Puluhan orang berbaju putih, pria dan wanita, mengantre pada sebuah loket di sudut ruangan, sementara puluhan lainnya duduk dengan wajah sedikit tegang pada beberapa baris bangku panjang yang disediakan di dalam ruangan Taipei Economic and Trade Office (TETO), yang terletak di lantai 12 Gedung Artha Graha, Jakarta. Mereka adalah calon-calon pahlawan devisa negara kita, para bakal Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sedang mencari visa untuk bekerja di Taiwan.

Tepat di bawah loket bertuliskan ‘Visa TKI’, terlihat seorang pria yang sepertinya adalah koordinator penyalur TKI sedang membantu para calon TKI untuk meletakkan sampel sidik jarinya ke permukaan sebuah mesin. Sambil menempelkan jarinya, para calon TKI tersebut diminta untuk meneriakkan dengan lantang nama, tanggal lahir, dan pernyataan belum pernah ke Taiwan. Kurang lebih seperti ini lafalnya.

“Nama Sumiyati, asal Cilacap, tanggal lahir 25 Desember 1978, saya belum pernah ke Taiwan!”

Saya memperhatikan pemandangan tersebut dengan kagum, kagum akan kegigihan mereka untuk berjuang di luar negeri, demi menghidupi keluarga yang mungkin masih tinggal di pelosok negeri. Memang, menjadi TKI adalah salah satu jalan pintas bagi Warga Negara Indonesia untuk memperbaiki nasib, yang apabila berhasil, mereka akan mendapatkan penghasilan tetap. Berbeda dengan travel blogger, yang status penghasilannya masih Insyaallah.

Sekadar catatan, saat ini Taiwan adalah negara pengguna TKI terbanyak ketiga di dunia.
TETO Taiwan - TKI

“Mas, mau urus visa TKI?” Tanya seorang petugas keamanan kepada saya di pintu masuk TETO.

Saya menggeleng, “Bukan Mas, ini mau urus visa wisata.” Saya memberikan dokumen kelengkapan visa yang sudah saya siapkan sebelumnya, “Untuk istri saya.”

“Dicek dulu ya dokumennya.” Jawabnya, sambil memberikan pandangan yang seolah tak percaya ada seseorang berwajah alim yang ingin berwisata ke Taiwan.

Mengurus Visa Taiwan untuk Wisatawan Indonesia yang Tidak Memiliki Visa atau Izin Tinggal dari Amerika, Jepang, Korea, Australia, New Zealand, dan Uni Eropa (Schengen) yang Masih Berlaku

Ya, apabila saya beruntung karena memiliki Visa Amerika yang masih berlaku sehingga bisa memperoleh izin masuk bebas visa Taiwan, maka Neng sebaliknya, karena Visa Schengen yang dimilikinya sudah tidak berlaku lagi. Maka supaya kami dapat bersama, mau tidak mau Neng (atau yang dalam hal ini diwakili oleh suaminya, yaitu saya sendiri) harus membuat Visa Taiwan.

Walaupun ada yang mengatakan bahwa pemegang Visa Schengen yang sudah tidak berlaku masih dapat mendapatkan izin masuk bebas visa Taiwan, asalkan belum melewati 10 tahun, namun kami tidak mau mengambil risiko tersebut. Play safe saja, jangan sampai bocor.

Baca: Panduan Mendapatkan Izin Masuk Bebas Visa Taiwan untuk Wisatawan Indonesia

Sebagai wisatawan Indonesia yang tidak memiliki visa atau izin tinggal dari Amerika, Jepang, Korea, Australia, New Zealand, Uni Eropa yang masih berlaku, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan Visa Taiwan (atau disebut juga Republic of China/ROC), yaitu:

A. Menyiapkan Berkas Persyaratan Visa Taiwan

Hal pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan Visa Taiwan adalah, menyiapkan berkas-berkas persyaratan untuk visa kunjungan wisata tersebut. Sesuai petunjuk yang saya dapatkan di sini, persyaratan tersebut meliputi:

1. Harus melalui website: https://visawebapp.boca.gov.tw untuk mengisi aplikasi permohonan visa, kemudian aplikasi permohonan tersebut di-print dengan laserjet dan ditandatangani langsung oleh yang bersangkutan. 

Panduan pengisian aplikasi permohonan visa akan dijelaskan lebih lanjut di bawah. Yang penting buka website resminya, isi, dan cetak. Sesimpel itu, tanpa perlu menggusur rumah warga.

2. Melampirkan 2 lembar pasfoto 6 bulan terakhir, ukuran 4cm x 6cm (berwarna dan background  putih)

Foto yang disertakan sebenarnya tidak perlu 6 bulan terakhir, asalkan wajah masih mirip dan belum mengalami operasi plastik. Untuk ukuran, yang penting bisa muat ditempel pada kolom aplikasi permohonan, tidak harus saklek 4cm x 6cm.

Visa Taiwan

3. Masa berlaku paspor minimal 6 bukan (untuk single entry), minimal 12 bulan (untuk multiple entry) + fotokopi paspor

Fotokopi paspor yang dimaksud di sini cukup hanya halaman depan yang memuat identitasmu saja, tidak perlu halaman bervisa, dan tidak dibeda-bedakan antara yang sudah keliling dunia, atau yang baru ke Singapura saja.

4. Surat keterangan kerja dari kantor atau sekolah bagi pelajar (asli dan di atas kop surat resmi)

Yang ini sebenarnya tidak perlu dilampirkan, karena ketika saya ke sana dan mendapat pengecekan, dokumen yang sudah saya siapkan malah dikembalikan, tidak tahu mengapa. Petugasnya hanya bilang, “Mau wisata kan? Tidak perlu ini.”.

HHHHHH KZL.

5. Fotokopi rekening tabungan 3 bulan terakhir

Yang ini adalah dokumen yang perlu disiapkan, cetakan rekening koran cukup, atau fotokopi buku tabungan, tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk meminta surat referensi dari bank.

6. Fotokopi Kartu Keluarga

Kartu Keluarga adalah sebuah kartu berbentuk surat (sementara Surat Izin Mengemudi, adalah sebuah surat yang berbentuk kartu) yang berisi nama-nama anggota keluargamu. Apabila kamu bepergian bersama anggota keluarga yang lain, maka permohonanmu cukup dilampirkan satu fotokopi Kartu Keluarga dan dapat menggunakan satu nama rekening atas nama kepala keluarga.

7. Biaya Visa Rp650.000,- (single entry) dan Rp1.300.000,- (multiple entry)

Hal paling penting yang harus dibawa ketika mengajukan visa adalah biaya, karena sekuat apapun kamu berusaha kalau tidak ada biaya, ya tidak akan bisa mendapatkan visa. Untuk Visa Taiwan, biayanya adalah Rp650.000,- untuk sekali masuk dan Rp1.300.000,- untuk masuk berkali-kali. Enak.

B. Mengisi Permohonan Visa Taiwan secara Online

Dari tautan di atas (https://visawebapp.boca.gov.tw), kamu akan dibawa ke sebuah halaman pengisian formulir aplikasi visa, di mana kamu dapat memilih jenis visa yang akan diajukan.

Visa Taiwan

Untuk visa wisata Taiwan, pilihlah bagian ‘General Visa Applications’ yang akan membawamu ke empat buah halaman penuh pertanyaan yang harus diisi dengan lengkap dan sebenar-benarnya.

Apabila kamu bertanya, apa saja pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka di bawah ini adalah jawaban, eh pertanyaan yang kamu cari.

Visa Taiwan

Which Category of Visa Are You Applying For? 

Kategori visa yang mana yang kamu daftar? Pertanyaan standar mengenai alasanmu mengajukan visa, yang meliputi:

  • Nationality: Warga Negara, pilihlah Indonesia dari daftar yang ada. Setelah meng-klik Indonesia maka akan keluar pertanyaan bonus tentang…

  • DOMESTIC KTP No.: Masukkan nomor KTP yang kamu punyai, baik KTP lama maupun e-KTP, Iya, KTP yang fotonya tidak pernah nampak bagus itu.

  • Select Where You Will Be Applying For Your Visa: Pilihlah lokasi pengajuan visamu, pilih zona/benua pada pilihan sebelah kiri, dan pilih negara dan lokasi pada pilihan sebelah kanan. Untuk wilayah Indonesia, pilihannya adalah “Taipei Economic and Trade Office in Indonesia”.

  • Category: Pilihlah jenis visa yang sesuai. Untuk wisatawan, centanglah “Visitor Visa”.

  • Number of Entries: Berapa kali masuk yang kamu inginkan, pilihlah “Single” apabila ingin masuk sekali, dan “Multiple” apabila ingin masuk berkali-kali. Masuk ke Taiwan maksudnya, bukan yang lain.

Applicant’s Details

Bagian ini akan meminta semua detail informasi yang kamu punyai, yang meliputi:

  • Surname: Nama belakang, yang bisa berarti nama keluarga, marga, atau cukup kata paling belakang di nama kamu. Apabila nama kamu adalah Jerry Yan, maka surname kamu adalah Yan.

  • Given Name (s): Nama depan, atau beberapa kata yang ada di dalam nama kamu sebelum kata belakang. Apabila nama kamu adalah Jerry Yan, maka given name kamu adalah Jerry.

  • Chinese Name (If Any): Apabila kamu mempunyai nama Cina maka tulislah pada kolom ini, misalkan kamu adalah Jerry Yan dan mempunyai nama Cina, maka masukkan “Dao Ming Si” di sini.

  • Former or Other Name (If Any): Apabila kamu mempunyai nama lama, masukkan di sini. Misalkan dulu kamu bernama Kabul, dan sekarang Tessy.

  • Former or Other Nationality (If Any): Apabila kamu sempat berpindah kewarganegaraan, tulislah kewarganegaraan lamamu di sini. Misalkan Uruguay, untuk Cristian Gonzáles.

  • ID No.: Kembali, masukkan nomor KTP kamu di sini, khusus yang sudah akil baligh.

  • Sex: Pilihlah jenis kelamin yang tepat untukmu. Yang menarik adalah terdapatnya kolom X di sini, menemani M untuk pria dan F untuk wanita. Lalu, X ini untuk jenis kelamin apa ya? Apa jangan-jangan itu kromosom?

  • Date of Birth: Masukkan tanggal lahirmu di sini, jangan bohong apabila ditanya masalah umur.

  • Place of Birth (City/State or Province, Country): Berikutnya, masukkan tempat lahirmu di sini, masukkan nama kota/provinsi, juga negaranya pada kolom yang tersedia.

  • Father’s Full Name: Masukkan nama lengkap ayahmu di sini. Sebuah pertanyaan yang mengingatkan saya tentang Papa, hiks.

  • Father’s Date of Birth: Masukkan tanggal lahir ayah kamu di sini, apabila ingat. Kalau lupa, kebangetan.

  • Mother’s Full Name: Masukkan nama lengkap ibu kamu di sini. Iya, ibu yang sering kamu ajak jalan-jalan itu.

  • Mother’s Date of Birth: Masukkan tanggal lahir ibu kamu di sini, semoga ingat.

  • Marital Status: Pilih status manakah yang paling tepat menggambarkan hubungan pernikahanmu, apakah sudah masih single, sudah menikah, atau telah bercerai.

  • Spouse’s Full Name, even if Divorced or Separated: Tulislah nama pasanganmu di sini, walaupun sudah bercerai atau hidup terpisah. Sebuah pertanyaan yang berat untuk Eli Sugigi yang mungkin bingung akan menulis nama siapa.

  • Spouse’s Date of Birth: Masukkan tanggal lahir pasanganmu, hapal kan? Biasanya kamu lebih hapal tanggal lahir pasangan daripada tanggal lahir Presiden Jokowi.

  • Occupation: Pilihlah jenis pekerjaan yang kamu lakoni sekarang, bisa pelajar, tentara, dokter, dan lain-lain. Yang penting jangan tiap hari berubah seperti dresscode pekerja Fashion Hotel.

  • Name of Employer or School: Tuliskan nama kantor atau sekolahmu di sini.

  • Address and Telephone Number in Taiwan (Address, Telephone Number): Tuliskan alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi di Taiwan. Kalau saya kemarin sih menginput alamat dan nomor telepon hotel yang sudah saya pesan online.

  • Address and Telephone Number in Home Country (Permanent Address, Telephone Number): Tuliskan alamat dan nomor telepon yang dapat digunakan untuk menghubungimu di negara tempat tinggalmu.

  • Current Address and Telephone Number (Address, Telephone Number): Tuliskan alamat dan nomor telepon yang berlokasi di tempat tinggalmu.

  • Email (if any): Masukkan alamat email kamu di sini, apabila ada. Kalau tidak ada, Ya Allah hari gini gak punya email?

Visa Taiwan

Applicant’s Passport

Bagian ini akan bertanya mengenai keterangan lengkap perihal paspor kamu, so, ambil paspormu, dan bukalah halaman yang berisikan identitas dan fotomu yang dipaksakan itu.

  • Passport Type: Centanglah jenis paspor yang kamu miliki. Untuk rakyat biasa seperti kita, centanglah paspor jenis “Regular”.

  • Passport No.: Masukkan nomor paspormu dengan benar.

  • Date of Expiry: Masukkan tanggal terakhir berlakunya paspor kamu, pastikan bahwa paspormu masih memiliki masa aktif yang cukup untuk mengajukan Visa Taiwan.

  • Date of Issue: Masukkan tanggal terbitnya paspor kamu.

  • Place of Issue: Masukkan tempat penerbitan paspor kamu, atau tepatnya lokasi kantor imigrasi yang menerbitkan paspor kamu.

Journey to Taiwan

Bagian ini akan sedikit kepo-kepo mengenai maksud dari perjalanan kamu ke Taiwan, yang meliputi pertanyaan sebagaimana tersebut di bawah ini:

  • Purpose of Travel: Centanglah tujuan perjalanan kamu ke Taiwan, apakah alasan wisata, bisnis, keagamaan, atau bisa juga kamu mencentang bagian ‘Other’ dengan mengisi “Mendatangi konser F4”.

  • Have you ever been issued an ROC Visa? Pernahkah kamu mendapatkan Visa Taiwan sebelumnya? Centang ‘Yes’ jika pernah, dan ‘No’ jika belum.

  • Date Arrival in Taiwan: Masukkan rencana tanggal kedatangan kamu di Taiwan.

  • Proposed Date of Departure: Masukkan pula rencana tanggal kepulangan kamu dari Taiwan di sini.

Details of Your Contact in Taiwan (Family, Friend, Company, or School)

Bagian berikutnya akan berisi data kontak kamu yang berada di Taiwan, bisa keluarga, teman, kantor, sekolah, atau seperti saya yang memasukkan detail akomodasi yang saya pesan sebelumnya.

  • Name: Nama orang yang mempunyai hubungan denganmu di Taiwan.

  • Relationship to Applicant: Jelaskan hubunganmu dengan pihak tersebut.

  • ROC ID/ARC No. of Your Contact in Taiwan: Bagian ini saya kosongi ketika mengisi karena bingung, namun sepertinya itu adalah Nomor KTP-nya orang Taiwan yang menjadi kontak kamu.

  • Name of School or Company: Nama sekolah atau perusahaan, yang mungkin menjadi alasanmu pergi ke Taiwan.

  • Residential Address: Masukkan alamat orang atau lembaga yang bersangkutan di sini.

  • Telephone No.: Nomor telepon juga jangan lupa untuk di-input.

  • Email Address: Kemudian alamat email juga dimasukkan kalau ada.

If You Are an R.O.C. Citizen’s Spouse, Please Answer The Following

Apabila kamu (kebetulan) adalah istri warga negara Taiwan seperti Ken Zhu, maka kamu diwajibkan untuk menjawab pertanyaan berikut ini.

Are you an R.O.C. citizen’s spouse? Centang ‘Yes’ jika iya, dan ‘No’ jika tidak, tapi tetap katakan tidak pada korupsi, ya.

Visa Taiwan

Please Answer The Following Questions Truthfully

Bagian ini adalah bagian yang menguji kejujuran kamu, di mana kamu diminta untuk menjawab serangkaian pertanyaan berbentuk benar-salah dengan ‘Yes’ jika ‘Iya’ dan ‘No’ jika ‘Tidak’. Tenang, tidak ada pertanyaan berbentuk pilihan ganda dan uraian di sini.

  • Do you have a criminal record within or outside the territory of the R.O.C. or have you ever been denied entry, ordered to leave or deported by the R.O.C. government? Apakah kamu mempunyai catatan kriminal di dalam dan di luar Taiwan, atau pernahkah kamu ditolak masuk, diminta meninggalkan, atau dideportasi oleh pemerintah Taiwan?

  • Have you entered Taiwan legally? Apakah kamu pernah memasuki Taiwan secara ilegal?

  • Have you ever had a communicable disease of public health significance, a dangerous physical or mental disorder, or been a drug abuser or addict? Apakah kamu memiliki penyakit menular yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat, gangguan fisik dan mental yang berbahaya, atau pernah menjadi pengguna narkoba?

    Kalau di Indonesia, pengguna narkoba tempatnya ada di Nusa Kambangan. Baca pengalaman saya mengunjungi Nusa Kambangan di sini.
  • Have you ever overstayed a visitor or resident visa or worked illegally in Taiwan? Apakah kamu pernah tinggal melebihi batas kunjungan pada visitor visa atau resident visa, atau pernah bekerja secara ilegal di Taiwan?

  • Have you ever been a controlled substance (drug) trafficker? Apakah kamu pernah menjadi penyelundup narkoba? Amit-amit.

  • Have you ever been refused a visa at by an R.O.C. mission abroad? Apakah pengajuan visamu pernah ditolak oleh pihak Taiwan di luar negeri?

  • Have you ever applied for an R.O.C. visa using a different name? Apakah kamu pernah mengajukan Visa Taiwan dengan nama yang berbeda?

  • Have you ever worked in Taiwan? Apakah kamu pernah bekerja di Taiwan?

Untuk orang biasa-biasa saja seperti kita-kita, biasanya akan mencentang ‘No’ pada kebanyakan pertanyaan di atas. Namun apabila kamu mempunyai jawaban ‘Yes’, bukan berarti kamu tidak dapat mengajukan Visa Taiwan. Kamu dapat datang langsung ke kantor TETO untuk berdiskusi langsung mengenai masalah ini.

Visa Taiwan

Declaration

Bagian terakhir (finally!) dari mengisi formulir aplikasi Visa Taiwan ini adalah deklarasi mengenai kebenaran pengisian dokumen tersebut. Pertanyaan yang harus dijawab/diisi adalah:

  • Date of Application: Masukkan tanggal rencana pengajuan aplikasi visamu.

  • Was this application filled by another person on your behalf? Apakah pengisian aplikasi ini dilakukan oleh orang lain dengan izin kamu? Pilih ‘Yes’ apabila iya, dan ‘No’ apabila tidak.

  • Name: Masukkan nama pengisi aplikasi ini (ini asumsi saya sendiri)

  • Address: Masukkan alamat pengisi aplikasi ini (inipun asumsi saya sendiri)

  • Relationship to Applicant: Hubungan antara pengisi dengan pemohon Visa Taiwan, apabila suami-istri bisa ditulis sebagai ‘Spouse’.

  • Was the application submitted by an agent? Apakah aplikasi ini akan di-submit oleh agen? Jawab ‘Yes’ apabila kamu tidak memasukkan aplikasi ini sendiri ke TETO.

  • DOMESTIC KTP No.: Masukkan nomor KTP agen/pihak yang membantumu men-submit aplikasi Visa Taiwan.

  • Agent’s Full Name: Masukkan nama agen yang kamu gunakan, misalnya “James Bond”.

  • Relationship to the Applicant: Tuliskan hubunganmu dengan agen tersebut, apakah seperti Bond dengan Bond’s girls atau bagaimana.

  • Agent’s Telephone No.: Tulis nomor telepon agen yang membantumu, juga…

  • Agent’s Address: Tulis juga alamat agen yang membantumu tersebut.

Setelah mengisi semua data dengan lengkap, kamu dapat mengklik tombol “Submit” di bagian bawah halaman aplikasi, dan nantinya halaman akan berpindah ke halaman ‘Acknowledgement’ yang setelah kamu setuju dengan memencet tombol “Agree” maka kamu akan berpindah ke halaman untuk mencetak/mengunduh versi .pdf dari formulir permohonan visa tersebut.

Setelah dicetak, jangan lupa juga untuk menandatangani formulir permohonan aplikasi Visa Taiwan di bagian bawah halaman dua, pada kolom “APPLICANT’S SIGNATURE’.

C. Mengurus Pengajuan Visa Taiwan di Taipei Economic and Trade Office (TETO)

Setelah semua dokumen dan persyaratan Visa Taiwan sudah lengkap, maka lengkah selanjutnya adalah mengajukan pembuatan Visa Taiwan ke pihak yang berwenang. Berhubung Taiwan tidak mempunyai kedutaan di Indonesia, maka bagian pengurusan visa ini diwakilkan ke Kantor Dagang Taiwan, atau tepatnya Taipei Economic and Trade Office (TETO), yang terletak di Gedung Artha Graha lantai 12, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Untuk memasuki Gedung Artha Graha sebagai pemohon Visa Taiwan pun agak sedikit tricky karena saya waktu itu tidak diizinkan masuk melalui pintu depan gedung, “Kalau untuk mengurus Visa Taiwan, harus lewat pintu belakang, Pak.” Kata petugas keamanan di lobi utama.

Setelah menukar KTP (termasuk memberikan nomor telepon) dengan tanda masuk gedung di pintu belakang, barulah saya dapat memasuki Gedung Artha Graha dengan sebuah panduan untuk menggunakan lift khusus. “Untuk mengurus Visa Taiwan, langsung ke lift nomor 7 ya, Pak.”

TETO

Di dalam lift yang sedikit usang tersebut, saya disambut oleh seorang petugas berkepala plontos dengan seragamnya yang bertuliskan ‘Suparno’ yang saya asumsikan adalah namanya. Di belakangnya, terdapat sekitar tujuh orang wanita berseragam putih, dengan raut muka tegang dan pandangan yang kosong.

“Mau ke lantai 12, Pak?” Tanyanya.

“Iya.” Jawab saya “Mau mengurus Visa Taiwan”.

Sekadar informasi, TETO melayani pengajuan visa pada hari kerja Senin hingga Jumat mulai pukul 08.30 - 11.30, dan melayani pengambilan visa mulai pukul 13.30 - 16.00, sementara pada hari libur, pihak TETO tutup.
Iya dong, Dao Ming Si juga juga butuh liburan kan.

TETO Visa Taiwan

Saya tiba di depan ruangan TETO pada pukul 09.01, dengan dilayani oleh petugas keamanan di dekat pintu masuk. Petugas tersebut memeriksa kelengkapan berkas saya, termasuk mengembalikan berkas-berkas yang tidak akan digunakan, sebelum memberikan saya nomor antrean untuk mengurus visa wisata.

“Nomor antrean 2.” Saya membaca secuil kertas di tangan, sementara puluhan orang berbaju putih, pria dan wanita, mengantre pada sebuah loket di sudut ruangan, dan puluhan lainnya duduk dengan wajah sedikit tegang pada beberapa baris bangku panjang yang disediakan di dalam ruangan.

Sesaat, pikiran saya menerawang, dan berpikir, mungkinkah saya diminta masuk lewat pintu belakang Artha Graha dan menggunakan lift khusus bersama para wanita berbaju putih dan Pak Suparno, karena disamakan sebagai TKI, yang akan mengurus visa kerja ke Taiwan?

Hmm, entahlah.

TETO Taiwan - TKI

Beruntungnya, pendaftar visa umum disediakan loket khusus (loket umum) sehingga tidak perlu mengantre berbarengan dengan puluhan atau ratusan orang yang akan mencoba peruntungan di Taiwan tersebut. Dari enam loket yang ada (empat diantaranya untuk pengurusan visa kerja), saya menyerahkan berkas tersebut ke loket 1, tempat seorang wanita cantik yang sedikit jutek bekerja di balik loket.

“Bayar dulu ya di kasir.” Pintanya setelah menerima semua berkas permohonan saya, tanpa senyum. “Nanti ke sini lagi.”

D. Membayar Biaya Visa Taiwan

Dari loket pendaftaran dan penyerahan berkas, saya bergerak ke sudut ruangan yang lain lagi, di mana terdapat sebuah loket dengan seorang mbak-mbak berhijab yang sepertinya pendiam. Di loket keempat yang bersebelahan dengan loket tempat penyerahan dokumen pengurusan pernikahan dengan warga negara Taiwan tersebut –dengan malu-malu– saya menyerahkan biaya pendaftaran Visa taiwan untuk sekali masuk sebesar Rp650.000,- kepadanya.

Setelah menerima dan menghitung uang yang saya berikan, mbak-mbak itu memberikan beberapa lembar tanda terima pembayaran kepada saya, masih dalam diam.

Visa Taiwan

Berikutnya, saya kembali lagi ke loket satu dan menyerahkan lembaran bukti pembayaran tersebut kepada si wanita jutek yang mengambil lembar copy pembayaran dan memberikan lembar aslinya kepada saya berikut sebuah nomor yang berfungsi sebagai tanda terima permohonan, sekaligus pengambilan visa.

“Diambil dua hari lagi ya, jam setengah dua.” Ya, aplikasi Visa Taiwan normalnya memang dikerjakan dalam tiga hari kerja, namun ternyata hari pengajuan permohonan juga dihitung sebagai satu hari. Kalau istilah undang-undangnya adalah “sejak permohonan diterima” bukan “setelah permohonan diterima”.

 

E. Melakukan Pengambilan Visa Taiwan

Pada hari yang ditentukan, saya kembali lagi ke TETO dengan membawa tanda terima dan nomor yang diberikan wanita jutek tersebut. Pada pukul 13.35, saya mengantre bersama sekitar 10 orang lainnya untuk mengambil visa wisata, seperti halnya para TKI yang mengajukan visa kerja di pagi harinya.

Pada loket 2 bagian Visa Umum, saya dilayani oleh seorang pria yang ramah, dengan senyumannya. Dia menukar tanda terima yang saya bawa dengan paspor milik Neng yang sudah tertempel visa baru di dalamnya, Visa Taiwan.

“Periksa lagi ya, Pak.”

 

Visa Taiwan

 

Setelah memastikan bahwa wajah dalam Visa Taiwan tersebut benar adalah istri saya, bukan Barbie Hsu, saya meninggalkan ruangan TETO dengan puas, karena dapat mengajukan Visa Taiwan dengan sangat mudah, dan tanpa mengalami halangan yang berarti.

Akhirnya kami bisa berangkat ke Taiwan, dan berharap bertemu dengan Jerry Yan!

Sebelumnya saya ingin meminta maaf karena artikel yang sangat panjang ini, namun kalau bisa minta maaf, buat apa ada polisi?