Tidak seperti biasanya, perjalanan saya dan Neng ke Taiwan kali ini sepertinya sangat kurang persiapan. Visa Taiwan untuk Neng baru jadi sekitar seminggu sebelum perjalanan, Itinerary yang detail belum sempat disiapkan; jangankan pergi ke money changer dan menukarkan Dollar, untuk packing pun kami lakukan dengan tergesa-gesa dan tanpa sempat membuat daftar apa saja yang harus kami bawa.

Padahal, seharusnya perjalanan ini adalah perjalanan yang spesial, karena dilakukan untuk merayakan ulang tahun saya, ulang tahun Neng, juga anniversary pernikahan kami yang tepat dilakukan setahun sebelumnya, namun kesibukanlah yang membuat kami menjadi kurang persiapan.

Praktis, di perjalanan yang disponsori oleh tiket murah seharga dua jutaan ini, kami hanya membawa sedikit harga diri, pakaian secukupnya, kartu ATM dan kartu kredit, juga Vivo V5Plus, handphone seksi yang sekarang dipakai Neng untuk menggantikan handphone lamanya yang rusak.

Sebagai insan media sosial sejati, wajib hukumnya untuk dapat online setiap saat, maka kami sangatlah girang tatkala mendapat Wi-Fi gratis di Taoyuan International Airport yang dapat digunakan langsung, tanpa password, tanpa perlu masuk dengan menggunakan akun Facebook atau BIGO Live.

Beberapa meter sebelum gerbang imigrasi, langkah saya terhenti oleh sekumpulan manusia yang mengantre tertib pada beberapa buah loket. Penasaran, saya mendekat maju, dan ternyata itu adalah loket penjualan SIM Card lokal yang dapat digunakan oleh turis yang datang ke Taiwan. Memang, dalam perjalanan ini kami berniat untuk menggunakan SIM Card lokal supaya dapat terus online. Namun apa daya, uang Dollar sepeser pun kami tak punya, SIM juga tak ada, STNK entah ke mana, sementara tidak ada ATM di sekitar situ.

ATM, bukan mesin ATM, karena M pada ATM sudah berarti mesin.

“Ya sudahlah, mungkin di luar bandara ada ATM.” Pikir saya, sambil bergerak maju ke arah antrean imigrasi, sementara Neng masih asyik online dengan Vivo V5Plus-nya.

Taiwan Taoyuan International Airport

Setelah sekitar seperempat jam mengantre, saya akhirnya tiba di loket imigrasi dan langsung menyerahkan paspor beserta lembaran Izin Masuk Bebas Visa Taiwan yang saya dapat sebagai pemegang Visa Amerika. Tanpa ragu petugas pun menstempel paspor saya dengan cap tanda kedatangan di Taiwan, negara ke-28 yang saya kunjungi di luar Indonesia.

 “Welcome to Taiwan.”

Dengan menggeret sebuah koper besar, saya keluar dari bandara dengan sedikit tergesa dan langsung berbelok ke kiri, tujuannya satu, untuk mencari ATM guna kepentingan bertahan hidup di Taiwan. Pada seuatu sudut, sebuah ATM dengan tulisan berwarna biru menyambut saya, seakan mengulurkan kedua tangannya untuk memeluk sambil berkata “Sini-sini main sama Om.”.

Pada mesin tersebut, saya memasukkan kartu debit yang saya bawa dari Indonesia dan mencoba melakukan tarik tunai, namun gagal. Mesin tersebut berkata bahwa kartu saya tidak dapat dipakai untuk bertransaksi. Sedikit panik, saya berkata kepada Neng yang sedang serius dengan handphone-nya “Gak bisa ini ATM-nya. Bagaimana ya?” Namun tidak mendapat respon. “Kamu kenapa sih mainan handphone terus?” Gerutu saya.

“Bentar ini lagi ngurusin open order!” Jawaban yang membuat saya maklum, karena namanya juga wirausahawati, bisnis harus dapat dijalankan di manapun. Omong-omong, kalian sudah coba brownies Dapur Gladies belum?

Dengan perasaan panik campur geram, saya berjalan ke arah yang lain, guna mencari ATM yang tersedia di bandara. Setelah melewati pintu kedatangan di mana sebelumnya saya berbelok ke kiri, saya menemukan sebuah ATM di mana beberapa orang sudah antre dengan tertib  di belakangnya, kali ini warnanya merah. ATM-nya, bukan bibir mbak-mbak di samping mesinnya.

Untungnya, kali ini mesin tersebut baik, dan berhasil mengeluarkan sejumlah uang yang saya minta. Setelah ini, tugas berikutnya adalah mencari SIM Card lokal, supaya bisa tetap online dengan hemat. Alhamdulillah, tepat di samping ATM terdapat beberapa loket operator yang menjual SIM Card lokal, dengan poster promosinya masing-masing. Tanpa sempat cap-cip-cup dan menghitung kancing cici-cici di loket, saya memilih untuk mendatangi loket paling kanan yang ternyata adalah milik Chunghwa Telecom.

Taiwan Taoyuan International Airport

I want to buy SIM Card for three days.” Tanya saya, kepada si cici, dengan bahasa Inggris, bukan Glodok. “Do you have?

Yes, we have.” Jawabnya “$300, unlimited data for three days.

It’s okay. I want it.” Jawab saya sambil menyerahkan si Vivo V5Plus beserta selembar $1000 kepadanya.

Passport please.” Tanyanya, meminta paspor saya untuk difotokopi dan di-input sebagai basis datanya. “This SIM Card, will only valid for three days. After that it doesn’t work anymore.”

It’s okay, I will be here only for three days.” Ya maklum, namanya juga flashpacker yang kerja kantoran. Rek dikumahakeun deui? 

Info: Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Taiwan adalah sekitar Rp450,- untuk 1 Dollar Taiwan.
Tarif SIM Card Taiwan

Harga paket data di Taiwan.

Setelah mendapatkan SIM Card lokal unlimited yang berlaku selama tiga hari, saya mengaktifkan Vivo V5Plus ini sebagai Personal Hotspot yang akan memayungi gadget-gadget yang kami bawa. Dengan adanya internet yang dipancarkan dari Vivo V5Plus ini, dapat dipastikan kami akan terus online dan tetap happy sepanjang perjalanan.

Setelah memastikan koneksi lancar, hal pertama yang saya lakukan adalah membuka aplikasi Maps dan mencari petunjuk bagaimana cara menuju pusat kota Taipei, tempat penginapan kami berada. Karena koneksinya yang cepat, dan dapat berjalan di jaringan 4G LTE, maka kami berhasil mendapat jawabannya dalam hitungan detik.

“Got it! Thanks Vivo V5Plus!”


Lalu, apa saja sebenarnya keunggulan yang ditawarkan oleh VivoV5Plus ini? Mari kita bahas satu-persatu berikut ini:

Dimensi dan Desain

Vivo V5 Plus

 

Secara dimensi, Vivo V5Plus berada pada ukuran 152.80mm x 74.00mm x 7.26mm dengan berat sekitar 158.60 gram yang membuatnya tipis, ringan, juga pas dalam genggaman. Dari segi desain, Vivo V5Plus hadir dengan lekuk tubuh tanpa siku di mana pada bagian punggung handphone, terdapat tulisan “vivo” berwarna chrome yang membuatnya serasi dengan warna gold yang elegan.

Hadir tanpa garis horizon di belakang, membuat punggung Vivo V5Plus terlihat lebih polos, seperti wanita dengan busana backless.

SIM Card

Vivo V5 Plus

Yang menarik pada V5Plus ini adalah bahwa Vivo sudah mulai meninggalkan Micro-SIM Card yang kerap dipakai oleh produsen handphone Android lain, dan beralih ke ukuran Nano-SIM Card. Mungkin supaya lebih hemat space, mungkin.

Prosesor

Vivo V5 Plus

 

Dari segi hardware, terdapat peningkatan teknologi yang cukup signifikan pada Vivo V5Plus, yaitu mulai digunakannya prosesor Snapdragon 625 2Ghz Octa Core. Sebuah perubahan yang tentunya akan meningkatkan performanya dalam multi-tasking.

Display dan Resolusi

Vivo V5 Plus

 

Tentang tampilannya, Vivo V5Plus mengandalkan layar sentuh lebar berukuran 5.5 inci, dengan resolusi layarnya yang mencapai 1080 x 1920 pixels hingga membuat kualitas gambar di layar menjadi semakin tajam dan bening, sebening Pevita Pearce!

Kamera Belakang

Untuk kamera belakang, Vivo V5 Plus hadir dengan beberapa fitur menarik seperti fitur panorama untuk mengambil gambar landscape, fitur face beauty untuk mempercantik saya, hingga fitur kamera professional yang bisa di-setting sedemikian rupa seperti kamera betulan. Selain itu, Improvement pada bagian ini terdapat pada digunakannya resolusi 16 megapiksel yang membuat hasil fotonya semakin padat.

Kamera Depan dengan fitur “BOKEH”

Menurut saya, inilah dia fitur utama yang menjadi nilai jual utama Vivo V5Plus, yaitu kamera depannya yang sangat super! Dikenal dunia sebagai “The world’s 1st 20 MP dual front camera” dengan fitur “BOKEH” yang dibenamkan pada dual front camera Vivo V5Plus ini, maka akan sangat layak rasanya mengatakan bahwa inilah dia handphone berkamera depan yang cocok untuk kamu penggemar swafoto, alias selfie!

Bukan, bokeh itu bukan film lucu dari Jepang, namun adalah sebuah istilah fotografi (yang memang juga berasal dari bahasa Jepang ‘boke’) yang menunjukkan bagian yang blur pada sebuah foto sementara objek yang lainnya nampak jelas dan menonjol, atau dalam bahasa Inggris, kurang lebih seperti ini penjelasannya.

Bokeh is the visual quality of the out-of-focus areas of a photographic image, especially as rendered by a particular lens.

Yes, particular lens, atau dalam kasus ini sepasang lensa khusus yang dapat membuat foto menjadi ‘bokeh’ sudah tertanam pada Vivo V5Plus. Sebuah lensa utama beresolusi 20 megapiksel, yang dirancang khusus dengan Sony, akan membuat kualitas gambar yang dihasilkan semakin jernih, sementara lensa sekunder berukuran 8 megapiksel akan menangkap informasi mengenai ‘depth of field’ atau jarak yang ditimbulkan antara foreground dan background sebuah objek pada sebuah foto.

Kerjasama kedua kamera inilah yang akhirnya menghasilkan gambar ‘bokeh’ dengan tingkat ‘aperture’ (bukaan lensa) yang dapat diatur hingga f/2.0, yang akan menghasilkan gambar dengan background yang ‘blur’ dan foreground ‘tajam’, ataupun sebaliknya.

Sistem Operasi

Vivo V5 Plus

Berbicara mengenai sistem operasi, Vivo V5Plus mengusung sistem operasi Android 6.0 dengan menambahkan fitur Funtouch OS 3.0 yang menjadikan layarnya lebih responsif dan membuat pengalaman menggunakan Vivo V5Plus ini semakin menyenangkan.

Baterai dan Fast Charging

Vivo V5 Plus

Fitur yang keren akan sayang rasanya apabila tidak dibekali dengan kapasitas baterai yang mumpuni, dan Vivo sangat sadar akan hal itu. Oleh karena itu, saat ini Vivo V5Plus ditemani baterai berkapasitas 3160 mAh sebagai penunjang daya dengan dukungan “Low Power Consumption Mode” ketika baterai menipis.

Bukan hanya itu saja, teknologi mesin Dual-Charging yang terdapat pada Vivo V5Plus ini, akan membuat pengisian daya akan menjadi lebih cepat. Sangat cocok untuk traveler yang tidak mempunyai waktu lama ketika berjalan-jalan, bukan?

Harga

Vivo V5 Plus

Dengan segala kelebihan di atas, ditambah dengan fitur ‘bokeh’ yang tersedia, saat ini pihak Vivo membandrol Vivo V5Plus ini dengan harga Rp5.499.000,- sebuah harga yang masih masuk akal untuk mendapatkan handphone dengan kamera depan yang canggih dan berkualitas. Oh iya, harga tersebut sudah paket pembelian yang meliputi earphone XE680, microUSB to USB Cable, USB Power Adapter, SIM Ejector, dan juga Protective Case.

Apabila kamu penasaran dan ingin tahu lebih lanjut mengenai Vivo V5Plus ini, kamu dapat juga mengunjungi akun Social Media Vivo berikut ini:

Website
Facebook
Twitter
Instagram
Youtube

Lalu, apa kata Neng yang sudah beberapa minggu menggunakan Vivo V5Plus ini, mari kita tanya bersama, dalam sesi wawancanda berikut ini.

Vivo V5 Plus
Halo cewek, leh nal nga?

Loh kita kan sudah menikah mz, masa lupa?

Oh iya, maaf. Dengar-dengar sekarang pakai Vivo V5Plus ya?

Iya, kok tahu sih?

Tahu dong, kan saya follower @DapurGladies. Lalu bagaimana perasaan setelah menggunakan Vivo V5Plus ini selama, beberapa minggu ya?

Senang, karena sebelumnya handphone yang lama itu rusak. Dan Vivo V5Plus ini dapat menggantikannya dengan baik, malah lebih baik dari itu. 

Memangnya, apa sih fitur andalan yang disuka dari Vivo V5Plus ini?

Tentunya kamera depannya dong, bagus hasilnya dan bisa bokeh-bokeh gitu. Hehehe. Cocok untuk kita yang suka selfie. Hehehehe.

KITAAAAAA?

Selfie with Vivo V5 PlusIya kita dong. 

Huffttt, iya juga sih. Lalu dengan kamera depan tersebut, biasanya digunakan untuk apa saja?

Pastinya selfie, lalu buat mainan Instagram Stories dan Instagram Live selama di Taiwan juga asyik.

Iya, sih, untung internet di Taiwan kencang ya? Jadi bisa selalu online dan happy.

EYYYMMMM!
Speedtest di Taiwan

Speedtest di Taiwan dengan paket data unlimited

Kalau boleh tahu, kemarin ke Taiwan ke mana saja sih? 

Kemarin itu, cari-cari make up...

*melirik sinis* lalu-lalu?

...sempat ke pasar malam juga, kulineran. Terus main juga ke Jiufen, ada bekas tambang emas yang terbengkalai gitu di sana, terus ke Gold Waterfall.
Wah, sepertinya seru ya Taiwan! Baiklah kalau begitu, terima kasih atas waktunya. Oh iya, kira-kira habis ini mau jalan-jalan ke mana lagi? 

London, New Zealand, sama Turki. Hehehe. 

Hehehe. [Wawancara ini diakhiri dengan adegan suami yang istighfar, dan mengelus dada. Dada istri.]