.

God makes everything,

Chinese can make almost everything,

and some people believe that God is a Chinese.

 

Siapa sih yang tak kenal dengan Cina? Negeri tirai bambu ini terkenal dengan kepiawaiannya membuat beraneka macam barang, mulai dari piranti elektronik hingga perabot rumah tangga, hampir semuanya bertuliskan Made in China. Bukan hanya itu, Cina juga terkenal dengan barang-barang counterfeit atau imitasinya. Mulai dari pakaian, hingga handphone canggih pun bisa dibajaknya. Pada saat SMP, saya bisa membedakan sepatu bajakan buatan Cina dari jarak 5 meter, namun sekarang lebih susah, karena mereka semakin pintar. Setelah ratusan tahun memproduksi berbagai pernak-pernik tersebut, kini Cina kembali dengan rencana maha besarnya, menciptakan dunia.

IMG_2067

$!$@(^#@ (&#*^* $*&*& (*#(*
(baca: Window of The World)

Tangga berjalan yang sangat tinggi menyambut kami di ujung terowongan subway stasiun Shijiezhichuang, –yang entah bagaimana cara melafalkannya, atau memang sengaja dibuat rumit namanya oleh penduduk Cina sehingga tak ada yang berminat memalsukannya.– stasiun terakhir sebelum lokasi tujuan kami. Di pucuk eskalator tersebut terdapat pyramid kaca yang sepertinya (karena saya belum pernah ke sana) “mirip” seperti yang terdapat di Louvre Paris Perancis, cuma dengan ukuran lebih kecil, dan material yang terlihat lebih murahan, bertuliskan “Window Of The World”.

DSC_7224

Welcome to Our World!

“WELCOME TO OUR WORLD” Begitulah tulisan super besar yang terpampang di pintu masuk Window of The World, Shenzen, Cina. Suhu musim dingin yang rendah, tak mengecilkan kema(l)uan kami untuk segera menjelajah imitasi dunia yang dibuat oleh Cina tersebut. Bermodal tiket masuk –pada saat itu– seharga CNY 160 per orang, dan peta yang didapatkan di loket, kami mulai menjelajah dunia mereka.

Dari Wikipedia, saya mengetahui bahwa Window of The World ini terdapat pada bagian barat Shenzen, atau tepatnya pada wilayah China selatan, sebelah utara Hong Kong, dan berada di timur kota Guangzhou. Theme Park seluas 48 hektar ini menyajikan lebih dari 130 replika bangunan ternama dunia dengan skala rata-rata 1:15, dan menjadi salah satu objek wisata kebanggaan Shenzen, dengan atraksi utamanya adalah replika menara Eiffel setinggi 108 meter yang terletak di tengah-tengahnya.

[Catatan: Beberapa foto yang tampak pada postingan ini adalah imitasi dari bangunan aslinya, jika ada kesamaan tempat, nama, dan lokasi, mungkin hanya Tuhan yang tahu. Tip: Tambahkan kata “Miniatur dari” di awal judul beberapa foto pada artikel ini.]

DSC_7236

Landscape view of Window of The World

Secara garis besar, Window of The World ini dapat dibagi menjadi:

A. Zona Eropa

DSC_7403

Piazza San Marco of Venice, Veneto.

Ingin liburan ke Eropa, tapi gak punya banyak uang? Datang saja ke sini. Di zona benua biru ini, terdapat beberapa landmark dunia khususnya Eropa yang telah melegenda, di antaranya adalah menara Eiffel yang tinggi menjulang, menara Pisa yang miring, Cathedral Cologne yang artistik, hingga stonehenge yang biasa saja.

_MG_1839

The Eiffel Tower (plus huge Chinese handwriting on its frame)

DSCN8507

The Piazza della Signoria of Florence

_MG_1875

The Leaning Tower of Pisa

B. Zona Amerika

DSC_7309

Liberty + The Statues of Easter Island, Chile + Mount Corcovado, Brazil

Untuk yang berwajah dan bernama islami seperti saya, pastilah lebih susah untuk mendapatkan visa Amerika Serikat. Namun jangan khawatir, di sini kamu dapat menyaksikan Patung Liberty yang tak memakai deodorant, cetakan wajah-wajah para presiden Amerika Serikat di Mount Rushmore, hingga miniatur kota New york yang cantik. Selain itu, di sini juga terdapat beberapa replika objek yang terdapat di Benua Amerika lainnya, seperti Patung Yesus di Mount Corcovado Brazil, patung batu kuno di Easter Island Chile, juga tak ketinggalan totem khas suku Indian Amerika Utara.

Salah satu atraksi lain yang tak kalah menarik adalah Flying Over America, yaitu pertunjukan bioskop tiga dimensi, di mana pengunjung akan diajak masuk ke ruangan yang diatur sedemikian rupa sehingga seolah-olah menimbulkan kesan bahwa mereka berada dalam kokpit pesawat klasik. Nantinya layar dimatikan, dan bangku penonton akan diangkat setinggi 3-4 meter, yang bergerak seseuai dengan arah pesawat dalam layar tersebut. Rutenya, tentu saja terbang mengelilingi Amerika.

_MG_1801

Niagara Falls (Model: Ainul, Ariel, Ryan & Alfia)

C. Zona Asia

DSCN8564

Orang Indonesia pasti tahu namanya, minus fotografer lampion.

Sudah pernah ke Eropa dan Amerika tapi belum puas menjelajah Asia? Tenang, di sini banyak landmark dari Asia yang bisa kamu nikmati sedikit, karena disajikan dalam porsi yang lebih mini. Salah satu favorit saya adalah Taj Mahal India dan Candi Borobudur yang dipahat dengan detil. Selain itu, di sini juga ada replika dari Angkor Wat Kamboja, Merlion Singapura, sampai Grand palace Thailand. Yang menarik, saya tidak menemukan replicaception di sini, karena tidak ada replika Tembok Besar Cina yang dibuat oleh orang Cina yang kemudian dibikin replikanya oleh orang Cina juga.

IMG_2114

Autumn in Korea (Model: Ryan & Alfia, pasangan suami istri halal.)

IMG_2087

Ishtar Gate of Babylon (Model: Alfia, istri sah Ryan.)

IMG_2230

Taj Mahal India (Model: Dimas, sekarang sudah menikah.)

4. Zona Afrika

_MG_1826

Sphinx & Pyramid Egypt (Model: Ariel, status berpacaran.)

Afrika merupakan benua yang bisa dibilang berbahaya bagi sebagian besar tourist, namun tidak di sini. Di Window of The World, benua hitam ini digambarkan dengan sangat menyenangkan. Kamu bisa menunggang unta dengan pakaian adat Mesir lalu berfoto di depan Pyramid dan Sphinx, mengunjungi rumah khas penduduk Afrika, hingga menari bersama orang-orang yang berdandan mirip penduduk Afrika. Menyenangkan bukan?

DSCN8522

Silakan dipilih nocannya.

5. Zona Oceania

DSC_7406

Sydney Opera House

 Tak begitu banyak yang bisa dilihat dari zona ini, hanya Sydney Opera House di atas kolam yang berlumut, lengkap dengan Sydney Harbor Bridge yang membentang di kolam lumutan tersebut. Tak ada Hobbiton –kampung para hobbit di film Lord of The Rings, yang kemudian dibuat ulang dan dijadikan objek wisata di Selandia Baru–, kanguru & koala –binatang khas Australia, yang menjadi icon negara–, juga para model yang berfoto di depan objek Zona Oceania ini. Sungguh sangat disayangkan.

 6. Zona Lain-lain

_MG_1741

Uh Ah Uh! (Model: Ainul, jomblo, terobsesi pada patung.)

Selain replika-replika bangunan keren dari berbagai benua, di theme park ini kamu juga bisa menemukan taman-taman yang rindang dengan berbagai macam pohon, taman yang berisikan patung-patung dengan pose yang sangat eksotis, juga berbagai jalan setapak yang didesain berdasarkan lokasi aslinya seperti Asia Street, Church of Europe Style Street, hingga Islamic Street. Jika kamu mempunyai dana dan waktu lebih, alokasikanlah ke Alpine Ice and Snow World yang terletak di dalam komplek Window of The World ini. Di sana, kamu bisa bermain salju-saljuan, dan melihat beberapa pahatan es yang dikemas dalam suhu sekitar 0° Celsius.

DSCN8496

Alpine Snow World (Model: Ariel, kedinginan tanpa Luna Maya.)

***

Harapan saya, setelah membaca artikel ini, kalian akan mengetahui alasan kenapa Ainul masih jomblo semakin ingin bertualang keliling dunia dan melihat pesonanya. Jika Jacky Chan melakukannya dalam 80 hari, kalian pun dapat melakukannya hanya dalam waktu satu hari, di Window of The World Shenzen Cina.

God makes everything,

Chinese can imitate almost everything,

but there is one thing that they can’t imitate, your smile.

🙂

[Keterangan: Foto-foto pada artikel ini adalah merupakan koleksi pribadi dari Ainul, Ariel, Dimas, Ryan & Alfia.]