Kalau berbicara tentang pembaca Backpackstory, pasti tak akan cukup apabila hanya dibahas dalam satu artikel dan dua komentar.  Mereka itu unik dan menarik, bahkan lebih menarik daripada artikel-artikel yang ada pada blog ini. Apabila saya sedang tidak rajin menulis, mereka kerap bertanya, “Kapan artikel barunya tayang?”. Sebuah pertanyaan yang intensitas kemunculannya sedikit di bawah pertanyaan “Kapan menikah?” dari teman dan kolega. Saya, biasanya hanya menjawab diplomatis dengan, “Yang sabar, ya! Karena orang sabar disayang Tuhan.”, walaupun bisa jadi yang bertanya itu menganut paham ateis.

Kemudian, ada juga beberapa pembaca yang mengaku bahwa mereka sudah membaca semua artikel saya, dari yang pertama, sampai yang terakhir. Bayangkan, ada sekitar 175 artikel dibabat habis oleh mereka. Setelahnya, mereka biasa berkata, “Aku sudah baca dari awal postingannya Mas, kapan nih yang baru keluar?”. Waduh, kok saya malah ditagih artikel. Ini pembaca, atau editor yang menunggu bab berikutnya dari rencana buku saya yang seharusnya selesai tahun 2014 lalu?

Lalu ada juga beberapa pembaca wanita yang mengaku berpacaran dengan pria warga negara Amerika Serikat, curhat melalui email, bertanya tentang pembuatan visa Amerika (karena ingin mengunjungi kekasihnya, ataupun untuk menikah di sana) dan bertanya bagaimana peluang untuk diterima visanya. Ya saya tidak tahu, wong saya belum pernah berpacaran dengan pria asal Amerika Serikat.

Terus terang, saya cukup terkejut terhadap respon yang masuk terhadap Backpackstory, blog perjalanan yang telah saya kelola selama tiga tahun lebih ini. Tidak disangka, bahwa blog perjalanan yang menjadi sarana pelarian hobi menulis saya dapat menarik perhatian orang-orang untuk membaca sebuah tulisan perjalanan.

Bahkan hingga menembus sejuta hits pada bulan November 2015 lalu.

Backpackstory Sejuta

Awal Mula Menulis

Mulanya, saya bukanlah seorang penulis cerita perjalanan, melainkan hanya seorang penulis cerita pendek bertemakan percintaan, based on true story, kadang-kadang. Sejak 2010, saya biasa mempublikasikan cerita pendek tersebut melalui Tumblr, dan pernah juga beberapa kali mengikuti proyek menulis buku secara keroyokan. Maklum, saya penakut, jadi gak berani sendirian, mau pacaran saja harus berdua.

Pada 2010, di tengah-tengah kepenatan bekerja, saya membuat sebuah keputusan sederhana yang pada akhirnya mengubah hidup saya menjadi seperti sekarang. Keputusan tersebut adalah membuat paspor dan pergi ke Singapura, Sama seperti layaknya kebanyakan orang Indonesia yang pertama kali melakukan perjalanan ke luar negeri.

#BackpackstorySejuta

Singapore, 2010

Tak disangka, perjalanan tersebut ternyata membuat saya ketagihan dengan adanya pengalaman baru yang didapat, seperti halnya bocah kecil dengan Aibon di perempatan jalan. Sejak saat itu, saya mulai getol mencari-cari tiket murah dan membuat rencana-rencana untuk perjalanan berikutnya.

Setelah melakukan beberapa kali perjalanan dengan paspor tersebut, termasuk pengalaman hampir mati di Phuket, saya memutuskan untuk membuat sebuah blog perjalanan di WordPress pada bulan November 2011, untuk menambah sarana pelarian hobi menulis saya. Sebuah blog perjalanan yang bernama ‘Backpackstory’.

Sejarah Backpackstory

Awalnya, saya yang lahir dari seorang Papa yang pekerjaannya menulis, dan Mama yang hobinya jalan-jalan (sehingga membuat saya hobi makan) sempat bingung menamai blog perjalanan ini. Ingin rasa menamainya dengan “Catatan Perjalanan Si Ganteng dan Keren.”, tapi saya tidak suka mencatat. Kemudian ada juga usulan nama “Hey Ho, Let’s Go!”, namun saya takut disangka sisa-sisa pasukan Jepang pada masa Perang Dunia II. Apabila dinamai sesuai nama asli saya, takutnya khalayak mengira ini adalah blog milik pahlawan Ampera.

Kemudian, muncullah nama ‘Backpackstory’. Etimologinya berasal dari kata ‘backpack’ dan ‘story’, ‘backpack’ karena saya kerap bepergian dengan menggunakan tas punggung (bukan koper atau karung), dan ‘story’ karena saya suka bercerita. Blog tersebut tetap kosong pada awal tahun 2012, hingga pada bulan Maret 2012, saya memutuskan untuk mengunggah artikel pertama di blog.

Tentu saja artikel tersebut masih alay, dengan banyaknya kata-kata yang membuat saya malu dan jijik ketika membacanya kembali, apalagi ditambah dengan header blog yang seperti ini.

cropped-337868_2391003136759_1301305535_2891663_3546796_o.jpg

TARAAAA!

Bagi yang mengikuti blog saya sedari awal, pasti pernah tahu bahwa saya sempat menggunakan ‘Fun Side of Traveling’ sebagai tagline blog ini. Maksudnya, untuk menunjukkan bahwa selalu ada sisi riang yang muncul dalam sebuah perjalanan.

Sejak awal, saya memang berkomitmen untuk menuliskan artikel berupa cerita perjalanan (yang mungkin lebih panjang daripada blog perjalanan pada umumnya), juga dengan menggunakan kata ganti orang ‘saya’ dan ‘kamu’. Tujuannya, adalah untuk membuat pembaca lebih dekat, sekaligus membawa mereka masuk ke dalam cerita, Insha Allah, kalau mereka mau.

Pada bulan-bulan pertama kemunculannya, saya kerap meminta tolong teman-teman untuk menyebarkan tautan mengenai blog ini, supaya ada yang mampir dan membaca. Syukur-syukur meninggalkan jejak berupa komentar. Beberapa bulan kemudian, salah seorang teman saya yang seorang ilustrator menawarkan bantuannya untuk membenahi header Backpackstory, dan saya menurutinya.

wwww.jpg

Dari yang alay banget, menjadi sedikit alay.

Rebranding Backpackstory

Di penghujung 2013, saya memutuskan untuk berkomitmen secara serius, terhadap blog ini. Niat tersebut saya wujudkan dengan membuat tagline baru sebagai positioning untuk blog saya, mencari desain logo untuk branding, juga membeli domain pribadi beserta premium theme yang lebih cocok untuk blog dengan kebanyakan isi berupa ‘travel story’.

Dari ‘Fun Side of Traveling’ berubah menjadi ‘A Serious Travel Blog’, yang berarti sebuah blog perjalanan yang selalu menyajikan informasi secara serius dan sesuai kenyataan dengan dibalut oleh candaan yang tak kalah serius.

Tentang logo, saya mempercayakannya kepada Yulian, yang berhasil merancang sebuah logo sesuai permintaan saya. Logo tersebut bergambar seorang pria alim sedang bermain laptop di atas sebuah bola dunia, sementara di punggungnya menggendong sebuah tas.

Backpackstory

Secara filosofis, logo tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • Seorang pria, menunjukkan bahwa penulis blog ini adalah seorang pria yang masih sendiri.
  • Tas di punggung, menunjukkan kebiasaan penulis ketika bepergian, yaitu menggunakan tas punggung. Bukan karena kere, tapi karena pilihan.
  • Laptop, menunjukkan alat utama yang digunakan penulis untuk bercerita adalah sebuah laptop, bukan melalui RRI.
  • Tangan di laptop, menunjukkan bahwa si penulis sedang bercerita melalui blognya, sementara sebelah tangannya yang tak nampak menunjukkan bahwa penulis suka menggaruk-garuk ketiak.
  • Bola dunia, menunjukkan posisi blog ini sebagai blog perjalanan, bukan toko buku Sinar Dunia.
  • Jejak kaki, menunjukkan langkah si penulis, dari berjalan-jalan untuk menikmati dunia, kemudian beristirahat dengan posisi duduk untuk menulis, dan menyebarkannya ke seluruh dunia. Apabila dunia mau.
  • Warna biru, dipilih penulis karena ceria dan dipercaya mampu membawa aura tenang, bukan karena penulis berdarah biru.

Untuk domain, saya memilih .me, supaya terdengar lebih personal, walaupun mungkin tak banyak yang tahu bahwa .me itu merupakan domain untuk negara Montenegro. Sementara untuk theme, saya memilih Duet Theme yang simpel, clean, dan punya fitur yang saya butuhkan yaitu featured images serta image slider.

Perkembangan Backpackstory

Bagi saya, Backpackstory bukan hanya sekadar blog, namun telah menjadi rumah untuk beristirahat atas kepenatan sehari-hari. Sebuah tempat untuk relaksasi pikiran, dengan cara menulis dan berbagi. Kini, rumah ini sudah cukup ramai didatangi, baik yang sekadar datang, ataupun yang datang sambil meninggalkan pesan, curhatan, maupun menawarkan obat pembesar penis.

#BackpackstorySejuta

Statistik Backpackstory dari tahun ke tahun

Untuk menjamu para tamu yang datang, saya sebenarnya menargetkan untuk menulis minimal satu artikel baru tiap minggu, walaupun terkadang saya lalai dan khilaf. Maklum saja, namanya juga pria, tempatnya salah dan dosa.

Sekadar informasi, selain melalui web browser, saat ini pembaca juga dapat menikmati tulisan-tulisan perjalanan Backpackstory melalui aplikasi mobile berbasis iOS, walaupun masih dalam versi Beta. Untuk pengguna Android, Blackberry, dan Karce, sabar dulu. Saya berharap, ke depannya aplikasi ini dapat juga dihadirkan di semua platform.

Selain itu, untuk menyambung hidup, saya juga berusaha mengembangkan Backpackstory ke dalam wujud lain, seperti misalnya dalam bentuk kaus yang dijual di Uteesme, atau bukan tidak mungkin jika ke depannya saya akan membuat online shop melalui LINE@.

“Backpackstorynya sis?”

Uteesme

Semuanya demi kamu, para tamu dan pembaca Backpackstory yang telah mengamalkan ayat pertama Allah, yaitu “Bacalah.”.

Giveaway #BackpackstorySejuta

Daaaannnn… spesial untuk kamu, para pembaca Backpackstory, saya telah menggandeng beberapa sponsor untuk mengadakan sebuah giveaway bertajuk #BackpackstorySejuta untuk merayakan pencapaian sejuta hits yang diperoleh Backpackstory, sekaligus sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada para pembaca.

Sebuah pencapaian yang tidak akan mungkin terwujud apabila bukan karena kamu, kamu, dan kamu, pembaca Backpackstory.

Backpackstory in USA

Bukan, mereka bukan pembaca Backpackstory.

Berikut ini adalah daftar hadiah-hadiah yang dapat kamu menangkan, dan rayakan di #BackpackstorySejuta! 

A. 1 paket Taxi Voucher senilai Rp1.000.000,-*) dari Blue Bird Group, the ONE company for all your transportation needs. Baca juga, cerita akhir pekan saya bersama Blue Bird Group.

B. 1 paket Travel Voucher senilai Rp1.000.000,-*) dari Dwidayatour. Simak pengalaman saya bepergian bersama Dwidayatour ke Sydney! Dwidayatour, making travel easy.

C. 1 buah Flight Voucher sampai dengan Rp2.000.000,-*) dari Indonesia Flight, book flights from your fingertips. Available for Android and iOS.

D. 1 buah Handphone Andromax R 4G LTE dari Smartfren, operator dengan teknologi 4G LTE Advanced lebih luas, cepat dan stabil di Indonesia. Ikuti petualangan saya bersama Smartfren di Legoland.

E. 1 paket Hotel Voucher senilai Rp.1.000.000,-*) dari Travelio, pertama di Indonesia booking hotel bisa ditawar lewat aplikasi! Follow Twitter mereka @travelioid, like Facebook Page mereka Travelio, dan baca juga ulasan saya tentang Travelio.

F. 1 buah Gift Card senilai Rp1.000.000,- dari Urban Icon Store, a place where you can find many trendy watches and accessories from Fossil, Michael Kors, Liebeskind, etc in shopping malls near you or online. Check my #urbaniconstyle here.

G. 1 buah Yi Action Camera dari Xiaomi Indonesia, a mobile internet company, who always believe that something wonderful is about to happen. Just like me, and Backpackstory.

H. 3 buah Kaus Backpackstory dari Uteesme, an online t-shirt playground where everyone can design, print, and share their t-shirt ideas with the world.

I. 5 paket Voucher MAP untuk 5 orang pemenang @Rp200.000,- dari penulis blog ini yang bijaksana dan penuh kasih sayang.

*) syarat dan ketentuan berlaku

Backpackstory

Lalu bagaimana cara mengikuti giveaway tersebut? Baca baik-baik syarat dan ketentuan di bawah ini:

  1. Peserta adalah pembaca Backpackstory, boleh berdomisili di mana saja, selama masih ada di peta dunia.
  2. Berikan tanggapan dan masukan mengenai Backpackstory pada kolom komentar artikel ini, dengan menyebutkan:
    • Nama
    • Kota Domisili
    • Akun Twitter
    • Tanggapan dan Masukan
  3. Contoh poin 2:
    • Nama: Eneng
    • Kota Domisili: Bojong Kenyot
    • Akun Twitter: @nengsukadikenyot
    • Tanggapan dan Masukan: Backpackstory ini menarik sekali, sangat menginspirasi dan membuka hati. Semoga tetap istiqomah. Kira-kira kalau suami neng selingkuh, neng harus pergi ke mana ya Mah?
  4. Share di media sosial kamu (Twitter dan/atau Facebook), artikel favorit di Backpackstory disertai alasan dan hashtag #BackpackstorySejuta, juga mention @arievrahman (Twitter) dan/atau tag Ariev Rahman (Facebook). Semakin banyak kamu share, maka peluang menang kamu akan semakin besar.
  5. Contoh poin 4:
    • @nengsukadikenyot: Bang @arievrahman, artikel favorit neng nih waktu ngintipin abang mandi di onsen 🙈🙈🙈 https://backpackstory.me/2012/11/05/mikurigaike-onsen-tertinggi-di-jepang/ #BackpackstorySejuta
  6. Perbanyak kesempatan menang kamu dengan cara menyebarkan tautan artikel giveaway ini pada akun-akun media sosial yang kamu miliki, juga dengan cara mem-follow Instagram @arievrahman dan menyebutkan bahwa kamu sedang mengikuti giveaway ini.
  7. Giveaway ini ditutup pada tanggal 25 Desember 2015, pukul 23.59.
  8. Good luck, jangan lupa baca Bismillah.
BackpackstorySejuta

Because this christmas, Santa comes early.