Sejak merantau ke Jakarta lebih dari sepuluh tahun silam, salah satu momen yang tak pernah saya lewatkan setiap tahunnya adalah mudik, atau pulang kampung ke Kabupaten Semarang. Berbagai moda transportasi untuk pulang telah saya gunakan, mulai dari bus malam sewaktu kuliah, kereta ekonomi sewaktu kere, dan pesawat terbang sewaktu khilaf.

Berbagai pengalaman seru juga telah saya alami, mulai dari hangusnya belasan tiket promo karena salah satu maskapai favorit tutup rute ke Semarang, menahan mulas di dalam bus belasan jam karena keracunan makanan, ketiduran di dalam kereta api dan terbangun di suatu daerah antah berantah (sehingga akhirnya diturunkan di Solo dan diberikan uang karena memelas), hingga pengalaman dengan kereta api yang mogok karena banjir (sehingga saya memutuskan turun di sebuah stasiun, menyewa jasa ojek, oper ke bus kecil sebanyak tiga kali dan sekali angkutan umum, sebelum dilanjutkan dengan ojek lagi menuju ke rumah).

Namun itu bukanlah tujuan akhir dari mudik saya, karena setibanya di Kabupaten Semarang, biasanya saya masih harus melanjutkan perjalanan lagi ke rumah keluarga Papa dan Mama, yaitu di Cirebon dan/atau Pati. Namun bedanya, yang ini saya menggunakan mobil pribadi untuk mudik.

Mudik dengan mobil

Perjalanan mudik dengan mobil

Sewaktu Papa masih ada dan saya belum dapat mengemudikan mobil, Beliau-lah yang bertanggung jawab atas kemudinya. Kemudian setelah saya mendapat pelajaran dari Beliau mengenai cara mengemudi yang baik dan benar, dan Beliau dipanggil oleh-Nya, saya beralih menggantikan tugasnya hingga sekarang.

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan ketika kamu ingin mudik dengan mobil:

1. Pastikan Kamu Mempunyai Mobilnya

Hal pertama yang harus diperhatikan ketika akan mudik dengan mobil, adalah pastikan kamu sudah mempunyai mobilnya. Mempunyai di sini bukan berarti harus memiliki sendiri, namun pakailah mobil yang diperoleh secara halal, seperti mobil milik sendiri, mobil pinjam dengan janji akan dikembalikan segera setelah selesai digunakan (bukan pura-pura lupa setelah selesai pinjam), atau bisa saja mobil sewaan dengan jaminan KTP asli dan pembayaran di muka.

Honda Jazz

Pastikan mobil yang dipakai adalah mobil beli, pinjam, sewa, dan bukan mobil curian.

Hindari menggunakan mobil curian, kalau kamu tidak mau mudik kamu berantakan karena dikejar-kejar polisi dengan supercar dan helikopter seperti dalam game GTA V. Hindari juga menggunakan Tamiya untuk mudik.

2. Periksa Keadaan Mobil Sebelum Berangkat

Setelah mendapatkan mobil, cek dulu kondisinya. Apakah masih laik jalan dengan kondisi tersebut, atau malah harus diderek sepanjang perjalanan mudik.

Mesin Honda Jazz

Periksa selalu mesin kendaraan kamu.

Di bawah ini adalah beberapa bagian dari mobil yang perlu diperiksa terlebih dahulu:

  • Ban mobil, periksa tekanan angin juga kondisi permukaan bannya. Jangan dipakai apabila wujud ban sudah menyerupai dada pria Arab setelah keluar dari tempat waxing.
  • Oli mesin, cek ketinggiannya, apakah masih pada batas aman atau tidak.
  • Radiator, pastikan bahwa tangkinya selalu terisi dengan air dan tidak terdapat kebocoran, sehingga mobil tidak akan over-heated.
  • Wiper, apakah masih berfungsi dengan baik. Saya yakin, kamu pasti tidak mau mengelap kaca depan dengan kemoceng ketika hujan.
  • Lampu-lampu, tes apakah masih dapat menyala dengan baik, tidak redup dan tidak berkelap-kelip seperti lampu dugem.

3. Pastikan Tidak Ada Barang yang Ketinggalan

Setelah mobil siap untuk digunakan, maka berikutnya adalah menyiapkan barang-barang yang akan dibawa ketika mudik. Buat daftar yang tepat dan perencanaan yang matang, sehingga mobil tidak akan kelebihan muatan seperti di bawah ini. Ingat ini mudik, bukan pindahan rumah atau ekspedisi JNE.

Bagasi Honda Jazz

Jangan sampai ada barang yang ketinggalan

Bawalah barang-barang yang penting saja seperti istri, kunci rumah, kunci mobil, pakaian, peralatan mandi, makanan dan minuman, juga hati nurani sepanjang perjalanan. Tinggalkan istri tetangga, untuk bahagia bersama suaminya.

4. Bacalah Doa

Perjalanan yang baik, berawal dari doa yang baik. Apabila kamu percaya, maka kekuatan doa akan membimbingmu sepanjang perjalanan dan menghindarkan kamu dari mara bahaya yang mungkin saja terjadi sepanjang perjalanan. Untuk yang beragama Islam, membaca Bismillah sudah cukup, atau bisa juga ditambah dengan doa seperti di bawah ini.

laa-hawla-wa-laa-quwwata-illa-billah

Contoh doa sebelum perjalanan.

“Bahwa tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.”

5. Patuhi Aturan Lalu Lintas

Setelah berdoa, maka saatnya kita mulai perjalanan mudik. Yang patut diingat dan dilakukan adalah mematuhi peraturan lalu lintas. Selalu membawa surat-surat seperti KTP, SIM, dan STNK mobil ketika berkendara. Dan bawa juga BPKB mobil apabila kamu ingin berkendara ke Pegadaian atau tempat kredit dana tunai cepat.

Kemudian patuhi rambu-rambu juga lampu lalu lintas. Ingat bahwa merah itu berarti berhenti, bukan berani. Lalu, selalu gunakan juga sabuk keselamatan, walaupun kamu sedang menyetir di jalan yang sepi. Ingat, sabuk keselamatan digunakan untuk keselamatan kamu, bukan untuk menghindari polisi lalu lintas yang akan menilang.

Selfie dalam mobil

Selfie ketika mudik (Adegan dilakukan oleh profesional)

Disclaimer: Selfie di atas dilakukan dengan aman dan penuh perhitungan, dan Mama setelah selfie langsung mengenakan kembali sabuk keselamatannya. Kalau kata orang Australia (baca: Duglass & Edmond), “Safety safety!“.

6. Dengarkan Musik

Saya termasuk orang yang tidak bisa hidup dengan musik. Ketika bekerja, termasuk ketika menulis artikel ini, saya selalu ditemani musik sebagai penyemangat. Pun demikian ketika sedang menyetir mobil, saya merasa hampa apabila tidak ada musik yang menemani.

Selain itu, musik juga merupakan salah satu obat untuk mengusir kantuk ketika berkendara.

CD Musik

Beberapa contoh CD Musik (milik Mama)

Walaupun mungkin banyak yang tidak suka, saya dan Mama acap mendengarkan Sabrina ketika menyopir. Bagi saya, wanita bergitar itu seksi, beda dengan Satria Bergitar.

7. Istirahatlah Jika Mengantuk

Namun, apabila musik sudah tidak dapat mengusir kantuk, mengobrol juga membuat makin mengantuk, sementara kopi dapat membatalkan perjalanan yang dilakukan ketika bulan Ramadan, maka solusi yang tepat ketika mengantuk dalam perjalanan sebagai sopir adalah tidur.

Seperti yang pernah saya lakukan di pinggiran Alun-Alun Batang dalam perjalanan ke Cirebon.

Alun-alun Batang

Pohon rindang di Alun-alun Batang, yang oranye itu tempat sampah.

Untuk dapat menikmati tidur di mobil, bagi saya cukup mudah, caranya adalah:

  • Tepikan mobil pada tempat yang sejuk, seperti misalnya di bawah pohon rindang atau dalam mal.
  • Nyalakan AC dengan suhu yang sejuk, sambil membuka kaca supaya terdapat sirkulasi udara.
  • Rebahkan kursi sopir supaya punggung dapat bersandar dengan baik dan tidak tegak lurus secara kaku.
  • Putar lagu-lagu yang kalem dengan volume rendah, seperti misalnya ‘Dream a Little Dream’ atau lagu-lagu dari Enya. Hindarkan lagu-lagu yang bisa membuat emosi dan darah tinggi, seperti lagu ‘Alamat Palsu’.
  • Tidurlah dengan mata tertutup.

8. Sediakan Tandem

Ketika sedang mengejar waktu, ada baiknya jika kamu menyediakan seseorang sebagai tandem kamu ketika menyopir. Apabila memang sudah kehabisan tenaga dan dirasa tidak mampu lagi, saya biasanya bergantian menyopir dengan Mama ketika mudik.

Saya & Mama

Bersama sopir cadangan, eh, maksudnya Mama.

Maaf, bukan bermaksud untuk durhaka dan tidak menghargai wanita, namun bagi saya pekerjaan sopir-menyopir itu tidak memandang jenis kelamin, karena sejatinya semua orang bisa menyopir.

9. Melindungi Diri dengan Asuransi Kecelakaan Diri

Ketika mudik dua tahun lalu, sebuah mobil menabrak mobil kami dari belakang ketika sedang melaju di Alas Roban, beruntungnya kami tidak kenapa-kenapa walaupun mobil mengalami luka ringan. Beberapa tahun sebelumnya, saya malah mengalami hal yang lebih parah lagi, ketika mobil yang saya tumpangi bersama teman-teman menabrak sebuah pohon sepulangnya dari liburan di Ujung Genteng.

Pengalaman yang membuat saya berpikir bahwa musibah bisa saja terjadi kepada siapa saja, di mana saja, saat kita melakukan apa saja. Bisa saja terjadi ketika kamu mudik, ketika kamu sedang melakukan paralayang, atau ketika kamu kelilipan. Kelilipan granat di medan perang.

Sebuah pemikiran yang membuat saya merenung, dan memikirkan untuk melindungi diri dengan asuransi kecelakaan diri. Hingga suatu saat saya menemukan Asuransi Bebas Aksi iFWD Liberate dari FWD Life Indonesia.

iFWD Liberate

Asuransi Bebas Aksi iFWD Liberate adalah jalur distribusi asuransi melalui teknologi berbasis sistem online (e-commerce) dari FWD Life Indonesia yang ditujukan bukan hanya untuk melindungi diri tapi juga bertujuan mendukung passion kamu. Kok sesuai passion, maksudnya? Iya, Asuransi Bebas Aksi ini akan melindungi saat kamu menonton konser musik dangdut, melakukan olahraga ekstrem seperti adu panco dengan Ade Rai, dan menjalani hobi berisiko tinggi, seperti menggoda istri tetangga. Intinya, asalkan tidak melanggar hukum dan tidak melukai diri sendiri, maka semuanya akan di-cover oleh Asuransi Bebas Aksi ini!

Menariknya, untuk mendapatkan asuransi ini cukup mudah, karena kamu tidak perlu repot mendatangi kantornya dan mengajukan permohonan polisnya. Hanya tinggal duduk manis di depan komputer yang terhubung dengan internet, dan melakukan langkah-langkah ini:

  • Buka www.ifwd.co.id
  • Klik Bebas Aksi (Asuransi Kecelakaan Diri)
  • Baca-baca dulu fiturnya, berpikir, yakinkan dengan Salat Istikharah jika perlu, pilih ‘Beli Sekarang!‘.
  • Pilihlah jenis pekerjaan yang paling sesuai dengan kamu, jangan bohong, karena dosa. Kemudian pencet ‘Lanjut‘.Asuransi Bebas Aksi
  • Beritahukan pula kebutuhan kamu, bukan, bukan kebutuhan sembako bulanan, tapi kebutuhan akan asuransi kamu, seperti berapa uang pertanggungan dan premi yang akan dibayarkan tiap bulannya. Yang istimewa adalah, dengan premi mulai dari Rp50.000,-/bulan kamu bisa mendapatkan perlindungan dari Asuransi Bebas Aksi ini.
  • Isi data diri, input ahli waris, pilih metode pembayaran, bayar, dan voila! Kamu sudah mendapatkan perlindungan dari Asuransi Bebas Aksi dalam hitungan menit.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Asuransi Bebas Aksi iFWD Liberate, kamu dapat menghubungi customer care mereka melalui Layanan Hotline: (+62) 1500391 atau online chat via situs www.ifwd.co.id.

FWD

10. Siapkan Selalu Uang Tunai di Mobil

Selain asuransi dan kotak P3K, uang tunai adalah salah satu survival kit yang harus tersedia di dalam mobil. Kegunaan uang tunai tersebut adalah untuk sumber dana yang dapat dipergunakan sewaktu-waktu, misalnya untuk membayar tol, berbagi kepada bencong yang mengamen ketika lampu merah, membeli Tahu Sumedang ketika jalanan macet, atau untuk ‘berdamai’ dengan polisi apabila masih bisa.

Kyat

Tapi jangan sampai salah bawa uang juga.

Namun satu saran saya, apabila sedang berkendara di Indonesia, bawalah Rupiah, jangan malah Dong, Kyat, atau Dollar Zimbabwe dalam kresek.

11. Bawa Makanan dan Minuman

Yang juga tak kalah penting, adalah, siapkan selalu makanan dan minuman di mobil sebagai solusi cepat jika tiba-tiba kelaparan. Apabila sedang berpuasa, sebotol air akan sangat membantu apabila sudah tiba waktu berbuka namun ternyata kamu masih terjebak macet di jalan.

Telur Asin Brebes

Telur Asin Brebes, telur yang sangar, karena tatoan.

Saran saya, bawalah makanan yang berbentuk padat, mudah dikemas, dan tidak merepotkan untuk dimakan sambil menyetir. Misalnya seperti biskuit, cokelat, ataupun telur asin Brebes. Jangan bawa makanan yang malah akan merepotkanmu ketika menyetir, seperti misalnya pecel lele, soto Betawi, atau kepiting saus tiram.

12. Nikmatilah Perjalananmu

Terakhir, hal yang paling penting apabila kamu memutuskan untuk mudik dengan mobil adalah, nikmatilah perjalananmu. Mengemudilah dengan santai, tidak perlu terburu-buru, kecuali kamu sedang shooting film Fast & Furious 8. Apabila ada hal-hal menarik yang ditemukan dalam perjalanan, berhenti dan nikmatilah. Karena sesungguhnya bersenang-senang adalah esensi terpenting dalam sebuah perjalanan.

Alun-alun Tegal

Mampir sejenak di Alun-alun Tegal

Akhir kata, selamat mudik, dan selamat berkumpul dengan keluarga. Ingat selalu keselamatan, bukan kecepatan. Perjalanan mudik bukanlah tentang siapa yang akan jadi nomor satu, karena keluarga adalah yang nomor satu.

Selamat Idul Fitri 1436 Hijriah

Minal Aidin Wal Faidzin

Mohon Maaf Lahir dan Batin