Musim dingin, bisa jadi adalah musim yang sedikit tricky bagi traveler asal Indonesia yang tinggal di daerah tropis di mana sehari-harinya hanya bertemu dengan terik matahari, hujan, dan polusi asap knalpot. Maklum juga, sedari lahir, tubuh kita tidak dibiasakan dengan adanya hawa dingin yang dapat mencapai temperatur minus di bawah 0° Celsius. Belum lagi kalau ada salju, mana pernah kita melihat salju di Indonesia, selain di film The Raid 2?

Di saat orang-orang dari negara empat musim kabur ke negara tropis saat musim dingin, sebagian penduduk Indonesia justru memimpikan untuk menikmati musim dingin dan dapat melihat salju. Bagi mereka, dapat merasakan pengalaman yang tidak ada di Indonesia merupakan sebuah kepuasan tersendiri. Apalagi kalau pengalaman tersebut dapat diunggah dan dipamerkan ke media sosial, wah, pastinya akan menaikkan harkat, martabat, derajat, dan gengsi kamu di mata teman sepermainan.

Astaghfirullah, tak boleh riya.

Winter in China

Saya sendiri, sudah beberapa kali merasakan musim dingin. Yang pertama adalah di Macau tahun 2012, dengan hasil badan meriang karena nekat melakukan uji nyali dengan bepergian tanpa jaket, hanya dengan kaus oblong. Kemudian pernah juga merasakan musim dingin di Sydney pada tahun lalu, di mana musim dingin tidak begitu mencekam karena letak geografis Australia yang hanya sedikit di bawah khatulistiwa. Lalu, pada awal tahun ini, saya melakukan mamacation di China dengan tujuan utama bermain salju, yang menghasilkan kuping meradang dan hidung meler saat main ski karena kurang persiapan.

Apes ya? Iya. Namun dengan pengalaman tersebut, saya belajar banyak hal, terutama tentang bagaimana cara menghadapi musim dingin, dan apa sajakah yang harus dipersiapkan. Berkaca dari pengalaman tersebut, berikut ini saya sarankan 12 benda (selain pasangan) yang harus dibawa apabila kamu ingin menikmati liburan musim dingin.

1. Obat-obatan

Belakangan ini saya baru sadar, jikalau ternyata saya memiliki alergi terhadap cuaca dingin, yang kerap juga disebut rhinitis alergika oleh para pakar. Apabila flu biasanya disertai demam, maka alergi biasanya datang tanpa demam tetapi kerap datang dengan ditemani bersin-bersin, mata gatal, dan hidung tersumbat.

Saya tentu saja tak mau apabila alergi ini mengganggu rencana perjalanan di waktu mendatang, sehingga saya mencari tahu informasi lebih jelas tentang alergi dan mendapatkan sebuah fakta.

Ternyata, pada cuaca dingin, tubuh beberapa orang merespon dengan mengeluarkan zat yang disebut histamine, sementara pada beberapa individu yang rentan terhadap alergi, misalnya saya, keluarnya histamine secara berlebih akan menimbulkan reaksi alergi. Lebih jauhnya, apabila alergi tersebut mengenai bagian sinus, maka akan timbul peradangan sinus yang dapat mengarah ke penyakit sinusitis.

Aduh! Radang sinus, malas banget kan?

Salah seorang kawan, kemudian menyarankan untuk menggunakan Afrin, sebuah obat semprot hidung yang dikatakan dapat membantu meredakan rhinitis alergika dan melegakan pernapasan seketika.

Berikutnya, saya menyiapkan Afrin untuk jaga-jaga ketika bepergian ke tempat dingin. Dan benar saja, pada suatu pagi, hidung saya tiba-tiba tersumbat karena suhu dingin. Langsung dong, saya mengambil Afrin dan menyemprotkannya pada tiap lubang hidung. Sesuai instruksi yang ada, saaya memencet Afrin 2-3 kali hingga cairan yang disebut dekongestan, keluar dari botol dan masuk ke dalam rongga hidung. Sambil memencet botolnya, saya menghirup aroma Afrin kuat-kuat supaya efeknya segera bekerja.

Ajaib, hanya dalam hitungan detik, mampat di hidung saya berhasil hilang, dan napas pun kembali lega. Sejak saat itu, Afrin masuk ke dalam daftar wajib obat-obatan yang harus dibawa saat saya bepergian.

Afrin

Afrin – dekongestan untuk meredakan rhinitis alergika

Selain Afrin, saya juga biasa membawa beberapa jenis obat-obatan dan suplemen kesehatan sebagai tindakan prefentif apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sewaktu bepergian. Semisal paracetamol untuk demam, tetes mata steril apabila ada debu dan kenangan tiba-tiba masuk ke mata, juga vitamin C untuk daya tahan tubuh.

2. Kupluk

Untuk kepala, saya sekarang terbiasa mengenakan kupluk ketika bepergian di musim dingin. Selain nyaman dipakai karena ringan (lebih ringan daripada helm full face) dengan kontur yang mengikuti bentuk kepala, kupluk pada umumnya memiliki material yang hangat sehingga dapat mencegah hawa dingin menembus kepala yang terkadang dapat menyebabkan pusing.

Apabila kamu merasa kupluk berbahan rajutan sudah terlalu umum, maka kamu bisa memilih kupluk dengan bahan polyester fleece, yang dapat menyimpan panas di dalamnya. Satu hal yang perlu diingat dalam memakai kupluk, adalah jangan sekali-kali memadukan kupluk dengan sarung dan lampu senter. Ingat, kamu mau liburan musim dingin, bukan mau menawarkan vila di puncak.

Winter in Amsterdam

Villa, villa, villa di Amsterdam.

3. Penutup Telinga

Telinga, mungkin saja adalah bagian tubuh saya yang paling sensitif terhadap suhu dan embusan angin. Saya selalu geli ketika pasangan meniup-niup telinga saya, selain itu, pernah juga saya nekat tidak memakai penutup telinga ketika bermain ski di China. Hasilnya, telinga saya pun menjadi merah dan sedikit kaku karena dingin.

Sejak saat itu, saya selalu membiasakan diri untuk memakai penutup telinga di musim dingin, kecuali ketika sedang bercumbu bersama pasangan. Apabila ingin terlihat lebih keren, SWAG, YOLO, BOOM!, dan DERR! kamu bisa mengganti penutup telinga dengan headphones Beat by Dre.

Winter in Beijing

Bisa juga gunakan kupluk oversized yang mampu menutupi telinga.

4. Lip Balm

Angin di musim dingin senantiasa mengembuskan hawa kering, sementara bibir (dan ujung jari) adalah bagian tubuh yang paling peka terhadap sentuhan. Untuk melindungi bibir dari kekeringan yang berujung bibir pecah-pecah hingga berdarah, kamu dapat menggunakan lip balm untuk memoles bibirmu, seperti contoh di bawah ini.

Lip Balm

Hanya sebagai ilustrasi bibir, abaikan modelnya.

Pada awalnya, saya tidak mau menggunakan lip balm karena terkesan tidak macho dan membuat bibir nampak seperti habis makan gorengan. Namun setelah mendapatkan bibir kering pecah-pecah karena angin musim dingin dan kekasih yang jauh, kini saya selalu mengantungi lip balm apabila bepergian di musim dingin. Favorit saya, –selain bibir istri, tentu saja lip balm yang manly, rasa vanili.

5. Facial Cream

Ketika berlibur di musim dingin, dapat dipastikan bahwa hampir seluruh bagian tubuh kita akan tertutup dengan pakaian, kecuali wajah, padahal wajah adalah aset berharga yang wajib dijaga supaya tetap cemerlang. Sama seperti lip balm, facial cream juga digunakan untuk mencegah kulit wajah menjadi kering akibat angin musim dingin. Selain itu, facial cream juga dapat melindungi wajah dari sinar ultraviolet yang jahat.

Apabila facial cream terasa mahal untukmu, maka kamu dapat mencoba untuk melindungi wajah dengan cadar. Subhanallah ya ukhti.

Winter in Amsterdam

Hmm, sudah kuduga.

6. Syal

Selain telinga, leher juga merupakan bagian tubuh saya yang sensitif, apalagi kalau terkena embusan hawa dingin, bisa-bisa saya langsung meriang dan terkena radang tenggorokan. Untuk mengatasinya, saya biasa menggunakan syal atau penutup leher yang memiliki nama keren ‘neck gaiter’.

Untuk syal atau penutup leher, pilihlah bahan yang dapat menghangatkan, seperti polyester fleece dengan teknologi thermal, wol, atau kashmir apabila mampu. Selain menghangatkan leher, syal dapat juga digunakan untuk menutup hidung dan mulut pada situasi tertentu, misalkan ketika sedang bepergian ke Bantar Gebang.

Winter in Beijing

Mom, looks comfortable with Scottish wool.

Setelah membaca ini, saya harapkan kamu jadi mengetahui bahwa fungsi syal bukan hanya untuk menutupi bekas cupangan.

7. Jaket/Coat

Menurut saya, ini adalah elemen terpenting yang dapat melindungi tubuh ketika musim dingin, yaitu jaket atau coat. Tinggal pilih sesuai dengan gaya kamu. Pakailah jaket apabila kamu ingin terlihat sporty dan gunakanlah coat supaya kamu terlihat elegant.

Untuk jaket, ada beberapa material yang dapat dipilih, yaitu polyester fleece, wol, bulu angsa, maupun material sintetis lainnya. Harap diingat, bahwa jaket musim dingin yang baik seyogyanya dapat membuat kamu tetap kering di situasi apapun tanpa membuatmu kegerahan di dalam jaket.

Winter in Sydney

Jaket diskonan, tapi keren, karena background-nya.

Kalau pilihan saya saat ini, — yang disesuaikan dengan kantung, jatuh kepada Berghaus Mount Asgard Hybrid Jacket, dengan 700 fill-power down dan berat hanya 300 gram dan dapat digulung kecil, yang mampu menahan angin dan dingin pada suhu yang minus sekalipun.

8. Sweater

Pada suhu yang ekstrem, saya sering menggunakan lapisan pakaian lagi sebelum jaket (yang merupakan lapisan terluar) yaitu sweater. Sekadar informasi, cara membaca sweater adalah dengan “sweter” bukan “switer”. Ingat, ini penghangat, bukan pemanis.

Winter in Shanghai

Winter in Shanghai, is worse because the pollution.

9. Pakaian Dalam

Ini adalah lapisan pakaian pertama yang dikenakan setelah kulit, maka sebaiknya pilihlah pakaian dalam yang ketat dan menempel kulit, supaya tidak tertembus udara.

Khusus untuk musim dingin, tinggalkan pakaian dalam minimu, buang G-String, lingerie, dan Thong kamu, lalu gunakan pakaian dalam panjang yang hangat seperti misalnya model longjohn yang dapat kamu temukan di toko-toko kawasan Mangga Dua. Atau kalau bingung, coba pakai Uniqlo HEATTECH yang Extra Warm, apabila masih tersedia.

no-image-available

Maaf, gambar pakaian dalamnya kena sensor oleh Lembaga Sensor.

10. Sarung Tangan 

Pada awal 2012, saya membeli sepasang sarung tangan berbahan rajut di Hong Kong; sarung tangan tersebut cukup nyaman digunakan bahkan masih saya bawa untuk menikmati musim gugur di Jepang, hingga akhirnya saya mencobanya untuk bermain salju di awal tahun ini. Hasilnya, suhu dingin ternyata tidak dapat dibendung oleh sarung tangan tersebut dan membuat tangan saya kaku kemerahan, kemudian sarung tangan menjadi basah dan lembap akibat hujan salju yang turun.

Kalau sekarang, saya menyarankan kamu untuk menggunakan sarung tangan yang berbahan kulit yang modis, atau polyester fleece yang dapat kamu temukan dengan mudah di toko-toko outdoor kesayangan.

Winter in Amsterdam

Hangatin aku, mz.

Apabila masih kedinginan, kamu dapat juga menggunakan dua jenis sarung tangan sekaligus, seperti misalnya sarung tangan plastik yang biasa digunakan untuk kebutuhan dapur pada lapisan dalam guna mencegah hawa dingin menyentuh kulit, sebelum melapisi dengan sarung tangan kulit di luarnya. Atau dapat juga gunakan sarung tangan rajutan nenek di lapisan dalamnya.

11. Sepatu Tebal

Untuk sepatu, saya menyarankan untuk menggunakan sepatu material tebal seperti kulit atau suede guna melindungimu dari hawa dingin dan percikan air yang mungkin menyapa kakimu. Khusus untuk musim dingin, buanglah sepatu Wakai kamu dan pakailah sepatu yang lebih tebal. Kamu juga dapat menambahkan lapisan sol di dalam sepatu agar kaki lebih hangat.

Selain itu, untuk mencegah air merembes ke dalam sepatu, kamu dapat juga menyemprotkan cairan anti air ke lapisan terluar sepatu kamu.

Winter in San Marino

Italian leather boots – waterproof shoes by Columbia

12. Balsem Penghangat

Pada waktu kecil, apabila saya demam dan menggigil, Mama senantiasa mengusapkan balsem penghangat pada beberapa titik tubuh saya, seperti punggung, dada, perut, dan sedikit di bawah hidung. Hal ini dimaksudkan supaya saya mendapatkan kehangatan dari titik-titik tersebut yang kemudian akan menyebar hingga dapat menghangatkan tubuh secara keseluruhan. Sebuah kebiasaan yang akhirnya saya lakukan hingga sekarang.

Saat ini, sudah banyak sekali merek balsem dan minyak gosok yang beredar di pasaran dengan aroma-aroma khasnya. Tinggal dipilih sesuai dengan selera, namun ingat, jangan salah beli balsem yang digunakan untuk mengawetkan Firaun.

Salah  satu guna balsem lainnya, adalah sebagai media kerokan, seperti yang juga kerap dilakukan Mama kepada saya apabila saya terindikasi mengidap enter wind.

Kerokan

Source: Google/Brilio.net


Walaupun musim dingin masih cukup lama, namun tidak ada salahnya apabila kamu mulai mempersiapkan segala perlengkapannya mulai sekarang, supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Akhir kata, semoga liburan musim dingin kamu menjadi semakin menyenangkan setelah membaca artikel ini, dan jangan lupa pakai celana, walaupun saya tidak menyebutkannya di atas.

Ciao!