainnya. Lobi berukuran sekitar dua kali lima meter tersebut sudah penuh sesak dengan orang-orang yang ingin mengambil paspor di hari yang sama. Saking penuhnya, ketika pintu lift terbuka, maka kamu akan langsung menemukan punggung orang-orang yang menunggu jam buka TLScontact.

“Excusez moi?” Saya mulai bergerak ke depan pintu, sesuai dengan urutan antrean, dan ketika pintu dibuka, kami menyerahkan sedikit demi sedikit berkas kepada petugas yang berjaga. Hingga akhirnya tiba giliran saya.

Berkas tanda terima saya kumpulkan bertumpuk dengan berkas tanda terima orang lain, dan setelahnya, petugas akan mencari paspor kami di dalam ruang penyimpanannya. Dalam waktu sekitar sepuluh menit kurang,dua tanda terima saya telah ditukar dengan dua buah amplop yang mewakili saya dan Neng.

Dua buah amplop yang disegel oleh Kedutaan Besar Perancis di Indonesia. Dua buah amplop yang didalamnya berisi paspor kami. Dua buah paspor, yang di dalamnya telah ditempel stiker Visa Perancis.

Akhirnya, setelah melalui drama dan huru-hara yang membuat berolah raga jantung, saya berhasil mendapatkan Visa Schengen melalui TLScontact untuk Kedutaan Besar Perancis pada hari kerja terakhir sebelum TLScontact libur akhir pekan yang dilanjutkan dengan libur lebaran. Libur lebaran yang sedianya saya manfaatkan untuk mengunjungi Jepang sebelum bertolak ke Perancis beberapa hari setelahnya.

Well, walaupun pada awal kampanye visa, Kedutaan Besar Perancis mampu memberikan jaminan penyelesaian visa dalam tempo 2×24 Jam, namun pada praktiknya saat ini, hal tersebut sangatlah susah diwujudkan kembali, apalagi dengan animo pengunjung yang terus bertambah setiap tahunnya.

Tapi tenang saja, walaupun sedikit lebih lama, namun sebuah sumber mengatakan bahwa approval rate pengajuan Visa Schengen melalui Kedutaan Perancis ini angkanya melebihi 90%, jadi peluang untuk mendapatkan Visa Schengen sangatlah tinggi di TLScontact. Sepanjang alasan jelas, dan syarat-syaratnya lengkap, maka Insya Allah Visa Schengen akan dapat kamu raih.

Terima kasih telah membaca salah satu artikel terpanjang di blog saya, yang panjang tulisannya melebihi 5000 kata ini.