Awalnya, saya berencana tidak akan traveling ke mana-mana di tahun 2015 ini, karena sedang menyisihkan tabungan untuk sebuah hal penting lainnya seperti membeli sebuah Lamborghini layaknya Syahrini. Namun semuanya berubah di awal bulan Maret 2015, ketika Lamborghini belum terbeli, dan nafsu traveling mulai menggoda iman lagi.

Maka jadilah saya, bersama beberapa pria berbatang yang merasakan kegelisahan yang sama, menginisiasi sebuah trip bernama Trip Batangan. Hanya dipersiapkan dalam dua minggu, dengan dua kali meeting yang berlanjut ke WhatsApp Group, maka terwujudlah sebuah perjalanan yang laki banget dan sangat macho ini.

Trip Batangan

Goen, Alle, Zayn Malik, Doni.

Dimulai dari Jakarta, menuju Singapura, dan berlanjut ke Malaysia. Berikut ini adalah daftar merah kemachoan kami.

Menginap di Geylang

Setiap lelaki, pastilah memiliki sisi liar dalam dirinya. Nakal dan berani, mungkin adalah kata yang tepat ketika kami memutuskan untuk menginap di Geylang, yang dikenal sebagai red light district area di Singapura. Gang Dolly-nya Singapura, Pasar Kembang-nya Singapura, atau Sunan Kuning-nya Singapura, you name it lah. Inilah kawasan yang tidak pernah tidur di Singapura, walaupun banyak orang yang suka ‘tidur’ di sini.

Ketika tiba di malam harinya, beberapa wanita berpakaian minim berjejer di sepanjang lorong Geylang, memamerkan tubuh sintalnya, sengaja berusaha membuat para lelaki khilaf. Sementara pada sisi lain jalan, terpancar neon box beraneka warna yang menandakan sebuah tempat karaoke untuk yang hobi meng-karaoke dan di-karaoke. Tetapi bukan mereka yang membuat kami tergoda, melainkan sebuah rumah makan India yang terletak di sisi kiri jalan. Lapar, ternyata mengalahkan nafsu, dan mampu membuat syahwat bersabar sejenak.

Sepanjang jalan menuju Hotel 101 yang telah dipesan oleh Alle, kami menjumpai banyak sekali lelaki yang berada di kanan-kiri jalan, berbuat hal yang tak jelas. Ada yang berbicara sendiri, ada yang mengobrol dengan kawannya, dan ada yang sepertinya sedang menawar seorang wanita.

Geylang

Tawar-menawar di Geylang.

Sekelompok wanita berpakaian seksi berjalan cepat menyusul kami dari sisi kanan sambil mengobrol dengan volume suara yang tinggi, berbicara bahasa yang saya kenal dengan baik. Bahasa Jawa.

Kampret! Mungkin nilai Rupiah yang semakin lemah terhadap Dollar Singapura telah membuat wanita-wanita ini meninggalkan negaranya dan menanggalkan harga dirinya untuk bekerja di Geylang, memuaskan hasrat pria-pria yang ingin beramal, maupun beranal.

Di Geylang, kebanyakan Pekerja Seks (PS) berasal dari Tiongkok, Indonesia, juga Vietnam. Sementara beberapa PS asal Afrika yang memiliki bokong dan payudara jumbo juga beberapa kali terlihat di sini. PS asal Indonesia biasanya mendiami Lorong 10, sementara lorong 8 sering dipadati oleh PS Tiongkok. Itulah fakta yang saya baca di sini.

Namun, alih-alih menikmati gemerlap malam hari di Geylang, kami semua langsung terlelap ketika tiba di kamar hotel berlantai lengket ini. Bersiap untuk petualangan macho esok harinya.

Mengunjungi Legoland

Setiap lelaki, pastilah memiliki sisi anak-anak dalam dirinya. Sebagai contoh, lelaki mana yang tak suka bermain, baik dengan mainan seperti Lego, atau dengan gadget koleksinya. Atau contoh yang lebih ekstrim lagi, ada juga lelaki yang mempermainkan perasaan wanita. Na’udzubillahimindzalik, sini-sini sama Om, Dek.

Dan itulah salah satu alasan saya mengunjungi Legoland keeseokan harinya, untuk bernostalgia kembali ke masa kanak-kanak, masa di mana saya masih suka bermain balok bersama Papa, dan masa di mana harga bensin masih lima ratus rupiah.

Diwarnai dengan sedikit drama di imigrasi Malaysia yang mungkin disebabkan oleh paspor hijau Indonesia dan wajah mirip mas-mas yang sering nongkrong di Geylang (yang juga mengingatkan saya kepada pengalaman di JFK International Airport, New York), di mana kami berempat digelandang masuk ke ruangan khusus imigrasi, dan mendapat beberapa pertanyaan basa-basi dari para petugasnya, akhirnya kami berempat tiba di Legoland setelah menempuh dua jam perjalanan dari Singapura.

Legoland Malaysia

L for Legoland, not for the way you look at me. (taken with Smartfren Andromax C2s)

Mengakuisisi lahan seluas 510.000m² di Johor, Legoland Malaysia adalah theme park berkonsep Lego pertama yang dibuka di Asia, tepatnya pada bulan September tahun 2012. Di sini terdapat lebih dari 40 wahana, pertunjukan, dan atraksi, termasuk satu big store yang dapat dinikmati oleh pengunjung.

Terdengar keren dan menarik, bukan? Namun anehnya, Legoland ini terkesan sepi dari pengunjung ketika kami mengunjunginya. Bahkan lebih sepi daripada Taman Mini Indonesia Indah. Kalau kata Cheap Trick, “It’s like a ghost town, without your love.”.

Karena sepinya, justru kami makin dapat merayakan momen di Legoland, bahkan tak perlu antri untuk dapat menjajal tiap-tiap wahananya. And these are how we #CelebrateMoment in Legoland, using Smartfren Andromax C2s.

Secara garis besar, ada beberapa wahana dan atraksi yang memikat kami di Legoland Malaysia, yaitu:

Project X

Project X adalah salah satu roller-coaster meliuk-liuk yang berada di Legoland Malaysia dengan tingginya yang mencapai 18 meter. Syarat untuk dapat menaiki wahana ini adalah tinggi badan harus lebih tinggi dari 110cm dan tidak boleh membawa kamera apapun ketika menaikinya. Ya, supaya Legoland bisa memfoto kamu ketika teriak-teriak ketakutan di atas seperti Goen, Alle, dan Doni, kemudian menjual hasilnya seharga 50 Ringgit per lembarnya.

Legoland Malaysia

Project X

LEGO® MINDSTORMS®

Wahana, atau yang lebih tepat disebut workshop ini adalah sebuah pelatihan tentang bagaimana mendesain sebuah robot Lego dan menggunakannya untuk menyelamatkan umat manusia. Sebelum memasukinya, kamu akan disambut dengan wajah Einstein yang tersusun dari Lego (bukan dari getuk) setinggi tiga meteran sebagai simbol ruangan workshop ini. Kemudian di dalamnya, akan muncul seorang pemandu (manusia, bukan Lego.) yang kemudian menjelaskan bagaimana cara merakit dan menggerakkan si robot mini yang imut-imut ini.

Legoland Malaysia

LEGO® MINDSTORMS®

Di dalam ruangan mungil tersebut, peserta dibagi menjadi empat tim, di mana saya berpasangan dengan Doni (Astaghfirullahaladzim) melawan Goen yang berpasangan dengan Alle (Alhamdulillah) juga sepasang muda-mudi setempat dan seorang ibu-ibu bule yang berpasangan dengan anak gadisnya sendiri. Misi kami siang itu adalah menggunakan si robot Lego untuk melakukan berbagai tindakan medis guna menyelamatkan umat manusia. Ada empat tantangan yang diberikan, dan siapa cepat, dia menang.

Hasilnya, sudah dapat diduga, si ibu-ibu bule dan anaknya lah yang menang.

Star Wars Miniland

Ini adalah wahana terbaru dari Legoland Malaysia, di mana pengunjung dapat menikmati 2.000-an model Star Wars yang tersusun dari 1,5 juta balok Lego dalam sebuah ruangan berpendingin. Atraksi di dalamnya, termasuk pula reka adegan dari tujuh film dalam seri Star Wars (beserta efek suara dan cahayanya) yang menampilkan berbagai karakter Star Wars seperti Yoda, R2-D2 hingga Darth Vader dengan skala 1:20.

Yang menarik adalah, model-model Lego di sini didatangkan dari beberapa penjuru dunia seperti Malaysia, Jerman, dan Ceko.

MINILAND

Apabila ada kreasi Lego yang dapat membuat saya terkagum-kagum, maka tempatnya adalah di Miniland. Di mana dibutuhkan waktu tiga tahun dan lebih dari tiga puluh juta balok Lego untuk membuat miniatur landmark terkenal di Asia. Sebut saja Merlion, Taj Mahal, juga tak ketinggalan menara kembar Petronas. Yang cukup mengejutkan adalah hadirnya Tanah Lot sebagai miniatur andalan dari Indonesia, bukan wajah Farhat Abbas dan Haji Lulung.

Menyambangi Hello Kitty Town

Setiap lelaki, pastilah memiliki sedikit sisi feminin dalam dirinya. Kalau tidak, mengapa tiap lelaki mandi dan merawat dirinya? Berbekal dasar tersebut, Trip Batangan memilih tempat ini sebagai perhentian terakhir di sore hari yang syahdu tersebut. Hello Kitty Town yang terletak di Puteri Harbour Family Theme Park, tak jauh dari Legoland. Ongkos transportasinya pun cukup murah, hanya seharga  30 Ringgit dengan menggunakan taksi bermeter.

Dan di tempat inilah kadar kemachoan kami benar-benar diuji.

Hello Kitty Town

Welcome to Hello Kitty Town

Seorang penjaga loket berhijab yang berparas manis sempat ingin saya pacari, apabila tidak ingat dengan pacar sendiri yang berada di Indonesia. Wanita itu dengan malu-malu mengecek tiket kami sebelum mempersilakan kami masuk.

Melewati pintu masuk berbentuk hati, dengan simbol lope-lope mengelilingi pintunya, kami semua dikejutkan dengan pemandangan pertama yang menyambut kami.

Hello Kitty Town

Selfie in front of Hello Kitty Town using GoPro Hero 4.

Tepat di depan kami, belasan atau bahkan puluhan anak kecil sedang berdansa mengikuti irama musik yang menghentakkan ruangan dan menirukan boneka Hello Kitty (yang bukanlah seekor kucing) berukuran jumbo yang sedang menari bersama para dancer yang gemulai. Sungguh pemandangan yang sedikit najis, dan kami pun menirukan mereka.

Selesai berdansa najis, kami berjalan manly ke sisi ruangan yang lain, dan kompak untuk mengikuti Black Wonder, sebuah aktivitas penuh misteri di labirin dan lorong-lorong gelap dengan sebuah lampu petromaks di tangan.

Hello Kitty Town

Black Wonder Hello Kitty Town

Di dalam ruangan, kami diberikan pengarahan okeh seorang lelaki bertubuh gempal, berkumis, dengan gerakan tangan dan tutur kata yang gemulai. Dia menjelaskan bahwa tujuan aktivitas ini adalah untuk menyelamatkan Kitty dan Daniel yang diculik oleh Kuromi. Untuk itulah kami harus memecahkan misteri demi misteri yang terdapat di ruangan ini. Menegangkan dan sangat laki bukan? Bukan.

Sebagai rombongan yang gagah, haram hukumnya bagi kami untuk mundur dari aktivitas ini, dan ini terbukti dari sertifikat yang kami dapatkan selesai mengikuti aktivitas ini. Sebuah sertifikat penuh lope-lope dari Kitty.

Hello Kitty Town

Hello Kitty Town, so manly.

Perjalanan kami hari itu, ditutup dengan kembali ke Singapura (tanpa drama di imigrasi) sebelum menikmati malam di Singapura termasuk makan malam enak di MakanSutra Gluttons Bay, mencicipi durian Singapura (dan terkena tipu-tipu) yang mencapai 50 Dollar per butirnya, sebelum ditutup dengan mengemil dim sum pada pukul dua pagi.

Sungguh, sebuah rangkaian momen Trip Batangan yang tak terlupakan.


Celebrate Moment

Celebrate Moment with Smartfren Andromax C2s

Catatan: Kecuali disebutkan lain, semua foto selfie dan wefie pada artikel ini diambil dengan menggunakan Smartfren Andromax C2s, handphone dual-SIM ekonomis dengan kamera depan 5 Megapixels yang dilengkapi fitur wide angle dan LED Flash.

Tertarik dengan handphone ini? Kamu bisa mendapatkannya gratis di sini.