Sebuah Nissan New March putih membawa kami dalam kegelapan Kelapa Gading, melewati jalan yang telah dilalui sebelumnya, dan membuat saya bertanya kepada si pengemudi “Mas, salah jalan ya?” Si pengemudi kemudian menoleh dan tertawa kecil “Hehehe, iya nih. Tadi salah ikut mobil yang di depan.” Ucapnya.

Saya, Mbak Nunu, dan Valen pun bengong.

Senayan Trade Centre – 11:00

“Jomblo tapi Valentine.” adalah quote yang dikatakan Mas Acel, untuk membuka acara hari itu. Pada salah satu ruangan Chill Cafe, telah terkumpul beberapa pria dan wanita yang mengaku jomblo. Mereka adalah pemenang dari kontes #NarsisNissan, yang diadakan oleh Nissan dan Polimoli beberapa hari sebelumnya. Inti dari acara tersebut adalah memasangkan para jomblo-jomblo beruntung, sehingga dapat mengubah paradigma yang terdapat pada masyarakat saat ini, yaitu “Jomblo kok Valentine?”

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” [QS. Adz Dzariyaat (51) : 49]

Berikutnya, dilakukan undian untuk memasangkan tiap-tiap pria dan wanita tersebut. Jomblo dipasangkan dengan jomblo, pria dipasangkan dengan wanita, dan saya (berdoa setiap hari supaya) dipasangkan dengan Asmirandah. Setelah perkenalan singkat, mereka diarahkan untuk menikmati makan siang bersama dengan pasangan yang telah ditentukan sebelumnya, sebelum mengikuti fashion coaching class.

Acara santap siang tersebut berlangsung cukup khusyuk, walaupun ada beberapa pasangan yang masih canggung dan bersemu-semu.

P1060458

Awkward lunch

Chill Cafe – 13:00

Tak kurang dari tujuh pasang pria dan wanita berkumpul kembali, menyimak dengan seksama kata demi kata yang dituturkan dengan semangat oleh Pierre Gruno, sang pengajar kelas fashion coaching. Ya, kamu tak salah baca, Pierre Gruno yang dikenal sebagai om-om menggairahkan aktor layar lebar tersebut, ternyata memiliki dunia lain, yaitu sebagai pengajar etika berbusana. Hilang sudah bayangan Letnan Wahyu yang gagah dalam film The Raid ketika Om Pierre dengan luwesnya mengajarkan bagaimana cara berbusana dengan baik dan benar.

Selama lebih kurang satu setengah jam, para jomblo-jomblo yang telah dipasangkan tersebut mendapat pengarahan tentang busana dan penampilan, dan bahkan beberapa diantaranya diminta maju di depan kelas untuk dinilai dan diberi saran oleh Om Pierre bagaimana cara berpenampilan yang sesuai dengan kondisi tubuh yang dimiliki. Beberapa tips yang diberikan diantaranya adalah, bagaimana cara terlihat berisi walau memiliki badan kurus, bagaimana supaya yang gemuk tidak terlihat gemuk melainkan hanya nampak ‘besar’, bagaimana memilih setelan yang pas untuk acara formal maupun non formal, hingga bagaimana cara memilih kemeja berdasarkan jenis leher yang dimiliki (pendek, sedang, tinggi; bukan polos, berdaki, atau merah-merah bekas cupang. -red).

Salah satu kalimat yang membuat saya tertohok adalah ketika Om Pierre mengatakan “Jangan mengkombinasikan batik dengan T-shirt, atau kamu akan disangka sebagai mantan satpam.” yang membuat saya sejak saat itu shirtless jika memakai batik.

P1060478

Om Pierre dan salah satu korban

Setelah mendapat pengarahan tentang etika berbusana, para jomblo dibekali shopping voucher senilai Rp. 1.000.000,- (untuk tiap pasangan) yang akan digunakan untuk berbelanja busana. Tantangannya adalah, bagaimana menyerasikan busana yang dipilih, sesuai dengan bentuk tubuh dan kemauan pasangan masing-masing, karena nantinya, pasangan yang paling serasi akan mendapat hadiah di akhir acara.

Sayangnya, dari 20 orang pemenang yang diharapkan hadir (dan menjadi 10 pasangan), ada dua orang pria yang berhalangan hadir. Sehingga saya –dan Ifan— kebagian tugas mengawal dua orang wanita –yang seharusnya jadi pasangannya– tersebut. Sementara Chika dan Kitin (dua rekan blogger yang lain) dipasangkan menjadi satu. Wanita dan wanita. Ihik.

Selanjutnya, para pasangan sehari diberangkatkan ke Lotte Shopping Avenue dengan menggunakan Nissan New March, dan boleh memilih, apakah mau menyetir mobilnya sendiri dan menikmati Nissan New March yang serasa milik berdua, atau disupiri, yang membuat mereka bagaikan raja dan ratu sehari.

Saya? Memilih menyetir sendiri dong. Supaya terlihat laki. Dan mobilnya? Tentu saja memilih yang manual. Supaya terkesan laki banget.

Uniqlo LOVE – 15:30

Memasuki Uniqlo Lotte Shopping Avenue, para pasangan dadakan langsung menyerbu masuk tanpa basa-basi dengan bermodalkan shopping voucher  di tangan. Ada yang beriringan masuk bersama-sama dan menentukan gaya apa yang cocok untuk mereka, ada yang berpencar setelah menentukan warna busana yang dipilih, dan ada yang masih bingung “IEU TEH NAON UNIQLO?“.

Selama kurang lebih satu setengah jam, para jomblo-jomblo tersebut asyik berwisata belanja di Uniqlo. Memilah-milah busana model apa yang paling pantas dan cocok apabila dikenakan berpasangan. Saya yakin Om Pierre Gruno dan Tante Marie Antoinette pasti bangga pada mereka.

Lotte Shopping Avenue – 17:00

Wajah puas dan bahagia nampak dari para pasangan setelah selesai berbelanja, memang berbelanja paling menyenangkan adalah ketika berbelanja tanpa mengeluarkan uang sendiri. Oleh tim Polimoli, mereka diminta langsung berganti busana yang telah dibeli sebelumnya, dan menunjukan keserasiannya untuk sesi pemotretan.

Beberapa pasangan tak ragu untuk menunjukkan kemesraannya, walaupun beberapa lainnya nampak masih jaim dan malu-malu mau. Tercatat beberapa pose ditunjukkan pasangan-pasangan tersebut, mulai dari bermesraan di box telepon umum, bergandengan di traffic light, bertatapan di tangga berjalan, hingga berpose harmonis dengan anak (orang yang kebetulan lewat dan dipinjam).

Sementara saya dan Mbak Nunu –pasangan saya– memilih untuk mengenakan busana bertemakan pasangan yang sedang bertengkar. Yaitu busana yang tak matching sama sekali. Saya warna biru, Mbak Nunu kuning.

Nissan New March – 17:30

Acara selanjutnya adalah konvoi Nissan New March menuju tempat makan malam yang terletak di bilangan Kelapa Gading. Kali ini saya menyerahkan kuncinya kepada salah seorang kru, untuk kemudian disupiri. Saya berada satu mobil dengan Mbak Nunu dan Valen, dalam iring-iringan Nissan New March. Ternyata keren juga, disupiri dalam sebuah konvoi mobil.

Hujan rintik-rintik mengiringi perjalanan kami, diiringi dengan kemacetan dalam jalan tol. Saya pun sedikit terlelap hingga…

P1060566

Nissan New March are marching on!

…sebuah Nissan New March putih membawa kami dalam kegelapan Kelapa Gading, melewati jalan yang telah dilalui sebelumnya, dan membuat saya bertanya kepada si pengemudi “Mas, salah jalan ya?” Si pengemudi kemudian menoleh dan tertawa kecil “Hehehe, iya nih. Tadi salah ikut mobil yang di depan.” Ucapnya.

Saya, Mbak Nunu, dan Valen pun bengong. Berikutnya, giliran Valen yang angkat bicara. Sering beredar di kawasan Cempaka Putih telah membuatnya mengenal dengan baik daerah Kelapa Gading. Walaupun bukan Yuni Shara, Valen dapat menunjukkan jalan terbaik menuju Warung Pasta, sehingga kami dapat tiba di sana tepat waktu sebelum acara makan malam romantis dimulai.

Warung Pasta Kelapa Gading – 20:00

Tinggal sedikit meja kosong yang tersisa, sisanya sudah terisi oleh pasangan yang asyik mengobrol dan bercanda. Saya dan Mbak Nunu duduk di meja yang tersisa di dekat pintu keluar, sementara Valen menuju ke meja tempat Ifan (pasangan satu malamnya) menanti. Malam baru saja mulai, namun kami telah tiba di penghujung acara seru tersebut. Romantic dinner.

Makanan disajikan bersamaan dengan lagu-lagu romantis yang mengalun syahdu dari band di atas panggung. Mulai dari appetizermain course, dan dessert mengisi canda tawa yang terlontar dari tiap-tiap meja. Dan ketika makanan telah habis, kegilaan pun dimulai. Ada yang menyanyikan lagu untuk pasangannya di depan panggung, ada yang tetap asyik berbincang tanpa peduli suasana sekitar, dan ada yang berfoto bersama dengan tongsis.

This slideshow requires JavaScript.

Sebelum malam berakhir, Mas Acel kembali naik ke depan panggung ditemani Mbak Ainun. Kali ini Beliau ditasbihkan untuk menutup acara sekaligus mengumumkan siapakah dua pasangan terbaik malam itu. Tepuk tangan serta kata-kata “JIEEE!” membahana, ketika kedua pasangan terpilih maju ke depan panggung. Malam itu ditutup dengan kenangan Valentine terindah di hati para jomblo, yang mungkin masih akan membekas untuk waktu yang lama.

“…sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.” [QS. Al Hujuraat (49):13]

P1060666 copy

Will you be my Valentine?

[Postingan lain mengenai  keseruan acara ini, dapat dibaca di blog Chika, Ifan, dan Kitin.]