Malam itu, kala sedang mengantre pembayaran di Big Bad Wolf Jakarta 2017, saya mendapat kabar buruk. Bukan, bukan kabar buruk bahwa antrean preview sale malam itu sangat parah yang mengakibatkan para pengantre harus bersabar selama lebih dari dua jam sebelum bisa melakukan pembayaran, namun sebuah kabar mengenai aplikasi Visa Armenia yang saya ajukan dua hari sebelumnya.

Your E-VISA application is DECLINED. Saya membaca kembali email tersebut, dan huruf-huruf yang terdapat di sana masih tetap sama. Tidak ada yang berubah, dari DECLINED menjadi APPROVED. Sebuah hal yang wajar, mengingat saya tidak tinggal di negeri dongeng.

“Yah, visa Armeniaku ditolak.” Gerutu saya, yang menambah situasi antrean malam itu menjadi semakin buruk. “Huvt.”

e-visa Armenia

Mengapa sih, kok bisa sampai ditolak? Entahlah, saya hanya mengajukan e-visa sebagaimana biasanya, mengisi permohonan dengan baik dan jujur, tanpa ada tambahan kata-kata kotor yang mengarah ke penistaan, pencemaran nama baik, dan perbuatan tidak menyenangkan.

Memangnya, bagaimana cara mengajukan e-Visa Armenia ini? Mudah kok, yang jelas kamu harus terlebih dahulu masuk ke website resmi pengajuan e-visa tersebut, yaitu: evisa.mfa.am

Untuk yang baru pertama kali mengunjungi website tersebut mungkin akan proses masuk (loading halaman) akan terasa sedikit lambat, namun tetaplah bersabar, karena sabar adalah kunci mencapai Ridha Ilahi. Setelah berhasil masuk, tanpa ena-ena, langsung saja klik “Apply for E-Visa” dan kamu akan dibawa ke halaman pengajuan berikut ini.

Catatan: Sebelum memulai mengisi, sebaiknya siapkan dulu softcopy foto dan scan halaman depan paspor kamu, pada laptop/PC Warnet tempat kamu online.

I. Document type and country

Halaman pertama yang akan kamu temui bertajuk “Check your Eligibility” atau kurang lebih bertanya mengenai kelayakan kamu mendapatkan e-visa ini. Pada dasarnya, sebagai Warga Negara Indonesia, kamu berhak kok mendapatkan e-Visa Armenia.

e-Visa Armenia

Pilihlah “Indonesia” pada kolom Citizenship juga “Ordinary Passport” pada kolom ID type, kemudian tuliskan alamat email kamu pada kolom berikutnya, dan cocokkan juga Captcha yang tersedia.

Setelah kamu mengklik “Next” maka sistem akan mengirimkan email konfirmasi ke alamat email yang telah kamu daftarkan sebelumnya. Ingat, email konfirmasi ini hanya akan valid selama 24 jam, dan apabila kamu belum mengkonfirmasi pada jangka waktu tersebut, maka kamu diharuskan untuk mengajukan permohonan baru lagi.

Cek langsung Inbox pada email kamu, apabila kamu belum menemukannya, mungkin saja email tersebut masuk ke folder Spam, atau bisa saja kamu yang salah memasukkan alamat email.

II. Requested details

Berikutnya –tentunya setalah kamu melakukan konfirmasi pendaftaran melalui email, maka kamu dapat melaju ke halaman berikutnya. Halaman berikut ini adalah halaman yang paling kepo, karena akan bertanya mengenai informasi tentang kamu yang bersifat pribadi.

Passport Information

e-Visa Armenia

Yang pertama, kamu akan ditanya informasi seputar paspor, sebuah dokumen penting yang digunakan sebagai identitas ketika kamu bepergian ke luar negeri. Tenang, pertanyaannya juga gampang kok, semua jawaban juga ada di paspor, sehingga tidak perlu melihat contekan di paha. Paha ayam KFC.

Passport number: Masukkan nomor paspor kamu, biasanya diawali dengan huruf dan tujuh angka di belakangnya.

Male/Female: Pilih salah satu jenis kelaminmu, jangan dua-duanya. Male untuk pria, dan female untuk wanita.

Issued On: Tuliskan tempat dikeluarkannya paspor kamu, nama daerahnya bukan cuma “kantor imigrasi”.

Expiration date: Tanggal akhir berlakunya paspor kamu, biasanya ada di bagian kanan bawah paspor. Formatnya dd/mm/yyyy – tanggal/bulan/tahun.

Given name: Isikan nama depan kamu, misal namamu Michael Arif Rahman, isilah dengan ‘Michael’.

Surname: Isikan dengan nama keluarga atau kata terakhir pada namamu, pada kasus di atas, maka jawabannya adalah ‘Rahman’.

Middle name: Isikan nama tengah kamu apabila ada, nama tengah ya, bukan jari tengah. Pada kasus di atas, jawabannya adalah ‘Arif’.

Birth date: Tanggal lahir, yang seharusnya kamu ingat. Di samping tanggal jadian, tentunya.

Personal Data

e-Visa Armenia

Berikutnya, adalah bagian yang paling personal. Namun walaupun disebutkan personal, nyatanya juga tidak personal-personal banget, tuh.

Country of birth: Negara tempatmu dilahirkan, secara de facto.

Place of birth: Kota tempatmu dilahirkan, yang harus berada di dalam negara yang menjadi jawabanmu sebelumnya.

Occupation: Tulislah pekerjaan kamu sekarang. Saya kemarin menuliskan pegawai kantoran dan travel blogger.

Have you ever been convicted of any offence or crime? Apakah kamu pernah dihukum karena pelanggaran atau tindak kriminal? Tidak, membolos sekolah dan lupa mengerjakan PR tidak termasuk ya.

Contact Information at place of residence

Perihal informasi kontakmu di kota tempat tinggal, yang mungkin akan dibutuhkan pihak Armenia untuk menghubungimu, apabila diperlukan.

Residence Address: Masukkan alamat tempat tinggalmu.

Phone: Masukkan juga nomor telepon yang dapat dihubungi, nomor telepon genggam juga boleh. Untuk Indonesia, gantilah angka 0 di depan nomor telepon dengan +62, yang merupakan kode telepon internasional untuk negara Indonesia.

Contact Information in Armenia

Pada bagian ini, kamu diminta untuk mengisi informasi kontak hotel/penginapan di mana kamu berencana untuk tinggal selama di Armenia. Waktu itu saya menggunakan booking.com untuk melakukan pesanan, yang bisa juga untuk di-cancel apabila berubah pikiran.

Local Residence Address: Masukkan nama hotel beserta alamatnya.

Phone: Juga jangan lupa nomor teleponnya.

Attachments

Bagian terakhir pada halaman ini adalah bagian yang dapat mempermudah persetujuan permohonan e-visa kamu, yaitu bagian di mana kamu dapat mengunggah kelengkapan dokumen yang berhubungan dengan perjalananmu. Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, ada dua kelengkapan utama yang harus diunggah di sini, yaitu foto dan scan paspormu.

Untuk foto, ada beberapa aturan yang dapat kamu penuhi, seperti contoh di atas. Selain itu, pastikan ukuran maksimal fotomu adalah 2000×2000 piksel dengan besar maksimal 2 Megabytes.

Untuk paspor, tidak ada aturan baku, namun sebaiknya yang jelas, jangan ambil scan dari hasil fotokopian paspor yang berwarna hitam putih.

Selain paspor, kamu juga dapat mengunggah berbagai dokumen pendukung lainnya, seperti bukti pemesanan penginapan atau tiket pesawat berukuran maksilam 5 Megabytes dalam format JPG, PNG, BMP, DOC, dan PDF, asalkan bukan 3gp.

Catatan: Demi kelancaran pengunggahan, gunakanlah browser selain Safari, karena yang pantas pakai Safari hanya pegawai negeri waktu saya mencoba mengunggah melalui Safari, selalu gagal terunggah.

III. Purpose and duration

Halaman berikutnya bertanya tenang tujuan dan durasi. Tujuan yang dimaksud di sini adalah tujuan kedatanganmu ke Armenia, bukan tujuan hidup. Sementara durasi yang dimaksud di sini bukan durasimu di atas ranjang, namun durasi rencana perjalanan kamu di Armenia.

Nah, berhubung saya ingin berwisata saja, maka saya memilih ‘Tourism/Visit Relative/Friend’ pada kolom yang tersedia, dan menconteng pilihan kunjungan short term (21 days), atau kunjungan jangka pendek kurang dari 21 hari.

e-Visa Armenia

Setelah mengisi tujuan dan durasi, maka sistem akan otomatis menyebutkan jenis visa yang akan kamu terima beserta harga visa yang harus kamu bayarkan kemudian. Untuk pilihan di atas, saya diganjar dengan jenis visa ‘Single Entry’ dengan harga 6 USD.

Berikutnya, ada pertanyaan lain yang harus kamu jawab “Kapankah kamu akan tiba di Armenia?” Pilihlah tanggal yang tepat, dan di bawahnya kamu akan memperoleh informasi mengenai detil visa yang akan kamu dapatkan, apabila permohonanmu disetujui.

Secara garis besar, visa single entry tersebut akan berlaku 90 hari dari tanggal rencana kedatanganmu, di mana masa tinggalmu di Armenia tidak boleh melebihi 21 hari.

IV. Data confirmation

e-Visa Armenia

Selanjutnya, adalah halaman yang paling mudah untuk diisi, ya karena cuma halaman konfirmasi atas semua yang telah kamu isi di halaman-halaman sebelumnya. Apabila masih salah, maka kamu dapat kembali ke halaman sebelumnya, namun apabila sudah cocok, maka kamu dapat berpindah ke halaman terakhir, yang merupakan halaman paling susah di sini.

Yaitu, halaman pembayaran.

V. Payment

e-Visa Armenia

Untuk masalah pembayaran, sebenarnya e-Visa Armenia ini cukup mudah, karena langsung ditujukan ke Ministry of Foreign Affairs –Kementerian Luar Negeri– Armenia, dengan menggunakan akun PayPal mereka. Pembayarannya bisa menggunakan kartu kredit dan juga saldo PayPal.

Apabila pembayaran lancar, maka sistem akan mengirimkan email pemberitahuan berikut resi resmi dari PayPal.

Yang perlu diingat di sini adalah akan ada biaya komisi sebesar 1 USD yang dibayarkan, sehingga total biaya pembuatan e-visa ini adalah 7 USD dengan lama waktu pembuatan maksimal adalah tiga hari kerja, kalau permohonanmu disetujui.

Kalau disetujui. Walaupun tidak demikian kasusnya dengan saya.


Hal pertama yang saya lakukan ketika mendapati bahwa e-visa saya tidak disetujui adalah mengumpat, lalu istighfar, sebelum mencari solusi supaya permohonan visa tersebut dapat disetujui. Tujuh menit kemudian –setelah saya dapat berpikir jernih, saya mengirimkan email balasan ke mereka, dan bertanya apakah ada persyaratan lain yang bisa saya lengkapi supaya permohonan saya dapat disetujui.

Sambil menunggu jawaban, saya memikirkan rencana perjalanan lain apabila e-Visa Armenia saya terpaksanya ditolak. Dari yang rencana awalnya mengunjungi Iran – Azerbaijan – Georgia – Armenia, mungkin menjadi Iran – Azerbaijan – Georgia – Ukraina dan/atau Belarusia. Saat itu, saya sudah memegang e-Visa Azerbaijan dan e-Visa Georgia, sehingga sayang rasanya apabila melewatkan kesempatan untuk mengunjungi kedua negara tersebut.

Satu hari berikutnya, saya mendapat email balasan dari mereka, yang ‘hanya’ meminta untuk “Specify your citizenship”. Itu terjadi pada tanggal 20 April 2017, di mana saya langsung membalasnya dengan menyebutkan “Indonesia”. Berhari-hari kemudian, balasan pun tak kunjung datang.

Saya sempat suudzon tentang berbagai hal yang membuat visa saya ditolak, apa karena wajah saya kurang tampan? Apa karena saya memiliki nama muslim (sementara Armenia adalah negara Kristen pertama di dunia)? Atau karena saya menyebutkan bahwa saya seorang travel blogger?

Entahlah.

Noravank

Noravank Monastery Armenia

Tak habis akal, saya mencari solusi lain, yaitu dengan mencari koneksi yang dapat menghubungkan antara saya dan perwakilan resmi Armenia di Indonesia, dan saya mendapatkan nama Mr. X yang juga merupakan teman baik saya di Jakarta.

Mr. X kemudian memperkenalkan saya secara online —tidak tanggung-tanggung, kepada Duta Besar Armenia di Indonesia, yang kemudian saya berkenalan dan menjelaskan kembali mengenai kejadian yang saya alami –atau lebih tepatnya curhat, kepadanya. Kepadanyalah, saya meminta pertolongan.

Maaf, bukan bermasud syirik, ya Allah.

Pada tanggal 1 Mei 2017, saya mendapat balasan resmi lagi dari perwakilan Kementerian Luar Negeri Armenia, yang mengatakan bahwa pembayaran visa saya telah di-refund dan saya dapat mengajukan ulang permohonan e-visa tersebut, dengan ditambahkan beberapa dokumen pendukung lainnya.

“Now you can reapply for E-visa. Don’t forget to attach your photo, passport scan and other non-mandatory documents such as your timetable, program suggested by One Way Tour and your personal profile.

You have provided all the details about your trip and we will follow-up on your application. Your application will be processed on 2 May, as the 1st of May is non working day in Armenia.”

e-Visa Armenia

Setelahnya, saya langsung mengajukan kembali permohonan e-visa yang sempat ditolak dengan langkah-langkah seperti pada artikel ini dengan ditambah dokumen pendukung lainnya, dan Alhamdulillah, beberapa hari kemudian, saya berhasil mendapatkan e-Visa Armenia.

Phewww, finally!

Terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu saya mendapatkan e-visa ini, dan berhasil membuat saya mengunjungi Armenia, salah satu negara terindah yang pernah saya kunjungi dengan cara road trip.

Road Trip in Armenia 3

Road Trip in Armenia