Apa yang pertama kali terbersit pada pikiranmu ketika mendengar kata ‘Vivid’? Sebuah rumah produksi film di Amerika Serikat yang mempopulerkan nama Asia Carrera dan Tera Patrick? Atau sebuah simulasi film pada kamera mirrorless keluaran Fujifilm? Tenang, kamu tak sendirian. Karena saya pun memikirkan pilihan jawaban yang pertama ketika pertama kali mendengar tentang Vivid Sydney.

“Wah, jangan-jangan saya bisa menjadi bintang di Vivid Production cabang Sydney nih.” Begitu pikiran saya saat itu, ketika mendengar bahwa Sydney, kota yang akan saya kunjungi bersama Dwidayatour, sedang menggelar sebuah event bernama Vivid Sydney.

Namun ternyata dugaan saya salah, karena Vivid Sydney bukanlah sebuah event buatan rumah produksi film tersebut, melainkan sebuah pergelaran tahunan di Sydney yang menampilkan pertunjukan cahaya, musik, dan ide.

Vivid Sydney 2015: Light, Music & Ideas

Vivid Sydney 2015

Melanjutkan kesuksesan Vivid Sydney 2014, yang berhasil menjaring 1.430.000 pengunjung (jumlah yang lebih tinggi dari UMR provinsi Nusa Tenggara Barat) untuk datang dan menikmatinya, kali ini Destination NSW kembali dengan sebuah helatan yang lebih megah, lebih akbar, dan lebih spektakuler!

Total akan ada lebih dari 60 instalasi cahaya yang dihadirkan tiap malam selama 18 hari, mulai dari pukul 18.00 hingga tengah malam, mulai dari Harbourside ke Martin Place, Darling Harbour, Pyrmont dan The Star, hingga ke University of Sydney, yang membuatnya menjadi salah satu event terbesar di Australia saat ini.

Lalu di mana sajakah tempat yang asyik untuk menikmati Vivid Sydney 2015? Berikut 11 di antaranya.

1. George Street

Ditasbihkan sebagai jalan pertama di Australia dan masuk ke daftar Sydney’s Heritage Walk, kini George Street yang mempunyai panjang kurang lebih tiga kilometer ini dikenal sebagai salah satu jalan tersibuk di Sydney. Pada ruas jalan yang melewati kawasan The Rocks dan Chinatown ini berdiri beberapa bangunan penting di Sydney, seperti St. Andrew’s Cathedral, Sydney Town Hall, juga Queen Victoria Building (sering disingkat QVB supaya kekinian) yang sekarang menjadi salah satu pusat perbelanjaan paling cantik di dunia, juga paling mahal.

Ketika Vivid Sydney, beberapa bangunan di sini akan berubah menjadi bangunan penuh lampu beraneka warna, seperti yang dialami oleh Sydney Town Hall berikut.

Sydney Town Hall

Sydney Town Hall

Saran saya, habiskan siangmu untuk berbelanja di QVB apabila mampu –atau kalau tidak mampu tinggal menyeberang ke Woolworths (biasa disebut Woolie oleh anak zaman sekarang) dan memborong Kit-Kat dan Tim-Tam untuk sanak saudara di Indonesia–,  nikmati soremu segelas Flat White di Workshop, sebelum memanjakan mata dengan lampu-lampu khas Vivid Sydney di malam harinya.

2. Darling Harbour

Mungkin tak banyak yang tahu bahwa dahulu Darling Harbour adalah sebuah lokasi utama tempat meletakkan gerbong kereta api milik NSW Railways, sebelum kemudian diubah (karena dianggap tak efektif) menjadi pelabuhan, sekaligus sentra berkumpulnya penduduk dan turis di Sydney pada akhir 1970-an oleh Commisioner Gavan McDonell.

Sekarang, Darling Harbour hadir dengan pusat perbelanjaan, restoran-restoran berkelas, pelabuhan tempat menyandarkan cruise, dan tempat untuk menikmati kembang api bersama kekasih (kalau punya) di Malam Minggu.

Saran saya, makan malamlah dulu pada salah satu restoran di pinggiran Darling Harbour, Cyren Bar Grill Seafood misalnya, sebelum berlari keluar untuk menikmati bagaimana megahnya pesta kembang api yang dipadukan dengan Vivid Laser – Fountain Water Theatre (dan bagaimana Destination NSW membakar uangnya untuk menarik pengunjung) di Darling Harbour ketika Vivid Sydney.

Darling Harbour on Saturday night, is something that you can’t resist, darling.

3. Port Jackson

Tahukah kamu, kalau Sydney didirikan pada sebuah pelabuhan alam yang disebut sebagai ‘The Largest Natural Harbour in The World’? Pada pelabuhan bernama Port Jackson (yang bahkan memiliki jenis hiu sendiri bernama hiu Port Jackson) inilah, bangsa Eropa (sebut saja, Inggris) pertama kali masuk ke Australia dan mendirikan permukimannya.

Saran saya, ambil paket makan malam di atas cruise (misalnya Captain Cook Cruise) dari Darling Harbour, dan nikmati pesona Port Jackson (sekarang disebut juga Sydney Harbour) ketika Vivid Sydney. Cruise ini akan membawamu berkeliling Port Jackson dan menikmati kelap-kelip cityscape kebanggaan Sydney seperti Sydney Opera House, Sydney Harbour Bridge, hingga Luna Park dari atas laut. Sebuah cara menikmati Vivid Sydney yang sangat classy!

4. The Star

Apabila kamu sedang berada di Darling Harbour dan jeli memperhatikan, akan ada beberapa bias cahaya berpendar dari seberang lautan, dari sebuah sign bertuliskan The Star.

The Star sendiri, adalah sebuah komplek hotel, pusat perbelanjaan mewah, kasino, bar, juga beberapa restoran kelas wahid. Ketika Vivid Sydney, The Star akan semakin hidup dengan pertunjukan cahaya, musik, juga adanya urban playground di Sky Terrace yang memungkinkan para gamer bermain dengan dinding bangunan The Star sebagai layarnya.

Above The Star

Vivid Lounga at Sky Terrace, The Star.

Saran saya, bawalah beberapa lembar uang dan beberapa genggam emas berlian ke The Star kemudian bermain judi (abaikan apabila kamu beranggapan bahwa judi itu haram, jika kalah.) di kasinonya. Setelah menang, pakailah uang kamu untuk bersenang-senang di Vivid Lounge sambil menikmati pemandangan menakjubkan dari Vivid Sydney di bawah sana. Apabila kalah judi, tinggallah di Sydney untuk mengikuti WHV.

5. Sydney Harbour Bridge

Salah satu landmark paling terkenal di Sydney selain gedung operanya, adalah Sydney Harbour Bridge, yang juga dikenal sebagai World’s Largest Steel Arched Bridge. Jembatan yang memiliki tinggi 134 meter dan panjang 1.149 meter (yang pembangunannya menggunakan pinjaman dana dari Inggris yang pembayarannya dicicil selama 30 tahun) ini, mempunyai jalur pejalan kaki, mobil, dan juga kereta api di bawahnya.

Namun tahukah kamu, kalau kita dapat memanjat jembatan –yang waktu pembuatannya (1923-1932) lebih cepat daripada waktu pengecatannya– secara legal, seperti foto menawan di bawah ini?

Sydney Bridge Climbing

Sydney Bridge Climbing

Semua berawal dari tahun 1960-an ketika surat kabar setempat melaporkan bahwa ada orang-orang yang tertangkap sedang memanjat jembatan ini tanpa sempat melakukan selfie, termasuk pada malam hari. Dan daripada perbuatan ilegal dibiarkan terus-menerus, maka pada tahun 1988, Sydney Harbour Bridge dibuka secara legal untuk khalayak ramai yang ingin melakukan pemanjatan.

Saat ini, Sydney Bridge Climb dibuka setiap hari, dari pagi hingga malam, dan hanya ditutup ketika ada badai petir, angin kencang, dan serangan Kaiju seperti film Pacific Rim.

Lalu bagaimana penampakan Sydney dari atas jembatan ini ketika Vivid Sydney? Foto yang saya dapat secara legal dari pihak Bridge Climb ini akan menunjukkannya.

Sydney Bridge Climbing Vivid

Sydney Bridge Climbing at Night

Saran saya, panjatlah jembatan ini di malam hari ketika Vivid Sydney, sambil ditemani pemandu yang ganteng dan bermata belo seperti Alessandro, kemudian berfotolah dengan latar belakang Sydney Opera House. Tapi ingat selalu keselamatan kamu, juga ingat selalu orang tua yang menunggu di rumah.

6. Argyle Street Tunnel

Ketika jalan malam melewati The Garrison Church dan berbelok ke Argyle Street Tunnel, saya sempat kaget ketika mendapati ratusan orang sedang berbaring pada jalan raya yang saat itu ditutup untuk kendaraan bermotor tepat di bawah sebuah terowongan. Dan mereka bukanlah pengendara sepeda motor yang berteduh ketika hujan, ataupun pengungsi Rohingya yang ditelantarkan oleh negaranya sendiri, melainkan mereka memang berada di situ untuk menikmati Vivid Sydney.

Ya, ketika Vivid Sydney, langit-langit terowongan ini disulap menjadi layar raksasa yang menampilkan beberapa video pendek. Ada yang tentang burung merak, ada juga tentang si lumba-lumba, minus Bondan Prakoso.

Argyle Tunnel

Argyle Street Tunnel

Saran saya, bergabunglah bersama penduduk lokal, berbaring di jalanan sambil menikmati film bertema mahkluk hidup di terowongan ini. Namun ingat, pakailah pakaian yang pantas, jangan pakai pakaian yang compang-camping kemudian justru mengemis di sini.

7. Circular Quay

Berjalan sedikit melewati terowongan Argyle Street dan menembus pasar malam dadakan, maka kamu akan sampai di Circular Quay. Ini adalah sebuah area di pinggiran Sydney Harbour yang dahulu digunakan untuk gudang shipping barang termasuk sebagai pusat stasiun tram di Sydney, namun sekarang terkenal dengan restoran-restoran, taman-taman, tempat belanja, dan sebuah tempat sempurna untuk menatap keindahan Opera House ketika Vivid Sydney!

Saran saya, pergilah ke salah satu restoran di Circular Quay untuk makan malam, seperti misalnya Waterfront Restaurant, dan pesanlah steak dengan tingkat kematangan medium well. Sambil menunggu steak kamu matang, berlarilah ke seberang Sydney Opera House, keluarkan tripod, dan mulailah bermain dengan kamera untuk menangkap keindahan Vivid Sydney. Perhatikan juga kapal feri yang mungkin saja lewat dan mengganggu, atau justru membantu hasil fotomu.

8. Museum of Contemporary Art

Selain bangunan-bangunan yang saya sebutkan di atas, di Circular Quay juga terdapat salah satu bangunan menarik bernama Museum of Contemporary Art. Di tanah yang dahulu digunakan sebagai tempat tinggal bangsa Aborigin Eora dari kaum Gadigal, kini berdiri sebuah museum bergaya art deco menggantikan bangunan yang dahulu digunakan sebagai Maritime Service Board Building.

Kini, museum yang dibuka kembali mulai tahun 2012 ini digunakan untuk menampung karya seni kontemporer dari Australia dan beberapa penjuru dunia.

Museum of Contemporary Art

Museum of Contemporary Art

Saran saya, bergabunglah dengan lautan manusia yang menyaksikan video mapping di museum ini pada saat Vivid Sydney. Museum of Contemporary Art akan berubah menjadi bangunan berwarna-warni, dan terkadang dibuat seolah-olah transparan. Namun ingat, awas copet!

9. Customs House Sydney

Apabila video mapping di Museum of Contemporary Art belum cukup memuaskan visualmu, maka beralihlah ke Customs House Sydney yang terletak tak jauh dari situ. Gedung yang menjadi pusat bea cukai di Australia hingga tahun 1990 ini kini telah beralih fungsi menjadi sebuah gedung pertunjukan juga sebuah perpustakaan di Sydney.

Disebutkan pula, bahwa dahulu ada seorang terpidana mati bernama David O’Connor yang digantung di area ini pada tahun 1790, dan hingga kini arwahnya masih sering menghantui Customs House, untuk menawarkan rum pada orang-orang yang ditemuinya. Hantu yang baik, menawarkan minuman keras pada orang-orang, tapi maaf, sebagai traveler syariah, saya terpaksa menolaknya.

Namun pertunjukan video mapping di sini bukanlah tentang arwah penasaran si David, melainkan tentang film-film animasi pendek bertema lingkungan hidup seperti pada video di bawah ini.

Saran saya, siapkan tubuh kekar dan lengan yang kuat untuk berdesak-desakan dengan ratusan pengunjung yang ingin menyaksikan video mapping di tempat ini, juga untuk menopang kamera video yang mungkin akan digunakan untuk merekam peristiwa yang terjadi. Apabila lengan kamu masih belum cukup kuat, gunakan tripod, atau monopod, dan mulai berlatih beban setelah itu.

10. First Fleet Park

Masih di area Circular Quay, terdapat sebuah taman hijau di seputaran Museum of Contemporary Art yang disebutkan sebagai area yang tepat untuk people watching. Namun ketika Vivid Sydney datang, taman ini diubah menjadi taman penuh lampu dengan berbagai macam instalasi yang menarik.

First Fleet Park

First Fleet Park

Saran saya, lupakan sejenak masa kecil kamu dan bergabung dengan anak-anak yang berdesakan untuk bermain di taman penuh bola lampu dan juga merasakan bermain ayunan dengan lengan ayun yang terbuat dari lampu LED yang dapat berganti warna. Tapi ingat, harap antre. Bebek saja antre.

11. Qantas Folding Space

Sejak di dalam pesawat Qantas (dibaca Koantas seperti pada Koantas Bima, bukan dibaca Kantas seperti cintamu yang kandas) sebelum mendarat dengan mulus dan tepat waktu di Sydney, saya sudah diberi tahu akan adanya sebuah instalasi khusus yang merupakan hasil kerja sama dengan Qantas bernama Folding Space di Vivid Sydney.

Space Folding exhibit is a creative visual representation of every Qantas flight in and around Sydney. Capturing the entire Sydney flight schedule from take-off to landing Space Folding is designed to invite viewers inside the exhibit to experience flight paths around them.”

Qantas Space Folding

Qantas Space Folding

“Wah, jadi kalau ada pesawat Qantas yang terbang dari Sydney atau sedang melintasi Sydney maka akan terdeteksi di sini.” Tapi bagaimana cara kerja Space Folding yang dibuat oleh Zina Kaye dengan inspirasi arsitektur Timur Tengah yang dipadukan dengan kota Sydney?

“All the data is visualised in real time and synchronised with a spatialised musical soundtrack, produced by Zina in collaboration with award winning musical virtuoso, Peret von Sturmer, resulting in a unique multimedia experience. The generative musical composition is live streamed via mobile phones and through headsets available on site during Vivid Sydney.”

Jadi, tiap ada pesawat Qantas lewat, lampu-lampu yang berada di Space Folding akan berubah warna, pun dengan musik yang disuarakan melalui headset di dalam instalasi ini. Sebuah instalasi yang mutakhir, hasil kerjasama dengan Qantas yang memiliki sejarah panjang dalam mendukung komunitas seni di seluruh negeri.

Qantas Space Folding

Cas & Rianti, taking selfie in front of Qantas Space Folding.

Saran saya, milikilah istri yang cantik seperti Rianti Cartwright, supaya tetap percaya diri ketika selfie di depan Space Folding, juga ketika diajak pergi ke kondangan.

Trip ini dapat terwujud berkat undangan dari Destination NSW juga Dwidayatour yang telah membuat perjalanan ini semakin menyenangkan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Dwidayatour di www.dwidayatour.co.id atau melalui telepon ke 021 - 500383.